Transcript - LSO FPED

ASURANSI SYARIAH
DASAR-DASAR ASURANSI
• Asuransi dari Bahasa Belanda “assurantie” berarti
penanggungan
• Kitab Undang Undang Hukum Dagang Pasal 246 :
Asuransi atau pertanggungan adalah sebuah
perjanjian, dengan mana seorang penanggung
mengikat diri kepada seorang tertanggung,
dengan menerima premi, untuk memberikan
penggantian kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan, kehilangan atau keuntungan yang
diharapkan, yang mungkin akan dideritanya
karena suatu peristiwa tertentu
• Ruang lingkup Asuransi meliputi usaha jasa keua
ngan (dengan penghimpunan dana masyarakat) d
an pemberian perlindungan kepada anggota masy
arakat pemakai jasa asuransi terhadap kemungki
nan timbulnya kerugian ataupun meninggalnya se
seorang.
FALSAFAH
• Asuransi konvensional dibangun dengan falsafah
transfer risk yang berarti terjadinya transfer risik
o dari tertanggung kepada penganggung.
• Dengan ketidakpastian risiko kerugian, anggota
yang tidak mengalami kerugian dari sudut panda
ng sosial merupakan penyumbang terhadap organ
isasi.
• Asuransi Sariah dibangun dengan falsafah ta’awu
n atau takaful. Dengan adanya dana tabarru’ yan
g merupakan dana kebajikan yang tidak boleh di
pergunakan untuk biaya-biaya asuransi serta da
na tabungan yang memekai akad mudharabah, de
ngan bagi hasil yang porsinya jelas.
PREMI ASURANSI KONVENSIONAL
• Pembayaran rutin oleh peserta asuransi k
epada perusahaan asuransi sebagai bukti
keikutsertaan.
• Premi menjadi hak milik perusahaan, sehi
ngga berhak untuk memanfaatkannya dal
am bidang apapun.
• Unsur premi terdiri atas tabel mortalita, b
unga dan biaya-biaya asuransi(komisi age
n, administrasi, reasuransi, cetak polis)
• Peserta asuransi tidak mempunyai nilai tu
nai pada tahun pertama. Dengan kata lai
n jika menghentikan keikutsertaanya pad
a tahun pertama, maka uang hangus.
PREMI ASURANSI SYARIAH
• Unsur premi terdiri atas unsur tabarru’ dan tabun
gan yang terhindar dari unsur riba.
• Tabarru’ dihitung berdasarkan tabel mortalita tan
pa menggunakan perhitungan bunga teknik.
• Tabarru’ merupakan dana kebajikan yang diniatk
an secara ikhlas jika sewaktu-waktu akan diguna
kan untuk membayar klaim atau manfaat asuransi
.
• Dana tabungan akan dimanfaatkan dalam investa
si yang halal dan menguntungkan sehingga ada b
agi hasil yang menguntungkan kedua belah pihak
.
• Dana investasi akan dikembalikan utuh baik untu
k pengajuan klaim nilai tunai maupun klaim manf
aat asuransi.
PANGELOLAAN DANA
• Produk Asuransi konvensional tidak meng
enal pemisahan dana yang berakibat pad
a terjadinya dana hangus.
• Asuransi Syariah mengenal pemisahan da
na dalam pengelolaanya, yaitu dana tabu
ngan dan tabarru’. Sehingga tidak menge
nal adanya dana hangus.
• Apabila ada klaim nilai tunai maupun klai
m nilai manfaat asuransi, dana tabungan
akan dikembalikan sepenuhnya beserta b
agia hasil. Sedangkan dana tabarru’ meru
pakan dana kebajikan yang tidak dikemb
alikan.
INVESTASI DANA
• Perusahaan Asuransi konvensional bebas
melakukan investai di seluruh bidang dal
am batas-batas ketentuan perundang-un
dangan. Sehingga tidak terbatas pada hal
al dan haramnya investasi yang dilakuak
an.
• Perusahaan Asuransi Syariah bebas mela
kuakan investasi sesuai dengan ketentua
n perundang-undangan sepanjang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah Isla
m (MAGHRIB) baik itu dalam produksi, dist
ribusi maupun konsumsi.
KOMISI AGEN ( LOADING )
• Dalam Asuransi konvensional, loading cukup besa
r, terutama diperuntukan bagi komisi agen, sehin
gga bisa menyerap premi tahun pertama dan ked
ua.
• Akibat dari prinsip ini, nilai tunai tahun pertama
dan kedua biasanya belum ada (dana hangus)
• Dalam sebagian Asuransi Syariah, biaya loading ti
dak sepenuhnya dibebankan pada peserta, tapi d
ari para pemegang saham.
• Sebgian asuransi syariah yang lain membebanka
n sekitar 20%-30% dari tahun pertama. Dengan d
emikian, nilai tahun pertama sudah terbentuk.
SISTEM AKUNTASI
• Asuransi konvensional menganut konsep accrual
basis, yaitu proses akuntansi yang mengakui terja
dinya peristiwa atau keadaan non-kas dan menga
kui pendapatan, peningkatan aset, expenses, liabi
lities, dll dalam jumlah tertentu pada masa yang a
kan datang.
• Asuransi Syariah menganut konsep cash basis, di
mana benar-benar mengakui apa yang telah riil a
da (pendapatan, peningkatan aset, expenses, liabi
lities,dll)
• Dalam hal ini, accrual basis dianggap bertantanga
n dengan syariah, karena mengakui adanya pend
apatan, harta, utang, dll yang akan terjadi dimasa
yang akan datang. Sementara itu, tidak akan ada
yang tahu keadaan masa depan kecuali Allah SW
T.
SUMBER PEMBAYARAN KLAIM D
AN KEUNTUNGAN(PROFIT)
• Dalam Asuransi Konvensional, sumber pembayara
n klaim adalah dari rekening perusahaan sebagai
penanggung terhadap tertanggung, murni bisnis
dan tidak ada nuansa spiritual
• Profit diperoleh dari surplus underwritting, komisi
reasuransi, dan hasil investasi. Kesemuanya meru
pakan keuntungan perusahaan.
• Dalam Asuransi Syariah, Sumber pembayaran klai
m diambil dari dana tabarru’(rekening pangsa pa
sar). Sehingga diantara peserta ada unsur saling
membantu atau menanggung musibah yang diala
mi peserta lainnya.
• Profit yang dihasilkan dari surplus underwritting,
komisi reasuransi, dan hasil investasi bukanlah m
ilik perusahaan seluruhnya, akantetapi dilakukan
bagi hasil dengan peserta, sesuai dengan porsi y
ang telah disepakati.