ASURANSI Oleh

Download Report

Transcript ASURANSI Oleh

Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang
kerjasama dengan
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
23 Mei 2012
Biro Perasuransian
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
Kementerian Keuangan RI
PENGERTIAN ASURANSI
UU No. 2 tahun 1992:
Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,
dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung, karena kerugian,
kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan,
atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari
suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau
hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
ASURANSI SYARIAH
Peraturan Menteri Keuangan
No.18/PMK.010/2010:
Usaha saling saling menolong (ta’awuni)
dan melindungi (takafuli) diantara para
peserta melalui pembentukan kumpulan
dana (tana tabarru’) yang dikelola sesuai
prinsip syariah untuk menghadapi risiko
tertentu.
Risiko ?
Suatu ketidak pastian akan terjadinya
peristiwa (bahaya) di masa yang akan datang,
dan jika peristiwa tersebut terjadi, dapat
menimbulkan kerugian.
Biro Perasuransian
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
Kementerian Keuangan RI
Pengertian Risiko
 Ketidakpastian akan terjadinya kerugian
 Terjadi atau tidak
 Saat terjadinya
 Besaran kerugiannya
Biro Perasuransian
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
Kementerian Keuangan RI
Jenis Resiko
 Resiko Murni
Kalau tidak terjadi tidak apa-apa, kalau terjadi
rugi
 Resiko Spekulatif
Kalau dilakukan bisa untung, rugi, atau break
event
Pada umumnya hanya resiko murni yang dapat diasuransikan
Biro Perasuransian
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
Kementerian Keuangan RI
Pihak-pihak yang Menghadapi Resiko
1.
INDIVIDU
2.
ORGANISASI /
Biro Perasuransian
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
Kementerian Keuangan RI
DUNIA USAHA
Metode Penanganan Risiko
 Menghindari risiko
 Menghadapi dan menerima risiko
 Mengalihkan risiko
 Mengendalikan kerugian
 Asuransi
Biro Perasuransian
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
Kementerian Keuangan RI
Manfaat Asuransi Bagi Masyarakat
 Penggantian atas kerugian
 Berkurangnya ketakutan dan
kekhawatiran
 Sumber dana investasi
 Dorongan untuk pencegahan kerugian
Biro Perasuransian
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
Kementerian Keuangan RI
Jenis-Jenis Asuransi
1.
Asuransi Jiwa
2.
Asuransi Umum
3.
Asuransi Sosial
Biro Perasuransian
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
Kementerian Keuangan RI
PRINSIP-PRINSIP ASURANSI
1. ITIKAD BAIK (UTMOST GOOD FAITH)
2. KEPENTINGAN (INSURABLE INTEREST)
3. INDEMNITAS (INDEMNITY)
-
SUBROGASI (SUBROGATION)
-
KONTRIBUSI (CONTRIBUTION)
-
KRONOLOGI (CHRONOLOGY)
Biro Perasuransian
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
Kementerian Keuangan RI
USAHA ASURANSI
PERUSAHAAN
ASURANSI
USAHA
ASURANSI
KONVENSIONAL
ASURANSI FULL
SYARIAH
Biro Perasuransian
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
Kementerian Keuangan RI
UNIT SYARIAH
Perbedaan Asuransi Syariah dengan Asuransi
Konvensional
Topik
Usaha Asuransi Konvensional
Usaha Asuransi Syariah
Sifat Bisnis
Proses transfer resiko (transfer of
risk) dari tertanggung kepada
perusahaan.
Tolong menolong (sharing of risk)
antar para Peserta dalam bentuk
dana Tabarru’
Tanggungjawab
Pemegang Polis /
Tertanggung /
Peserta
Pemegang polis membayar
Premi untuk melindungi diri atas
kepentingan mereka sendiri
Peserta mendonasikan dananya
untuk saling membantu bersama
peserta lainnya atas musibah atau
risiko yang tak terduga
Elemen:
Gharar, Maysir,
Riba
Premi (Resiko)
Pembagian Surplus
Ada
Milik Perusahaan dikelola sesuai
dengan Perjanjian
Kebijakan perusahaan
Tidak ada
Milik Peserta dikelola sesuai
dengan Perjanjian
Ada
Prinsip Dasar Usaha Asuransi
Syariah
1. Adanya kesepakatan tolong menolong (ta’awun) dan
saling menanggung (takaful) di antara para Peserta;
2. Adanya kontribusi Peserta ke dalam Dana Tabarru’;
3. Perusahaan
Tabarru’;
bertindak
Biro Perasuransian
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
Kementerian Keuangan RI
sebagai
pengelola
Dana
Prinsip Dasar Usaha Asuransi
Syariah (lanjutan)
4. Dipenuhinya prinsip keadilan (‘adl), dapat dipercaya
(amanah), keseimbangan (tawazun), kemaslahatan
(maslahah), dan keuniversalan (syumul); dan
5. Tidak mengandung hal-hal yang diharamkan, seperti
ketidakpastian/ketidakjelasan (gharar), perjudian
(maysir), bunga (riba), penganiayaan (zhulm), suap
(risywah), maksiat, dan objek haram.
Biro Perasuransian
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
Kementerian Keuangan RI
Implikasi Adanya Prinsip Dasar
 wajib memisahkan kekayaan dan kewajiban
Dana Tabarru’ dari kekayaan dan kewajiban
Perusahaan.
 wajib dibuat catatan terpisah untuk kekayaan
dan kewajiban Perusahaan, Dana Tabarru’, dan
Dana Investasi Peserta.
Biro Perasuransian
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
Kementerian Keuangan RI
Akad dalam usaha asuransi
berdasarkan prinsip syariah
AKAD TABARRU’
AKAD TIJARAH
1. Akad Wakalah bil Ujrah,
2. Akad Mudharabah, dan
Biro Perasuransian
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
Kementerian Keuangan RI
3. Akad Mudharabah Musytarakah.
Akad dalam usaha asuransi berdasarkan
prinsip syariah

Pengelolaan risiko:
Akad Wakalah bil Ujrah

Pengelolaan investasi:
Akad Wakalah bil Ujrah
Akad Mudharabah, atau
Akad Mudharabah Musytarakah
Biro Perasuransian
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
Kementerian Keuangan RI
Alternatif Distribusi Surplus Underwriting
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
Dana
Dana
Tabarru’
Tabarru’
Tabarru’
&
&
Peserta
Peserta
Dana
&
Perusahaan
Biro Perasuransian
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
Kementerian Keuangan RI
Penggunaan Dana Tabarru’
 pembayaran santunan kepada Peserta yang
mengalami musibah atau pihak lain yang
berhak;
 pembayaran reasuransi;
 pembayaran kembali Qardh ke Perusahaan;
dan/atau
 pengembalian
Dana
Tabarru’
akibat
pembatalan
polis
dalam
periode
yang
diperkenankan.
Biro Perasuransian
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
Kementerian Keuangan RI
Qardh
Perusahaan setiap saat wajib memiliki kemampuan untuk
memberikan pinjaman dalam bentuk Qardh kepada Dana
Tabarru’ dalam hal:
a. tingkat solvabilitas Dana Tabarru’ kurang dari jumlah
minimum yang dipersyaratkan;
b. jumlah
investasi
dalam
kekayaan
yang
dapat
diperhitungkan dalam perhitungan tingkat kesehatan
keuangan Dana Tabarru’, lebih kecil dari jumlah
penyisihan/cadangan teknis dan kewajiban pembayaran
santunan/klaim retensi sendiri dari Dana Tabarru’;
c. terjadi selisih kurang atau defisit underwriting Dana
Tabarru’;
d. Dana
Tabarru’ tidak cukup untuk membayar
santunan/klaim kepada Peserta.
Biro Perasuransian
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
Kementerian Keuangan RI
Keistimewaan Usaha Asuransi
Syariah
1.Prinsip persaudaraan, saling tolong-menolong
(ta’awun) & saling menanggung (takaful) antar
sesama peserta
2.Jenis dan transaksi sesuai dengan prinsip
syariah
3.Dikelola dengan transparan
4.Peserta memiliki peluang bagi hasil atas surplus
Underwriting
Tips Memilih Perusahaan dan Produk
Asuransi
 Pilihlah perusahaan asuransi yang mempunyai reputasi yang baik
dan memiliki ijin usaha dari Menteri Keuangan.
 Pilihlah perusahaan yang masuk kategori sehat
 Asuransi konvensional RBC diatas 120%.
 Asuransi dengan prinsip syariah RBC dana tabarru 30%,
kemampuan dana perusahaan untuk memberikan qardh 70%
dan solven (selisih jumlah kekayaan dengan kewajiban minimal
sama dengan modal yang dipersyaratkan).
 Bacalah isi polis terutama lingkup yang dipertanggungkan dan
penyebabnya , serta pengecualiannya.
 Jeli memilih produk terutama produk yang mengandung unsur
investasi terutama penawaran produk yang menjanjikan tingkat
hasil investasi/bunga yang tinggi.
Perkembangan Usaha Asuransi Syariah
ASURANSI JIWA
8,000
4.5%
7,000
4.0%
3.5%
6,000
3.0%
Axis Title
5,000
2.5%
4,000
2.0%
3,000
1.5%
2,000
1.0%
1,000
-
0.5%
2007
2008
2009
2010
2011*
Kontribusi
1,093
2,028
2,509
3,022
4,026
Kekayaan
1,397
1,967
3,900
5,632
7,275
MS Kontribusi
2.4%
4.0%
4.1%
4.0%
4.1%
MS Kekayaan
1.37%
1.92%
2.75%
2.99%
3.19%
0.0%
Perkembangan Usaha Asuransi Syariah
ASURANSI KERUGIAN & REASURANSI
Chart Title
2,500
3.5%
3.0%
2,000
Axis Title
2.5%
1,500
2.0%
1.5%
1,000
1.0%
500
0.5%
-
2007
2008
2009
2010
2011*
Kontribusi
294
497
520
668
946
Kekayaan
492
702
903
1,342
1,927
MS Kontribusi
1.3%
1.8%
1.8%
2.1%
3.0%
MS Kekayaan
1.65%
2.02%
2.25%
2.78%
3.32%
0.0%
Perkembangan Usaha Asuransi Syariah
ASURANSI & REASURANSI
Chart Title
10,000
4.0%
9,000
3.5%
8,000
3.0%
Axis Title
7,000
2.5%
6,000
5,000
2.0%
4,000
1.5%
3,000
1.0%
2,000
0.5%
1,000
-
2007
2008
2009
2010
2011*
Kontribusi
1,387
2,525
3,029
3,690
4,972
Kekayaan
1,889
2,669
4,803
6,974
9,202
MS Kontribusi
2.0%
3.3%
3.3%
3.4%
3.8%
MS Kekayaan
1.43%
1.95%
2.64%
2.95%
3.21%
0.0%
Biro Perasuransian
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
Kementerian Keuangan RI