Pasien dgn Bersihan Jalan Napas

Download Report

Transcript Pasien dgn Bersihan Jalan Napas

•
Kurangi/hilangkan faktor** bila
mungkin :
1. Ketidak mampuan u/
mempertahankan posisi yang sesuai..
A. Merujuk resiko terhadap
aspirasi.
2. Batuk tidak efektif.
A. Instruksi pasien u/ mengontrol
batuk dg metode yang Benar.
• Napas dalam dan perlahan sambil duduk
setegak mungkin.
• Gunakan pernapasan Diafragma.
• Tahan napas selama 3-5 dtk, kemudian
keluarkan perlahan melalui mulut (Rongga
dada bagian bwah dan Abdomen harus turun
ke bawah).
• Tarik napas yang ke-2 kalinya, tahan
keluarkan perlahan dan batukkan dg Kuat
dar dada ( bukan dari bagian belakang,
tenggorok/mulut) dg menggunakan batuk
kuat, singkat.
3. Nyeri atau Takut Nyeri
A. Kaji obat Analgetik yang ada.
- Beriakan obat nyeri sesuai kebutuhan.
- Koordinasi dosis Analgesik dengan
kejadian Batuk.
- Kaji ke efektifannya: Apakahpasien
terlalu letargis?, Apakah klien masih
marasa Nyeri?.
- Catat kapan individu tmapak mengalami
penurunan Nyeri paling baik dgn tingkat
kesadaran optimal& penamplan fisik.
Waktu ini u/ Latihan pernapasan& batuk
C. Lakukan tindakan** yang sesuai u/
menyamankan Pasien pada tempat yang
nyeri.
D. U/ nyeri/rasa tdk enak pd tenggorokan.
- Kajian sekitar kekuatan kelembapan
udara inspirasi.
- Anjurkan kumur** dgn air garanm hangat
tiap 2-4 jam.
- Pertimbangan penggunaan lozenge
analgetik/kumur khususnya sebelum sesi
latihan Batuk.
E. Jaga Posisi tubuh yang baik u/
mencegah rasa nyeri/ peregangan
otott.
- Memerlukan bantal ekstra di
samping kiri& kanan khususnya pada
posisi yang sakit.
- Atur posisi pasien u/ mencegah
bungkuk& kram pada dada& perut
dan posisi harus serimg di periksa.
F. Kaji Pemahaman pasien tentang
penggunaan Analgetik u/
meningkatakan usaha napas dalam&
batuk.
- Ajarkan pasien pada kondisinya
optimal ( sadar penuh).
- Berikan dorongan terus menerus
agar pasien dapat melaksanakan
program tersebut.
4. Sekresi Mukosa yang kental.
A. Kekuatan Hidrasi (tingkatkan
masukkan cairan sampai 2/4-3/4
perhari, jika tidak di
kontraindikasikan pada penyakit
Ginjal/penurunan curah jantung).
B. Pertahankan kelembapan udara
inspirasi sekuat mungkin.
5. Lelah, kelemahan, kesadaran
menurun.
A. Rencanakan& tawarkan waktu u/ istirahat
(‘Usahakan u/ batuk yang benar, kemudian
saya akan meninggalkan anda u/ istirahat).
B. Dorong terus supaya bisa Batuk & berikan
dukungan positif.
C. Yakinkan bahwa peride Latihan Batuk
harus pada saat pasien berada dipuncak
kenyamanan setelah pemberian analgetik,
bukan pada saat pasien mengantuk.
D. Biarkan pasien istirahat setelah
Batuk dan sebelum makan.
E. Untuk pasien Letargi/ Penurunan
kesadaran rangsang pasien u/ napas
dalam setip Jam.
6. Batuk Kronis / Batuk yang tidak
sembuh**
A. Minimalkan zat** yang dapat menimbulkan
iritasi pada udara yang di hisap (mis:
Debu, Alergen, dll).
B. Usahakan ada periode dimana pasien bisa
istirahat tanpa terganggu.
C. Berikan Resep supresi batuk, Ekspetoran,
sesuai program Medis.
D. Hilangkan Iritasi Mukosa dgn
melembapkan( Menghisap udara air panas,
duduk dekat penguap air dgn handuk d
kepala, akan mengeluarkan sekresi yang
kental& menunjukkan membran Mukosa.)