HERPES SIMPLEKS

Download Report

Transcript HERPES SIMPLEKS

Herpes Simpleks adalah penyakit kulit atau
selaput lender yang disebabkan oleh virus
herpes simpleks. Virus di tularkan melalui
udara (aerogen ) dan sebagian kecil melalui
kontak kulit langsung ( termasuk disini melalui
hubungan badaniah atau koitus ).
Herpes virus hominis, yang berdiameter 100 nm.
Floward dan cushing adalah yang pertama kali
mengemukakan bahwa ada hubungan antara
herpes virus hominis dengan system saraf.
Berdasarkan struktur antigennya di kenal 2
tipe virus herpes simpleks yaitu :
 Virus Herpes Simpleks tipe I ( HSV I )
 Virus Herpes Simpleks tipe II ( HSV II ,” Virus
of love” )



Virus biasanya masuk kedalam tubuh manusia
melalui bibir, mulut, kulit, kantung konjungtiva,
atau genetalia.
Kemudian virus menuju di kelenjar limfe regional
dan mengadakan infasi ke dalam darah, untuk
selanjutnya menempatkan diri dan mengadakan
reproduksi di dalam kulit, selaput lendir atau
visera. Pada kulit, manifestasinya berupa lesi kulit
primer berupa lepuh-lepuh kecil berisi cairan
jernih dan berkelompok.
Penderita yang berada dalam keadaan infeksius
jika berkontak dengan orang lain, dapat
menularkan penyakit.




Herpes simpleks khas di tandai dengan erupsi berupa
vesikel yang menggrombol, diatas dasar kulit yang
kemerahan. Timbulnya mendadak dan bersifat self
limited. Lesinya dapat soliter atau multiple dan paling
sering timbul pada atau dekat daerah perbatasan
muko-cutan.
Biasanya erupsi di dahului rasa gatal atau seperti
terbakar yang terlokalisasi dan kemerahan pada
daerah kulit. Biasanya ditemukan pada bibir, rongga
mulut, dan jari tangan.
Pada pria, sering dijumpai di pangkal atau batang atau
kepala penis, preposium, sekitar dubur, bokong, paha
bagian atas.
Pada wanita di bibir kemaluan ( labia ), vagina, servik
uteri, sekitar dubur, bokong, dan paha bagian atas.
Beberapa macam manifestasi klinis infeksi virus
herpes simpleks :
 Inokulasi kompleks primer atau (primery
inoculation complex )
 Herves ginggingvostomatitis
 Infeksi herfes simpleks diseminata.
 Herpes genetalis(progenitalis)
PENGOBATAN YANG DILAKUKAN ADALAH:

1.
2.
3.
4.
Non spesifik :
Analgetik
Kontrimoksazol oral
Zat pengering
antiseptic
Psikoterapi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Sfesifik :
Zovirax (asiklovir)
Isoprenosin
Askaridil (levamizole
Idu (iodo -2 deoksiuridin
)
Interferon
Adenine arabinosida/
vidabrine
Vidabrin /Ara A
Asikloguanosin
DATA SUBYEKTIF
DATA OBYEKTIF
KESIMPULAN
Pasien mengatakan
merasakan nyeri pada
lidah dan tonsil, nyeri
sudah dirasakan sejak 4
minggu yang lalu
-Nyeri dirasakan seperti
digigit semut ,nyeri
diakibatkan oleh lesi dari
vesikel yang pecah di
lidah dan tonsil, skala
nyeri 5 dari 1-10 skala
nyeri yang diberikan
-N:100 x/mnt,
Nyeri akut
Pasien mengatakan badannya
terasa panas sejak 4 minggu
yang lalu,pasien mengatakan
badannya terasa lemas,
pusing
-S:39,5° N: 100 x/mnt
-kulit tampak kemerahan
-pasien tampak lemah
-pasien tampak menggigil
dan tampak berkeringat
Peningkatan suhu tubuh
DATA SUBYEKTIF
-Pasien mengatakan
tidak nafsu makan
-Pasien mengatakan
hanya dapat makan 2-3
sendok
-Pasien mengatakan
badannya terasa lemah
DATA OBYEKTIF
KESIMPULAN
-pasien mengalami
Ketidakseimbangan
penurunan berat badan
nutrisi kurang dari
dari 55 kg menjadi 53 kg kebutuhan
-pasien tampak lemah
-pasien dapat
menghabiskan ¼ porsi
makan dari 1 porsi
makanan yang diberikan
1. P : nyeri
E : kerusakan integritas kulit
S : N : 100 x/mnt, skala nyeri 5 dari 1-10 skala nyeri yang
diberikan , nyeri dirasakan seperti digigit semut, nyeri
diakibatkan oleh lesi dari vesikel yang pecah di lidah dan tonsil
Proses terjadinya: akibat adanya lesi dari vesikel yang pecah
menyebabkan terjadinya nyeri di tonsil dan lidah, lesi dari vesikel
yang pecah di lidah dan tonsil
Akibat bila tidak ditanggulangi: nyeri yang berkepanjangan
2. P : peningkatan suhu tubuh
E : masuknya virus herpes simplek ke dalam tubuh
S : S:39,5° N: 100 x/mnt, kulit tampak kemerahan,pasien tampak
lemah pasien tampak menggigil dan tampak berkeringat
Proses terjadi : system tubuh merespon masuknya virus herpes
simplek ke dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan suhu tubuh
Akibat bila tidak ditanggulangi: hipertermi
3. P : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan
E : penurunan nafsu makan
S : pasien mengalami penurunan berat badan dari
55 kg menjadi 53 kg, pasien tampak lemah, pasien
dapat menghabiskan ¼ porsi makan dari 1 porsi
makanan yang diberikan
Proses terjadinya: akibat penurunan nafsu makan
mengakibatkan ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan.
Akibat bila tidak ditanggulangi: terjadi marasmus
atau kwarsiokor
1.
2.
3.
Nyeri akut bd rusaknya intregitas kulit ditandai
dengan N : 100 x/mnt, skala nyeri 5 dari 1-10 skala
nyeri yang diberikan , nyeri dirasakan seperti digigit
semut, nyeri diakibatkan oleh lesi dari vesikel yang
pecah di lidah dan tonsil
Peningkatan suhu tubuh b.d masuknya virus hervpes
simplek ke dalam tubuh ditandai dengan :39,5° N: 100
x/mnt, kulit tampak kemerahan,pasien tampak lemah
pasien tampak menggigil dan tampak berkeringat
Ketidakseimbanga nutrisi kurang dari kebutuhan b.d
penurunan nafsu makan ditandai dengan pasien
mengalami penurunan berat badan dari 55 kg menjadi
53 kg, pasien tampak lemah, pasien dapat
menghabiskan ¼ porsi makan dari 1 porsi makanan
yang diberikan
A. Prioritas masalah
1. Nyeri akut
2. Peningkatan suhu tubuh
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan
No Hr/tgl/jam
1
Rabu, 24
agustus 2011
pk.08.00 wita
dx
Rencana tujuan
Rencana tindakan
Rasional
1
Setelah diberikan
askep selama 1 x 24
jam diharapkan nyeri
dapat ber kurang
dengan kriteria:
1. nyeri berkurang
dari skala 5
menjadi 3 dari110 skala nyeri
yang diberikan
2. Nadi dalam batas
normal (80 x/mnt
-Kaji tingkat nyeri pasien
-beri posisi yang nyaman bagi
pasien
-mengukur ttv
-ajarkan teknik relaksasi dan
distraksi
-delegatif pemberian analgetik
-Untuk mengetahui kwalitas
nyeri
-posisi yang nyaman
diharapkan dpat
mengurangi rasa nyeri
-mengetahui keadaan umum
pasien
-dengan tehnik relaksasi dan
distraksi dapat mengurangi
rasa nyeri
-pemberian analgetik dapat
mengurangi rasa sakit
NO
Hr/tgl/jam
dx
pelaksanaan
evaluasi
1
Rabu, 24
agustus 2011,
pk.08.00 wita
1
Mengkaji skala nyeri
pasien
-skala nyeri 5 dari 1-10 skala
nyeri yang diberikan
08.05 wita
1
Memberikan
asammefenamat 500
mg
Obat sudah masuk melalui oral
10.00 wita
1
Mengukur ttv
Td. 120/80 mmhg, N. 80 x/mnt,
s.36°c
10.30 wita
1
Mengajarkan tehnik
relaksasi dan distraksi
Pasien tampak tenang
12.05 wita
1
Mengkaji skala nyeri
Skala nyeri 3 dari 1-10 skala
nyeri yang diberikan
paraf
NO
Hr/tgl/jam
dx
1
Rabu, 24
1
agustus 2011
pk.13.00 wita
evaluasi
S: pasien mengatakan nyerinya
sudah berkurang
O: skala nyeri 3 dari 1- 10 skala nyeri
yang diberikan
A: tujuan tercapai,masalah teratasi
P: pertahankan kondisi yang sudah
membaik
paraf