FAKTOR_PEMBENTUKAN_HUKUM.pptx

Download Report

Transcript FAKTOR_PEMBENTUKAN_HUKUM.pptx

ASSALAMUALAIKUM WR. WB
ANGGOTA
KELOMPOK
DITTA RISTANTY
DESI FUJIASTUTI
PIMBI WARA SEMA
IBNU KAUTSAR
ARIS FADLY
PEMBENTUKAN HUKUM DI
INGGRIS
Pembentukan hukum di Inggris berpegang
pada hukum kebiasaan. Inggris menganut sistem
hukum “ common law “. Tetapi di inggris juga
berlaku hukum yang terbentuk dari undangundang, disebut pula Statue Law yang
merupakan bagian kecil dari hukum di Inggris.
Sebagai contoh hukum statue inggris dalam
hukum pidana materiil :
a. Offences Against The Person Act 1861
b. Homicide Act 1957
c. Theft Act 1960
PEMBENTUKAN HUKUM di
INDONESIA
Hukum di Indonesia tumbuh dari
kebiasaan dalam masyarakat yang
dikenal sebagai hukum adat. Namun
hukum ini terbatas pada hukum perdata
khususnya bagi golongan warga negara
asing atau bumi putera.
BEBERAPA PANDANGAN
DALAM PEMBENTUKAN
HUKUM
1.
2.
Pandangan Legisme
Pandangan legisme berkembang dan berpengaruh sampai
pertengahan abad ke 19. menurut pandangan legisme, hukum
hanya terbentuk oleh perundang-undangan (wetgeving). Dengan
demikian hakim terikat sekali dengan undang-undang.
Kebiasaan akan hanya memperoleh kekuatan sebagai hukum
berdasarkan pengakuan oleh undang-undang.
Pandangan freie rechtlehre
Menurut pandangan ini, hukum hanya terbentuk oleh
peradilan (rechtssprakk). Undang-undang, kebiasaan dan
sebagainya hanya merupakan sarana-sarana pembantu bagi
hukum dalam menemukan hukum pada kasus-kasus konkret.
Pandangan ini bertitik berat pada kegunaan sosial (sosiale
doelmatigheid).
3. Pandangan rechtvinding
Aliran rechtvinding berdiri diantara legisme dan freie
rechtlehre. Ajaran rechtvinding ini menyatakan bahwa :
a. Hukum tebentuk melalui beberapa cara
b. Pertama-tama karena wetgever yang membuat aturanaturan umum.
c. Penerapan undang-undang tidak dapat langsung secara
mekanis.
d. Perundang-undangan tidak dapat lengkap sempurna.
e. Disamping perundang-undangan dan peradilan, hukum
juga dibentuk karena didalam pergaulan sosial terbentuk
kebiasaan.
f. Peradilan kasasi berfungsi terutama untuk pemelihara
kesatuan hukum dalam pembentukan hukum.
FAKTOR PEMBENTUKAN
HUKUM
Menurut L.J Van Apel Doorn, ada beberapa faktor yang
membantu dalam pembentukan hukum, diantaranya :
a.
Perjanjian
Perjanjian dikategorikan sebagai faktor pembantu dalam
pembentukan hukum karena jika perjanjian itu sudah
disepakati oleh pihak yang berkepentingan, dilaksanakan
sebagai mana mereka melaksanakan ketentuan undang-undang.
b. Pengadilan
Pengadilan sebagai suatu lembaga adalah merupakan
tempat orang-orang mencari keadilan.
c.
Ilmu pengetahuan hukum (ajaran hukum)
Ilmu pengetahuan hukum atau ajaran hukum pada Zaman
Romawi dahulu mewujudkan kitab-kitab hukum yang
dipelajari oleh para hakim dalam pengembangan ilmiah.
HAKIM SEBAGAI
PEMBENTUK HUKUM
Bertolak dari ketentuan pasal 14 UU No.
14/1970, hakim sebagai pejabat pengadilan dan
pelaksana hukum juga wajib melaksanakan
tugas yang diberikan pengadilan memeriksa dan
mengadili suatu perkara yang dilimpahkan
pengadilan tersebut, walaupun ia merasa
bahwa peraturan hukumnya kurang jelas.
Dalam konteks ini, hakim dapat dikatakan
membentuk hukum apabila ia akhirnya dapat
menyelesaikan tugas nya dengan baik yang
berarti ia dapat memberikan keputusan yang
adil terhadap perkara yang ditangani.
WASSALAMUALAIKUM WR. WB