PKN-Multikultural.ppt
Download
Report
Transcript PKN-Multikultural.ppt
DEMOKRASI DAN MASYARAKAT
MAJEMUK
Demokratisasi,
Etnisitas, dan
Pemulihan demokrasi
DR. Dasim BUDIMANSYAH,
M.Si.
Dosen PKN dan SPS UPI
Demokratisasi : gerakan universal
Tidak berhasil dengan seragam
Contoh:
Negara otoriter & semi-demokrasi mungkin tdk
tersentuh
Sejumlah negara lain mungkin menemukan cara unt
menggagalkannya
Negara lainnya berjalan menyusuri lorong
demokrasi, hanya unt menggagalkan perubahan
Mengapa demokratisasi gagal ?
•
•
•
•
Beberapa alasannya adalah (Horowitz, 1998:
43):
Perlawanan kaum elit sipil/militer yang
terserobot
Tiadanya kondisi sosial budaya yg kondusif
Lembaga yg dirancang tdk secara tepat
Konflik etnik
Demokrasi berkenaan dengan
masalah:
Penyertaan
Akses
Hak
dan penolaksertaan
kepada kekuasaan
istimewa seiring dengan penyertaan
Hukuman
seiring dengan penolaksertaan
Nasib demokrasi dlm msy yg terkotakkotak
Identitas etnik memberi garis yg tegas unt
menentukan siapa yg akan disertakan dan
siapa yg ditolaksertakan
Karena garis2 penentuan tsb tampak tdk dpt
diubah, maka status sbg anggota dan bukan
anggota dg serta merta tampak bersifat
permanen
Politik Etnik
Keanggotaan dpt mempengaruhi
pendistribusian barang material dan nonmaterial yg penting, termasuk gengsi.
Dlm msy yg terkotak-kotak terdapat
kecenderungan unt menyatukan penyertaan
dlm pemerintahan dengan penyertaan dlm msy;
dan penolaksertaan dlm pemerintahan dg
penolaksertaan dlm msy.
Oposisi dlm msy terkotak-kotak
Sebagai perlawanan terhadap kehendak
rakyat
Musuh yg sangat berbahaya: musuh
sejarah, musuh yg tdk menerima identitas
negara yg berlaku, musuh yg secara
diam-diam merencanakan unt
menghancurkaan negara/merebut unt
kelompoknya
Alasan: Stigmatisasi oposisi
Betapa pentingnya kekuasaan negara
Betapa tdk berartinya jika ditolak ikut
serta dalam kekuasaan negara
Jika hubungan etnik membaik (?)
Sangat mungkin meningkatkan kehidupan demokrasi
Contoh:
Etnik Thai dan etnik China di Thailand; penduduk asli
daratan dan etnik Taiwan di Taiwan saling bermusuhan
dan bersifat radikal setelah PD II.
Beberapa
dasawarsa berikutnya hubungan antaretnik
itu membaik dan tdk menuju ke pertikaian, perkawinan
campur lebih tinggi, maka kehidupan demokrasi
membaik.
Negara-negara Afrika (?)
Sebagian besar negara Afrika masih
sangat terkotak-kotak dan perpecahan
etnik terbukti menjadi penghambat utama
bagi tercapainya demokrasi yg stabil di
seluruh daratan Afrika.
Kasus Eropa Timur
Demokrasi mengalami kemajuan pesat di negaranegara yg sangat sedikit memiliki perpecahan etnik
(Hungaria, Rep. Ceko, dan Polandia).
Demokrasi mengalami perkembangan yg lebih
lambat bahkan tdk berkembang sama sekali di
negara-negara yg sangat terkotak-kotak (Slowakia,
Bulgaria, Rumania, dan negara-negara bekas
Jugoslavia)