TANAMAN HIAS BUNGA

Download Report

Transcript TANAMAN HIAS BUNGA

BUNGA
Mengenal Tanaman Hias Bunga
Disertai dengan ciri-cirinya
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat- Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan inayah-Nya pada saya, sehingga saya dapat membuat Buku Digital tentang Tanaman
Hias Bunga.
Buku ini telah saya buat dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga saya dapat menyelesaikannya. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu saya untuk menyelesaikan buku ini.
Terlepas dari itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki buku ini.
Akhir kata dari saya berharap semoga buku tentang Tanaman Hias Bunga ini dapat
memberikan manfaat ataupun memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Purworejo, April 2016
Diah Nur Yaummi
X PEMASARAN 2
SMK NEGERI 2 PURWOREJO
DAFTAR ISI
BAB 1
Pendahuluan...........................................................................................................
BAB 2
Isi............................................................................................................................
A. Macam-macam Tanaman Hias Bunga
1. Bunga Mawar...........................................................................................
2. Bunga Matahari........................................................................................
3. Bunga Dahlia............................................................................................
4. Bunga Kamboja........................................................................................
5. Bunga Sepatu............................................................................................
6. Bunga Alamanda......................................................................................
7. Bunga Anggrek.........................................................................................
8. Bunga Aster..............................................................................................
9. Bunga Sedap Malam.................................................................................
10. Bunga Amaryllis.....................................................................................
11. Bunga Marigold......................................................................................
12. Bunga Lily..............................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin banyaknya ragam jenis tanaman hias bunga diIndonesia semakin membuat
ketertarikan saya untuk lebih memahami dan mengetahui lebih dalam tentang beberapa jenis
tanaman hias bunga dan ciri yang dimilikinya.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan buku digital tentang tanaman hias adalah :




Memahami macan-macam ragam tanaman hias bunga.
Mengetahui ciri-ciri tanaman hias bunga.
Mengetahui klasifikasi dari macam-macam tanaman hias bunga.
Dan juga sebagai tugas mandiri pelajaran Simulasi Digital.
BAB 2
ISI
1.
Macam-Macam Tanaman Hias Bunga
1) Bunga Mawar
Bunga Mawar berjuluk Queen of Flower, hal ini dikarenakan bunga Mawar memiliki
keunikan yang khas. Bunga Mawar selain memiliki bentuk yang indah juga memiliki aroma
yang menarik.
Umumnya bunga Mawar ini memiliki warna-warna yang terang seperti merah, merah
muda, putih dan ungu. Selain berdasarkan warna, jenis bunga juga terbagi menjadi beberapa
jenis berdasarkan habitat tumbuhnya, diantaranya ada Hybrid tea, Floribunda, Polyantha,
Grandiflora, dan Climbing rose.
Hybrid tea memiliki bunga tunggal dengan ukuran relatif lebih besar. Memiliki tangkai yang
panjang dan susunan bunga yang kompak. Jenis bunga Mawar ini sering di jadikan sebagai
bunga potong.
Floribunda memiliki tangkai yang agak panjang dengan bunga yang bersatu dalam satu
rangkaian agak besar.
Polyantha memiliki satu rangkaian bunga berukuran kecil.
Grandiflora merupakan gabungan dari bunga Mawar berjenis hybrid tea dan floribunda,
sehingga seringkali dimanfaatkan sebagai bunga potong atau tanaman taman.
Dan yang terakhir yaitu climbing rose adalah bunga Mawar yang tumbuh merambat dengan
jenis bunga yang beragam mulai dari bunga tunggal dan rangkap.
Bunga Mawar termasuk tanaman perdu, sehingga tinggi tanaman biasanya tidak lebih
dari satu meter. Memiliki batang yang berduri dan berakar tunggang dengan banyak cabang.
Tanaman bunga Mawar ini membutuhkan sinar matahari penuh dalam pertumbuhannya.
Kekurangan sinar matahari bisa mengakibatkan pertumbuhan bunga yang terhambat, atau
bahkan akan tidak berbunga sama sekali.
Banyak petani yang membudi dayakan tanaman bunga Mawar karena memiliki nilai
ekonomi yang cukup berpotensi. Penjualan bunga Mawar ini mulai dari satu set tanaman,
bunga potong, sampai bunga tabur. Bahkan untuk koleksi tanaman hias, bunga Mawar ini
bisa menyentuh angka jutaan rupiah.
Selain menjual tanaman hias untuk dieksplorasi keindahannya, bunga Mawar juga
seringkali dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat-obatan. Banyak penilitian yang
membuktikan bahwa bunga Mawar pun bermanfaat untuk menjaga kesehatan.
Ekstrak bunga Mawar sudah banyak digunakan sebagai bahan baku untuk pewangi,
sabun, pelembab kulit dan bahan-bahan lainnya.
Klasifikasi Bunga Mawar :







Kingdom
Divisi
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
: Plantea
: Spermatophyta
: Dicotyledonae
: Rosanales
: Rosaceae
: Rosa
: Rosa Hybrida
2) Bunga Matahari
Bunga Matahari biasanya berwarna kuning dengan berwarna gelap bagian tengahnya.
Memiliki bunga dengan diameter 4,8 cm sampai 9,6 cm, pada beberapa varietas bahkan
mencapai hingga 30 cm. Biasanya memiliki batang yang tumbuh tinggi dengan akar
merambat atau berbonggol besar.
Bunga Matahari merupakan salah satu bunga yang bersifat musiman. Berasal dari
negara Meksiko dan Peru yang ditanam sebagai komoditas perkebunan. Meski demikian
Bunga Matahari ini diakui oleh Negara Tiongkok sebagai negara nasional mereka dan di akui
pula oleh negara bagian Kansas, Amerika Serikat.
Diberi nama Bunga Matahari sebab bentuk bunganya menyerupai matahari yang
tengah bersinar. Selain itu Bunga Matahari juga memiliki kebiasaan unik yang menjadikan
alasannya diberi nama bunga matahari, yaitu selalu menghadap ke arah matahari atau dikenal
dengan istilah Heliotropisme. Karena itu orang perancis sering kali menyebut Bunga
Matahari dengan julukan tournesol atau pengelana matahari.
Dalam ukurannya yang besar, Bunga Matahari sebenarnya memiliki bunga-bunga kecil
didalam cawannya. Bunga besar ini (inflorenscense) dikelilingi oleh mahkota berbentuk pita
berwarna kuning, sementara di bagian tengahnya terdapat bunga-bunga kecil berbentuk
tabung. Setelah bunga-bunga kecil ini matang, maka ia akan berubah menjadi biji yang
mudah di lepaskan.
Dikenal dengan daya tahan dan kemampuan beradaptasi yang baik membuat banyak
orang yang berminat menanamnya. Baik itu dari kalangan petani atau kolektor tanaman hias,
terlebih Bunga Matahari pun terkenal dengan proses menanam yang terbilang mudah.
Berdasarkan pemanfaatannya, pembudi dayaan Bunga Matahari ini dibagi menjadi
empat jenis, yaitu

Kelompok penghasil minyak. Diambil dari biji.

Kelompok pakan ternak. Diambil daunnya untuk pakan ternak atau pupuk hijau.

Kelompok tanaman hias. Memanfaatkan varietas Bunga Matahari yang bermacammacam.

Kelompok pangan. Diambil bijinya untuk dijadikan kuaci.

Klasifikasi Bunga Matahari :







Kingdom
Divisi
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
: Plantea
: Magnoliophyta
: Magnoliophyta
: Asterales
: Asteraceae
: Helianthus
: Helianthus annuus
3) Bunga Dahlia
 Budidaya Bunga Dahlia
Dahlia termasuk bunga yang terlambat dikembang-biakkan. Pada tahun 1872,
negeri Belanda menerima sekotak umbi Dahlia yang dikirim dari Meksiko. Dari
sekotak umbi bunga Dahlia ternyata cuma satu umbi yang berhasil berbunga tetapi
menghasilkan bunga bagus berrona merah dengan daun bunga yang runcing. Ahli
tanaman berhasil mengembangbiakkan Dahlia yang kemudian dinamakan Dahlia
juarezii. Dahlia juarezii yakni nenek moyang semua bunga Dahlia hibrida
(persilangan) yang terdapat sekarang ini.
Tanaman dahlia yaitu makanan larva lebih dari satu spesies Lepidoptera (jenis
kupu- kupu). Bunga Dahlia dinamakan untuk menghormati ahli botani
berkebangsaan Swedia dari abad ke-18 yang bergelar Anders Dahl. Dahlia pula
adalah bunga resmi kota Seattle, negara bagian Washington, amerika Serikat.
 Manfaat Bunga Dahlia di kehidupan sehari-hari
Bunga Dahlia yang kita kenal sekarang terdiri dari ratusan kultivar. Sebagian
besar varietas tanaman Dahlia menghasilkan bunga yang warnanya cerah &
mempesona, hingga Dahlia merupakan komoditi penting bagi industri bunga potong
& tanaman pot.
 Klasifikasi tanaman bunga dahlia

Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )

Super divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )

Divisi : Magniliopshyta ( Tumbuhan berbunga )

Kelas : Magnoliopsida ( berkeping dua / dikotil )

Sub kelas : Asterridae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Dahlia

Spesies : Dahlia pinnata, Dahlia variabilis, Dahlia coccinea, Dahlia juarezii
4) Bunga Kamboja
Bunga kamboja memiliki bunga dan postur barang yang unik yang membuat bunga
kamboja sempat booming sebagai tanaman hias yang unik juga memiliki manfaat untuk
kesehatan. Bunga kamboja atau yang nama latinnya adalah Plumeria rubra L.cv. Acutifolia.
Bunga kamboja terdiri dari berbagai jenis ada yang bunganya berwarna merah, putih dan
kuning. Bunga ini dapat tumbuh tinggi hingga mencapai 6 meter, dengan banyak cabang dan
pada bagian ujung biasanya lunak.
Bunga kamboja memiliki batang yang cukup besar dan bunga jenis ini memiliki getah
yang cukup banyak. Terdapat berbagai nama disematkan untuk bunga yang satu ini Orang
indonesia menyebutnya sebagai bunga kamboja namun untuk beberapa pulau menyebutnya
dengan sebutan lain. Orang jawa ada yang menyebut bunga ini dengan nama kamboja dan
ada pula yang menyebut semboja, lain lagi dengan orang sunda, mereka menyebut bunga
kamboja dengan sebutan Semoja, kamoja, Orang dari Madura menyebutnya dengan nama
Campaka molja/bakul, orang minang memberi nama bunga ini pandam di minahasa biasa
dikenal dengan sebutan karasuti, kolosusu, tintis sedangkan di pulau tidore banyak orang
menyebut bunga ini Capaka kubu.
Jika anda menggores kulit dari batang bunga kamboja maka akan mengeluarkan getah
yang cukup banyak, getah dari bunga kamboja mengandung senyawa lupeol, amyrin,
triterpenoid, kautscuk dan damar. Selain itu bunga kamboja juga mengandung minyak
fenetilalkohol, farnesol, geraniol, sitronellol, linallol.
Bunga kamboja memiliki banyak varian warna cantik sehingga banyak orang
menggunakan tanaman ini sebagai tanaman hias, bau dari tanaman ini cukup harum
meskipun telah gugur dari tangkainya.
Selain keindahan, bunga kamboja juga memiliki manfaat yang baik yang membuat
bunga ini banyak di kembang biakkan. Untuk pengembangbiakan dari bunga kamboja cukup
mudah, dapat ditanam melalui biji, stek mapun cangkok. Tanaman bunga kamboja sangat
mudah dalam perawatan karena tanaman ini merupakan tanaman yang sedikit memerlukan
air. Pemberian air berlebihan pada bunga kamboja dapat membuat akar dan batang dari
tanaman ini membusuk dan mati. Dengan mendapatkan sinarmatahari yang cukup dapat
membuat tanaman kamboja berbunga lebat.
5) Bunga Sepatu
Untuk mengetahui tentang ciri ciri bunga sepatu selengkapnya, berikut ini
pembahasan klasifikasi bunga sepatu yang DiJava tulis spesial buat anda yang tengah
mencari info seputar bunga sepatu. Tanaman bunga sepatu yang sering juga disebut dengan
nama kembang sepatu adalah tumbuhan semak yang memiliki tinggi pohon sekitar 2-5 meter,
tergolong dalam suku kapas-kapasan, memiliki bunga dengan warna terang dan nama ilmiah
atau nama latin bunga sepatu yaitu Hibiscus rosa-sinensis L.
Ciri-Ciri bunga sepatu yaitu memiliki daun berbentuk bulat dengan ujung-ujungnya
yang runcing. Bunganya memiliki warna merah terang, pink, atau warna-warna cerah
lainnya, dengan 5 buah daun kelopak dan beberapa mahkota bunga yang lembut dengan
tangkai putik yang menjulur keluar mahkota.
Di bagian ujung tangkai putik terdapat kelopak sari yang penuh dengan serbuk sari
dan siap bertebar untuk proses penyerbukan.
 Berikut adalah klasifikasi bunga sepatu:






Kingdom : Plantae
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
 Bunga Sepatu Berasal dari Cina Selatan
Bunga nan termasuk ke dalam famili Malvaceae ini berasal dari daratan Cina Selatan,
menyebar ke penjuru pulau di kawasan Pasifik Selatan sampai Hawaii.
Awalnya, kembang orisinil dari genus Hibiscus ini hanyalah kembang liar nan
berbentuk kecil berwarna merah muda. Keadaan kemudian berubah saat Kerajaan Cina
melakukan penelitian buat mengembangkan aneka kembang bunga sepatu ini hingga
mencapai ratusan variasi. Sekitar 1.700, kembang ini mulai dikenal di Eropa dengan lebih
banyak rona dan bentuk.
 Ciri-Ciri Tanaman Bunga Sepatu
Pohon kembang bunga sepatu merupakan tumbuhan semak dengan tinggi tanaman tak
lebih dari 5 meter. Permukaan daun berwarna hijau gelap dan mengilap, berbentuk bulat atau
lonjong dengan bagian pinggir bergerigi teratur. Ketika sedang mekar, diameter bunganya
dapat mencapai enam inci beraneka rona nan terdiri atas lima helai kelopak. Bentuk
bunganya ada nan seperti lonceng tunggal atau ganda, bergelombang atau lurus.
Pada bagian tengah bunga, terdapat tangkai putik berbentuk silinder nan menjulur ke
luar bunga, dihiasi dengan serbuk sari pada bagian atasnya. Bunga bunga sepatu memiliki biji
berbentuk lonjong kecil, terletak pada pangkal bawah bunga. Tumbuhan ini dilengkapi akar
tunggang berwarna cokelat muda.
Jika ditanam di dataran tropis, tanaman nan tak berbuah ini dapat berbunga sepanjang
tahun. akan tetapi di dataran subtropis kembang ini hanya akan mengembang pada musim
panas sampai musim gugur. Bunga bunga sepatu bisa hayati di tanah nan fertile dan
memerlukan sinar matahari penuh buat tumbuhnya. Sebaiknya, batang kembang ini dipotong
secara teratur (sesuai dengan keinginan) agar bisa berbunga lebih lebat. Penanaman pohon
bunga sepatu dilakukan dengan cara pencangkokan, stek, dan penempelan.
 Manfaat Bunga Sepatu
Pada umumnya, banyak orang memanfaatkan kembang ini sebagai tanaman hias nan
memperindah pekarangan rumah sebab bunganya nan indah. Terkadang tanaman kembang
ini juga dijadikan tanaman pagar sebab bentuknya nan berupa semak.
Beberapa negara memiliki cara lain buat memanfaatkan kembang bunga sepatu. Di
India, kembang ini kerap kali dimanfaatkan buat menyemir sepatu, dan kembang ini identik
dengan kembang persembahan kepada dewa-dewi. Di Cina, kembang bunga sepatu nan
berwarna merah cerah biasanya digunakan buat mewarnai makanan. Di beberapa daerah di
Jepang, kembang ini ditanam buat memperindah lingkungan pekuburan dan makam.
Sementara itu di Indonesia, daun dan kembang sepatu kerap kali digunakan sebagai ramuan
herbal.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa batang dan daun kembang bunga
sepatu mengandung Ca-oksalat, taraxeryl acetat, peroksidase, lemak, dan protein. Bunganya
nan memiliki rasa manis dan netral mengandung hibisetin, cyaniding diglucosid, lendir, dan
zat pahit.
6) Bunga Alamanda
Klasifikasi Tanaman Bunga Allamanda - Allamanda cathartica adalah tanaman hias
yang umum disebut sebagai bunga Alamanda & juga sering disebut sebagai bunga terompet
emas, bunga lonceng kuning, atau bunga buttercup. Bunga Alamanda berasal dari daerah
Amerika Tengah, Amerika Selatan & banyak ditemukan di Brazil di mana bunga ini umum
digunakan sebagai hiasan karena bentuknya yang indah. Tanaman Alamanda termasuk dalam
golongan perdu berkayu dengan tinggi yang dapat mencapai 2 meter. Tanaman ini bersifat
evergreen (hijau sepanjang tahun). Batangnya yang sudah tua akan berwarna cokelat karena
pembentukan kayu, sementara tunas mudanya berwarna hijau. Daunnya memiliki bentuk
yang melancip di ujung dengan permukaan yang kasar dengan panjang 6 hingga 16 Cm.
Selain itu daun Alamanda pada umumnya berkumpul sebanyak 3 atau 4 helai.
Bunga Alamanda berwarna kuning & berbentuk seperti terompet dengan ukuran
diameter 5-7.5 Cm. Tanaman ini memiliki bunga yang berbau harum. Alamanda dapat
ditemukan pada daerah sekitar sungai atau tempat terbuka yang terkena banyak sinar
matahari dengan hujan yang cukup & kelembaban tinggi sepanjang tahun. Tanaman ini tidak
mampu tumbuh pada tanah yang bergaram atau terlalu basa & tanaman ini juga tidak tahan
suhu rendah. Suhu -1 °C dapat mematikan tanaman tersebut karena tanaman ini sangat
sensitif terhadap suhu dingin. Alamanda tumbuh dengan baik & menghasilkan bunga pada
intensitas matahari penuh tanpa halangan. Jika diberi halangan maka produksi bunganya
menurun. Tanaman ini tumbuh baik dengan kondisi tanah berpasir, kaya bahan organik, serta
beraerasi baik. Secara keseluruhan, Alamanda adalah tanaman yang mudah tumbuh pada
kondisi yang sesuai sehingga pada beberapa daerah juga dipandang sebagai gulma.
Klasifikasi Tanaman Bunga Allamanda







Kingdom : Plantae
Phylum : Basidiomycota
Class : Magnoliopsida
Ordo : Apocynales
Famili : Apocynaceae
Genus : Allamanda
Species : Allamanda cathartica
Iklim yang tepat untuk pertumbuhan alamanda adalah daerah dengan iklim tropis.
Pada daerah dengan iklim tropis, Alamanda dapat tumbuh hampir di sebagian besar
lingkungan dengan laju pertumbuhan yang cukup cepat. Di habitat aslinya, Alamanda hidup
pada ketinggian 0-700 meter dari permukaan laut (dpl) dengan curah hujan 1000 hingga 2800
mm per tahun. Karena pertumbuhannya yang cepat, alamanda umum digunakan sebagai
ornamen untuk menghias pagar dan tembok.
Tanaman Alamanda berbunga sepanjang tahun di banyak habitat. Tanaman ini dapat
berkembangbiak dengan biji, namun perbanyakan yang umum dilakukan yaitu dengan stek
batang. Hal ini disebabkan, beberapa varietas hibrida sulit memunculkan kapsul biji.
Alamanda tergolong tanaman yang tumbuhnya cepat sehingga harus sering dilakukan
pemangkasan untuk menjaga penampilannya.
Bunga ini selain cantik juga memiliki manfaat. Kita dapat menggunakan akar, daun & bunga
Alamanda sebagai bahan untuk obat-obatan. Sedangkan getahnya yang berwarna putih dapat
dijadikan sebagai obat penyakit kanker & pencegah kuman atau bakteri. Getah tanaman ini
memiliki sifat anti bakteri. Bunga alamanda diketahui memiliki beberapa fungsi medis, salah
satunya dapat dipakai sebagai laksatif. Bunga alamanda juga memiliki sifat antibiotik
terhadap bakteri Staphylococcus. Bunga tanaman ini juga umum dimanfaatkan sebagai obat
untuk mencegah komplikasi dari malaria dan pembengkakan limpa. Selain itu, akarnya juga
dapat digunakan untuk mencegah penyakit kuning.
7) Bunga Anggrek
Anggrek memiliki nama latin Orchidaceae, yaitu merupakan satu suku tumbuhan
berbunga yang memiki anggota atau jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari mulai
wilayah tropika basah sampai lokasi sirkumpolar, walau beberapa besar anggotanya
ditemukan di wilayah tropika. Umumnya anggota suku ini hidup sebagai epifit, terlebih yang
datang dari wilayah tropika. Anggrek di wilayah beriklim sedang umumnya hidup di tanah
serta membentuk umbi sebagai langkah beradaptasi pada musim dingin. Organ-organnya
yang condong tidak tipis serta berdaging ( sukulen ) membuatnya tahan hadapi tekanan
ketersediaan air. Anggrek epifit bisa hidup dari embun serta udara lembap. Orchidaceae
merupakan sumber inspirasi dari penamaan kereta api argo anggrek, kereta api kelas
eksekutif yang melayani perjalanan surabaya pasar turi-gambir haha lucu ya...
 Ciri-ciri Botani Anggrek
Seperti halnya bunga-bunga lainya, Anggrek juga memiliki ciri khas tersendiri hingga
menjadikanya beda serta mudah dikenali.
Bagian suku ini cenderung mempunyai organ-organ yang sukulen atau berdaging :
tidak tipis dengan kandungan air yang tinggi. Karena ia bisa hidup pada situasi ketersediaan
air yang rendah. Air didapatkan dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara. Tetapi
demikianlah, anggrek tidak ditemukan di tempat gurun dikarenakan perakarannya tidak
intensif. Anggrek suka sinar matahari namun tidak segera hingga ia biasa ditemukan di alam
sebagai tumbuhan lantai rimba atau dibawah naungan. Sebagai tanaman hias, anggrek tahan
didalam area.
Memiliki akar serabut, tidak dalam. Beberapa jenis epifit yakni mengembangkan akar
sukulen serta menempel pada batang pohon tempatnya tumbuh, tetapi tidak merugikan pohon
inang. Ada juga yang tumbuh geofitis, dengan arti lain terrestria berarti tumbuh di tanah
dengan akar-akar didalam tanah. Ada juga yang berbentuk saprofit, tumbuh pada media daundaun kering serta kayu-kayu lapuk yang sudah membusuk jadi humus. Pada permukaan akar
kerapkali ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.
Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah (anggrek tanah) batangnya
pendek serta condong mirip umbi. Sesaat itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik,
kerapkali menebal serta terlindungi susunan lilin untuk menghindar penguapan terlalu
berlebih. Perkembangan batang bisa berbentuk memanjang (monopodial) atau melebar
(simpodial), bergantung genusnya.
Daun anggrek umumnya oval memanjang dengan tulang daun memanjang juga, khas
daun monokotil. Daun bisa juga menebal serta berperan sebagai penyimpan air.
Bunga anggrek bentunya khas serta menjadikanya ciri yang membedakannya dari
bagian suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, nampak dari tangkai bunga yang
memanjang, nampak dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian kelopak bunga
(sepal) umumnya berwarna serupa dengan mahkota bunga (hingga dimaksud tepal). Satu
helai mahkota bunga termodifikasi membentuk sejenis lidah yang membuat perlindungan
satu susunan aksesori yang membawa benang sari serta putik. Benang sari mempunyai
tangkai amat pendek dengan dua kepala sari berupa cakram kecil (dimaksud pollinia) serta
terlindung oleh susunan kecil yang perlu di buka oleh serangga penyerbuk (atau manusia
untuk vanili) serta membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa pertolongan organisme
penyerbuk, tak lagi berlangsung penyerbukan.
Buah anggrek berupa kapsul yang berwarna hijau serta bila masak jadi kering serta
terbuka dari samping. Bijinya amat kecil serta mudah, hingga gampang terbawa angin. Biji
anggrek tidak mempunyai jaringan penyimpan cadangan makanan ; apalagi embrionya belum
meraih kematangan prima. Perkecambahan baru berlangsung bila biji jatuh pada medium
yang cocok serta meneruskan perubahannya sampai kemasakan.
 Anggrek Berdasarkan Tipe Pertumbuhan

Monopodial
Anggrek Monopodial ini cuma mempunyai satu batang serta satu titik tumbuh saja.
Bunganya mulai tumbuh dari ujung batang. Anggrek ini bisa diperbanyak dengan stek batang
serta biji. Perumpamaan : Vanda Sp., serta Phalaenopsis Sp. Atau anggrek bulan.

Simpodial
Anggek Simpodial ini mempunyai kian lebih satu titik tumbuh. Tunas baru nampak
dari lebih kurang batang utama. Bunga dapat nampak di pucuk atau segi batang, namun ada
juga yang nampak dari akar tinggal. Batangnya mampu menyimpan air cadangan makanan
atau umbi semu. Anggrek ini bisa diperbanyak dengan langkah split, pembelahan keiki, biji.
Perumpamaan : Dendrobium Sp. dan juga Cattleya Sp.
 Anggrek Berdasarkan Tempat Tumbuh

Anggrek Epifit
Anggrek epifit merupakan anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain, akan
tetapi tanpa merugikan tanaman inangnya serta memerlukan naungan dari sinar matahari.
Akar anggrek menyerap makanan yang berasal dari air hujan, kabut serta udara yang ada di
sekitarnya. Misalnya : Cattleya Sp., Dendrobium Sp., Vanda Sp. Dan Juga Phalaenopsis Sp.

Anggrek Terestial
Anggrek terestial merupakan anggrek yang tumbuh di tanah serta memerlukan sinar
matahari segera. Akarnya mengambil makanan dari tanah. Perumpamaan : Phaius Sp.

Anggrek Saprofit
Anggrek saprofit merupakan anggrek yang tumbuh pada media yang memiliki
kandungan humus atau daun-daun kering, dan menbutuhkan sedikit sinar matahari. Type ini
tidak mempunyai daun serta klorofil. Perumpamaan : Goodyera Sp.

Anggrek Litofit
Anggrek litofit merupakan anggrek yang tumbuh pada batu-batuan atau tanah berbatu,
serta tahan pada sinar matahari penuh. Anggek litofit ini mengambil makanan dari hujan,
udara, humus. Perumpamaan : Paphiopedilum Sp.
 Manfaat Bunga Anggrek
Anggrek dikenal memiliki banyak manfaat dalam dunia dekorasi, dan sebagai
tanaman hias popular yang digunakan bunganya. Bunga anggrek amat indah serta variasinya
nyaris tidak terbatas. Anggrek biasanya dijual sebagai tanaman pot ataupun sebagai bunga
potong. Indonesia mempunyai kekayaan type anggrek yang amat tinggi, terlebih anggrek
epifit yang hidup di pohon-pohon rimba, dari sumatera sampai papua. Anggrek bln. Yaitu
bunga pesona bangsa indonesia. Anggrek juga jadi bunga nasional singapura serta thailand.
Anggrek kerap dipergunakan sebagai lambang dari rasa cinta, kemewahan, serta
keindahan sepanjang berabad-abad. Bangsa yunani memakai anggrek sebagai lambang
kejantanan, sesaat bangsa tiongkok pada zaman dahulu saat meyakini bahwa anggrek sebagai
tanaman yang mengeluarkan aroma harum dari tubuh kaisar tiongkok.
Pada pertengahan zaman, anggrek memiliki peran mutlak didalam pengembangan
teknik penyembuhan memakai tumbuh-tumbuhan. Pemakaiannya lalu meluas hingga jadi
bahan ramu-ramuan serta apalagi pernah diakui sebagai bahan baku utama pembuatan
ramuan ramuan cinta pada saat spesifik. Saat anggrek nampak didalam mimpi seseorang,
perihal ini diakui sebagai lambang representasi dari keperluan yang mendalam dapat
kelembuatan, romantisme, serta kesetiaan didalam satu jalinan. Selanjutnya, pada permulaan
abad ke-18, aktivitas mengkoleksi anggrek mulai jadi aktivitas yang banyak dikerjakan di
semua penjuru dunia, terlebih dikarenakan keindahan tanaman ini.
Vanili (vanilla planifolia) juga adalah bagian suku anggrek-anggrekan. Tumbuhan ini
digunakan buahnya. Untuk membuahkan buah, vanili mesti dikawinkan oleh manusia,
dikarenakan serangga penyerbuknya tidak dapat hidup di luar tempat asalnya, walau saat ini
usaha-usaha ke arah pemakaian serangga mulai dikerjakan.
8) Bunga Aster
Aster (Callistepus chinensis) merupakan salah satu tanaman bunga yang kaya warna,
sesuai dengan varietas atau jenisnys. Misalnya Aster chinensis tipe princes, dengan bunga
berwarna pink, biru muda, biru tua, kuning muda, dan putih.
Ada lagi Aster chinensis tipe amerika, dengan warna bunga biru, merah lembayung, merah,
pink, dan putih. Sedangkan Aster chinensis tipe liliput memiliki bunga berwarna putih, merah
tua, merah muda, dan biru.
Yang paling banyak ditanam di Indonesia adalah aster china. China memang disebut-sebut
sebagai negara asal tanaman ini. Bunganya lebih sering dijadikan bunga potong. Mengapa
dinamakan aster?
Nama aster berasal dari kata a star, yang berarti sebuah bintang. Sosok bunganya
memang menyerupai bintang, tetapi dalam format agak bulat hingga mirip cakram. Helaian
bunganya tersusun membentuk lingkaran. Tangkai bunganya ada yang pendek, ada pula yang
panjang. Ukuran bunga bervariasi, dengan diameter 4-7 cm.
Terkadang kita rancu membedakan antara aster dan krisan. Tampilannya hampir
sama. Jika ditelusuri lebih cermat, terlihat jelas perbedaannya. Daun aster berwarna hijau,
berbentuk lanset, tak lebar, dan tepi daun agak bergigi.
Tinggi tanaman bervariasi, tergantung varietasnya, mulai 20 cm (tipe liliput) hingga 75 cm
(amerika). Tanaman ini tumbuh merumpun dan bercabang.
Bunga aster dalam berbagai macam jenisnya mencakup sekitar 600 species dari
keseluruhan keluarga asteraceae. Ketinggian bunga aster bisa mencapai dari 5 inci (13cm)
sampai dengan 8 kaki (2.4m) tergantung dari jenis spesisnya. Nama bunga ini aster berasal
dari bahasa Yunani yang artinya bintang (a-star = aster), dikenal juga sebagai starwort,
michaelmas daisy atau bunga beku. Bunga aster ini mempunyai keunikan atas warnanya yang
ungu tapi juga bisa ditemui dalam warna lain seperti biru dan putih. Bunga aster sangat
berkaitan dengan bunga chrysanthemum atau dikenal di Indonesia dengan nama krisan,
krisanthemum atau bunga seruni. Sekilas kita akan mengalami kesulitan membedakan bunga
aster dengan bunga krisan tapi jika kita telusuri lebih cermat kita akan tahu perbedaannya.
Aster Cina adalah salah satu jenis bunga aster yang paling banyak ditemui dan jenis bunga
aster yang dijumpai dari toko bunga sampai kebun. Tingginya 6-36 inci dan berasal dari Cina
dan Jepang. Bunga aster ini juga merupakan salah satu bunga yang sering digunakan untuk
berbagai acara seperti pernikahan, perhiasan tahun imlek dan lain lain.
Bunga aster adalah bunga kelahiran bulan september (sama halnya seperti batu safir),
dan dianggap memiliki arti kesabaran, kasih sayang, dan keberuntungan. Bunga aster juga
diberikan sebagai hadiah ulang tahun pernikahan ke 20. Suatu kepercayaan lama bahwa
mambakar daun aster akan mengusir ular dan dalam tradisi Prancis meletakkan bunga aster
diatas makam seorang tentara adalah sebagai penghormatan atas keberaniannya.
9) Bunga Sedap Malam
Bunga Sedap Malam atau Polianthes tuberosa adalah nama salah satu bunga yang
banyak sudah dikenal luas di Indonesia sebagai bunga potong dan penghasil parfum. Bunga
Sedap Malam juga telah ditetapkan sebagai flora identitas provinsi Jawa Timur mendampingi
Bekisar sebagai Fauna Identitas Provinsinya.
Bunga Sedap Malam sebenarnya bukan bunga asli Indonesia. Diperkirakan bunga ini berasal
dari Meksiko dan telah diintroduksi ke Indonesia sejak masuknya bangsa Eropa dan China ke
Indonesia.
Disebut sebagai Bunga Sedap Malam lantaran bunga ini biasa mekar dan menebar
aroma wangi pada malam hari. Selain disebut Sedap Malam, di Melayu bunga ini dikenal
juga sebagai Sundal Malam. Tanaman ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai
Tuberose.Sedangkan dalam bahasa latin tanaman ini dinamai Polianthes tuberosa.
Ciri dan Diskripsi. Bunga Sedap Malam tumbuh merumpun dengan tinggi sekitar
0,5 – 1,5 meter. Serumpun batangnya tumbuh dari satu atau beberapa umbi induk dan
beberapa umbi anak. Umbi ini merupakan batang semu sekaligus sebagai penyimpan
makanan. Umbi bunga Sedap Malam juga digunakan untuk perbanyakan tanaman secara
vegetatif.
Daun bunga Sedap Malam (Polianthes tuberosa) berbentuk panjang pipih berwarna hijau
mengkilat di bagian permukaan atas dan hijau muda pada bagian permukaan bawah daun.
Pada pangkal daun terdapat bintik-bintik berwarna kemerah-merahan. Daun dapat berukuran
hingga sepanjang 60 cm.
Tangkai bunga muncul di ujung tanaman berbentuk memanjang dan beruas-ruas. Di setiap
ruas muncul daun bunga yang berbentuk pipih memanjang dengan ukuran lebih kecil dari
daun biasa. Pada tangkai bunga melekat 5-12 kuntum bunga (terkadang lebih) dengan
mahkota bunga berwarna putih dan sedikit kemerahan di bagian ujung.
Mekarnya bunga Sedap Malam (Polianthes tuberosa) tidak serempak melainkan berurutan.
Kuntum bunga bagian bawah akan mekar terlebih dahulu lalu menyusul kuntum-kumtum
bunga di atasnya secara berurutan.
Bunga Sedap Malam dikenal memiliki kesegaran yang mampu bertahan lama. Meskipun
telah dipotong bunga yang menjadi flora Identitas provinsi Jawa Timur ini kesegarannya
dapat bertahan selama 5-10 hari.
Pemanfaatan. Bunga Sedap Malam (Polianthes tuberosa) banyak dibudidayakan di
berbagai daerah di Indonesia. Bunga ini banyak dimanfaatkan sebagai bunga potong untuk
berbagai keperluan. Selain itu bunga Sedap Malam juga dapat diolah sebagai bahan pembuat
parfum.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Liliopsida; Ordo:
Asparagales; Famili: Agavaceae; Genus: Polianthes; Spesies: Polianthes tuberosa.
10) Bunga Amaryllis
Beberapa hari sempat dihebohkan dengan taman bunga Amaryllis di kawasan Desa
Salam, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, DI Yogyakarta yang dirusak oleh pengunjung. Kini
bunga Amaryllis atau sering disebut lili hujan tersebut mendadak menjadi terkenal.
Amarilis merupakan jenis tanaman yang paling mudah berbunga dan mempunyai
banyak warna bunga bermacam-macam. Tanaman ini bisa tumbuh baik di daerah yang
terkena sinar matahari secara langsung.
Bunga ini banyak ditanam dengan menggunakan pot. Hal ini berkaitan dengan khasiat
bunga amarilis yang bisa digunakan sebagai tanaman pengusir nyamuk. Dengan
menanamnya di dalam pot akan memudahkan untuk memindahkan tanaman ini di berbagai
sudut ruangan.
Bunga Amaryllis sering juga disebut nama daerah bunga bakung. Dalam klasifikasi
tumbuhan bernama latin Amaryllis sp.Tumbuhan ini tumbuh baik pada dataran rendah –
tinggi pada suhu 20 – 32 derajat celcius, mendapatkan sinar matahari sepanjang hari di bawah
naungan dengan kebutuhan air yang sedang. Untuk merawat tanaman ini relatif mudah, pada
awal penanaman anda bisa meletakkan polybag di tempat yang terkena sinar matahari secara
langsung. Agar tanaman ini tumbuh tegak ke atas, putar posisi tanaman agar terkena cahaya
matahari secara merata.
Bunga Amaryllis berbentuk seperti terompet dengan 5 kelopaknya yang tumbuh
mekar Tanaman berumbi ini sangat cocok sebagai ornamen taman, penghias border, balkon
atau ditanam di pot untuk menghiasi pekarangan maupun sebagai rangkaian bunga.
Taksonomi:







Kingdom: Plantae
Divisi: Angiosperms
Class: Monocots
Order: Asparagales
Family: Amaryllidaceae
Subfamily: Amaryllidoideae
Genus: Amaryllis
Varietas tanaman ini sangat beragam berupa perbedaan pada warna bunga. Jika anda
berminat menanam bunga ini, banyak yang menjual bibit bunga ini secara online. Silakan
searching saja di Google.
11) Bunga Marigold
Marigold yang dalam bahasa latin disebut Tagetes memiliki bentuk bunganya gemuk
membulat, dengan kelopak yang saling tumpuk. Warna bunganya cerah didominasi kuning
dan oranye. Orang tertarik selain warna yang cerah dan bentuk yang bertumpuk, juga karena
bisa digunakan sebagai bunga potong hiasan meja.
Selain memiliki warna cerah, bentuk besar bertumpuk, bunga asal Amerika Selatan dan
Meksiko ini memiliki bau yang sangat khas. Bahkan produsen minyak wangi ada yang yang
memanfaatkan bunga Marigold untuk produk mereka.
Marigold tumbuh membentuk semak. Biasanya tumbuh dengan ketinggian antara 15
cm dan 90 cm, tergantung jenisnya. Terdapat beberapa jenis Marigold, antara lain:
1. Marigold African Crackerjack
2. Marigold Red Cherry
Menanam marigold tidaklah terlalu sulit. Marigold dapat dipastikan menyukai sinar
matahari, berdasarkan sejarah muasalnya. Ia membutuhkan kurang lebih 12 jam sehari berada
di bawah sinar matahari. Untuk pertumbuhan yang baik, siapkan media tanam yang subur
dengan drainase baik. Siram teratur, dan jangan biarkan media tanamnya kering. Jika media
tanamnya lembap, tunda penyiraman. Untuk penanaman di pot, biasanya Marigold
membutuhkan tambahan hara, dan marigold cukup dengan pemupukan NPK.
Marigold masih satu family dengan Daisy. Umumnya warna dari bunga ini adalah
kuning. Bunga Marigold memiliki berbagai macam manfaat. Selain sebagai bunga potong
dan tanaman pembatas, tanaman ini juga banyak dimanfaatkan sebagai pewarna, obat, dan
pakan ternak. Oleh karena banyaknya senyawa aktif yang terkandung di dalam tanaman
tersebut, Kanada dan Mexico memanfaatkan kandungan karotenoid pada bunga sebagai
pakan ternak. Pakan ternak tersebut khususnya diberikan pada unggas supaya menghasilkan
telur dengan warna kuning tua yang sempurna. Senayawa karoten, trans-lutein, lutein ester,
dan xantofil digunakan sebagai pewarna makanan, pewarna kosmetik, antioksidan,
antikarsinogen, dan produk obatobatan.
Masyarakat Filipina menggunakan bunga Tagetes dalam pengobatan anemia,
menstruasi yang tidak lancar, rematik dan sakit pada tulang. Banyak Negara yang
masyarakatnya menggunakan bunga Tagetes untuk penyakit mata dan sedatife.
Masyarakat Indonesia ada yang menggunakan bunga Tagetes atau Marigold untuk mengobati
infeksi saluran napas, anti radang, mengencerkan dahak, mengatasi batuk dan obat untuk
luka. Marigold juga digunakan dalam pengobatan homeopati dan konvensional sebagai salep
untuk penyembuhan luka. Marigold memiliki antiseptik, stimulan dan sifat anti-jamur.
Untuk masalah di pertanian, bunga Tagetes digunakan dalam pencegahan nematode
penganggu tanaman. penangkal serangga, herbisida dan anti jamur. Minyak atsiri dari bunga
Tagetes efektif menghambat pertumbuhan bakteri, antijamur pada Saprolegnia, ferax serta
sebagai larvasida pada Culex quinquefasciatus, Anopheles stephensi dan Aedes aegypti.
Scientific classification
Kingdom: Plantae
(unranked): Angiosperms
(unranked): Eudicots
(unranked): Asterids
Order: Asterales
Family: Asteraceae
Subfamily: Asteroideae
Tribe: Tageteae
Genus: Tagetes L
12) Bunga Lily
Lily (Lilium sp.) merupakan salah satu tanaman bunga potong yang memiliki nilai
ekonomi tinggi. Warna menarik yang dimilikinya menempatkan bunga tersebut sebagai
hiasan yang memikat bagi penggemarnya sepanjang masa.
Lily di Indonesia dibudidayakan di daerah pegunungan dan dapat ditanam sepanjang
tahun. Daerah penghasil bunga lily yang potensial saat ini adalah: Cipanas-Puncak,
Sukabumi, Lembang dan Bogor.
Tuntutan akan kebutuhan bunga potong lily semakin meningkat, tetapi kebutuhan
tersebut belum dapat dipenuhi oleh para produsen bunga potong di Indonesia. Untuk dapat
menghasilkan kualitas bunga yang baik dibutuhkan kualitas bibit yang baik, serta teknik budi
daya yang baik pula.
Sampai saat ini, bibit lily masih diimpor dari negeri Belanda dengan harga yang cukup mahal,
karena bibit lily belum ada atau belum banyak diprodiiksi di Indonesia. Dalam tulisan ini
tidak dibahas tentang lily lokal (krek lily) karena waktu panennya sulit untuk diprediksi.
Lily merupakan tanaman yang memiliki umbi sejati (bulb), bentuknya cawan yang
dikelilingi oleh sisik. Sisik-sisik tersebut menyerupai lembaran yang berdaging dan dapat
dipisahkan dengan mudah yang kemudian dapat ditumbuhkan menjadi tunas (tanaman baru).
Cara seperti itu adalah salah satu jalan untuk memperbanyak tanaman lily.
Tanaman lily dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu: lily asiatik, lily
oriental, dan lily longiflorum. Lily asiatik yang biasa digunakan di Kebun Ciputri memiliki
ukuran lingkar umbi 10-14 cm. Batang tanaman tegar, dengan panjang berkisar antara 50-100
cm.
Daunnya melekat pada batang dan tumbuh berseiang-seling, bentuk daunnya lanset
meruncing dan tidak bertangkai daun. Tandan bunga berada di ujung batang, terdiri dari 4-15
kuntum bunga per batang.
Bunga lily asiatik bermacam-macam warnanya, sesuai dengan jenisnya.
Lilyoriental yang biasa digunakan di Kebun Ciputri memiliki ukuran lingkar umbi 1418 cm.
Tinggi tanaman bisa mencapai antara 50-85 cm.
Daun lily oriental lebih besar dari lily asiatik. Setiap batang bunga mempunyai 2-6
kuntum bunga. Bunganya berbentuk seperti mangkuk, dan bila sudah mekar baunya harum.
Lily longiflorum yang biasa digunakan di Kebun Ciputri mempunyai ukuran lingkar umbi 1214 cm dan 14-16 cm.
Batang tanaman tegar, tingginya antara 50-100 cm. Daunnya melengkung, lebih panjang dan
lebih besar daripada daun lily asiatik. Bunganya berbentuk seperti terompet, dengan jumlah
bunga 2-5 kuntum per tangkai.