PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN OLEH : Ns DESWITA, M.Kep, Sp.Kep.An TODDLER & PRESCHOOL & REMAJA Hubungan interpersonal (POLA ASUH ) Keteladanan Kerabat akrab Cinta dan kasih sayang Rasa aman Disiplin dan otoritas Penolakan.

Download Report

Transcript PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN OLEH : Ns DESWITA, M.Kep, Sp.Kep.An TODDLER & PRESCHOOL & REMAJA Hubungan interpersonal (POLA ASUH ) Keteladanan Kerabat akrab Cinta dan kasih sayang Rasa aman Disiplin dan otoritas Penolakan.

PERTUMBUHAN &
PERKEMBANGAN
OLEH : Ns DESWITA, M.Kep,
Sp.Kep.An
TODDLER & PRESCHOOL &
REMAJA
Hubungan interpersonal
(POLA ASUH )
Keteladanan
Kerabat akrab
Cinta dan kasih sayang
Rasa aman
Disiplin dan otoritas
Penolakan Emosional
Ketergantungan & kemandirian
ANAK
TUMBUH
KEMBANG
Stress
Koping
Ketakutan
ANAK
Pribadi unik
Bukan dewasa kecil
Ketergantungan
Tumbuh kembang
Dalam rentang sehat sakit
KEBUTUHAN
SPIRITUAL
BIOLOGIS
PSIKOLOGIS
SOSIAL
TUJUAN
PENATAAN LINGKUNGAN
DAN PERLINDUNGAN
ANAK
ANAK YANG SEHAT DAN BAHAGIA
TUMBUH KEMBANG OPTIMAL
Anak yang sehat dan bahagia
TUMBUH KEMBANG OPTIMAL
MUSLIM YANG KAAFFAH DAN ORANG YANG SHALIH.
KEMULIAAN AKHLAK & KECERDASAN HATI
Asuh
Asah /
Stimulasi
Asih
Pangan
Sandang
Papan
Kasih sayang
kemandirian
&bergaul
motorik halus
Rasa
Hubungan
me/dimiliki membahagiakan
bernalar &
berbahasa,
motorik kasar
MUSLIM YANG KAAFFAH DAN ORANG YANG SHALIH.
KEMULIAAN AKHLAK & KECERDASAN HATI
Asuh
Asah /
Stimulasi
Asih
Pangan
Sandang
Papan
Kasih sayang
kemandirian
&bergaul
motorik halus
Rasa
Hubungan
me/dimiliki membahagiakan
bernalar &
berbahasa,
motorik kasar
TANGGUNG JAWAB
MELINDUNGI ANAK
?
ORANG TUA
terutama ibu s/d balita
PEMERINTAH
Instansi / departemen pembuat kebijakan
KELOMPOK / ORANG
yang berada di sekitar anak
POLITISI, PROFESIONAL
(guru, dokter, ners, bidan, pengacara, arsitek, para pakar lain)
MASYARAKAT
Tetangga
KELUARGA
Teman Bapak Sibling
Ibu
Bermain
ANAK
PENGASUH LAIN
KESEHATAN Kakek/ nenek
Paman / bibi
Sepupu
Sekolah
Guru
Teman
sebaya
STAF
PEMBANTU
Ners
Dokter
PROFESI LAIN
Kelompok
seminat
RENTANG SEHAT SAKIT DAN
TUMBUH KEMBANG
SEHAT / SEJAHTERA
Embrio janin
Baru lahirbayi toddler  prasekolah sekolah  remaja
MATI MUDA
ASUPAN NUTRISI
0-6 bl
: ASI saja sebanyak dan sesering anak mau,
6-9 bulan: ASI sesuai kemauan anak
Tim lumat + telur, ayam, ikan, daging sapi + tahu/tempe/ kacau hijau
/ merah + santan /minyak + sayur (bayam, wortel)
Mulai dengan 2x / hr á 2 sd makan, tingkatkan bertahap 
sampai 3 x / hari, 7bl = 7 sm, 8 bl, 8 sm,
9-12 bulan: ASI sesuai kemauan anak
ubur nasi + telur, ayam, ikan, daging sapi + tahu/tempe/ kacau hijau
/ merah + santan /minyak + sayur (bayam, wortel)
3 x / hari, 9bl = 9sm,10bl=10 sm, 11 bl = 11 sm
Makanan selingan 2 X /hari: bubur kacang hijau, biskuit dll
12-24 bulan: ASI sesuai kemauan anak
Nasi lembek + telur, ayam, ikan, daging sapi + tahu/tempe/ kacau hijau /
merah + santan /minyak + sayur (bayam, wortel) :
3 x hari s/d kenyang / bersisa  aktif
Makanan selingan 2 x / hari
≥24 bulan : Makanan keluarg 3 kali / hari
Makan selingan2 x / hari
Kebutuhan nutrisi
Usia / tahun
Energi (kcal /kg)
Protein (gr)
Bayi : 0 - ½
½ - 1
108
98
13
14
Anak:
1 - 3
4 - 6
7 - 10
102
90
70
16
24
28
Lakilaki : 11 - 14
15 - 18
55
45
45
49
Perempuan : 11 - 14
15 – 18
47
40
46
44
Pola Pertumbuhan anak dari lahir s/d remaja
Usia
Lahir -6bl
6-12 bl
Toddler
Prasekolah
Sekolah
PR 10-14
LL11-16
BB
TB
140-200gr/mg
2.5 cm / bl
2x lhr 4-7bl
90-150 gr / mg
1.25 cm /bl
3 x lhr: 12 bl
↑50% 12 bl
4x lhr: 2-2½th
2 th : 50% dewasa
2-3 kg/th
↑th 2: 12 cm; ↑th3: 6-8cm
↑/th; 2-3 kg
TB lhr 2x: 4 th / th: 5-7.5cm
↑/th 2-3kg
TB lhr 3x: 13 tahun
7-25kgá 17.5kg
↑5-25cm á 20.5cm
7-30kg á23.7kg
↑10-30 cm á 27.5 cm
TUMBUH KEMBANG BATITA / TODDLER
•
•
•
•
•
•
•
Tahap toddler dari usia 12 – 36 bulan periode eksplorasi hebat lingkungan, ingin tahu
segala hal, negativistik (segalanya: NGGAK MAU)
Perkembangan biologi selama tahun toddler ditandai dengan didapatnya ketrampilan motor
halus dan kasar yang memungkinkan anak untuk menguasai berbagai aktifitas
Walaupun hampir semua system fisiologik matang pada akhir toodler, perkembangan area
tertentu otak masih terjadi, memungkinkan lebih besarnya kapasitas intelektual
Lokomosi merupakan ketrampilan motor kasar utama yang didapat selama toddler diikuti
oleh meningkatnya koordinasi mata-tangan
Nutrisi penting pada tahap ini karena kebiasan makan yang terbina pada toddler
cenderung mempunyai efek lama pada tahun-tahun berikutnya
Pemeriksaan gigi teratur, suplementasi fluoride, diangkatnya plak, provisi diet rendah
kariogenik mempromosi kesehatan gigi optimal
Karena meningkatnya lokomosi, toddler beresiko tinggi untuk mendapat cedera. Cedera
fatal terutama akibat dari kecelakaan ranmor, tenggelam dan terbakar
.
TUMBUH KEMBANG BATITA / TODDLER
•
•
•
•
Motor kasar: berjalan, naik / turun tangga
Motor halus: menjepit
Psikososial: otonomi, bimbang dan malu, Negativistik, ritualisme
Kognitif: sensorik motorik, domestic mimicry, egosentrisme,
trandsuktif, organisasi global, sentrasi, animisme, irrevesibilitas,
nonKonservasiI
• Moral: hukuman dan kepatuhan
• Masalah: Toilet training, sibling rivalry, temper tantrum, negativistik,
koping stress, regresi, kecelakaan: keracunan, jatuh,
BAGAIMANA
BENTUK
PERLINDUNGAN?
Amankan
Lingkungan sesuai
tahap TK
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Berjalan, berlari , memanjat
• Bisa membuka pintu dan pagar
• Bisa naik sepeda rod tiga
• Bisa melempar bola dan benda lain
Kenderaan bermotor
• Gunakan kursi dgn sabuk pengaman khusus anak di mobil, bila tidak ada gunakan
sabuk biasa
• Awasi anak bila bermain diluar
• Jangan biarkan anak bermain dibelakang mobil yang diparkir
• Jangan biarkan anak bermain sepeda atau otoped pada tempat ramai
• Awasi anak main sepeda roda 3
• Kunci pagar dan pintu bila tidak bisa mengawasi anak langsung
• Ajari anak mematuhi aturan berjalan di tempat umum:
•
Patuhi aturan lalu lintas; jalan hanya ditrotoar, menyebrang hanya
•
pada penyebrangan, dan bila lampu sinyal menunjukkan
•
bahwa aman menyeberang
•
Berdiri selangkah kepinggir sampai waktu menyebrang
•
Lihat kiri kanan dan kiri lagi dan periksa mobil yang membalik
•
sebelum menyeberang jalan
•
Gunakan trotoar, bila tidak ada jalan di kiri menghadapi trafik
•
Pakailah baju yang berwarna terang pada malam hari.
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Mampu mengeksplorasi bl tdk diawasi
• Punya keingintahuan yang besar
• Tidak berdaya dalam air, tidak sadar bahayanya.
• Tenggelam
• Awasi melekat bila dekat sumber air, termasuk ember
• Tutup selalu pintu kamar mandi dan tutup closet
• Bila ada kolam renang, beri pagar dan kunci pintunya
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Mampu mencapai tempat tinggi dgn memanjat, menjangkau berjinjit dan mengunakan
benda sebagai tangga
• Menarik benda
• Mengeksplorasi setiap lubang /bukaan Bisa membuka lemari dan laci
• Tidak sadar akan potensi sumber panas / api
• Bermain dengan benda mekanik
Luka BAKAR
• Balikkan pegangan panci ke belakang tungku
• Simpan geretan dan pematik rokok dalam tempat terkunci pada tempat tidak terjangkau
anak, buang dengan cermat
• Jangan biarkan taplak meja menggantung dalam raihan anak
• Jangan biarkan kabel seterika atau alat lain menggantung dalam raihan anak
• Tutupi stop kontak dengan alat pelindung
• Sembunyikan kabel listrik atu jauh dari jangkauan
• Jangan biarkan anak bermain den gan alat listrik, geretan atau pemantik api
• Tekankan tentang bahaya api dan ajarkan makna dari panas
• Periksa selalu suhu kran air panas, sesuaikan suhu air panas lebih kecil dari 48oC,
jangan biarkan anak bermain dengan keran air panas.
• Pasang tabir cahaya bila anak terpapar ke sinar maahari.
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Mengeksplorasi dengan memasukan benda ke mulut
• Bisamembuka laci, lemari dan hampir semua kontainer
• Memanjat
• Tidak bisa membaca label peringatan
• Tidak tahu dosis atau jumlah yang aman
Keracunan
• Letakkan zat yang berpotensi toksik (termasuk tanaman) dalam tempat terkunci
atau diluar jangkauan
• Jauhkan segera obat dan racun
• Selalu menyebut obat bukan permen
• Jangan menyimpan agen toksik berlebihan
• Segera buang kontainer beracun yang kosong, jangan didaur untuk menuyimpan
makanan atau racun lain
• Ajari anak untuk tidak bemain dengan kontainer rusak/bekas
• Jangan pernah membuang label kontainer zat berbahaya
• Sediakan sirup penawar racun di rumah, gunakan hanya bila sesuai anjuran
• Ketahui nomor UGD atau pusat kendali racun
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Mampu / bisa membuka pintu dan jendela
• Naik turun tangga
Jatuh
• Pasanglah pengaman jendela
• Pasang pintu pada bawah dan atas tangga
• Jaga agar pintu selalu tertutup, tutuplah pintu kearah tangga, balkon atau ke
tempat tingi lainya. Seperti ke tempat jemuran.
• Pindahkan karpet yang sobek / rusak
• Gunakan karpet anti licin di kamar mandi
• Jagalah agar boks pintunya tertutup baik, dan kasurnya pada tingkat terendah
• Jauhkan mainan yang besar dari boks bayi (bisa digunakan sebagai tangga untuk
memanjat keluar)
• Jindari mengunakan walker, khususnya dekat tanga
• Pakaian yang aman ( kaki celana tidak kelantai, tali sepatu terikat baik
• Jaga anak selalu pakai sabuk pengaman pada kendaraan, jangantingalkan anak tidak
dijaga di keeta belanja.
• Awasi ketika bermain; pilih area bermain dengan lantai lembut dan peralatan yang
aman
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Memasukkan benda ke mulut
• Mungkin tertelan benda beracun atau makanan keras
• Tersedak dan sufokasi
• Hindari potongan daging besar bundar )selalu potong kecil)
• Hindari buah dengan biji, ikan bertulang, kacang coreng, permen keras, permen
karet, kacangkacangan, popcorn,
• Pilihlah mainan besar tanpa pinggiran tajam atau bagian kecil yan gbisa dilepas.
• Buanglah kulkas rusak dan peti / kotak kosong, bila disimpan lepaskan pintunya
• Bila pintu garasi otomatis, jauhkan transmiter dari jangkauan anak
• Jauhkan jaarum jahit danbenangnya dari jangkauana anak
• Angkatlahpernak pernik dari baju anak
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Masih canggung pada banyak ketrampilan
• Mudah teralihkan dari tugas
• Tidak tilik akan potensi berbahaya dari orang asing atau orang lain
Kerusakan tubuh
• Hindari memberi benda tajam / runcing  pisau, gunting atau tusuk gigi, terutama bila berajalan
atau berlari
• Jangan beri lolipop atau benda lain dimulut bila berjalan atau berlari
• Ajarkan perilaku waspada misalnya membawa garpu atau gunting dengan ujung tajam jauh dari
tubuh atau wajah
• Simpanlah semua benda berbahaya termasuk alat berkebun dan senjata tajam/api di tempat terkunci
• Waspada terhadap binatang berbahaya termasuk binatang piaraan
• Beri pengaman kaca pada kaca yang lebar seperti pintu dorong kaca
• Ajarkan keamanan diri:
• Ajarkan n ama, alamat dan no telp dan minta tolong pada orang yang sesuai) satpam, polisi) bila
hilang, pasanglah identiifkasi pad aanak ( jahitkan pada baju, dalam sepatu
• Hindari perhiasan di tempat umum
• Ajarkan anak untuk tidak pergi dengan orang asing
• Ajarkan anak untuk memberi tahu oran gtua bila seseorang menjadikan dia merasa tidak nyaman
apapapun caranya
• Selalu dengarkan ketakutan / kepedulian anak tentang perilaku oran glain
• Ajarkan anak untuk mengatakan tidk bila dihadapkan pada situasi tidak menyenangkan
TUMBUH KEMBANG BALITA / PRASEKOLAH 
Mulai Masuk Kelompok Bermain
•
•
•
•
•
•
•
•
Usia 3-5 tahun  waktu kritikal untuk perkembangan emosional dan
psikologik
Perkembangan biologik  maturnya sistem organ dan halusnya perilaku
motor kasar dan halus terbukti  peran serta dalam kegiatan seperti
berlari, naik sepeda roda tiga dan menggambar
Erikson  mendapatkan rasa inisiatif  tugas psikososial utama
Perkembangan superego terjadi selama periode ini dan tilikan diri mulai
timbul.
Freud  tahap odipal Resolusi tahapan ini terjadi bila anak kuat
identifikasinya dengan orang tua dengan jenkel sama
Piaget  berpikir intuisi atau pralogik dan bergerak kearah proses
berpikir logik melalui belajar maju atau kompleks, berbahasa dan
pemahaman sebab akibat
Kohlberg ditanamkannya benih perkembangan moral  anak berada
pada tahap orientasi instrumen naïf dimana anak peduli akan pemuasan
kebutuhannya dan kurang sering memperhatikan kebutuhan orang lain
Perkembangan social  individuasi dan perpisahan, berbahasa lebih
canggih, kemandirian lebih besar, bentuk bermain lebih kompleks dan
imajinatif
PRASEKOLAH
• Motor kasar: jalan, lari, memanjat, melompat, koordinasi motorik
sensorik
• Motor halus: menggambar bentuk
• Psikososial: inisiatif-guilt, tahap odipal kompleks kastrasi / elektra,
penis envy
• Kognitif: berpikir intuisi, # egosentrisme, berpikir magis, kausalitas,
bhs telegrafik
• Bermain: asosiatif, imitatif, imaginatif, dramatik, teman khayal
• TK  mengenalkan sekolah, anak berbakat, pertanyaan tentang.
seks,
• Masalah: agresi, frustrasi, modeling , penelantaran, penganiayaan
Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera?
• Motor halus dan kasar, koordinasi dan keseimbangan baik  tdk
mudah jatuh dibandingkan toddler
• Tidak telalu lalai, bisa ikut aturan dan sadar akan kemungkinan
bahaya
• Potensi > besar untuk cedera ranmor ok bermain di jalan, mengejar
bola & layangan naik sepeda dan lupa aturan jalan raya
• Pencegahan cedera pada bayi dan toddler bisa diterapkan pada
kelompok ini
• Peniru hebat  ortu memberi teladan contoh / model peran yang
baik.
• Anak cepat menemukan diskrepansi / ketidak-sesuain antara perintah
dan cpntoh
TUMBUH KEMBANG ANAK USIA SEKOLAH
•
•
•
•
•
Usia 6- 12 tahun  masa kehidupan yang ASYIK nyaman
Pertumbuhan lebih lambat dibandingkan sebelumnya, ada
penambahan mantap tinggi dan berat badan dengan maturasi
sistem tubuh; gigi susu copot dan digantikan gigi permanen .
Rangka memanjang, rasio tinggi masa otot dibandingkan lemak dan
maturasi system saluran cerna  komponen utama perkembangan
biologik
(Erikson)Terbinanya rasa produktifitas / kerja keras atau
pencapaian merupakan tugas utama
Piaget  operasi kongkrit  anak mampu menggunakan proses
berpikirnya untuk mengalami kejadian dan tindakan dan membuat
keputusan mengacu pada alasannya
SEKOLAH
• Psikososial: industri  pencapaian ><inferiority
• Kognitif: operasional kongkrit  koservasi, reversibilitas
klasifikasi, serialisasi, ketrampilan kombinasi : + - x
membaca
• Kelompok sebaya, gang merusak
• Bermain: aturan, ritual, tim, koleksi
• Pengalaman sekolah: sosialisi, peran guru, peran orang tua,
batasan dan disiplin
• Masalah: ketidakjujuran, berbohong, menipu, takut,
televisi dan video, kecelakaan  perilaku, ranmor, sepeda,
disekolah
Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera?
Tanggung jawab bersama :
• sekolah (aturan untuk keamanan),
• pemerintah (gedung & lingkungan sekolah yang
aman),
• polisi (keamanan di jalan, mencegah tawuran ) dan
orang tua
• Penerapan batasan / disiplin di rumah dan sekolah
Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera?
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Sangat terlibat dengan aktifitas jauh dari rumah
• Tergiur akan kecepatan dan gerakan
• Mudah deralihkan oleh lingkungan
• Bisa memberi alasan
Pencegahan cedera: Kenderaan bermotor
• Mendidik anak tentang penggunaan yang benar sabuk pengaman
sebagai penumpang di kendaraan bermotor
• Mempertahankan disiplin sebagai penumpang dalam ranmor (tidak
mengeluarkan anggota badan, tidak bersandar ke pintu atau
menggangu pengemudi
• Mengingatkan ortu dan anak untuk tidak menumpang dibelakang
pick-up
• Menekankan pentingnya perilaku pedestrian yangaman.
• Menekankan pentingnya menggunakan perlengkapan keamanan
(helm) bila cocok, seperti naik sepeda, sepeda motor, otoped,
Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera?
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Cenderung cepat berlebihan
• Bisa bekeja keras untuk memantapkan ketrampilan
• Bisa berhati-hati tetapi tidak takut tindakan motor kasar
Pencegahan cedera: Tenggelam
• Ajarkan anak berenang
• Ajarkan aturan dasar keamanan di air
• Pilih tempat aman dan berpengawas untuk berenang
• Periksa kedalaman air yang memadai untuk menyelam
• Berenang dengan teman
• Menggunakan alat pelampung yang legal dalam air atau
kapal
• Advokasi untuk legislasi yang memerlukan pagar sekita
kolam renang
• Belajar CPR
Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera?
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Kemandirian meningkat
• Suka bertualang
• Senag mencoba / melakukan hal baru
Pencegahan cedera: Terbakar
• Pastikan detektor asap terpasang
• Set suhu air ke suhu 45-50oC untuk menghindari terbakarnya kulit
• Ajari anak perilaku bila kontak dengan kemungkinan terbakar
(bensin, geretan, bbq, air panas, pemantik api, peralatan masak, zat
kimia), hindari memanjat atau main layangan sekitar listrik tegangan
tinggi.
• Ajari anak perilaku yang benar bila ada kebakaran (latihan kebakaran
di rumah dan di sekolah)
• Ajari anak cara memasak yang aman (gunakan api kecil, hindari
menggoreng, waspada terhadap terbakar semproten uap panas atau
makanan yang meledak.
Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera?
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Mematuhi aturan kelompok
• Mungkin mudah dipengarauhi sebaya
• Punya kesetiaan kuat pada teman
Pencegahan cedera: Keracunan
• Didik anak tentang bahaya obat bebas dan zat kimia
bebas termasuk aspirin dan alkohol
• Ajari anak untuk berkata ”tidak” bila ditawari obat
ilegal / berbahaya atau alkohol
• Simpanlah produk yang potensial berbahaya dalam
kontainer dengan label yang benar - lebih baik
dikunci dan diluar jangkauan
Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera?
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Ketrampilan fisik meningkat
• Perlu aktifitas fisik yang melelahkan
• Menyukai untuk mendapatkan ketrampilan baru dan menguasai
ketrampilan yang didapat
• Berani dan suka bertualang terutama dengan sebaya
• Seringkali bermain ditempat berbahaya
• Rasa percaya diri seringkali melebihi kemampuan fisik
• Menginginkan kesetiaan kelompok dan punya kebutuhan kuat untuk
pengakuan teman
• Mencoba pencapaian yang berbahaya
• Mengikuti teman ke fasilitas yang potensial berbahaya
• Menyukai aktifitas fisik
• Seringkali belebihan
• Pertumbuhan tinggi melebihi pertumbuhan dan dan koordinasi otot
Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera?
Pencegahan cedera: Kerusakan tubuh
• Membantu menyediakan fasilitas untuk mengawasi kegiatan
• Memacu untuk bermain ditempat yang aman
• Simpanlah senjata api terkunci kecuali dengan pengawasan orang tua
• Ajari cara merawat, menggunakan dan memperlakukan alat yang
potensi berbahaya dengan benar (alat berat).
• Ajari anak untuk tidak bercanda atau mengejutkan anjing, memasuki
teritorialnya, mengambil mainannya, atau menggangu anjing yang
sedang makan
• Tekankan pentingnya perlindungan mata, telinga atau mulut ketika
menggunakan objek atau peralatan berbahaya atau bila terlibat
dalam olah raga yang potensial berbahaya (baseball)
• Ajari keamanan penggunaan alat korektif (kaca mata); bila anak
menggunakan lensa kontak monitor lamanya pemakaian untuk
mencgah kerusakan kornea
Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera?
• Ajari keamanan penggunaan alat korektif (kaca mata); bila anak menggunakan lensa
kontak monitor lamanya pemakaian untuk mencgah kerusakan kornea
• Tekankan untuk memilih, menggunakan dan memelihara dengan cermat peralatan
olah raga dan rekreasi seperti skateboard .
• Menekankan persyaratan, praktek yang aman dan menggunakan peralatan
pengaman untuk olah raga atau aktifitas rekreasi
• Waspad terhadap olah raga berbahaya yang melibatkan trampoline (velbed untuk
loncat-loncat)
• Gunakan kaca pengaman dan label pada area kaca besar seperti pintu dorong kaca
• Gunakan pengaman jendela untuk mencegah jatuh
• Ajari nama, alamat dan nomor telepon dan minta tolong dari orang yang sesuai (
teller, satpam, polisi) bila tersesat, pasang identitas pada anak, jahitkan di baju,
dalam sepatu
• Ajari strategi keamanan:
Hindari perhiasan di tempat umum
Ingatkan anak untuk tidak pergi / ikut dengan orang asing
Minta anak mengatakan pada orangtua bila ada seseorang membuat anak
merasa tidak nyaman.
Selalu dengarkan kepedulian anak tentang perilaku orang lain
Ajari anak untuk mengatakan ”tidak” bila dihadapkan pada situasi tidak nyaman
TUMBUH KEMBANG REMAJA
•
•
•
•
•
•
•
•
Masa Remaja  perubahan biologik, kognisi , psikologik dan
social  Masa topan Badai
biologik pubertas  perubahan hormonal: perubahan tinggi, berat,
kekuatan dan kebugaran ; dan perkembangan ciri seks sekunder
pola berpikir kongkrit  berpikir abstrak dan hipotetis.
Tugas psikologik  mencakup perkembangan rasa identitas
otonomi nilai, emosional dan perilaku
Kohlberg  perkembangan moral  mempertanyakan nilai
moral yang ada dan belajar membuat pilihan.
Perkembangan spiritual  mempertanyakan nilai dan ideal
keluarga,  berpikir lebih filosofis penekanan pada agama diri
Membina identitas terpisah dari orang tua dan keluarga 
hubungan dengan sebaya  lebih penting.
Perubahan biologik, kognitif dan psikoseksual  mempengaruhi
aktifitas seksual dan perkembangan identitas seksual remaja
REMAJA
• Pubertas  hormon perubahan fisiologik maturasi
seksual
• Kognitif: berpikir abstrak, hipotetis
• Konsep diri: egosentrisme remaja, imaginary audience,
personal fabel
• Spiritual rohis
• Psikososial: Identitas, otonomi,, pencapaian,
• Seksualitas_citra tubuh, identitas, orientasi
• Lingkungan sosial : keluarga  pola asuh, kelompok
sebaya, sekolah, kerja?
• Masalah: cedera, kebiasan makan, menyalahgunan zat
(narkoba, alkohol, depresi, bunuh diri, kenakalan,
kekerasan, penelantaran, masalah sekolah, kenakalan
TUMBUH KEMBANG REMAJA
Remaja awal :
pubertas: 11-12 sampai 13-14(pr)12-14 sampai 16 (pria)
Tumbuh cepat  fokus perh pd diri sendiri
Berpisah dari ortu mengkritik ortu, melawan ortu
Sebaya  sejenis  lawan jenis  penting
Remaja tengah : 13-16 (pr), 14-18 (pria)
Identitas ego , hubungan heteroseksual, komitment sebaya,
pengalaman seksual ok eksplorasi seksual & maturasi fisik
Imatur emosional
Remaja akhir sd 20-25 th
Gaduh gelisah selesai, tilik diri, sebaya tidak lagi penting
Masalah utama
• Cedera disengaja / tidak
• Kebiasaan / gangguan makan: OBESITAS,
ANOREKSI NERVOSA,
• Perilaku seksual, STD
• Kehamilan tabrak lari
• Penyalah gunaan ZAT
• Kenakalan remaja
• Tawuran antar sekolah
• Depresi dan bunuh diri
• Penganiayaan fisik, seksual dan emosional
TANGGUNG JAWAB ORANG TUA
• Menerima remaja sebagai individu unik
• Menghargai ide, kesukaan /ketidaksukaan dan harapan
• Terlibat dalam fungsi sekolah dan menghadiri unjuk kerja remaja,
even olah raga atau sandiwara sekolah
• Mendengar dan mencoba terbuka akan pandangan remaja walaupun
tidak sesuai dengan pandangan orang tua
• Hindari mengkritik pada topik – yg ortu tidak menang
• Memberi peluang untuk membuat pilihan dan menerima resiko
pilihan
• Memberi peluang untuk belajar dari pengalaman walaupun pilihan
dan metode berbeda dengan orang tua
• Memberi remaja batasan yang jelas dan beralasan
• Mengklarifikasi aturan di rumah dan resiko bila melanggar
• Biarkan aturan dan resiko masyarakat membelajarkan tanggung
jawab diluar rumah
• Ijinkan peningkatan kemandirian dalam batas aman dan sejahtera
• Selalu ada tetapi hindari menekan remaja terlalu jauh
• Hargai keleluasan pribadi
TANGGUNG JAWAB ORANG TUA
• Mencoba berbagi perasaan kebahagiaan dan kesedihan
dengan remaja
• Berespons terhadap perasaan dan ucapan / kata-kata
• Bersedia menjawab pertanyaan, memberi informasi dan
penemanan
• Coba membuat komunikasi yang jelas
• Hindari membandingkan dengan sibling
• Membantu remaja memilih tujuan karir yang sesuai dan
menyiapkan untuk peran dewasa
• Terimalah teman remaja di rumah dan perlakukan dengan
baik
• Beri cinta / kasih sayang tanpa ssyarat
• Mau minta maaf bila keliru
• Menyadari bahwa remaja
TANGGUNG JAWAB ORANG TUA
• Menyadari bahwa remaja
• Subjek dari perilaku kekerasan dan tidak bisa
diramal
• Berjuang untuk mandiri
• Sangat peka terhadap perasan dan perilaku yang
mempengaruhinya
• Bisa menerima pesan berbeda dari yang dikirimkan
• Menganggap tema sangat penting
• Punya kebutuhan kuat untuk “keikutsertaan”
TANGGUNG JAWAB bersama
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Penyesuaian parenting dan keluarga
Penyesuaian psikososial
Resiko kecelakaan sengaja / tidak
Kebiasaan makan gangguan makan dan obesitas
Kebugaran tubuh
Perkembangan, orientasi dan hubungan seksual
Penggunaan produk tembakau
Penggunaan alkohol dan zat adiktif lain
Depresi dan keinginan bunuh diri berat atau kambuhan
Masalah pembelajaran dan sekolah
Hipertensi
Hiperlipidemia
Penyakit infeksi
BAGAIMANA BENTUK PERLINDUNGAN
Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera
• Kebutuhan akan kemandirian dan kebebasan
• Menguji kemandirian
• Usia diijinkan untuk memperoleh SIM
• Pilihan untuk perilaku beresiko
• Perasaan tak terusakkan (personal fable)
• Kebutuhan untuk membuang energi seringkali dengan
berpikir logis dan mekanisme kontrol
• Kebutuhan kuat untuk pengakuan sebaya
• Mungkin mencoba berbagai pencapaian
• Kejadian tinggi untuk praktek dan berperan serta dalam
sport
• Akses ke alat, objek dan lokasi yang lebih kompleks
• Bisa bertanggung jawab untuk tindakannya sendiri
BAGAIMANA BENTUK PERLINDUNGAN
Pencegahan cedera
Kenderaan bermotor / tidak
Pejalan kaki:
• Menekankan dan memacu perilaku pejalan kaki yang aman
• Pada malam hari, berjalan dengan teman (jangan berjalan sendiri)
• Bila seseorang mengikuti, pergilah ke tempat terdekat yang banyak orang
• Jangan berjalan di tempat sepi / jalan pribadi ; gunakanlah jalan yang biasa
ditempuh oran gbanyak
Penumpang
• mempromosikan perilaku yang pantas bila menaiki kenderaan bermotor
Pengemudi:
• Beri pendidikan mengemudi yang kompeten, memacu penggunaan kenderaan
dengan waspada, mencegah kebut-kebutan, merawat motor/mobil dalamkondisi
yang baik ( rem, ban dll)
• Ajari dan promosi keamanan dan pemeliharaan kenderaan roda dua
• Promosi dan memacu menggunakan alat keamanan: helm, celana panjang
• Memberi penguatan tentang bahaya obat termasuk alkohol bila menggunakan
kendaraan bermotor
BAGAIMANA BENTUK PERLINDUNGAN
Tenggelam:
• Ajari anak yang tidak bisa berenang untuk berenang
• Ajari aturan dasar keamanan air:
Memilih dengan bijak tempat berenang
Kedalaman air yang cukup untuk menyelan
Berenang dengan teman
Terbakar:
• Menguatkan perilaku yang layak pada tempat kontak dengan bahaya
terbakar (bensin, kabel listrik, api)
• Nasihati tentang kepaparan berlebihan terhadap cahaya matahari
(terbakar sinar ulraviolet)
• Menjauhi rokok
• Memacu penggunaan tabir surya
Keracunan
• Didiklah tentang bahaya penyalahgunaan obat / zat termasuk alkohol
Jatuh
• Ajari dan paculah tindakan keamanan pada semua kegiatan
BAGAIMANA BENTUK PERLINDUNGAN
Kerusakan tubuh
• Promosi didapatnya pendidikan yang benar dalam sport dan
peralatan olah raga
• Ajari penggunaan yang aman dan pemanfaatan senjata api dan alat
lain yang berpotensi berbahaya (alat berat)
• Menyediakan dan memacu penggunaan peralatan pelindung ketika
menggunakan alat yang berpotensi berbahaya
• Menigngkatkan akses ke penyediaan fasilitas olah raga rekreasi
yang aman
• Waspada terhadap tanda / gejala depresi (potensial bunuh diri)
• Menjauhkan penggunaan dan penyedian peralatan olah raga
berbahaya (trampolin dan skateboard dan surfboar)
• Ajari cara penggunaan alat korektif seperti kacamata, lensa kontak,
alat bantu dengar
• Menguatkan dan memacu penerapan prinsip keamanan dan
pencegahan