KOMPETENSI PROFESI PEKERJA SOSIAL DALAM FUNGSI, PERAN DAN TUGASNYA DI RUMAH SAKIT JIWA PROF.

Download Report

Transcript KOMPETENSI PROFESI PEKERJA SOSIAL DALAM FUNGSI, PERAN DAN TUGASNYA DI RUMAH SAKIT JIWA PROF.

KOMPETENSI PROFESI PEKERJA SOSIAL
DALAM FUNGSI, PERAN DAN TUGASNYA
DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. SOEROYO
MAGELANG
PENDAHULUAN
Menurut Solichin (buku pedoman kesehatan jiwa
Dep.Kes.RI 2003), UU Kesehatan RI No: 23 Th 1992:
sehat adalah keadaan sejahtera dari fisik, mental dan sosial serta
produktif secara ekonomis, jadi kesehatan jiwa (mental)
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kesehatan
keseluruhan.
Harus diakui profesi pekerja sosial belum begitu dikenal
secara baik oleh masyarakat maupun kalangan internal dibidang
kesehatan, bahkan mungkin oleh kalangan Rumah Sakit Jiwa
sendiri. Sesuai dengan namanya maka ruang lingkup tugas pekerja
sosial adalah dalam aspek sosial dari pasien jiwa, keluarga pasien,
lingkungan domisili pasien,pekerjaan pasien bahkan juga aspek
sosial dari rumah sakit itu sendiri.
Filosofi yang mendasari diperlukannya
profesi Pekerja Sosial di Rumah Sakit adalah:
permasalahan yang dihadapi pasien tidak
hannya berhenti pada masalah medis dan
perawatan saja, tetapi seringkali masalah
psikologis dan ekonomi pasien dan keluarga
menjadi faktor pemberat dan atau penyulit
pasien, baik ketika dirawat di rumah sakit,
berobat jalan maupun ketika pasien sudah
kembali ke rumah.
PENGERTIAN
KEP.MEN.PAN. NO KEP/03/M.PAN/1/12004 Tentang Jabatan
Fungsional Pekerja Sosial dan Angka Kreditnya serta Keputusan
Bersama MEN.SOS dan KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN
NEGARA [BAKN] NO.05/HUK/2004 dan No. 09 Tahun 2004
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pekerja
Sosial dan Angka Kreditnya.
PEKERJA SOSIAL adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pelayanan
kesejahteraan sosial di lingkungan pemerintah maupun
badan/organisasi sosial lain. Termasuk dalam lingkungan
Departemen Kesehatan RI seperti Rumah Sakit Umum dan
Rumah Sakit JIwa.
Menurut Charles Zastrow (Introduction to Social Welfare,
Institutions : Social Problems, Services and Current Issues
1982:12), mendefinisikan PEKERJAAN SOSIAL :
merupakan kegiatan profesional untuk membantu individuindividu, kelompok, dan masyarakat guna meningkatkan
atau memperbaiki kemampuan mereka dalam berfungsi
sosial serta menciptakan kondisi masyarakat yang
memungkinkan mereka mencapai tujuan.
PEKERJA SOSIAL adalah seseorang yang melaksanakan
kegiatan profesional untuk membantu individu-individu,
kelompok dan masyarakat guna memperbaiki fungsi
sosialnya serta menciptakan kondisi masyarakat yang
memungkinkan mereka mencapai tujuan.
KOMPETENSI PEKERJA SOSIAL
MENURUT National Assosiation of Social Work (1982), kompetensi
pekerja sosial terdiri dari
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Asessman/penilaian/penafsiran akan
kebutuhan pelayanan pekerjaan
sosial.
Penemuan kasus, penjangkauan dan identifikasi kelompok rentan serta
pelayanan-pelayanan yang diperlukan kelompok tersebut.
Pelayanan konseling bagi pasien dan keluarganya sehubungan dengan
reaksi terhadap penyakit dan kecacatan yang dialami pasien serta terhadap
fasilitas pelayanan.
Memberikan pelayanan perencanaan, pemulangan pasien.
Perencanaan penerimaan pasien.
Pemberian pelayanan lanjut.
Pemberian informasi dan referal/penunjukan.
Pemberian konsultasi bagi staf dan lembaga di luar rumah sakit
Merencanakan pelayanan lembaga.
Pemberian pelayanan penghubung yang berkelanjutan (tindak lanjut pasca
perawatan).
Melakukan kegiatan koordinasi dan perencanaan.
Melakukan kolaborasi dengan ahli kesehatan dan profesi yang lain.
Memberi supervisi, mendidik dan konsultasi serta melakukan penelitian.
FUNGSI PEKERJA SOSIAL DALAM PELAYANAN KESEHATAN
1.
2.
3.
4.
5.
Pelaksanaan pelayanan sosial langsung bagi
pasien dan keluarga.
Perencanaan program dan perumusan
kebijakan sosial dalam pelayanan kesehatan.
Berperan aktif dalam pengembangan program
sosial dan kesehatan masyarakat.
Pelaksanaan penelitian sosial.
Pelaksanaan administrasi pekerjaan sosial.
PERAN PEKERJA SOSIAL
1.
2.
3.
4.
Sebagai “enabler”, mendorong pasien dan keluarga
untuk menggunakan kemampuan intelektual,
emosional dan sosial yang mereka miliki dalam
menyesuaikan diri dengan realitas sakit serta upaya
pelayanannya.
Sebagai “pendidik”, mengajarkan ketrampilan
memecahkan masalah pada penderita dan keluarga
dengan menggunakan metode diskusi.
Sebagai “fasilitator”, mendukung upaya pasien dan
keluarga dalam mengambil keputusan dan tindakan
atas usaha sendiri.
Sebagai “koordinator”, mengkoordinasikan berbagai
sumber pelayanan yang tersedia untuk kesembuhan
pasien
5.
6.
7.
Sebagai “pembela”, membantu pasien untuk
memperoleh pelayanan yang sungguhsungguh dibutuhkan.
Sebagai “mediator”, membantu pasien,
keluarga, jaringan sosial yang dimilikinya untuk
dapat saling berhubungan secara efektif.
Sebagai “organisator”, mempertemukan
pasien, keluarga, jaringan sosial informal dan
kelompok-kelompok swadaya untuk
melakukan kegiatan bersama yang bersifat
pencegahan terhadap terjadinya isolasi sosial
dan isolasi emosional terhadap pasien jangka
panjang.
TUGAS PEKERJA SOSIAL
Menurut buku pedoman pelayanan rehabilitasi medik di rumah sakit kelas A,B dan
C (Direktorat Jendral Pelayanan Medik DepKes RI), disebutkan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Memantau keadaan sosial ekonomi pasien. (melalui tehnik
wawancara/interview, surve/kunjungan)
Memberikan bimbingan sosial pada pasien dan keluarga. (melalui motifasi
alternatif pemecahan maslah, dukungan psikologis)
Kunjungan rumah (home visite) dan dropping.
Membuat studi kasus.
Membuat laporan berkala tentang tugas dan kegiatan peksos.
Membantu klaim atministrasi asuransi (askeskin, sktm dan jps)
Menjalin kerja sama dengan badan-badan sosial, instasi pemerintah dan
donatur untuk membantu memecahkan masalah pasien dan keluarganya.
Menyiapkan rencana pemulangan pasien (pasien sendiri, keluarga pasien,
rumah tinggal pasien, lingkungan dll)
Menyiapkan tempat latihan kerja atau ketrampilan bagi pasien yang
dipersiapkan untuk pulang dan sedapat mungkin menjembatani pasien dan
instansi/perusahaan tempat kerjanya untuk penyesuaian pekerjaan pasien
pasca rawat inap.
Menyusun tatalaksana kerja peksos
Mengikuti dan atau menyelenggarakan diklat, seminar, simposium,
pelatihan, kursus, work shop, pendidikan yang berkelanjutan dalam
peningkatan jenjang pendidikan formal.
TANGGUNG JAWAB PEKERJA
SOSIAL
1.
2.
3.
4.
5.
Pemberian penjelasan lengkap mengenai situasi sosial pasien.
Penemuan faktor-faktor dan kekuatan sosial yang berpengaruh
terhadap penyembuhan dan pemecahan masalah sosial pasien.
Pemilihan langkah-langkah intervensi yang tepat dalam merubah
faktor-faktor yang memiliki konsekwensi negatif bagi upaya
penyembuhan pasien.
Partisipasi dalam upaya penyembuhan pasien dan evaluasi hasil
yang dicapai.
Pelaksanaan terapi sosial melalui kerja sama yang efektif dengan
tim medis dan profesi yang lain.
LANGKAH-LANGKAH INTERVENSI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Penerimaan pasien.
Pengumpulan data.
Pengkajian masalah.
Penentuan rencana intervensi.
Pelaksanaan intervensi
Evaluasi.
Terminasi/penghentian.
PENEMPATAN TUGAS PEKERJA SOSIAL:
Sejauh ini penempatan petugas pekerja sosial apabila
mengikuti ketentuan dari Dep.Kes Ri adalah di Instalasi
Rehabilitasi Medik (IRM). Namun sesuai dengan kondisi
dan situasi masing-masing Rumah Sakit dan kebijakan
internal institusi, petugas pekerja sosial dapat di
tempatkan di unit-unit/instalasi yang masih sesuai
dengan ruang lingkup profesinya yaitu sesuai dengan:
1.
2.
3.
4.
kompetensi,
Fungsi,
Peran dan
Tugas.
•Unit-unit atau instalasi yang sesuai dengan ruang lingkup profesi pekerja
sosial sesuai ketentuan Dep.Kes. RI antara lain :
 Unit
Rehabilitasi,
 Unit Rawat Jalan,
 Unit Perawatan Intensif (UPI)
 Unit Keswamas,
 Napza,
 Tumbang (Tumbuh Kembang Anak).
 Unit Trauma Center
Profesi pekerja sosial di Indonesia khususmnya
masih sangat minim, biasanya hanya di kotakota besar dan belum tentu ada di semua
Rumah Sakit Umum atau Rumah Sakit Jiwa.
Hal ini disebabkan karena belum solidnya
organisasi profesi ini dalam menghimpun
jaringan pekerja sosial di seluruh Indonesia.
Organisasi yang saat ini yang eksis menaungi
para pekerja sosial di bawah payung Dep.Sos
adalah “IPSPI” Ikatan Pekerja Sosial
Profesional Indonesia.
Keterlibatan berbagai profesi di bidang pelayanan
kesehatan perlu disadari dan dipahami oleh semua pihak,
bahwa tugas-tugas tersebut tidak dapat dimonopoli oleh
salah satu profesi saja. Ternyata dalam kemajuan
tehknologi dan ilmu pengetahuan terdapat hal-hal di luar
batas kemampuan kita. Oleh karena itu kita perlu
menyadari keterbatasan kita dan saling menghargai
potensi dari profesi yang lain dengan melibatkan mereka
sebagai mitra atau tim dalam tugas-tugas pelayanan
kepada seluruh masyarakat.
DISKRIPSI SUATU TIM DALAM PELAYANAN
DI RSJ PROF.DR SOEROYO MAGELANG
DOKTER
PERAWAT
PEKERJA
SOSIAL
PSIKIATER
PSIKOLOG
PASIEN
APOTEKER
AHLI GIZI
PROFESI
LAIN-NYA
MEDICAL
RECORD
DEMIKIAN PENYAJIAN MATERI RABU-AN INI. ATAS SARAN,
MASUKAN DAN KERJA SAMANYA, KAMI UCAPKAN BANYAK
TERIMA KASIH. PEKERJA SOSIAL RSSM/2008.
TERIMA KASIH
PROTAP PEKERJA SOSIAL
A.
1.
2.
3.
4.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
Protap PekSos di Unit Tumbuh Kembang Anak:
Administrasi dan evaluasi sosial.
Kunjungan rumah (home visite).
Melakukan bimbingan/kegiatan rehabilitasi.
Membuat laporan tugas peksos.
Protap PekSos di Unit Rawat Jalan:
Administrasi dan Evaluasi Sosial (untuk pasien rawat jalan)
Kunjungan Rumah (home visite).
Melihat kelengkapan persyaratan administrasi klien.
Bimbingan sosial dan motivasi kepada klien dan keluarga.
Membuat laporan tugas peksos
C.
1.
2.
3.
4.
D.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Protap PekSos di Unit Rehabilitasi yang terdiri dari sub unit LKP,
TKP, LKW, TKW.
Melaksanakan administrasi data klien
Bimbingan kegiatan dan motivasi kepada klien.
Kunjungan rumah (home visite).
Membuat laporan tugas peksos
Protap PekSos di Unit KesWaMas:
Administrasi data klien yang akan di kunjungi dan didropping.
Memberikan bimbingan/kegiatan di bangsal-bangsal.
Kunjungan rumah (home visite)
Melaksanakan tugas ekstramural/penyuluhan tentang kesehatan
jiwa di masyarakat.
Menjalin kerjasama dengan badan-badan sosial, instansi pemerintah
dan donatur untuk memecahkan masalah klien dan keluarga.
Membuat laporan tugas peksos.
E. Protap PekSos di Unit NAPZA
1. Administrasi data klien dan evaluasi sosial
2. Memberikan bimbingan/kegiatan rehabilitasi
3. Kunjungan rumah (home visite)
4. Menjalin kerjasama dengan badan-badan sosial dan instansi terkait.
5. Membuat laporan tugas peksos
F. Protap PekSos di Unit Trauma Center
1. Administrasi data klien dan evaluasi sosial
2. Memberikan bimbingan/kegiatan rehabilitasi
3. Kunjungan rumah (home visite)
4. Menjalin kerjasama dengan badan-badan sosial dan instansi terkait.
5. Membuat laporan tiugas peksos
G. Protap PekSos di UPI:
1. Administrasi data klien dan evaluasi
sosial (untuk pasien rawat inap).
2. Memberikan bimbingan/motivasi.
3. Kunjungan rumah (home visite)
4. Menjalin kerjasama dengan badanbadan sosial, instansi pemerintah dan
donatur untuk memecahkan masalah
klien dan keluarga.
5. Membuat laporan tugas peksos.