Metode dan Sikap Ilmiah ILMU ALAMIAH DASAR TIM IAD JPMIPA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN Al Qur’an, An Nahl, 16 : 11-12 Dia menumbuhkan bagi kamu dengan.
Download ReportTranscript Metode dan Sikap Ilmiah ILMU ALAMIAH DASAR TIM IAD JPMIPA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN Al Qur’an, An Nahl, 16 : 11-12 Dia menumbuhkan bagi kamu dengan.
Metode dan Sikap Ilmiah ILMU ALAMIAH DASAR TIM IAD JPMIPA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN Al Qur’an, An Nahl, 16 : 11-12 Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya), Sifat Ilmu Pengetahuan Logis atau masuk akal Obyektif atau sesuai dengan fakta. Sistematis yaitu adanya konsistensi dan keteraturan internal. Andal yaitu dapat diuji kembali secara terbuka menurut persyaratan yang ditentukan dengan hasil yang dapat diandalkan. Dirancang. Ilmu pengetahuan tidak berkembang dengan sendirinya. Ilmu pengetahuan dikembangkan menurut suatu rancangan yang menerapkan metode ilmiah. Akumulatif RASA INGIN TAHU DAN METODE ILMIAH SALING BERKAITAN KENAPA KOK JATUH KEBAWAH YA? KRITERIA METODE ILMIAH Metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut: a. Berdasarkan fakta. b. Bebas dari prasangka (bias) c. Menggunakan prinsip-prinsip analisis. d. Menggunakan hipotesis. e. Menggunakah ukuran objektif. f. Menggunakan teknik kuantifikasi. a. Berdasarkan Fakta Keterangan-keterangan dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisis berdasarkan fakta-fakta nyata. penemuan atau pembuktian tidak didasarkan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis. b. Bebas dari Prasangka Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta harus dengan alasan dan pembuktian yang objektif. c. Menggunakan Prinsip Analisis Dalam memahami serta memberi arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan prinsip analisis. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya dengan analisis yang logis Fakta yang mendukung harus dicari sebabakibat dengan menggunakan analisis yang tajam. d. Menggunakan Hipotesis Hypo = kurang, thesis = kesimpulan pendapat. Dugaan jawaban yang dianggap kemungkinan besar sebagai jawaban yang benar Hipotesis untuk memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesis berfungsi menuntun jalan pikiran peneliti. e. Menggunakan Ukuran Obyektif Kerja penelitian dan analisis harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang waras. f. Menggunakan Teknik Kuantifikasi Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan, kecuali untuk artibut-artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus selalu digunakan Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagainya Kuantifikasi yang termudah adalah dengan menggunakan ukuran nominal, ranking dan rating METODE ILMIAH Faktual Menetapkan Masalah Obyektif Mengkaji Teori Analitik Deduktif-Hipotetik InduktifGeneralisasi Menyusun Hipotesis Uji Hipotesis Menarik Kesimpulan Pola Pikir Metode Ilmiah Perumusan masalah Khasanah ilmu deduksi Penyusunan kerangka berpikir koherensi Perumusan hipotesis induksi korespodensi Pengujian hipotesis Diterima Ditolak 17 Pola Pikir Metode Ilmiah 18 Pola Pikir Metode Ilmiah 19 DYNAMIC VIEW : SCIENCE AS WHEEL (SCIENTIFIC METHOD) THEORIES INDUCTIF GENERALIZATIONS HIPOTHESIS EMPIRICAL WORLD DEDUCTIF LANGKAH METODE ILMIAH Penemuan dan Perumusan Masalah/ Menetapkan Masalah Mengkaji Teori Menyusun/Perumusan Hipotesis Uji Hipotesis/Eksperimen Menarik Kesimpulan Sistematika Laporan, Penelitian Ilmiah (menurut sistematika bagian inti penelitian ilmiah untuk jenjang pendidikan tertentu) Struktur Ilmu Struktur Metode Ilmiah Fenomena Menetapkan Masalah Konsep Mengkaji Teori Proposisi Menyusun Hipotesis Fakta Teori (Ilmu) Uji Hipotesis Menarik Kesimpulan BAB A. B. C. D. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Identitas dan Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian BAB A. B. C. II. TINJAUAN PUSTAKA Pengkajian Teori Pembahasan Penelitian yang Relevan Hipotesis BAB A. B. C. D. E. F. G. H. I. III. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Lokasi Penelitian Variabel Penelitian Jenis dan Sumber Data Instrumen Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V. Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan B. Saran-saran Observasi Awal Untuk mengumpulkan informasi Sumber informasi: Pengalaman Berbagai sumber ilmu pengetahuan Konsultasi dengan ahli Referensi: text books, scientific journals, newspapers, magazines, internet, interview,etc. Contoh: Jamur pada roti kenapa bisa tumbuh pada roti. Sumber informasi : pengalaman, info dari buku Identifikasi Masalah Permasalahan: pertanyaan ilmiah yang harus dicari solusinya Pertanyaan-pertanyaan Belum diketahui jawabannya Dikaji dalam penelitian Yang perlu diketahui: - Batasi masalah - Pilih yang penting dan menarik - Dapat dipecahkan Contoh: apa yang mempengaruhi pertumbuhan jamur? Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan jamur? Hipotesis Ide atau dugaan sementara Dengan hipotesis: Penelitian terarah tujuan jelas Lebih efisien Pengumpulan data lebih relevan Contoh: Cahaya dan pertumbuhan jamur roti Hipotesis yang mungkin muncul: Cahaya tidak mempengaruhi pertumbuhan jamur roti. Dasar: 1. Tumbuhan berklorofil memerlukan cahaya untuk hidup 2. Jamur roti tidak berklorofil Eksperimen Merancang eksperimen untuk menguji hipotesis Contoh: dari hipotesis: cahaya tidak mempengaruhi pertumbuhan jamur roti dapat dirancang penelitian: - Roti dalam kotak gelap - Roti dalam kotak terang 1. Eksperimen tergantung pada variabel, ada 3 jenis: Bebas/ independent variabel yang dapat diubah 2. Tidak bebas/ dependent variabel yang diteliti (bisa berubah karena variabel bebas) 3. Kontrol variabel yang dipertahankan tetap/tidak berubah selama penelitian Contoh: Pada penelitian pertumbuhan jamur roti Variabel bebas : cahaya Variabel tidak bebas : pertumbuhan jamur Variabel kontrol : suhu, kelembaban Perlu diperhatikan: 1 variabel bebas dalam 1 eksperimen Kontrol harus dipertahankan Ulangan Catat hasil penelitian dengan baik DATA Analisis Data Data yang diperoleh di analisis Statistik alat untuk membuktikan hasil dipercaya atau tidak (kuantitatif) Misal: signifikasi pada level 5%, artinya 95% hasil sama Kesimpulan Merupakan pernyataan yang menyatakan hubungan antara hasil eksperimen dan hipotesis. Bila hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis: - Jangan ubah hipotesis - Jangan abaikan hasil penelitian - Beri alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai - Beri cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya - Menyusun ulang penelitian - - Kesimpulan belum tentu merupakan akhir tetapi awal penelitian baru. Hipotesis yang diterima mungkin suatu saat akan ditolak, hipotesis yang ditolak mungkin suatu saat akan diterima. Kesimpulan yang kita temukan inilah yang kita yakini sebagai kesimpulan akhir pada saat ini. Publikasi Hasil Hasil penelitian dipublikasikan kepada khalayak Dalam bentuk laporan penelitian, misalnya: Scientific Journal Naskah publikasi memuat: - Abstract - Introduction - Material and Methods - Results - Discussion - Literature cited Penelitian Eksperimental Kebanyakan penelitian eksperimental menggunakan Group Kontrol sebagai pembanding terhadap Group eksperimental Group Kontrol bisa: Kontrol Negatif saja atau dengan Kontrol Positif Komponen dari eksperimen yang diuji Variable Ekperimental Variabel Ekperimental: Variable Independent/bebas dan Variable Dependent/terikat Hasil/perubahan terjadi pada Variable Dependen Penelitian Eksperimental: Pengaruh Pemanis terhadap Kanker Kandung Kemih Percobaan awal dilakukan terhadap 2 group tikus, Group I: tanpa pemanis dalam diet GroupII: diberi pemanis dalam diet Hasilnya: Group I: tidak dijumpai tikus terkena kanker GroupII: semua tikus terkena kanker Dengan hasil tersebut dilanjutkan oleh peneliti dengan treatment pemanis dibawah 50% yang DIASUMSIKAN konsentrasi aman dalam makanan Penelitian dilakukan dengan membuat 11 group: Group 1: 0% pemanis (group kontrol) Group 2: 5% pemanis Group 3: 10% pemanis ---dst. Group 11: 50% pemanis Hasil dapat dilihat dalam gambar. Grafik Hasil Eksperimen Pengaruh Pemanis terhadap Kanker Bladder Penelitian Observasional Penelitian dapat berupa hasil pengamatan/Observasi Langkah: Dilakukan pengamatan Formulasi hipothesis Dibuat prediksi-prediksi berdasar hipothesis Pengambilan data yang akan mendukung atau menolak hipothesis Penelitian Observasional pada Burung Onta Brian C. R. Bertram melakukan investigasi terhadap prilaku reproduksi burung Onta Struthio camelus di Afrika Timur Ada fenomena beberapa (s.d. 7 burung Onta betina) meletakkan telur pada sarang yang sama. Si Jantan membuat sarang berupa hasil scrape /cekeran di tanah Si Jantan ‘resident male’ kawin dengan salah satu betina ‘major hen’ Beberapa hari kemudian ‘major hen’ meletakkan telurnya diikuti betina yang lain yang tidak dikawin oleh ‘resident male’ ‘minor hen’ Telur hanya dijaga oleh ‘major hen’ dapat mencapai 40 telur/melebihi kemampuannya yaitu sekitar 20. ‘major hen’ meletakkan sekitar 20 telur di sarang dan lainnya di dorong keluar??? Hipothesis: Bahwa jika adanya manfaat/keuntungan maka ‘major hen’ mau berbagi sarang dengan beberapa ‘minor hen’ , apa keuntungan yang diperoleh? Ada 2 dugaan yang diajukan: Bahwa adanya telur di lingkar luar dapat mengatasi kebakaran, telur terluar akan meleleh lebih dahulu sehingga telur-telur di lingkar dalam aman. Telur-telur di lingkar luar membantu kestabilan suhu sarang. Observasi Brian C. R. Bertram: melakukan observasi terhadap 3 sarang. Dengan bantuan berbagai peralatan telur-telur diberi nomor, diukur, direkam sehingga dia mengenali asal-usul telur dan mengetahui keadaan telur. Hasil observasi: ‘Major hen’ dapat mengenali telur-telurnya. ‘Major hen’ biasanya hanya mendorong telur ‘minor hen’ keluar sarang. Teramati adanya burung pemangsa dan serigala yang memakan telur di lingkar luar sarang dalam jumlah terbatas pada setiap serangannya. Sehingga kesimpulannya ‘major hen’ melindungi telur miliknya dengan mendorong keluar telur-telur ‘minor hen’ Namun belum ada hipotesis tentang keberadaan beberapa telur ‘minor hen’ yang ‘diperkenankan’ ada di dalam sarang oleh ‘major hen’ untuk bersama-sama ditetaskan! rasa terima kasih? Menurut anda? Penelitian Observasional pada Burung Onta Istilah Terkait Postulat: disamakan aksioma, suatu dalil/pernyataan yang dianggap benar, walaupun kebenarannya tidak dapat dibuktikan dengan metode yang ada dalil adanya Tuhan Asumsi: anggapan dasar yang sudah dianggap benar dan tidak diragukan lagi khususnya peneliti. Merupakan titik tolak segala pandangan yang dihadapi peneliti. Teori: Hipotesis yang telah menjadi thesis, sudah terbukti kebenarannya dengan ujian empiris, riset, dan ekperimen yang bisa jadi tidak tunggal. SIKAP-SIKAP ILMIAH 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Sikap mencintai kebenaran, mendorong manusia untuk berlaku jujur, objektif, dan adil. Sikap tidak purbasangka. Sadar bahwa kebenaran ilmu yang diciptakan manusia itu tidak pernah mutlak/tidak absolut. Bersikap toleran atau dapat menghargai pendapat orang lain Sikap curious atau ingin tahu. Bersikap tidak putus asa/optimis Sikap teliti dan hati-hati. Tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa bukti-bukti nyata Tidak percaya tahayul, astrologi, atau hal-hal yang bersifat untung-untungan. Yang penting bukan berapa lama kita hidup, tetapi bagaimana kita hidup.