AKAR-AKAR PERSAMAAN Muhammad Fitrullah, ST Kuliah Analisa Numerik dan Pemodelan Teknik Metalurgi – Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Download Report

Transcript AKAR-AKAR PERSAMAAN Muhammad Fitrullah, ST Kuliah Analisa Numerik dan Pemodelan Teknik Metalurgi – Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

AKAR-AKAR PERSAMAAN
Muhammad Fitrullah, ST
Kuliah Analisa Numerik dan Pemodelan
Teknik Metalurgi – Fakultas Teknik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
METODE GRAFIS
METODE GRAFIS (GRAFICAL METHOD)
Metode yang sederhana untuk memperoleh taksiran
atas akar persamaan f (x) = 0 adalah membuat gambar
grafik fungsi dan mengamati di mana ia memotong
sumbu x. Titik ini, yang mewakili nilai x untuk mana f (x)
= 0, memberikan aproksimasi (hampiran) kasar dari
akar.
Nilai praktis dari teknik-teknik grafis sangat terbatas
karena kurang tepat. Namun, metode grafis dapat di
manfaakan untuk memperoleh taksiran kasar dari akar.
Taksiran-taksiran ini dapat diterapkan sebagai terkaan
awal untuk metode numerik yang di bahas di sini dan
bab berikutnya. Misalnya perangkat lunak komputer
TOOLKIT Elektronik yang menyertai naskah ini
memperbolehkan anda untuk menggambarkan fungsi
pada suatu rentang tertentu. Gambaran ini dapat
digunakan untuk memilih terkaan yang mengurung
akar sebelum mengimplementasikan metode numerik.
Pilihan penggambaran akan sangat meningkatkan
kegunaan perangkat lunak tersebut.
Selain menyediakan terkaan kasar untuk
akar, taksiran grafis merupakan sarana
yang penting untuk memahami sifat-sifat
fungsi dan mengantisipasi kesukarankesukaran yang tersembunyi dari metodemetode numerik
F (x)
x
(a)
F (x)
x
(b)
F (x)
x
(c)
F (x)
x
(d)
(x i)
(x
ii)
GAMBAR 1. Ilustrasi sejumlah cara
umum bahwa suatu akar mungkin terjadi
dalam selang yang di tentukan oleh batas
bawah xi dan batas atas xu. Bagian (a)
dan (c) menunjukan bahwa jika f(xi) dan
f(xu) keduanya bertanda sama, maka di
dalam selang tidak akan terdapat akar
sebanyak bilangan genap. Bagian (b) dan
(d) menunjukkan bahwa jika fungsi
berbeda pada tanda titik-titik ujung, maka
dalam selang akan terdapat akar
sebanyak bilangan ganjil.
METODE BAGI DUA
(Bisection Method)
Bisection (Metode Bagi
Dua)
Prinsip:
Ide awal metode ini adalah metode table,
dimana area dibagi menjadi N bagian. Hanya
saja metode biseksi ini membagi range menjadi
2 bagian, dari dua bagian ini dipilih bagian mana
yang mengandung dan bagian yang tidak
mengandung akar dibuang. Hal ini dilakukan
berulang-ulang hingga diperoleh akar
persamaan.
Langkah – langkah dalam menyelesaikan
Metode Bagi Dua :
Langkah 1 :
Pilih a sebagai batas
bawah dan b sebagai batas
atas untuk taksiran akar
sehingga terjadi perubahan
tanda fungsi dalam selang
interval. Atau periksa
apakah benar bahwa
f(a) . f(b) < 0
Taksiran nilai akar baru, c diperoleh dari :
Langkah 3 :
ab
c
2
Menentukan daerah yang berisi akar
fungsi:
Langkah 3 :



Jika z merupakan
akar fungsi, maka f(x
< z) dan f(x > z)
saling berbeda
tanda.
f(a)*f(c) negatif,
berarti di antara a &
c ada akar fungsi.
f(b)*f(c) positif,
berarti di antara b &
c tidak ada akar
fungsi
Menentukan kapan proses pencarian akar
fungsi berhenti:
Langkah 4 :
Proses pencarian akar fungsi dihentikan setelah
keakuratan yang diinginkan dicapai, yang dapat
diketahui dari kesalahan relatif semu.
Contoh :
Carilah salah satu akar persamaan
berikut:
xe-x+1 = 0
disyaratkan bahwa batas kesalahan relatif
(εa) =0.001
dengan menggunakan
range x=[−1,0]
Dengan memisalkan bahwa :
 (xl) = batas bawah = a
ab

 (xu) = batas atas
=b
2
 (xr) = nilai tengah = x
maka diperoleh tabel biseksi sebagai berikut :
Pada iterasi ke 10 diperoleh x = -0.56738
dan f(x) = -0.00066
Untuk menghentikan iterasi, dapat
dilakukan dengan menggunakan toleransi
error atau iterasi maksimum.
Catatan :
Dengan menggunakan metode biseksi dengan
tolerasi error 0.001 dibutuhkan10 iterasi,
semakin teliti (kecil toleransi errornya) maka
semakin bear jumlah iterasi yang dibutuhkan.
“ METODA POSISI SALAH
ATAU PALSU “
False Position
Prinsip: Di sekitar akar fungsi yang diperkirakan, anggap fungsi
merupakan garis lurus
Titik tempat garis lurus itu memotong garis nol ditentukan sebagai akar
fungsi.
LANGKAH -LANGKAH
1.Perkirakan akar fungsi (bisa dengan cara memplot fungsi).
2. Tentukan batas awal yang mengurung akar fungsi.
3. Tarik garis lurus penghubung nilai fungsi pada kedua batas,
lalu cari titik potongnya dengan garis nol.
4. Geser salah satu batas ke titik potong itu, sementara batas lain tidak berubah.
Ulangi langkah 3.
5. Ulangi langkah 4 sampai dianggap cukup.
6. Titik potong garis nol dan garis lurus yang terakhir dinyatakan sebagai akar fungsi.
Metode false position juga
menggunakan dua batas seperti metode
bisection. Namun, berbeda dari metode
bisection, pada metoda false position
hanya satu batas yang berubah. Pada
contoh sebelum ini, batas a berubah
sementara batas b tetap. Pada contoh
berikut terjadi sebaliknya.
Menghitung akar fungsi dengan metode false position,
menggunakan a dan b sebagai batas awal:
• jika batas a tetap, batas b berubah:
• jika batas b tetap, batas a berubah:
• kesalahan relatif semu:
Penghitungan dihentikan jika kesalahan relatif semu
sudah mencapai / melampaui batas yang diinginkan.
Catatan: (Metoda Posisi Palsu)
Metoda ini menggabungkan ide metoda biseksi dan
metoda secant. Dalam penyelesaian f (x) = 0,
ditentukan suatu interval [po,p1] dimana f kontinyu pada
interval ini, dan
f(po) . f(p1) < 0 (berlawanan tanda).
Metode Iterasi Satu Titik
Sederhana



Metode iterasi sederhana adalah metode
yang memisahkan x dengan sebagian x
yang lain sehingga diperoleh : x = g(x).
dikenal juga sebagai metode x = g(x)
Bentuk iterasi satu titik ini dapat dituliskan
dalam bentuk
x(n+1)=g(xn)
Dimana
n=0,1,2,3,....
Contoh

Gunakan metode iterasi satu titik untuk
mendapatkan akar dari
x  3x  20  0
3

Langkah – langkah penyelesaian

menyusun kembali persamaan tersebut
dalam bentuk x=g(x).
x  3 (3x  20)
x  20
x
3
20
x 2
x 3
………. (1)
3
20
x  (3  )
x
………. (2)
………. (3)
………. (4)


Dari rumusan pertama dapat dinyatakan
persamaan iterasinya sebagai
dengan n = 1,2,3,.....
3 (3x  20)
x

(
n

1
)
n dari nilai xo = 1, maka:
Jika diambil
x1  3 (3 1  20)  2.843867
x 2  3 (3  2.843867 20)  3.055686

Dan seterusnya. Hasilnya dapat ditabelkan
sebagai berikut
Nilai Iterasi dari persamaan 1
iterasi
x
g(x)
Ea
1
1
2.843867
2
2.843867
3.055686
6.931961
3
3.055686
3.078205
0.731565
4
3.078205
3.08058
0.077088
5
3.08058
3.08083
0.008122
6
3.08083
3.080856
0.000856
7
3.080856
3.080859
9.02E-05
8
3.080859
3.080859
9.5E-06
9
3.080859
3.080859
1E-06
10
3.080859
3.080859
1.05E-07
Nilai Iterasi dari persamaan 2
iterasi
x
g(x)
Ea
1
1
-6.33333
2
-6.33333
-91.3457
93.06663
3
-91.3457
-254070
99.96405
4
-254070
-5.5E+15
100
5
-5.5E+15
-5.4E+46
100
6
-5.4E+46
-5E+139
100
7
-5E+139
8
9
10
Nilai Iterasi dari persamaan 3
iterasi
x
g(x)
Ea
1
1
-10
2
-10
0.206186
4950
3
0.206186
-6.7625
103.049
4
-6.7625
0.46804
1544.854
5
0.46804
-7.19182
106.508
6
-7.19182
0.41049
1852.007
7
0.41049
-7.0634
105.8115
8
-7.0634
0.426516
1756.071
9
0.426516
-7.09702
106.0098
10
-7.09702
0.422229
1780.847
Nilai Iterasi dari persamaan 4
iterasi
x
g(x)
Ea
1
1
4.795832
2
4.795832
2.677739
-79.1
3
2.677739
3.235581
17.24086
4
3.235581
3.030061
-6.78272
5
3.030061
3.098472
2.207889
6
3.098472
3.074865
-0.76773
7
3.074865
3.082913
0.26104
8
3.082913
3.080158
-0.08944
9
3.080158
3.081099
0.030566
10
3.081099
3.080777
-0.01045

Dari hasil di atas nampaknya
persamaan 2 dan 3 memberikan hasil
yang tidak konvergen. Persamaan 4,
seperti halnya persamaan 1, mampu
memberikan nilai akar yang kita cari.
Pengertian

Salah satu metode penyelesaian
akar-akar persamaan non linier
f(x), dengan menentukan satu nilai
tebakan awal dari akar yaitu xi
Grafik Pendekatan Metode
Newton-Raphson
f ( xi )
Kemiringan
f ' ( xi )
f (x)
xi 1
f ( xi1 )
Kemiringan
f ' ( xi  1)
f ( xi )
f ( xi1 )
0
xi2
xi1
xi  xi1
xi
x
Langkah-langkah penyelesaian
Metode Newton-Raphson
Langkah 1
Cari f’(x) dan f”(x) dari f(x)
Langkah 2
Tentukan titk x0 dan Uji sesuai :
f(x0 ).f"(x0 )
1
f'(x0 ).f'(x0 )
Apakah memenuhi syarat persamaan?
Jika tidak, cari nilai xo baru.
Langkah 3
Lakukan iterasi dengan persamaan :
f ( xi )
xi 1  xi 
f ' ( xi )
Contoh Soal:
Pernyataan Masalah:
Gunakan Metode Newton-Raphson untuk
menaksir akar dari :
f(x) = e-x-x
menggunakan sebuah tebakan awal x0= 0.
Solusi :

Langkah 1:
Turunan pertama dan kedua dari fungsi f(x) = e-x-x
dapat dievaluasikan sebagai :
x
f ' ( x)  e 1
f ' ' ( x)  e  x
x0  0

Langkah 2:
Lakukan uji syarat persamaan
f ( x0 ). f " ( x0 )
1
f ' ( x0 ). f ' ( x0 )
1.(1)
1
(2).(2)
f ( x 0)  e 0  0  1
f ' ( x 0 )   e  0  1  2
f ' ' ( x 0 )   e  0  1
1
1
 1 1
4
4
memenuhi syarat persamaan, sehingga
akar-akarnya dapat dicari dengan metode
Newton-Raphson

Langkah 3:
Lakukan Iterasi dengan :
f ( xi )
xi 1  xi 
f ' ( xi )
Akar x akan semakin akurat, jika nilai f(x) semakin
mendekati 0
Iterasi, i
0
1
2
3
4
akar x4
xi
0
0,500000000
0,566311003
0,567143165
0,567143290
f(xi)=e-x-x
f’(xi)=-e-x1
1
0,106530659
1,304510116x10-3
1,96536x10-7
6,43x10-10
-2
-1,60653066
-1,567615513
-1,567143362
-1,567143291
f(x4) dekat dengan harga 0
Kelemahan
Metode Newton-Raphson
1. Jika fungsi f(x) mempunyai beberapa akar (titik)
penyelesaian, akar-akar penyelesaian
tersebut
tidak dapat dicari secara bersamaan.
2. Tidak dapat mencari akar kompleks (imajiner).
3. Tidak bisa mencari akar persamaan yang tidak
memenuhi persyaratan persamaannya, meskipun
ada akar penyelesaiannya.
4. Untuk persamaan non linier yang cukup kompleks,
pencarian turunan pertama dan kedua f(x) akan
menjadi sulit.
METODE SECANT
“METODE SECANT”
Waktu di SMA, kita sering menyelesaikan
persamaan kuadrat yaitu berbentuk
f(x) = a. x²+ b.x+ c
misalnya persamaan kuadrat:
x²- 9 = 0, maka akar-akarnya dapat ditentukan
dengan persamaan abc
x = (-b ± √ b²-4.ac)/2a
Maka akar x2- 9 = adalah x1= + 3 dan x2= 3
Hasil perhitungan dari rumus ABC merupakan akar-akar bagi
persamaan tersebut. Akar-akar tersebut memberikan nilai-nilai x
yang menjadikan persamaan itu sama dengan nol. Namun untuk
bentuk-bentuk persamaan non-linear dengan derajat lebih dari
dua, terkadang akan ditemukan kesulitan untuk mendapatkan
akar-akarnya. Untuk itu diperlukan metode-metode untuk
mencari akar bagi persamaan non-linear tersebut. Diantaranya
adalah Metode Grafik, Metode Interval Tengah ( Bisection
Method ), Metode Interpolasi Linear, Metode Secant, Metode
Newton-Raphson, Metode Muller, Metode Literasi Satu Titik :
Metode x= g(x), dan Metode Bairstow. Namun disini kami hanya
membahas tentang penyelesaian persamaan non-linear dengan
menggunakan Metode Secant.
Metode Secant merupakan perbaikan dari Metode Newton,
yaitu nilai turunan f'(x) didekati dengan beda hingga (∆)
gambar 1. Penentuan nilai turunan fungsi dengan metode Secant.
Dimana,
Sehingga dalam persamaan Newton-Rhapson menjadi:
Algoritma program untuk metode Secant:






Tentukan X0, X1, toleransi, dan jumlah
iterasi maksimum.
Hitung Xbaru = X1 - f(X1)( X1- X0)/f(X1 X0).
Jika nilai mutlak (Xbaru - X1) < toleransi,
diperoleh tulisan xbaru sebagai hasil
perhitungan.
jika tidak, lanjutkan ke langkah berikutnya.
Jika jumlah iterasi > iterasi maksimum,
akhiri program.
X = Xbaru, dan kembali ke langkah (2).
Contoh 1:
hitung akar persamaan dari :
f(x) = x³ - 3x - 20,
Perkiraan awal
X 1= 6, f(6)=178
X 2= 2, f(2)=-18
iterasi pertama:
x3=178-6 =2.3673469
iterasi kedua:
X 2= 2 , f(2)=-18
x3=2.3673469, f(2.3673469)= -13.83464426
x4= 2.3673469--13.83464426 =3.587438053
Iterasi
X1
X2
X3
f(x1)
f'(x2)
f(x3)
1
6
2
2.367346900
178
-18
-13.83464426
2
2
2.367346900
3.587438053
-18
-13.83464426
15.40697963
3
2.367346900
3.587438053
2.944590049
-13.83464426
15.40697963
-3.302376572
4
3.587438053
2.944590049
3.058058742
15.40697963
-3.302376572
-0.576057128
5
2.944590049
3.058058742
3.082034087
-3.302376572
-0.576057128
0.029936467
5
3.058058742
3.082034087
3.080849690
-0.576057128
0.029936467
-0.000248906
5
3.082034087
3.080849690
3.080859456
0.029936467
-0.000248906
-1.06044E-07
Contoh 2
hitung akar persamaan dari :
y = x³+ x²- 3x-3
dengan menggunakan metode secant,
disyaratkan bahwa batas kesalahan
relatif < 0.01%.
Hasil :
Iterasi
x0
1
1
2
x1
x2
F(x0)
F(x1)
2
1,571429
-4
3
2
1,571429
1,705411
3
-1,36443
7,856304
3
1,571429
1,705411
1,735136
-1,36443
-0,24775
1,713119
4
1,705411
1,735136
1,731996
-0,24775
0,029255
-0,18126
5
1,735136
1,731996
1,732051
0,029255
-0,00052
0,003137
6
1,731996
1,732051
1,732051
-0,00052
-1E-06
6,34E-06
 fx ( x
102 a
εa(%)
Keuntungan: cepat konvergen
Kerugian: tidak selalu konvergen (bisa divergen)
METODE TERBUKA
AKAR GANDA
Akar ganda berpadanan dengan
suatu titik dimana fungsi
menyinggung sumbu x.
Misalnya, akar ganda-dua
dihasilkan dari persamaan
f ( x)  x  5x  7 x  3
3
2
f ( x)  x  3x  1x  1
x=1
Akar ganda




Akar ganda dua
Akar ganda tiga
Akar ganda empat
Dan seterusnya
Penyelesaian akar ganda

Ralston dan
Rabinowitz (1978)
xi 1
f ( xi )
 xi  m
f ' ( xi )
Kelemahan:
multiplisitas akar
harus diketahui
Dimana m adalah bilangan multiplisitas akar
Misalnya : akar tunggal, m = 1
akar ganda dua, m = 2
akar ganda tiga, m = 3, dst
Penyelesaian akar ganda

Ralston dan Rabinowitz mendefinisikan
suatu fungsi baru yaitu:
f ( x)
u ( x) 
f ' ( x)
yaitu untuk mengembangkan suatu bentuk
alternatif dari metode Newton-Rapshon
menjadi:
xi 1
u  xi 
 xi 
u '  xi 
Penyelesaian akar ganda

Persamaan tersebut dideferensialkan
untuk memberikan:
u ' ( x) 
f ' ' ( x) f ' ( x)  f ( x) f ' ' ( x)
 f ' ( x)
2
dan setelah disubtitusikan ke persamaan
semula menjadi:
Penyelesaian akar ganda
Metode Newton-Rapshon yang
dimodifikasi untuk akar ganda
xi 1  xi 
f ( xi ) f ' ( x )
 f ' ( xi ) 
2
 f ( xi ) f ' ' ( xi )
STUDI KASUS
DESAIN RANGKAIAN LISTRIK
11/6/2015
65
Latar belakang


Hukum Kirchoff untuk mempelajari
keadaan mantap (tidak berubah terhadap
waktu) dari rangkaian listrik.
Masalah lainnya adalah keadaan transien
mencangkup rangkaian dimana
perubahan periode secara mendadak
11/6/2015
66


Saat tercapai steady state baru, terjadi
penyesuaian diikuti penutupan sakelar
Lama periode penyesuaian, tergantung
pada:
1) sifat penyimpan muatan (kapasitor)
2) sifat penyimpan energi (induktor)
Dalam rangkaian listrik, bila sakelar ditutup, arus
akan mengalami osilasi sampai tercapai steady state
baru.
11/6/2015
67
q
C
Rumus

Arus
penurunan tegangan (VR)
tahanan
VR=iR
q
C

Arus
induktor
di
dt
perubahan tegangan (VL)
L
VL = L di
dt

Besar perubahan tegangan sepanjang kapasitor (Vc)
VC =
11/6/2015
q
C
68
Hkm. Kirchhoff II :
Penjumlahan aljabar dari tegangan di sekeliling rangakaian
tertutup adalah nol
• Setelah sakelar ditutup:
L
di
q
 Ri   0
dt
C
• Arus dihubungkan dengan muatan:
i
dq
dt
• Karenanya:
11/6/2015
d 2q
dq q
L 2 R
 0
dt C
dt
69
Solusi yang diberikan:
q(t )  q0 e




 Rt / 2 L

Cos


2
1
 R  

 t
LC  2 L  

Dimana:
t=0, q=qo=VoC, Vo=teg. Muatan baterai.
Q(t) digambarkan:
Ket: Muatan pada sebuah kapasitor sebagai fungsi waktu
diikuti penutupan sakelar
11/6/2015
70
Sejenis persoalan desain teknik elektro bisa meliputi
penentuan harga tahanan yang layak untuk
mendisipasikan energi pada suatu kelajuan tertentu
dengan harga L dan C yang diketahui. Untuk studi
kasus sekarang, dianggap muatan harus
didisipasikan hingga 1% dari harga awalnya (q/q0 =
0.01)dalam waktu t = 0.05 detik , dengan L = 5H
dan C = 10-4F.


Solusi : Perlu diselesaikan Persamaan
(6.11) untuk R dengan harga-harga
yang diketahui yaitu q,q0,L dan C.
Metode bagi dua akan digunakan untuk
keperluan ini.
11/6/2015
71
Dengan mengatur kembali
persamaan sebelumnya:
2
f ( R)  e
 Rt / 2 L
 1  R 
q
Cos
  t 
 LC  2L  
q0


• Atau memakai harga numerik:
f ( R)  e
 0.05 R
Cos
 2000  0.01R 0.05 0.01
2
Pemeriksaan terhadap persamaan ini menyarankan
bahwa bentangan awal bagi R yang cukup pantas
adalah 0 sampai 400( karena 2000-0.01R2 harus lebih
besar dari nol) Gambar 6.7 yaitu suatu grafik dari
Persamaan (6.12) memastikan hal ini.Dua puluh iterasi
metode bagi dua memberikan R = 328.1515dengan
suatu kesalahan yang lebih kecil dari 0.0001%
11/6/2015
72
Ket: Grafik ini dipakai untuk
memperoleh tebakan awal bagi R yang
mengurung R
11/6/2015
73