PURWATI081392776777 1. Suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta untuk.

Download Report

Transcript PURWATI081392776777 1. Suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta untuk.

PURWATI
08122950253
081392776777
1. Suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif
oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan rasional dari
tindakan-tindakan yang dilakukannya itu,
serta untuk memperbaiki kondisi-kondisi di
mana praktek-praktek pembelajaran tersebut
dilakukan.
2. Karakteristik :
a. Situasional : berkaitan langsung dengan
permasalahan kongkrit yang dihadapi
pendidik/guru.
b. Kontekstual : upaya pemecahan yang berupa
model dan prosedur tindakan tidak lepas
dari konteksnya, mungkin konteks budaya,
sosial politik, dan ekonomi di mana proses
pembelajaran berlangsung
c. Kolaboratif : partisipasi antara peserta didikpendidik/guru, peserta didik-teknisi yang
terkait membantu proses pembelajaran. Hal
ini didasarkan pada adanya tujuan yang sama
yang ingin dicapai.
d. Self-reflekctive dan self-evaluatif:
pelaksana, pelaku tindakan, serta objek yang
dikenai tindakan melakukan refleksi dan
evaluasi diri terhadap hasil atau kemajuan
yang dicapai.
Modifikasi perubahan yang dilakukan
didasarkan pada hasil refleksi dan evaluasi
yang mereka lakukan.
5. Fleksibel : memberikan sedikit kelonggaran
dalam dalam pelaksanaan tanpa melanggar
kaidah metodologi ilmiah.
Misalnya : tdk perlu ada prosedur sampling,
alat pengumpul data yang lebih bersifat
informal dsb.
Aspek
Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Konvensional
Masalah
Masalah dirasakan dan
dihadapi peneliti (calon)
dalam melaksanakan
tugas pekerjaan
Masalah dan hasil
pengamatan pihak lain
termasuk sponsor
Tujuan
Melakukan
perbaikan,peningkatan
dan atau perubahan ke
arah yang lebih baik
Menguji hipotesis, membuat
generalisasi, mencari
eksplanasi
Manfaat/keg
unaan
Langsung terlihat dan
dapat dinikmati oleh
konsumen serta objek
penelitiannya
Tidak langsung terlihat dan
dipakai sebagai saran-saran
Aspek
Teori
Metodolo
gi/desain
Penelitian Tindakan
Kelas
Dipakai sebagai
dasar memilih dan
menentukan aksi
atau solusi
tindakan
Bersifat lebih
fleksibel sesuai
konteks tanpa
mengorbankan
asas ilmiah
metodologi.
Langkah kerja
bersifat siklik (ada
siklus) dan setiap
siklus ada empat
Penelitian
Konvensional
Dipakai sebagai
dasar perumusan
hipotesis/pertanyaan
penelitian
Menuntut paradigma
penelitian yang jelas.
Langkah kerja
cenderung linear.
Analisis dilakukan
sesudah data
terkumpul,
khususnya dalam
penelitian
kuantitatif.
1.
2.
Melakukan tindakan perbaikan, peningkatan,
dan perubahan ke arah yang lebih baik
sebagai upaya pemecahan masalah.
Menemukan model dan prosedur tindakan
yang memberikan jaminan terhadap upaya
pemecahan masalah, yang mirip atau sama,
dengan melakukan modifikasi atau
penyesuaian seperlunya.
I.
a.
b.
Identifikasi dan Formulasi Masalah
Identifikasi - beberapa sumber
Formulasi Mas  sbg dasar kerangka teori,
hipotesis, alternatif solusi atau tindakan yg
tepat yg perlu dilakukan
Pengertian Umum :
Masalah yg baik utk PTK :
1. Masl tsb menunjukkan suatu kesenjangan
antara teori dan fakta empirik yang
dirasakan dalam proses pembelajaran atau
keseharian tugas dosen
2. Adanya kemungkinan untuk dicarikan
alternatif solusinya melalui tindakan
kongkrit yang dapat dilakukan pendidik atau
guru
A.
3. Masalah tersebut memungkinkan dicari dan
diidentifikasi hal-hal atau faktor yang
menimbulkannya. Faktor-faktor penentu
tersebut merupakan dasar atau landasan
untuk merumuskan alternatif solusi terhadap
masalah yang dipilih.
B. Signifikansi Masalah PTK
-- Msl hendaknya mempunyai nilai yg bukan
sesaat dan memungkinkan diperolehnya
model tindakan efektif yang dapat dipakai
guna memecahkan masalah yg mirip atau
sejenis.
 Harus dikaji sejauh mana kebermaknaan
permasalahan penelitian yg diplih.
 Pertanyaan yg dpt diaujukan utk mengkaji
msl , mis sbb :
1.
2.
3.
Apakah msl secara jelas teridentifikasi dan
terformulasikan dengan benar ?
Apakah ada masalah lain yang terkait
dengan masalah yang akan dipecahkan? Jika
ya apakah menuntut tindak pemecahan
segera, dan apakah telah terumuskan secara
spesifik dan jelas ?
Apakah ada bukti empirik yang
memperlihatkan nilai berharga untuk
perbaikan praktik dan perbaikan
pembelajaran ?
 Seberapa jauh kebermanfaatan pemecahan
masalah yang dilakukan, dapat dilihat dari
segi kelangsungan, daya keampuhan, serta
keterpakaian model tindakan. Model tindakan
yang sifatnya sekali pakai, tentu kurang
bernilai apalagi jika dampak hasilnya hanya
sesaat.
C. Sumber Masalah
 Masalah PTK
harus bersumber dari
pendidik sendiri dan
bukan berasal dari
orang
D. Cara Melakukan Identifikasi Masalah
1. Menuliskan semua hal yang dirasakan
memerlukan perhatian dan kepedulian karena
akan mempunyai dampak yang tidak
diharapkan terjadi, terutama yang terkait
dengan pembelajaran; seperti : intensitas
waktu pembelajaran, penyampaian, daya
tangkap dan daya serap peserta didik,
alat/media pembelajaran, manajemen kelas,
motivasi, sikap, dan nilai perilaku peserta
didik
2. Memilih dan mengklasifikasikan masalah
menurut jenis/bidang permasalahannya, jml
peserta didik yang mengalami, dan tingkat
frekuensi yang timbul
3. Mengurutkan masalah dari ringan, jarang
terjadi, dan banyaknya peserta didik yang
mengalami dari masing-masing jenis
permasalahannya.
4. Mengambil 3-5 masalah dari setiap urutan.
5. Masalah yang telah dikonfirmasi tersebut
kemudian dikaji kelayakannya dan atau
signifikansinya untuk dipilih.
6. Jika memerlukan pendampingan dari peneliti
perguruan tinggi, maka fungsinya sebagai
pemantul gagasan, membantu mempertajam
dalam merumuskan masalah, dan bukan
pemberi masalah.
Aspek Substansi :
 dilihat dr bobot atau nilai kegunaan
manfaat pemecahan masalah melalui
tindakan spt : nilai aplikatifnya utk
memecahkan masalah yang serupa
 Kegunaan metodologik dengan
ditemukannya model tindakan dan
prosedurnya
1.


 kegunaan teoritik dalam memperkaya atau
mengoreksi teori pembelajaran yang berlaku
 sisorisinalitas : apakah pemecahan dengan
model tindakan itu merupakan suatu hal baru
yang belum pernah dilakukan pendidik/guru
sebelumnya.
2. Aspek Formulasi :
 masalah hendaknya dirumuskan dalam
bentuk kalimat interogatif (pertanyaan) dan
bukan dalam bentuk deklaratif (pernyataan).
 Rumusan masalah harus dinyatakan secara
eksplisit dan spesifik tentang apa yang
dipermasalahkan


3. Aspek Teknis :
 Kemampuan dan kelayakan peneliti untuk
melakukan penelitian menjadi pertimbangan;
Kemampuan teoritik, metodologi
pembelajaran, penguasaan materi ajar,
kemampuan metodologi penelitian tindakan,
kemampuan fasilitas untutk melakukan
penelitian (dana, waktum tenaga, dan
perhatian terhadap masalah yang akan
dipecahkan).

1.
2.
3.
Acuan analisis masalah penelitian :
Konteks, situasi dapat diajukan di mana
masalah terjadi.
Kondisi-kondisi prasyarat untuk terjadinya
masalah
Keterlibatan komponen, aktor dalam
terjadinya masalah
4. Kemungkinan
adanya alternatif
solusi yang dapat
diajukan
5. Ketepatan waktu,
lama yang diperlukan
untuk pemecahan


Hipotesis tindakan : sebagai suatu dugaan
yang bakal terjadi jika suatu tindakan
dilakukan.
Misalnya : jika kebiasaan membaca dapat
ditingkatkan melalui penugasan mencari kata
atau istilah serapan, maka perbendaharaan
kata akan meningkat dengan rata2 10% setiap
bulannya.

 Hipotesis tindakan : menyatakan jika kita
melakukan tindakan, kita percaya tindakan
kita akan merupakan suatu pemecahan
problem yang kita teliti.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
merumuskan hipotesis tindakan adl sbb :
1. Rumuskan alternatif 2 tindakan utk
pemecahan2 masalah berdasarkan hasil
kajian.
2. Kaji ulang atau evaluasi setiap alternatif
pemecahan yang diusulkan dari segi bentuk
tindakan dan prosedurnya, segi kelaikan,
kemudahan, kepraktisan dan optimalisasi
hasil, serta cara penilaiannya.
3. Pilih alternatif tindakan dan prosedur yang
dinilai