Heteroskedastisitas • Penyimpangan asumsi ketika ragam galat tidak konstan • Ragam galat populasi di setiap Xi tidak sama • Terkadang naik seiring dengan nilai.

Download Report

Transcript Heteroskedastisitas • Penyimpangan asumsi ketika ragam galat tidak konstan • Ragam galat populasi di setiap Xi tidak sama • Terkadang naik seiring dengan nilai.

Heteroskedastisitas
• Penyimpangan asumsi ketika ragam galat tidak
konstan
• Ragam galat populasi di setiap Xi tidak sama
• Terkadang naik seiring dengan nilai Xi
• Terkadang turun seiring dengan nilai Xi
• Sering terjadi pada data cross section
Ilustrasi grafis asumsi
Homokesdastisitas


var ui X i   E ui2 X i  
2
Ilustrasi grafis asumsi
Heterokesdastisitas


var ui X i   E ui2 X i   i
2
X1  X 2  X 3
12   22   32
Contoh-contoh kasus dengan
Heteroskedastisitas
 Error learning models
 Kesalahan semakin sedikit seiring waktu
 Pada kasus menduga jumlah kesalahan ketik berdasarkan
lama jam latihan.
 Semakin lama jam latihan, rata-rata maupun ragam
kesalahan ketik semakin kecil
 Pada kasus pendapatan dan saving
 Semakin banyak pendapatan semakin banyak pilihan jumlah
uang yang ingin ditabung
 Semakin banyak pendapatan semakin beragam jumlah
saving
 Adanya pencilan atau sebaran salah satu peubah
eksogen yang menjulur
 Pendapatan , tingkat pendidikan
• Kesalahan dalam spesifikasi model
– Tidak menggunakan peubah eksogen yang sesuai
• Bentuk fungsional yang kurang tepat
Efek dari Heterokesdastisitas
• Penduga OLS bagi β tetap tidak bias dan konsisten.
• Heterokesdastisitas meningkatkan ragam dari sebaran
penduga β
– Penduga β bukan lagi penduga yang paling efisien
• Pada uji t dan uji F terjadi underestimation bagi ragam atau
simpangan baku penduga parameter
– Statistik uji t atau statistik uji F menjadi lebih besar dari yang
sebenarnya
– Lebih sering terjadi penolakan H0 pada uji koefisien parameter
– Uji-uji tersebut menjadi kurang terpercaya
•
Efek secara matematis terhadap
struktur ragam penduga koefisien
 Untuk regresi linier sederhana:
varˆ   
2

 X
1
i X
2
1

2
x
i
2
Dengan modifikasi:
 
1
2
ˆ
var  2  


2
x
i

2
2
x
 x 
2
i
2 2
i
Jika ragam tidak konstan maka:

2 2
x
 i
 x 
2 2
i
 
var ˆ2 
2 2
x
 i i
 x 
2 2
i

var ˆ2
  x 
 x 
2
i
2
i
2 2
i
(*)
• Pada kasus heterokesdastisitas, ragam berfluktuasi seiring nilai X
• Ragam penduga β menjadi lebih besar → penduga yang tidak efisien

Jika heterokesdastisitas tidak terdeteksi:
 pada uji t dan uji F digunakan satu nilai penduga ragam, dan dipakai
2
hubungan berikut:
x

i
2
var ˆ2  ˆ
2 2
 
 x 
i

Nilai tersebut akan jauh lebih kecil daripada nilai ragam sebenarnya
sesuai hubungan di (*)
• Underestimated variance or standard deviation:
– Memberikan nilai statistik uji t atau F yang terlalu
besar
– Lebih sering menghasilkan penolakan H0
Cara mendeteksi
 Secara grafis
 Berdasarkan plot residual
 Dengan uji statistik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Breusch-Pagan LM test
Glesjer LM test
Harvey-Godfrey LM test
Park LM test
Goldfeld-Quant test
White test
Pada 1, 2, 3, 4, 6, dibentuk auxiliary regression dengan residual sebagai peubah
endogen dan X sebagai peubah eksogen
Koefisien determinasi dari auxiliary regression dipakai sebagai statistik uji
Pada 5 dilakukan sub sampling berdasarkan nilai X yang menyebabkan
heterokesdastisitas
Pendeteksian Heteroskedastisitas secara grafis
u^2
no heteroscedasticity
u^2
yes
^
Y
u^2
yes
yes
^
Y
u^2
^
Y
u^2
yes
^
Y
u^2
^
Y
yes
^
Y
Breusch-Pagan LM test
Yi  1  2 X 2i  3 X 3i  ...   k X ki  ui
• Langkah 1: duga model regresi di atas dan dapatkan penduga
residualnya
uˆi  Yˆi  Yi

Langkah 2: menduga auxiliary regression berikut di mana peubah
bebas yang digunakan adalah peubah-peubah yang mungkin
mempengaruhi ragam galat
 Peubah eksogen X
uˆi2  a1  a2 X 2i  ... a2 X pi  vi

Langkah 3: formulasikan hipotesis nol dan alternatif
 Hipotesis nol: kasus homokesdastisitas, tidak ada hubungan
antara X dan residual
 Hipotesis alternatif: kasus heterokesdastisitas, terdapat
hubungan antara X dan residual
H0  a1  a2  ...  a p
H1 : palingsedikit satu ai  0

Langkah 4: Dapatkan statistik uji berdasarkan koefisien
determinasi dari auxiliary regression R2
LM  nR ~ 
2

2
p 1
Derajat bebas adalah jumlah X
yang digunakan di dalam
auxiliary regression
Langkah 5: Tolak H0 jika ada bukti yang nyata dari statistik uji
Glesjer LM test
Yi  1  2 X 2i  3 X 3i  ...   k X ki  ui
• Langkah 1: duga model regresi di atas dan dapatkan penduga
residualnya
uˆi  Yˆi  Yi

Langkah 2: menduga auxiliary regression berikut di mana peubah
bebas yang digunakan adalah peubah-peubah yang mungkin
mempengaruhi ragam galat
 Peubah eksogen X
uˆi  a1  a2 X 2i  ... a2 X pi  vi

Langkah 3: formulasikan hipotesis nol dan alternatif
 Hipotesis nol: kasus homokesdastisitas, tidak ada hubungan
antara X dan residual
 Hipotesis alternatif: kasus heterokesdastisitas, terdapat
hubungan antara X dan residual
H0  a1  a2  ...  a p
H1 : palingsedikit satu ai  0

Langkah 4: Dapatkan statistik uji berdasarkan koefisien
determinasi dari auxiliary regression R2
LM  nR ~ 
2

2
p 1
Derajat bebas adalah jumlah X
yang digunakan di dalam
auxiliary regression
Langkah 5: Tolak H0 jika ada bukti yang nyata dari statistik uji
Harvey-Godfrey LM test
Yi  1  2 X 2i  3 X 3i  ...   k X ki  ui
• Langkah 1: duga model regresi di atas dan dapatkan penduga
residualnya
uˆi  Yˆi  Yi

Langkah 2: menduga auxiliary regression berikut di mana peubah
bebas yang digunakan adalah peubah-peubah yang mungkin
mempengaruhi ragam galat
 Peubah eksogen X
 
ln uˆi2  a1  a2 X 2i  ... a2 X pi  vi

Langkah 3: formulasikan hipotesis nol dan alternatif
 Hipotesis nol: kasus homokesdastisitas, tidak ada hubungan
antara X dan residual
 Hipotesis alternatif: kasus heterokesdastisitas, terdapat
hubungan antara X dan residual
H0  a1  a2  ...  a p
H1 : palingsedikit satu ai  0

Langkah 4: Dapatkan statistik uji berdasarkan koefisien
determinasi dari auxiliary regression R2
LM  nR ~ 
2

2
p 1
Derajat bebas adalah jumlah X
yang digunakan di dalam
auxiliary regression
Langkah 5: Tolak H0 jika ada bukti yang nyata dari statistik uji
Park LM test
Yi  1  2 X 2i  3 X 3i  ...   k X ki  ui
• Langkah 1: duga model regresi di atas dan dapatkan penduga
residualnya
uˆi  Yˆi  Yi

Langkah 2: menduga auxiliary regression berikut di mana peubah
bebas yang digunakan adalah peubah-peubah yang mungkin
mempengaruhi ragam galat
 Peubah eksogen X
 
ln uˆi2  a1  a2 ln X 2i  ... a2 ln X pi  vi

Langkah 3: formulasikan hipotesis nol dan alternatif
 Hipotesis nol: kasus homokesdastisitas, tidak ada hubungan
antara X dan residual
 Hipotesis alternatif: kasus heterokesdastisitas, terdapat
hubungan antara X dan residual
H0  a1  a2  ...  a p
H1 : palingsedikit satu ai  0

Langkah 4: Dapatkan statistik uji berdasarkan koefisien
determinasi dari auxiliary regression R2
LM  nR ~ 
2

2
p 1
Derajat bebas adalah jumlah X
yang digunakan di dalam
auxiliary regression
Langkah 5: Tolak H0 jika ada bukti yang nyata dari statistik uji
Goldfeld-Quant Test
 Ide dasar: jika ragam sama untuk seluruh pengamatan
(homoskedastic) maka:
 Ragam dari sub sampel pertama akan sama dengan ragam dari sub
sampel kedua
 Uji dapat dilakukan jika diketahui peubah mana yang paling
berhubungan dengan galat residual
 Dari plot antara residual dengan masing-masing peubah eksogen
 Kelemahan:
 Jika heteroskedastisitas disebabkan oleh lebih dari satu peubah
eksogen
 Tidak dapat dilakukan pada data deret waktu
 Lebih sesuai untuk regresi linier sederhana dengan satu peubah
eksogen
 Langkah 1:
 Tentukan peubah eksogen yang paling berhubungan dengan
ragam galat.
 Urutkan pengamatan untuk peubah ini dari yang terbesar ke yang
terkecil
 Langkah 2:
 Bagi pengamatan terurut menjadi dua sub sampel yang sama
besar
 c pengamatan di tengah dihilangkan
 2 sub sampel beranggotakan ½(n - c) pengamatan
 Sub sampel I beranggotakan pengamatan dengan nilai-nilai besar
 Sub sampel II beranggotakan pengamatan dengan nilai-nilai kecil
 Langkah 3:
 Lakukan analisis regresi untuk Y terhadap semua variabel X,
pada masing-masing sub sampel
 Dapatkan JK Residual untuk masing-masing model
 Langkah 4:
 Hitung statistik uji F sbb:
JKG1
F
~ F 1 n c k , 1 n c k 
2
2
JKG2

JKG1 adalah JK Galat dengan
nilai terbesar.
k jumlah parameter yang
diduga
Langkah 5: Tolak H0 jika ada bukti yang nyata dari statistik uji
• Bagaimana menentukan nilai c, jumlah
pengamatan di tengah yang dihapuskan?
• Umumnya digunakan 1/6 atau 1/3 dari jumlah
pengamatan
White’s test
 Uji LM yang mempunyai kelebihan dari uji-uji yang lain
 Tidak memerlukan pengetahuan awal tentang peubah
eksogen penyebab heteroskedastisitas
 Tidak sensitif terhadap asumsi kenormalan
 Dapat dipakai untuk regresi dengan k parameter (k-1
peubah eksogen)
 Untuk ilustrasi digunakan regresi dengan 2 peubah eksogen
White’s test
Yi  1  2 X 2i  3 X 3i  ui
• Langkah 1: duga model regresi di atas dan dapatkan penduga
residualnya
uˆi  Yˆi  Yi

Langkah 2: menduga auxiliary regression berikut
 Semua peubah eksogen digunakan
 Digunakan pangkat dua dari semua peubah eksogen
 Interaksi yang mungkin antara semua peubah eksogen
uˆi2  a1  a2 X 2i  a3 X 3i  a4 X 22i  a5 X 32i  a6 X 2i X 3i  vi

Langkah 3: formulasikan hipotesis nol dan alternatif
 Hipotesis nol: kasus homokesdastisitas, tidak ada hubungan
antara X dan residual
 Hipotesis alternatif: kasus heterokesdastisitas, terdapat
hubungan antara X dan residual
H0  a1  a2  ...  a6
H1 : palingsedikit satu ai  0

Langkah 4: Dapatkan statistik uji berdasarkan koefisien
determinasi dari auxiliary regression R2
LM  nR2 ~ 621

Langkah 5: Tolak H0 jika ada bukti yang nyata dari statistik uji
Metode mengatasinya
• Weighted least square
Weighted Least Square
 Jika penyebab heterokesdastisitas diketahui, informasi ini dapat
digunakan untuk menerapkan metode Weighted Least Square (WLS)
 Sebagai ilustrasi dari penerapan WLS: misalkan ragam galat
berhubungan dengan suatu peubah zi
varui    2 zi2

Bagi persamaan regresi dengan zt
yi
1
x2i
x3i
 1   2
 3
 vi
zi
zi
zi
zi
vt 
ut
zt
 Dengan hubungan tersebut, dapat dibentuk ragam yang konstan,
sbb:
 ui  varui   2 zi2
2
varvi   var  



2
2
z
z
z
i
i
 i

Parameter diperoleh dari model dengan peubah yang sudah
diboboti oleh zt