Seminar Komprehensif Hendri AhmadiDibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi. Ir. Hj.

Download Report

Transcript Seminar Komprehensif Hendri AhmadiDibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi. Ir. Hj.

Slide 1

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 2

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 3

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 4

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 5

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 6

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 7

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 8

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 9

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 10

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 11

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 12

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 13

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 14

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 15

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 16

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 17

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 18

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 19

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 20

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 21

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 22

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 23

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 24

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 25

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 26

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 27

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 28

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 29

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 30

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 31

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 32

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.


Slide 33

Seminar Komprehensif
Hendri Ahmadi
230110080122
Dibimbing oleh : Dr. Ir. Iskandar, Msi.
Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2012

Latar Belakang

Lele

Probiotik

• Lele
Sangkuriang
• Pendederan II

• Kandungan
Probiotik
• Mekanisme
Kerja

Pakan

• Berdasarkan latar belakang yang
telah disebutkan tersebut,
permasalahan yang akan diteliti
adalah sejauh mana penambahan
probiotik dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).

Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemberian pakan yang
mengandung probiotik terhadap
laju pertumbuhan lele sangkuriang
(Clarias gariepinus).

Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai pemberian
probiotik raja lele dalam
pertumbuhan lele
sangkuriang.

Kerangka pemikiran

Pemberian probiotik dalam pakan buatan adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pakan.
Kompiang (2000) ,Probiotik yang mengandung bakteri
Lactobacillus sp., berperan untuk mengahasilkan enzimenzim pencernaan seperti lactase yang memanfaatkan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi dapat
dicerna serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Kerangka Pemikiran
• Pemberian probiotik sebesar 2ml/kg pakan menghasilkan laju
pertumbuhan paling tinggi 9,8% pada ikan mas dibandingkan
dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3ml/kg , 4ml/kg dan kontrol
Wiyuga 2007
sebesar 8,8%, 8,9% dan 7,3%.

Mulyadi
2011

• Pemberian probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp., dan
Bacillus sp. sebesar 2ml/kg pakan pada pakan komersial dapat
meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalamus)
sebesar 2,09% lebih tinggi dibanding dengan pemberian 1ml/kg,
3ml/kg dan kontrol

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium
Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2012.

Alat dan Bahan Penelitian

Lanjutan. .

Alat dan Bahan Penelitian
Bahan
1) Benih Lele Sangkuriang
2) Probiotik Komersil
3) Pakan Uji
Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1
Keterangan Gizi

Nilai (%)

Protein

33

Lemak

5

Serat kasar*

6,87

Abu

7

Kadar Air

12

Sumber : Mahyudin (2008)
*Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)

Metode Penelitian
• Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan
untuk perlakuan A, B, C, D serta dua kali ulangan untuk perlakuan E.
Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :






Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan probiotik (kontrol)
Perlakuan B : Pakan dengan penambahan probiotik 2 ml/kg pakan
Perlakuan C : Pakan dengan penambahan probiotik 4 ml/kg pakan
Perlakuan D : Pakan dengan penambahan probiotik 6 ml/kg pakan
Perlakuan E : Pakan dengan penambahan probiotik 2ml/kg pakan dan tanpa
sifon

Model linear yang digunakan dari Rancangan Acak
Lengkap (Gasperz, 2006)

Keterangan :
Xij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Rata-rata umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j

Prosedur Penelitian
Persiapan Pemeliharaan
• Akuarium, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan
detergen, kemudian dibasuh kembali dengan air tawar.
• Pemasangan peralatan aerasi pada masing – masing
akuarium.
• Pengisian air pada masing - masing akuarium sebanyak
10 L.
• Pemasangan water heater pada masing – masing
akuarium.
• Perlakuan ditempatkan secara acak dan diberi tanda
sesuai dengan tata letaknya.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian selama 30 hari, pengamatan 7-8
hari sekali.
 Penimbangan bobot awal penelitian,
selanjutnya ikan lele sangkuriang dimasukan
ke dalam masing – masing akuarium.
 Pemberian pakan sebanyak tiga kali sebanyak
10% dari bobot tubuh.
 Penyiponan sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme.
 Pengukuran bobot ikan lele sangkuriang.
 Pengukuran parameter kualitas air.


PARAMETER YANG DIAMATI

Pertumbuhan dapat dilihat dari penambahan
bobot ikan dari setiap perlakuan yang ditimbang
selama penelitian. Menurut Effendie (1997),
untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :

Keterangan :
g
= Laju pertumbuhan (%)
t
= Lamanya percobaan (hari)
W0
= Bobot biomassa pada awal penelitian (g)
Wt
= Bobot biomassa pada akhir percobaan (g)

Djajasewaka (1985 ), Efisiensi pemberian pakan yaitu, besarnya
rasio perbandingan antara pertambahan bobot ikan yang
didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan
semakin besar. dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
 Ep
= Efisiensi Pemberian Pakan
 Wt
= Bobot biomassa ikan pada akhir pengamatan (g)
 W0
= Bobot biomassa ikan pada awal penelitian (g)
 D
= Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)
 F
= Bobot makanan yang diberikan selama penelitian (g)

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan
Bobot Rata-rata Benih Lele Sangkuriang Selama
Penelitian 30 Hari
16
14

Bobot Ikan (gr)

12

A (0 ml/kg)

10

B (2 ml/kg)

8

C (4 ml/kg)

6

D (6 ml/kg)

4

E (2 ml/kg tanpa sipon)

2
0
0

7

15
Hari ke

22

30

Rata-rata Laju Pertumbuhan
Harian Selama Penelitian
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
A(0)

2,04a

B(2)

2,39ab

C(4)

2,60ab

D(6)

3,12b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak
sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
taraf kepercayaan 95%.

Laju Pertumbuhan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa
Sipon
Perlakuan

Laju Pertumbuhan Harian (%)

(ml/kg)
E ( 2 ) tanpa

2,31

sipon*
Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Laju Pertumbuhan (%)

Pemberian Probiotik terhadap laju
Pertumbuhan

3.5
3
2.5

Y = 2,02 + 0,172X Pemberian
Probiotik
R2 = 0,865

2
1.5

terhadap laju
Pertumbuhan

1
0.5
0
0

2

4

6

Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)

8

Efisiensi Pemberian Pemberian
Pakan
Rata-rata Efisiensi Pakan Selama 30 Hari Penelitian

Perlakuan

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

(ml/kg)
A(0)

31,65 a

B(2)

35,70 ab

C(4)

38,27 b

D(6)

43,93 c

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf
kepercayaan 95%.

Efisiensi Pemberian Pakan Perlakuan 2 ml/kg Tanpa Sipon

Perlakuan (ml/kg)

Tingkat Efisiensi Pakan (%)

E ( 2 tanpa sipon )*

39,08

Keterangan : *) Sebagai data pembanding

Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air
Selama 30 Hari Penelitian
Perlakuan

Parameter Kualitas Air

(ml/kg)

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Ammonia

A(0)

27,8

7,7

4,5

0,08

B(2)

27,8

7,8

3,9

0,03

C(4)

28,1

7,8

4,1

0,06

D(6)
E ( 2 tanpa
sipon )

27,8

7,5

4,2

0,04

28,3

7,8

3,3

0,1

22 - 34**

6,5 – 8,6*

> 1**

<0,1*

Standar

Keterangan : * (SNI,2000)
**(Sunarma, 2004)

Kesimpulan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada pakan
komersial berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak memberi
pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan
lele sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan dengan dosis
sebesar 6 ml/kg menghasilkan laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan tertinggi, yaitu 3,12%
dan 31,65%, dan tanpa penambahan probiotik
sebesar 2,04% dan 43,93%.

Saran
1. Sebaiknya penambahan probiotik Raja Lele
sebanyak 6 ml/kg pada pakan komersial.
2. Untuk mengetahui pengaruh maksimum
probiotik Raja Lele terhadap pertumbuhan
lele sangkuriang, perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan dosis probiotik lebih besar
dari 6 ml/kg.