Johnson, David W & Frank P. Johnson. 2009. Joining Together: Group Theory and Group Skills.

Download Report

Transcript Johnson, David W & Frank P. Johnson. 2009. Joining Together: Group Theory and Group Skills.

Slide 1

Johnson, David W & Frank P. Johnson. 2009. Joining Together: Group Theory
and Group Skills. Pearson Education, Inc: New Jersey

Sarilani Wirawan/Semester 2- Intervensi Sosial – Fak. Psikologi UI/2011

Experiential Learning


Slide 2


Slide 3

Dari slideshow singkat sebelumnya,
apa saja yang tampak/terlihat?
Membaca
Partisipasi

Pemuda-pemudi
Kelompok

Gembira
Instruktur/fasilitator
Curah ide/brainstorming

Gitar
Bekerja dalam kelompok
Berdiskusi

Membuat boneka


Slide 4

Experiential Learning: Pengertian
Experiential learning exists when a personally
responsible participant cognitively, affectively,
and behaviorally processes knowledge, skills,
and/or attitudes in a learning situation
characterized by a high level of active
involvement.
(Hoover and Whitehead 1975, p. 25 dalam Gentry, 1990)


Slide 5

Experiential Learning
• Refleksi pengalaman untuk memperoleh dan secara terus
menerus memperbarui teori tindakan (action theory)
yang mengarahkan efektifitas tindakan seseorang
• Tanggung jawab terletak pada pembelajar, bukan pada
instruktur/guru
• Terstruktur
• Belajar dari kombinasi pengalaman dan konseptualisasi
terhadap pengalaman tersebut
• Bereksperimen dengan perilaku baru dalam situasi yang
aman  perilaku tacit


Slide 6

Experiential Learning & Kurt Lewin
• Lewin: mengungkap konsep dan prinsip
penting dengan mengamati pengalaman diri
sendiri dan orang lain
• Penelitian Lewin:
belajar yang paling produktif dilakukan di
dalam kelompok yang saling berinteraksi dan
saling refleksi  masing-masing anggota
mendapat pencerahan


Slide 7

Procedural Learning
• Sebuah bentuk dari experiential learning
• Secara konseptual mempelajari ketrampilan
tertentu dan kapan digunakannya, serta
melatih ketrampilan tersebut untuk
menghilangkan kesalahan hingga dapat
menguasainya secara otomatis


Slide 8

Action Theory
• Sebuah teori mengenai tindakan apa yang
diperlukan untuk mendapatkan konsekuensi
yang diharapkan dalam situasi tertentu
• Format: “Jika … maka …”
• Bersifat normatif
• Perilaku yang menjadi kebiasaan dan otomatis
dilakukan  teori tindakan menjadi tacit
• Perilaku yang tidak efektif  sadar terhadap
teori tindakan dan perlu melakukan modifikasi


Slide 9

Proses Experiential Learning
Siklus Empat Tahap (Lewin, 1935; Lewin & Grabbe, 1945)
Melakukan aksi berdasarkan teori tindakan
saat ini
Menerapkan revisi teori tindakan dengan
memodifikasi tindakan

Menguji konsekuensi dan
mendapatkan umpan balik

Refleksi terhadap efektifitas tindakan dan
menyempurnakan/memperbaiki teori tindakan


Slide 10

Prinsip-prinsip Experiential Learning
1. Experiential learning yang efektif mempengaruhi struktur
kognitif, sikap, nilai, persepsi dan pola perilaku
2. Orang lebih percaya terhadap pengetahuan yang
diperoleh oleh diri sendiri daripada disampaikan oleh
orang lain
3. Belajar lebih efektif jika dilakukan dalam proses yang aktif
4. Teori tindakan, sikap dan pola perilaku yang baru hanya
terjadi jika keseluruhan sistem kognifit-afektif seseorang
telah berubah
5. Dibutuhkan lebih dari sekedar pengetahuan untuk
mengubah teori tindakan, sikap, dan pola perilaku
6. Dibutuhkan lebih dari sekedar pengalaman untuk
menghasilkan pengetahuan yang valid.


Slide 11

Prinsip-prinsip Experiential Learning
7.

Perubahan perilaku bersifat temporer kecuali jika teori tindakan
dan sikap yang mendasarinya telah berubah
8. Persepsi terhadap diri sendiri dan lingkungan sosial harus berubah
sebelum terjadi perubahan dalam tindakan aksi, sikap, dan
perilaku
9. Semakin besar besar dukungan, penerimaan, dan perhatian dari
lingkungan sosial, semakin bebas seseorang mencoba perilaku,
sikap, dan teori tindakan baru
10. Agar terjadi perubahan permanen dalam pola perilaku, sikap , dan
teori tindakan maka orang dan lingkungan sosial perlu berubah
11. Lebih mudah mengubah teori tindakan, sikap, dan perilaku
seseorang di dalam konteks kelompok daripada konteks individual
12. Seseorang menerima sistem baru dari teori tindakan, sikap, dan
pola perilaku jika ia mengakui keanggotaan di dalam kelompok


Slide 12

Experiential Learning & Motivasi
• Motivasi: berbeda dari satu orang ke orang
lain
• Kesuksesan psikologis dalam situasi belajar
Memiliki tanggung jawab untuk perilaku
sendiri
Diperkuat dengan faktor ekstrinsik
(persetujuan & dukungan dari pembelajar
lain)


Slide 13


Slide 14

Belajar ketrampilan baru di dalam
kelompok
Langkah-langkah mendapatkan ketrampilan baru:
1. Memahami nilai penting dari ketrampilan
2. Memahami komponen perilaku yang perlu dikuasai
dan waktu yang tepat untuk perilaku
3. Mencoba ketrampilan bersama pelatih
4. Menguji seberapa baik ketrampilan telah dilakukan
5. Terus berlatih hingga menjadi perilaku yang otomatis
6. Menetapkan tujuan untuk kesuksesan
7. Mendapat dukungan teman untuk menggunakan
ketrampilan
8. Membantu orang lain mempelajari ketrampilan yang
sama


Slide 15


Slide 16

Bermain Peran
• Simulasi situasi kehidupan nyata
• Memberi kesempatan untuk melatih perilaku
baru dalam situasi aman
• Peran pemandu:
 Membantu peserta berada di dalam situasi dan perannya sehingga
terlibat secara emosional
 Mendiskusikan peran ketika bermain peran selesai (refleksi)
 “De-role” : mengeluarkan peserta dari peran yang dimainkannya


Slide 17

Belajar menjadi Participant-Observer
• Definisi:
Seseorang yang cukup terlatih untuk berpartisipasi di dalam
kelompok juga mengamati proses kelompok pada saat
bersamaan

• Langkah untuk mengembangkan kompetensi:
1.
2.
3.
4.

Mengobservasi
Memberi & Menerima umpan balik
Analisa dan refleksi & menetapkan tujuan untuk perbaikan
Memodifikasi perilaku pada pertemuan kelompok
berikutnya
5. Mengulang siklus


Slide 18

Pelatihan Ketrampilan


Slide 19

Etika dalam Experiential Learning
• Isu terpenting:
menetapkan nilai dan kebutuhan perubahan kognitif dan
perilaku dari peserta  tidak boleh bertentangan
dengan minat dan kebutuhan peserta

• Meliputi:
- Kontrak: Informed consent & Persetujuan
bersama
- Kegiatan
- Pengetahuan, Ketrampilan, dan Kebutuhan
Koordinator


Slide 20

Terima Kasih