Transcript hipotesis

Dalam pengujian hipotesis mengenai harga
sebuah parameter peneliti sejak semula
sudah mempunyai dugaan tertentu, dan
dalam penelitiannya dia ingin menguji secara
empirik (berdasarkan data), apakah
dugaannya bisa diterima atau harus ditolak.
Kesimpulan
dan
Keputusan
TERIMA
TOLAK
Keadaan yang sebenarnya
H0 Benar
H0 Salah
Benar
Salah
(kesalahan
jenis II)
Benar
Salah
(kesalahan
jenis I)


Kesalahan Jenis I
Apabila H0 ditolak padahal
kenyataannya benar, artinya kita
menolak hipotesis tersebut yang
seharusnya diterima.
Kesalahan Jenis II
Apabila H0 diterima padahal
kenyataannya salah, artinya kita
menerima hipotesis tersebut yang
seharusnya ditolak.
A.
HIPOTESIS NOL (Null) atau HIPOTESIS
NIHIL
1.
2.
Karena hipotesis ini tidak memiliki perbedaan
(perbedaannya nol) dengan hipotesis sebenarnya.
Sering disebut hipotesis statistik, karena dipakai
dalam penelitian yang bersifat statistik.
B.
HIPOTESIS ALTERNATIF atau HIPOTESIS
KERJA
1.
2.
Karena hipotesis ini merupakan lawan atau
tandingan hipotesis nol.
Dalam pengujian hipotesis ini diubah menjadi
Hipotesis Nol, agar peneliti tidak mempunyai
prasangka.
Hipotesis statistis bentuknya adalah sepasang
lambang yaitu:
1.
H0 yang disebut hipotesis Nol (Null
Hypothesis) atau Hipotesis Nihil
2.
H1 yang disebut hipotesis Alternatif atau
Hipotesis Kerja
Apabila dalam pengujian H0 ditolak, maka
yang diterima tentu saja H1.
Dalam analisis kita cukup mengatakan H0
ditolak atau H0 diterima tanpa menyebut H1.
Hipotesis disebut Hipotesis Nol berdasarkan
dua penalaran, yaitu:

Disebut H0 karena hipotesis ini
mengisyaratkan tidak ada perbedaaan harga
parameter atau perbedaannya = 0.

Disebut H0 karena hipotesis ini yang harus
ditolak
Disebut Hipotesis Alternatif karena H1
merupakan lawan H0
1)
Tentukan parameter yang akan diuji.
Mendefinisikan hipotesis yang akan diuji
1 POPULASI
2 POPULASI
0
:
θ
=
θ0
H0
:
θ1
-
θ2
=
H1
:
θ
≠ θ0
H1
:
θ1
-
θ2
≠ θ0
θ
<
θ1
-
θ2
<
θ0
θ1
-
θ2
>
θ0
H
θ
>
θ0
θ0
θ = SUATU KONSTANTA YANG DIKETAHUI
θ0
LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS
(lanjt)
2)
3)
4)
5)
6)
MENENTUKAN TINGKAT NYATA (Level
of Signifikan =α) YANG DIPILIH
MEMILIH STATISTIK UJI YANG SESUAI
MENGUMPULKAN DATA
MENGHITUNG STATISTIK UJI DARI
SAMPEL
MELIHAT NILAI KRITIS – DARI TABEL
YANG SESUAI DENGAN STATISTIK UJI
– UNTUK α TERTENTU
7)
PENARIKAN KESIMPULAN
BILA :
STATISTIK UJI
TERLETAK
DI DAERAH
( 1-α )
H0 – DITERIMA
α
H1 - TOLAK
Jika n ≥ 30
Tolak H0 jika Z hit ≥ Z
α
Terima H0 jika Z hit < Z
α
atau
Jika dilihat dari probabilitas,maka:
Tolak H0 jika Sig Z hit ≤ α
Terima H0 jika Sig Zhit > α
n < 30
Tolak H0 jika t hit ≥ t
α (n-1)
Terima H0 jika t hit < t
α (n-1)
atau
Jika dilihat dari probabilitas,maka:
Tolak H0 jika Sig t hit ≤ α
Terima H0 jika Sig t hit > α
Daerah yang diarsir adalah daerah
hipotesis ditolak
daerah
diterima
daerah
diterima
daerah
diterima
 = 0,05
Z = 1,64
ditolak
daerah
diterima
-1,28 -1,64
 = 0,05
Z = 1,64
 = 0,10
/2 = 0,05
Z/2 = 1,64
daerah
penolakan
daerah
penolakan
-2,58 -1,64
 = 0,01
/2 = 0,005
1,64 2,58
Z/2 = 2,58
1. Rata-rata pengeluaran per bulan
mahasiswa
untuk foto copy Rp 50.000,00
Hipotesis Statistis:
H0 :  = 50.000
H1 :   50.000
2. Setelah dilakukan crash program yang
sesuai, diperkirakan penduduk Indonesia
yang masih
tergolong miskin kurang dari
20%
Hipotesis Statistis
H0 : π ≥ 0,2
H1 : π < 0,2
3.
Seorang pengamat acara TV berpendapat
bahwa lebih dari 70% penonton
sinetron adalah perempuan
Hipotesis statistis:
H0 : π ≤ 0,7
H1 : π > 0,7
1. Ada pendapat bahwa proporsi investor yang
tidak puas terhadap pelayanan pembelian saham
di bursa A dan B sama.
Hipotesis Statistis
H0 : P1 = P2
H1 : P1  P2
2. Berdasarkan dugaan yang dilontarkan oleh
seorang sosiolog, dikatakan bahwa sikap curiga
terhadap orang asing kelompok etnis A lebih
rendah dari pada rasa curiga kelompok etnis B
Hipotesis Statistis
H0 : 1 ≥ 2
H1 : 1 < 2
3. Berdasarkan kerangka pemikiran tertentu
diperkirakan bahwa Sikap Patuh
Hukum
penduduk pedesaan lebih
tinggi dari pada
Sikap Patuh Hukum
penduduk perkotaan
Hipotesis statistis
H0 : 1 ≤ 2
H1 : 1 > 2
a. Sampel Besar ( n ≥ 30)
Z 
x  

n
Pabrik Ban X menyatakan bahwa rata-rata
pemakaian ban radial G 800 tahan sampai 50 bulan
dengan standar deviasi = 5 bulan. Untuk menguji
hipotesis (pernyataan) tersebut maka diambil
sebanyak 100 sampel random ban G 800 dan setelah
diuji ternyata rata-rata pemakaian = 40 bulan. Ujilah
dengan α = 5%. Apakah Sdr. Mendukung pernyataan
tersebut?
LANGKAH KERJA:
1. H0 : μ = 50
H1 : μ ≠ 50
2. α = 0,05 Z α/2 = 1,96 karena n > 30 gunakan
kurva normal ( Z tabel). Bila pengujian 2 sisi
maka α dibagi 2.
3. Hasil perhitungan
4. Statistik uji yang digunakan
Z =
5. Kesimpulan:
Karena nilai statistik uji Z hit (-) < Z tabel yaitu
-20 < -1,96 pengujian significance, maka H0
ditolak. Artinya,
.....................................................................
b. Sampel kecil (n < 30)
 Gunakan t –Tabel, derajat bebas = db = n-1
t
=
x
Sd /
n

Menurut ketentuan standard bekerjanya suatu
jenis mesin secara rata-rata mampu bekerja 10
jam/hari. Dari suatu sampel yang terdiri dari
16 buah mesin ternyata diperoleh rata-rata
mampu bekerja 12 jam/hari dengan standar
deviasi 4 jam. Dengan α = 5%, maka ujilah
hipotesis tersebut
Z 
pP
P (1  P )
n

Diberitakan bahwa 60% dari para bintang film
menggunakan sabun mandi merk “cantik”.
Untuk mengetahui kebenarannya diambil
sampel random 100 bintang film, dan ternyata
hanya 40 orang saja yang menggunakan sabun
merk “cantik”. Dengan menggunakan  = 0,05
(IK = 95%), ujilah pernyataan di atas bahwa
yang menggunakan sabun mandi tersebut
kurang dari 60%

SAMPEL BESAR (n1,n2 ≥ 30)
Z
( x 2  x 2 )  ( 1   2 )

2
1
n1


2
2
n2

Dari masing2 sampel sebesar 50 yang diteliti
diperoleh rata-rata usia pakai lampu pijar merk
“ABC” adalah 1.282 jam dengan standar
deviasi 80 jam. Sedangkan usia pakai lampu
merk “XYZ” adalah 1.208 dengan standar
deviasi 94 jam. Sementara pendapat umum
menyatakan bahwa usia pakai kedua merk
tersebut sama. Uji beda rata-rata tersebut
dengan taraf nyata  = 0,05.


SAMPELKECIL(n1,n2 <30)
t =
x
1

 x 2  ( 1   2 )
  n 1  1) S 12  ( n 2  1) S 22


n1  n 2  2

df = (n1 + n2 – 2)
 1
1 




 n
n
2 
 1

Untuk melihat apakah ada perbedaan
kepandaian antara kelompok A yang
jumlahnya 15 orang dan kelompok B yang
jumlahnya 10 orang, maka diadakan test
dengan bahan yang sama. Hasil test
menunjukkan Mean kelompok A = 74 dengan
Standart Deviasi = 8. Mean kelompok B = 70
dengan Standart Deviasi = 10. Ujilah apakah
ada perbedaan nilai Mean antara kedua
kelompok tersebut?
^

Z=
^
( p 1  p 2 )  ( P1  P2 )
P1 (1  p )
n1

P 2 (1  P 2 )
n2

Di kota A dari 100 ibu rumah tangga terdapat
60 orang memakai bumbu masak “Sasa”,
sedangkan di kota B dari 200 ibu terdapat 140
yang memakai bumbu masak “Sasa” tersebut.
Ujilah apakah ada perbedaan dari kaum ibu
yang menyenangi bumbu masak tersebut di
kedua kota tsb?  = 5%.
Cina belajar lebih cepat dan konsisten. Bayangkan..untuk
belajar membuat mobil, Amerika Serikat
membutuhkan waktu 100 tahun, Jepang
membutuhkan waktu 50 tahun, Korea Selatan
membutuhkan waktu 25 tahun, sedangkan Cina hanya
membutuhkan waktu 10 tahun. Hal ini menjadikan
Cina negara yang luar biasa dalam bekerja keras dan
belajar. Hasilnya dapat dilihat, Cina mampu menyalip
Jepang dalam industri mobil. Pada tahun 2000, Cina
memproduksi 1,5juta kendaraan dan Jepang
memproduksi 6juta kendaraan. Harga mobil Jepang
rata-rata 110 juta dengan standar deviasi 13 juta
sedangkan Cina menjual dengan harga rata-rata 78 juta
dengan standar deviasi 2juta. Dengan tingkat
kepercayaan 5%, maka perbedaan harga mobil Jepang
dan Cina berbeda secara signifikan.. Buktikan !