Transcript materi 9

GINJAL DAN SALURAN KEMIH
RINI R. KADIR
GINJAL
Ginjal adalah organ tubuh yang terbanyak dilalui darah. Sebanyak
25% dari curah jantung pada keadaan istirahat atau ± 1 L darah/menit mengalir melalui
ginjal. Jadi, dalam 4-5 menit seluruh darah dalam sirkulasi tubuh akan melalui ginjal.
Ginjal terdiri dari kumpulan unit fungsional yang disebut neuron. Glomerulus
merupakan kumpulan kapiler darah yang di bungkus kapsula bowman dan berfungsi
dalam proses filtrasi darah, sedangkan tubulus merupakan saluran yang berpangkal dari
glomerulus dan berakhir disaluran pengumpul (collecting tubule), yang berfungsi dalam
proses sekresi atau membebaskan zat dari darah dan proses reabsorpsi atau menyerap
kembali zat kedalam darah
Ginjal berjumlah 2 buah, berat + 150 gr (125 – 170 gr pada Laki-laki,
115 – 155 gr pada perempuan); panjang 5 – 7,5 cm; tebal 2,5 – 3 cm.Letak retroperitoneal
sebelah dorsal cavum abdominale, ginjal kiri bagian atas V.Lumbal I, bagian bawah
V.Lumbal IV pada posisi berdiri letak ginjal kanan lebih rendah.
Ginjal mempunyai beberapa fungsi yaitu :
1. Mengatur volume cairan dalam tubuh
2. Mengatur Keseimbangan osmotic dan keseimbangan ion
3. Mengatur keseimbangan Asam basa dalam tubuh
4. Ekskresi sisa sisa hasil metabolisme
5. Fungsi hormonal dan metabolisme
6. Pengatur tekanan darah
7. Pengeluaran zat beracun
Saluran kemih
Saluran kemih adalah saluran yang berawal dari piala ginjal sebagai muara dari
saluran pengumpul urin (collecting tubules), ureter, kandung kemih, dan uretra.
Saluran kemih adalah sistem yang mengambil limbah dari darah
dan membuangnya keluar dari tubuh dalam bentuk urin. Saluran kemih
termasuk ginjal, pelvis ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
Pada manusia, sistem saluran kemih terdiri dari ginjal, ureter,
kandung kemih, otot sfingter dan uretra. Ketika protein dipecah oleh sistem
pencernaan, produk limbah yang disebut urea dibuat. Limbah ini ada dalam
darah sampai diangkut ke ginjal, yang menyaring urea dari darah. Produk limbah
dikombinasikan dengan air dan kemudian diturunkan ke kandung kemih melalui
ureter. Biasanya, ginjal menghilangkan urea dan air, yang disebut urin, setiap 10
sampai 15 detik.
C. urin
Urin adalah bahan hasil pemrosesan glomerulus dan tubulus yang berasal dari
plasma darah.
D. Manfaat pemeriksaan urin
Manfaat pemeriksaan atau analisa urin adalah sebagai pemeriksaan penyaring untuk
menilai :
Kelainan ginjal dan saluran kemih
Kelainan organ tubuh lainnya, seperti :
- Hati: bilirubin, urobilinogen
- Saluran empedu: bilirubin, urobilinogen
- Pankreas: glukosa
E.
1.
a)
Sistem Urinaria
Fisiologi Ginjal
Korteks renalis
Merupakan bagian luar Ginjal yang berwarna merah coklat terletak langsung
dibawah kapsula fibrosa dan berbintik bintik.Bintik bintik pada korteks renalis karena
adanya korpuskulus renalis dari Malphigi yang terdiri atas Kapsula Bowmann dan
Glomerulus.
1) Kapsula Bowmann
Kapsula Bowmann merupakan permulaan dari saluran ginjal yang meliputi
Glomerulus
2) Glomerulus
Glomerulus merupakan anyaman pembuluh pembuluh darah pada ginjal.Secara
fisiologis pada bagian Glomerulus terjadi filtrasi darah untuk mengeluarkan zat zat yang
tidak digunakan oleh tubuh.
3) Tubulus renalis
Tubulus renalis merupakan bagian korteks yang masuk kedalam medula di
antara priramida renalis,sering disebut kolumna renalis.
b)
Medula renalis
Medula renalis terletak dekat hilus,sering terlihat garis aris putih
karena adanya saluran yang terletak di piramida renalis.Tiap piramida renalis mempunyai
basis yang menjurus ke arah korteks dan apeksnya bermuara kedalam kaliks miror
sehingga menimbulkan tonjolan yang dinamakan papila renalis yang merupakan dasar
sinus renalis.Jaringan medula dari piramida renalis ada yang menonjol masuk ke dalam
jaringan korteks disebut fascilus radiatus ferreini.
1) Lengkung henle
2) Dukstus koligentes
3) Duktus Bellini/Duktus papilaris
2.
Fisiologi Ureter
Ureter adalah saluran untuk urine yang berasal dari ginjal
(melalui pelvis renalis) ke vesika urinaria (buli-buli). Saluran ureter dibagi atas
dua bagian, yaitu : pars abdominalis (pada dinding dorsal abdomen ) dan pars
pelvina (pada dinding pelvis).
3.
Fisiologi Vesica Urinaria
a)
Mukosa
Mukosa merupakan jaringan ikat kedur sehingga dalam keadaan kosong
mukosa vesika urinaria membentuk lipatan-lipatan yang disebut sebagai Rugae
vesikae. Rugae ini menghilang bila vesika urinaria terisi penuh sehingga
mukosanya tampak licin.
b)
Submukosa
Submukosa terdiri atas jaringan ikat kendur dengan serabut-serabut
elastis kecuali pada trigonum lieutodidi mana mukosanya melekat erat pada
jaringan otot di bawahnya.
c)
Muskularis
Lapisan muskularis terdiri atas jaringan otot polos dengan jaringan ikat
fibrous di antaranya. Tebalnya tergantung dari vesika urinaria. Otot-otot ini
semua dinamakan muskuli detrussor. Pada trigonum lieutodi jaringan ototnya
adalah lanjutan dari stratum longitudinalis ureter, sedangkan tonus
interureterikus dibentuk di stratum sirkularis yang mengelilingi ureter.
Muskularis vesika urinaria tersusundari tiga lapisan.
4.
Fisiologi Uretra
a) Uretra Pria
• Uretra pada pria merupakan saluran fibromuskular untuk jalan urine dari vesika
urinaria keluar dan juga untuk jalan keluar sekret dari vesikula seminalis, glandula
prostata, dan glandula bulbo uretralis serta spermatozoa.
• Uretra pria lebih panjang dari pada uretra wanita.
• Panjangnya kurang lebih 20 cm di mulai dari kallum vesikae menembus kelenjar
prostat difragma urogenital, kemudian melalui korpus spongiosum penis berakhir di
glans penis.
b) Uretra Wanita
• Uretra wanita lebih pendek dari pada uretra pria, memiliki panjang 4 cm berjalan ke
ventrokaudal mulai dari ofisium uretrae internum (pada kolum vesicae) sampai pada
vesicae uretrae eksternum pada vestibulum vaginae (antara intoitus vaginae dan
klitoris).
• Bagian dalam adalah mukosa dimana terdapat lubang-lubang glandula uretralis
(lakuna uretralis)dan di bagian kaudalnya terdapat duktus parauretralis (homolog
dengan prostat) yang bermuara pada sisi kanan dan kiri ofisium uretra eksrernum.
• Lapisan luar adalah muskularis bagian kranial/proksimal sirkular (pada kollum
vesikae).
F. Sirkulasi pada Ginjal (Tahap Pembentukan Urine)
1. Filtrasi
Proses ini terjadi di glomerulus. Cairan yang tersaring
ditampung oleh simpai Bowman. Cairan tersebut tersusun oleh urea,
glukosa, air, ion-ion anorganik seperti natrium kalium, kalsium, dan
klor. Darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah karena tidak
dapat menembus pori–pori glomerulus.Cairan yang tertampung di
simpai Bowman disebut urine primer. Selama 24 jam darah yang tersaring
dapat mencapai 170 liter. Penyaringan di glomerulus disebut filtrat
glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium,
kalium, dan garam-garam lainnya.
2.
Reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar
glukosa,natrium,klorida, fosfat, dan ion bikarbonat. Prosesnya terjadi
secara pasif yang dikenal denga obligator reabsorbsi terjadi pada tubulus
atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali
penyerapan natrium dan ion bikarbonat. Bila diperlukan akan diserap
kembali ke dalam tubulus bagian bawah. Penyerapanya terjadi secara
aktif dikenal dengan reabsorbsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada papila
renalis.
3.
Sekresi
Sisanya penyerapan urine kembali yang pada tubulus dan diteruskan ke
piala ginjal selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke vesika urinaria.
4.
Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai
terjadi di tubulus kontortus distal. Urine yg telah terbentuk (urine sekunder),
dari tubulus kontortus distal akan turun menuju saluran pengumpul (duktus
kolektivus), selanjutnya urine dibawa ke pelvis renalis. Dari pelvis renalis, urine
mengalir melalui ureter menuju vesika urinaria (kantong kemih) yang
merupakan tempat penyimpanan sementara bagi urine. Jika kantong kemih
telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul
rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra.
G. Pemekatan Urin
Apabila permeabilitas terhadap air tinggi, maka sewaktu bergerak ke bawah
melalui interstisium yang pekat, air akan berdifusi keluar duktus pengumpul dan
kembali ke dalam kapiler peritubulus. Hasilnya adalah penurunan ekskresi air dan
pemekatan urin. Sebaliknya apabila permeabilizas terhadap air rendah, maka air tidak
akan berdifusi keluar duktus pengumpul melainkan akan diekskresikan melalui urin,
urin akan encer.
H. Hormon pada Ginjal
1.
Hormon yang bekerja pada Ginjal
a. Hormon antidiuretik ( ADH atau vasopressin )
Merupakan peptida yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis posterior,
hormon ini menngkatkan reabsorbsi air pada duktus kolektifus.
b.Aldosteron
Merupakan hormon steroid yang diproduksi oleh korteks adrenal, hormon
ini meningkatkan reabsorbsi natrium pada duktus kolektivus.
c.Peptida Natriuretik ( NP )
Diproduksi oleh sel jantung dan meningatkan ekskresi natrium pada
duktus kolektivus.
d.Hormon paratiroid
Merupakan protein yang diproduksi oleh kelenjar paratiroid, hormon ini
meningkatkan ekskresi fosfat, reabsorbsi kalsium dan produksi vitamin D pada
ginjal.
2.
a)
Hormon yang dihasilkan Ginjal
Renin
Merupakan protein yang dihasilkan oleh apparatus jukstaglomerular, hormon ini
menyebabkan pembentukan angiotensin II. Angiotensin II berfungsi langsung pada tubulus
proximal dan bekerja melalui aldosteron ada tubulus distal. Hormon ini juga merupakan
vasokonstriktor kuat.
b)
Vitamin D
Merupakan hormon steroid yang dimetabolisme di ginjal, berperan meningkatkan
absorbsi kalsium dan fosfat dari usus.
c)
Eritropoeitein
Merupakan protein yang diproduksi di ginjal, hormon ini meningkatkan
pembentukan sel darah merah di sumsum tulang.
d)
Prostaglandin
Diproduksi di ginjal, memiliki berbagai efek terutama pada tonus pembuluh
darah ginjal.
TERIMA KASIH