Transcript klik disini

RELIABILITAS DAN VALIDITAS
PENGANTAR
• Kualitas penelitian ditentukan alat ukur yg
digunakan
• Pengukuran sangat erat kaitannya dgn
reliabilitas dan validitas.
• Apa pengertian reliabilitas dan validitas?
• bagaimana cara pengukurannya?
RELIABILITAS DAN VALIDITAS
RELIABILITAS (rxx’)
• Reliabilitas: konsistensi, keterpecayaan,
keajegan
• Reliabilitas: sejauh mana hasil suatu tes/ alat
ukur konsisten ketika diterapkan pada kondisi
yang berbeda
• Reliabilitas: sejauh mana hasil penelitian (data
skor) dapat dipercaya.
RELIABILITAS (rxx’)
• Reliabilitas: konsistensi, keterpecayaan,
keajegan
• Reliabilitas: sejauh mana hasil suatu tes
konsisten ketika diterapkan pada kondisi yang
berbeda
• Reliabilitas: sejauh mana hasil penelitian (data
skor) dapat dipercaya.
RELIABILITAS (rxx’)
Ada 3 pengukuran reliabiltas
1. Tes retest: pengukuran dilakukan dengan
mengunakan alat ukur yg sama pada subjek yang
sama, hanya berbeda waktu pengukuran.hasilnya
dikorelasikan.
kelemahan:
- Subjek mengalami efek belajar dari tes pertama
- Terjadi perubahan pada diri subjek
TES RETES
Peneliti ingin mengetahui reliabilitas tes IQ yang
akan digunakan dalam penelitiannya.
Pendekatan yang digunakan adalah tes retes.
Tes dilakukan kepada 10 subjek pada minggu I
bulan April. Minggu ke 2 April dilakukan tes
kedua dengan tes yang sama dan subjek yang
sama. Hasilnya diperoleh:
CONTOH TES RETES
No
TES IQ I
TES IQ II
1
100
102
2
99
100
3
110
112
4
104
105
5
107
107
6
113
116
7
108
110
8
103
105
9
102
104
10
112
115
Rxy=
ΣXY- (ΣX)(Y)/n
ѴΣX² – (ΣX)²/n {Σy² – (ΣY)²/n}
Hasil tes I dan tes 2 dikorelasikan= rxx’/reliabilitas
RELIABILITAS
2.Paralel tes: pengukuran dengan 2 buah alat
ukur yang relatif sama, yang dikenakan pada
kelompok subjek yang sama. Hasilnya
dikorelasikan.
Kelemahan: sulitnya membuat skala yang
memenuhi syarat paralel dan ada efek
bawaan.
PARALEL TES
• Untuk mengukur reliabilita suatu alat ukur
kecemasasn, peneliti membuat 2 alat ukur
kecemasan yang sebanding/paralel (skala
kecemasan A dan B. Kedua skala tersebut
diberikan kepada subjek (10 subjek). Hasil dari
kedua skala :
CONTOH PARALEL TES
No
A
B
1
100
102
2
99
100
3
110
112
4
104
105
5
107
107
6
113
116
7
108
110
8
103
105
9
102
104
10
112
115
Rxy=
ΣXY- (ΣX)(Y)/n
ѴΣX² – (ΣX)²/n {Σy² – (ΣY)²/n}
Hasil tes I dan tes 2 dikorelasikan= rxx’/reliabilitas
RELIABILITAS
3. Konsistensi internal:
• Pengukuran reliabilitas yang hanya dilakukan
sekali
• Pegukurannya berdasarkan belahan aitem
yang terdapat dalam suatu tes/skala psikologi
• Cara pembelahan tergantung pada sifat dan
fungsi tes serta jenis skala pengukuran yg
digunakan.
• Tes yang berisis aitem homogen lebih mudah
dilakukan pembelahan daripada tes yg isinya
heterogen
Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas
• Koefesien reliabiliatas bergerak mulai 0
sampai 1. semakin mendekati 1, maka
semakin bagus reliabilitasnya.
• Namun tidak ada reliabilitas alat ukur
mencapai 1, umumnya reliabilitas dikatakan
baik antara 0,8 sampai 0,9
VALIDITAS
• Valditas: sejauh mana suatu alat dapat
mencermin sesuatu yg hendak diukur.
• Validitas: mengukur seharusnya diukur.
• Validitas: alat ukur dikatakan valid bila alat
ukur mampu mengungkap realitas sesuai
dengan tujuan pengkuran.
Misal: alat ukur harga diri: alat ukur harus
mampu mengukur harga diri individu.
VALIDITAS ISI
• Validitas isi melihat sejauh mana aitem-aitem
mewakili komponen yag hendak diukur dan
(representatif) dan sejauh mana aitem
mencerminkan ciri perilaku yg hendak diukur
(relevansi)
• Validitas isi dilakukan dengan penilaian
individual atau profesional judgment.
• Validitas ini termasuk validitas non statistik.
VALIDITAS ISI
• Validitas isi terdiri dari dua, yaitu:
1. Validitas Muka: penilaian validitas
berdasarkan penampilan tes. Apabila
penampilan tes bagus, maka validitas muka
terpenuhi.
2. Validitas Logik: penilaian validitas
berdasarkan sejauh mana aitem-aitem
mewakili domaian atribut yg diukur.
VALIDITAS ISI
Contoh:
Skala Kecemasan
- Penampilan tes bagus
- Aitem-aitemnya mewakili dan sesuai dengan
komponen yg hendak diukur.
- Komponen kecemasan: fisiologis dan emosi
Contoh aitemnya:
*Jantung saya berdebar-debar (fisiologis)
* Saya mudah gelisah (emosi)
VALIDITAS ISI (LOGIK)
• Misalkan peneliti ingin mengukur tentang
kecemasan.Menurut teori kecemasan terdiri
dari empat komponen (kognitif, emosi,
perilaku dan fisiologis)
• Dalam penelitiannya, peneliti hanya
menggunakan tiga komponen (kognitif, emosi,
perilaku), berarti alat ukur tersebut tidak
memiliki validitas isi yg tinggi
Validitas kriteria
1. Validitas Prediktif: apabila tes digunakan
untuk memprediksi performansi di masa yg
akan datang.
Contoh: tes ujian masuk untuk memprediksi
keberhasilan belajar mahasiswa
2. Validitas konkruen: apabila nilai suatu tes
dibandingkan pada suatu kriteria yang telah
ditetapkan.
VALIDITAS KONSTRAK
• Konstrak adalah kerangka dari suatu konsep
(Ancok)
• Misalkan : penelitian tentang religiusitas
• Tahap dalam menyusun kerangka konsep
1. Mencari definisi di leteratur
2. Diskusi dgn para ahli
3. Menanyakan konsep ke responden
VALIDITAS KONSTRAK
•
•
1.
2.
3.
4.
5.
Validitas Konstrak: sejauh mana suatu tes dapat
mengungkap konstrak yg hendak diukur.
Ada beberapa cara untuk mengukur validitas
konstrak (Magnusson, 1967)
Studi mengenai perbedaan di antara kelompok
Multitrait-Multimethod
Studi korelasi antaraitem antar antarbagaian tes
Studi mengenai pengaruh individu dan lingkungan
terhadap tes.
Analsis Faktor
VALIDITAS BUDAYA
• Belum tentu alat ukur di negara lain valid di
negara kita valid
• Budaya menentukan hasil dalam pengukuran
• Misalkan konsep, religiusitas, kemandirian,
keluarga.
• Untuk menhindarinya perlu dilakukan uji coba
terhadap alat ukur.
Koefisien Validitas
• Berapakah nilai validitas yg memuaskan?
• Koefisien validitas mulai dari 0 sampai 1,
semakin mendekati 1, validitas semakin baik
• Umumnya validitas berkisar antara > 0,5
sudah dapat diterima