ANALISIS KEBUTUHAN MASYARAKAT

Download Report

Transcript ANALISIS KEBUTUHAN MASYARAKAT

ANALISIS KEBUTUHAN
MASYARAKAT
AGUS SJAFARI
POSISI ANALISIS KEBUTUHAN
• Analisis kebutuhan merupakan kegiatan utama yang
melandasi pembangunan masyarakat, alasan pokoknya
adalah menghindari terjadinya kesalahan definisi kebutuhan
(needs) dengan keinginan (wants).
• Meski perbedaan antara keduanya cukup kontras, analisis
penting dilakukan, karena kebutuhan terkait dengan konsep
prioritas, kerelativan, kenyataan, dan perasaan. Kebutuhan
dirumuskan untuk dipenuhi berdasarkan urutan
kepentingannya.
• Praktek pemenuhan kebutuhan mengikuti apa yang
dinamakan felt needs (kebutuhan yang dirasakan),
masalahnya adalah seringkali ia berbeda dengan real needs
(kebutuhan nyata).
TEHNIK ANALISIS KEBUTUHAN
• Seorang analis tidaklah cukup hanya menggunakan satu
teknik untuk merumuskan kebutuhan masyarakat. Ia harus
melakukan trangulasi dengan cara menggunakan beberapa
macam teknik dan menggali data dari berbagai sumber
dalam masyarakat.
• Dari berbagai variasi teknik yang ada, nominal group
technique, transect, dan indepth interview yang digunakan
secara sistematis, dapat membantu masyarakat merumuskan
kebutuhannya.
• Nominal Group Technique (NGT) yang dikembangkan oleh
Delbecq, Van de Ven, & Gustafson (1975), dapat digunakan
tetapi tidak terbatas untuk perumusan kebutuhan
• Pedoman pelaksanaannya sebagai berikut.
Rencana
– Tujuan
• Peserta merumuskan kebutuhan masyarakat dalam
urutan prioritas berdasarkan prinsip partisipasi dan
demokratis.
– Target partisipan
• Partisipan berasal dari berbagai kalangan masyarakat,
antara lain kalangan rakyat biasa, pemuka masyarakat,
tokoh agama, tokoh perempuan, anggota perwakilan
lokal, staf pemerintah lokal.
- Pembentukan kelompok
- Organisasi tim
- Persiapan teknis, mis : ruangan, alat dan bahan
Proses NGT
• Penerimaan peserta dan penjelasan tujuan
• Peserta menuliskan kebutuhan-kebutuhan
masyarakat
• Pencatatan jenis kebutuhan di dalam flip
chart
• Diskusi untuk klarifikasi
• Pemilihan jenis-jenis kebutuhan penting
• Penetapan prioritas kebutuhan
• Penutupan
PERUMUSAN KEBUTUHAN
• Data yang diperoleh melalui NGT, transect,
dan wawancara mendalam, selanjutnya dikaji
dengan mempertimbangkan penilaian
profesional analis, sehingga terjadi proses
interpretasi data yang ditandai oleh interaksi
data kuantitatif dan kualitatif; yang bersumber
dari penilaian diri sendiri oleh masyarakat dan
penilaian profesional pihak luar sebagaimana
gambar berikut:
Gambar 1. Perumusan Kebutuhan
Masyarakat
Penilaian
Profesio-nal
Data
kualitatif
Kebutu-han
Masyara-kat
Penilaian
Internal
Data
kuantitatif