Pengembangan Kurikulum PAB ANAK

Download Report

Transcript Pengembangan Kurikulum PAB ANAK

ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI
1

Anak berbakat atau anak yang memiliki
kemampuan dan kecerdasan luar biasa adl
anak yang memiliki potensi
kecerdasan(intelegensi), kreatifitas, dan
tanggung jawab terhadap tugas (task
commitment) diatas anak-anak seusianya(anak
normal), sehingga untuk mewujudkan
potensinya menjadi prestasi nyata,
memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Anak berbakat sering juga disebut sbg ‘gifted
& talented’






Senang terhadap kegiatan intelektual
Tidak cepat puas dengan prestasinya
Berani menunjukkan kemampuannya
Ide banyak
Bertindak spontan dan tepat
Dapat memecahkan masalah dengan cara
bervariasi




Berani menunjukkan sesuatu yang berbeda
Mampu memimpin teman-temannya
Dapat memberikn dukungan terhadap temantemannya
Lebih suka berteman dan berdiskusi dengan
teman yang lebih tua
Mudah menangkap pelajaran
Paham konsep yang rumit
Ingatan sangat kuat
Memiliki perbendaharaan kata yang luas
Penalaran tajam (berfikir logis, kritis)
Daya konsentrasi baik
Pengetahuan umum luas
Membaca pada usia lebih dini dan gemar
membaca
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Rasa ingin tahu mendalam
Sering mengajukan pertanyaan berbobot
Menghasilkan banyak ide dengan mudah dan
lancar
Menghargai rasa keindahan
Dapat mencari pemecahan masalah dari
berbagai segi
Mempunyai rasa humor
Mempunyai daya imajinasi yang tinggi
Mampu mengajukan gagasan yanng orisinil
Gemar menciptakan sesuatu
Berani mengambil resiko, suka bereksperimen





Tekun menghadapi tugas
Memiliki daya tahan dalam bekerja
Mampu berprestasi sendiri tanpa
dorongan dari oranglain
Ingin mendalami bidang yang
diminatinya
Selalu berusaha untuk berprestasi
sebaik mungkin








Perfeksionis
Kepekaan atau empati
Intensity
Kesadaran diri yang mendalam
Non konformis
Mempertannyakan aturan/otoritas
Cenderung introversi
Peduli terhadap masalah dunia atau
kemanusiaan
MACAM KEBERBAKATAN
1. ANALITIK, meliputi kemampuan memilah
masalah dan memahami bagian dari masalah
tersebut, orang ini mampu melaksanakan test
intelegensi konvensional yang memerlukan
penalaran analitis
2. SINTETIK, tampak pada orang yang
memiliki kemampuan memahami, intuitif,
kreatif dan cakap mengatasi situasi yang
relatif baru
3. PRAKTIS, meliputi penerapan kemampuan
analitik maupun sintetik dalam situasi
Filosofis dan Alternatif Model
pragmatig Landasan
Pendidikan Bagi Anak CI-BI, Ravik
Karsidi, 29 Desember 2007
9
ASPEK UNTUK MENGENALI
KARAKTERISTIK ANAK-ANAK BERBAKAT
1. POTENSI
2. CARA MENGHADAPI MASALAH
3. KEMAMPUAN (PRESTASI) YANG
DAPAT DICAPAI
Landasan Filosofis dan Alternatif Model
Pendidikan Bagi Anak CI-BI, Ravik
Karsidi, 29 Desember 2007
10
1. BERKEMBANG LEBIH CEPAT ATAU BAHKAN
SANGAT CEPAT BILA DIBANDINGKAN DENGAN
UKURAN PERKEMBANGAN YANG NORMAL
 memiliki superioritas intelektual; mampu dengan
cepat melakukan analisis; irama kemajuan yang
mantap; pola berpikir sering meloncat dari urutan
berpikir yang normal
2. SELAIN POTENSI INTELEGENSI JUGA MEMILIKI
KEUNGGULAN PADA ASPEK PSIKOLOGIS YANG
LAIN, YAITU EMOSI
3. KARAKTERISTIK SOSIAL YANG DIMILIKI IALAH
CAKAP MENGEVALUASI KETERBATASAN DAN
KELEBIHAN YANG DIMILIKI DIRINYA DAN
ORANG
LAIN
Landasan Filosofis dan Alternatif Model
 tampil bijaksanaPendidikan Bagi Anak CI-BI, Ravik
Karsidi, 29 Desember 2007
11
Identifikasi di sekolah dapat dilakukan melalui tahap (1)
penjaringan (screening), dan (2) tahap seleksi
(identification).
1. Tahap Penjaringan
Tahap penjaringan murid cerdas dan berbakat di sekolah
dapat dilakukan dengan menganalisa data prestasi belajar,
usia kronologis, nominasi oleh teman sekelas, orang tua
dan guru.
2.Tahap Seleksi
Tahap seleksi dilakukan terhadap siswa yang telah lolos
tahap penjaringan. Tahap seleksi dilakukan dengan tes,
seperti Collour Progressive Matrice(CPM), Wechler Inteligence
Scale for Children (WICM).
12


Labeling
Memberikan label pada anak berbakat bahwa ia
berbakat dapat menimbulkan harapan terhadap
kemampuan anak tersebut dan dapat mengakibatkan
beban mental bilamana anak tersebut tidak dapat
memenuhi apa yang diharapkan oleh si pemberi label.
Memberi nilai (grading) dalam bentuk angkaPemberian
angka bagi anak berbakat dapat menimbulkan
permasalahan bilamana angka yang dimilikinya tidak
menggambarkan kemampuannya. Angka seringkali
tidak cermat, artinya sering kurang mencerminkan
kemampuan yang sebenarnya
13


Underachievement
Underachievement di antara anak berbakat
adalah kinerja yang secara signifikan berada di
bawah potensinya (Kitano and Kirty, 1986).
Hal ini dapat terjadi karena anak berbakat
mengalami berbagai tekanan baik dari rumah,
sekolah maupun teman sebayanya.
Konsep diri
anak berbakat mempersepsikan dirinya secara
positif, namun mengganggap bahwa
lingkungannya yaitu teman sebaya dan
gurunya memiliki pandangan negatif terhadap
dirinya.
14
Landasan Filosofis dan Alternatif Model
Pendidikan Bagi Anak CI-BI, Ravik
Karsidi, 29 Desember 2007
15
Pengembangan Kurikulum P.A.B.
ANAK BERBAKAT MEMERLUKAN
PELAYANAN KHUSUS YANG
BERBEDA DENGAN ANAK YANG
LAIN, AGAR MEREKA TIDAK
MENJADI UNDERACHIEVERS
16
Penyelenggaraan Pendidikan Bagi Murid
Cerdas dan Berbakat



Model akselerasi bisa dilakukan dalam berbagai
bentuk, mulai dari memasuki SD pada usia dini,
loncat kelas atau mengikuti bidang studi tertentu di
kelas yang lebih tinggi.
Model pengayaan, yaitu dengan memberikan
tugas-tugas tambahan bagi siswa yang memiliki
kemampuan unggul.
Model pengelompokan berdasarkan kemampuan.
Model ini dapat berupa kelas khusus di dalam
sekolah, dapat pula berupa kelas di sekolah khusus
yang disebut dengan sekolah unggul.
17
Teknik Bimbingan bagi Murid Cerdas dan
Berbakat


Pengembangan ranah kognitif/ intelektual
Hal ini mengandung implikasi bagi guru untuk
menyediakan rentang pengalaman belajar yang
luas dan dapat diakselerasikan dan mengakselerasi
perkembangan kognitif anak berbakat.
Pengembangan ranah afektif
Layanan bimbingan yang perlu diberrikan adalah
memahami pikiran dan harapan anak berbakat
dengan sikap terbuka dan membantu anak
memahami pikiran dan harapan yang ada pada
dirinya
18



Pengembangan ranah fisik
Kemampuan anak berbakat yang cenderung
berkembang lebih awal dari usia pada umumnya
menghendaki layanan pendidikan yang
memungkinkan anak memperoleh pengalaman
memadukan pola perkembangan fisik.
Pengembangan ranah intuitif
Layanan pendidikan bagi anak berbakat perlu
mempedulikan pengembangan pengalaman yang
mendorong dia untuk berimajinasi dan berkreasi.
Pengembangan ranah kemasyarakatan
Layanan bimbingan yang dapat diberikan ialah
membantu anak memperoleh pengalaman
mengembangkan diri menjadi anggota kelompok
dan mampu berpartisipasi dalam proses kelompok
19