2. kemampuan khusus individu 10 slide

Download Report

Transcript 2. kemampuan khusus individu 10 slide

KEMAMPUAN KHUSUS INDIVIDU &
ANTISIPASI PENDIDIKAN
• PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT
• PENDIDIKAN BAGI SLOW LEARNER
• PENDIDIKAN ANAK KHUSUS
1
PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT
Anak Berbakat
 Keberbakatan: beberapa anak berbakat (child giftted) yang
memilikI kinerja dengan tingkat potensi aktivitas manusia yang
bernilai dan secara konsisten luar biasa. (Paul Witty)
 Giftted (berbakat): 1.memiliki suatu derajat kemampuan
intelektual yang tinggi, IQ > 140 atau lebih; 2.memiliki satu bakat
non-intelektual, misalnya musik atau olahraga sampai pada tingkat
tinggi sekali.
 Talent: suatu bentuk kemampuan khusus, seperti kemungkinan
musikal yang diwarisi orang tua dan memungkinkan seseorang
memperoleh keuntungan dari hasil latihannya sampai tingkat yang
tinggi (bakat) (sumber:Chaplin, 1995).
2
PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT
Identifikasi Anak Berbakat
 Penyaringan Anak Berbakat
Tujuan: memberikan dasar terhadap penilaian pada
kemampuan, sifat, sikap atau perilaku seseorang. Penyaringan
berguna bagi peramalan tentang kinerja tertentu pada masa
yang akan datang.
Identifikasi anak berbakat harus meliputi semua aspek secara
komprehensif yaitu IQ, kreativitas, motivasi dan kepemimpinan.
Berbagai kemampuan tersebut merupakan manifestasi dari
berbagai bakat sebagai kapasitas mental (Semiawan, 1994)
3
PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT
Identifikasi Anak Berbakat
 Penjaringan Anak Berbakat.
A. Didasarkan pada anggapan bahwa dalam skala makro terdapat 1
% dari seluruh populasi adalah anak berbakat unggul (Ward dalam
Semiawan, 1994).
B. Pada populasi anak berbakat terdapat 10 % dengan IQ = 120-137
(moderately gifted)
C. Sampel identifikasi awal = 15 - 25 % (Penelitian Balitbang dalam
Semiawan, 1994)
4
PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT
Layanan Pend.Anak Berbakat
Menurut Ward, Kitano & Kirby (dalam Semiawan, 1994):
 Pendidikan anak berbakat seyogyanya berbeda dengan
menekankan
pada aspek intelektual.
 Diwarnai kecepatan dan tingkat kompleksitas sesuai kemampuan
anak berbakat di atas rata-rata.
 Penekanan pada perkembangan kreatif dan proses berpikir
tinggi.
 Penekanan pada orientasi penemuan dan pendekatan induktif.
 Memerlukan pertimbangan khsusus dalam pendidikan.
 Kurikulum berdiferensiasi (Semiawan, 1994)
5
MENTAL RETARDATION
1. Karakteristik MR
a. IQ = 75 ke bawah
b. Kesulitan dalam memenuhi tuntutan sosial
c. Penyesuaian dirinya buruk
MR merupakan fenomena sosiokultural yang kompleks karena
melibatkan hal-hal yang kompleks:
 hubungan antar keluarga
 menjadi beban semua orang
 hambatan bagi pembangunan
6
C. MENTAL RETARDATION
2. Kategori MR
Ditinjau dari istilah dalam psikologi dan
kesehatan:
a. Debil
: IQ 50 - 75
b. Imbicil
: IQ 25 - 49
c. Idiot
: IQ < 25
Ditinjau dari istilah dalam pendidikan:
a. Dull
: IQ 75 - 85
b. Educable
: IQ 50 - 74
c. Trainable
: IQ 25 - 49
d. Hanya mampu rawat : IQ < 25
7
EXCEPTIONAL PEOPLE
1. Pengertian
Individu yang secara jelas/signifikan dan sifatnya menetap
berbeda dari yang normal dan mengalami hambatan untuk
mencapai suskes dalam aktivitas sosial, personal dan
pendidikan yang sangat dasar (Harring, 1982).
Beberapa istilah terkait:
Disabled
Impaired
Disordered
Handicaped
Exceptional
8
EXCEPTIONAL PEOPLE
2. Kategori Exceptional People
Kategori Harring (1982):
 Sensory Handicapped
 Mental Deviation
Communication Disorder
 Learning Disabilities
 Behavioral Disorders
 Physical Handicaps
9
EXCEPTIONAL PEOPLE
Kategori Exceptional People
Kategori Indonesia:
a. Tuna Netra (SLB A)
b. Tuna Wicara & Tuna Rungu (SLB B)
c. Tuna Grahita (SLB C)
d. Tuna Daksa (SLB D)
e. Tuna Laras (SLB E)
f. Berbakat/gifted (SLB F)
10