12-aksi sosial (social action)

Download Report

Transcript 12-aksi sosial (social action)

AKSI SOSIAL (SOCIAL ACTION)
I.
II.
III.
DEFINISI
TEKNIK AKSI SOSIAL
PENERAPAN AKSI SOSIAL
Aksi sosial merupakan upaya untuk menggerakkan
warga masyarakat untuk mendapatkan atau
menciptakan sumber-sumber dalam memenuhi
kebutuhan.
Pekerja sosial berupaya membimbing agar warga
masyarakat menyadari akan kekurangan, memahami
potensi-potensi atau sumber-sumber yang dimilikinya
dan berupaya mengatasi masalah secara bersama
I. DEFINISI
Aksi sosial adalah suatu kegiatan yang terkoordinasikan
untuk mencapai tujuan perubahan kelembagaan dalam
rangka memenuhi kebutuhan, memecahkan masalah,
mengoreksi ketidakadilan atau meningkatkan kualitas
hidup manusia. Terjadi atas inisiatif dari tenaga
profesional di bidang kesejahteraan sosial, ekonomi,
politik, agama, militer, orang-orang yang secara
langsung terkena masalah (Drs. Hudri : Ensiklopedia
Mini Pekerjaan Sosial)
Aksi sosial adalah usaha-usaha untuk mengadakan
perubahan atau pencegahan terhadap praktek dalam
situasi sosial yang telah ada didalam masyarakat melalui
pendidikan, propaganda, persuasi atau pertukaran
melalui tujuan yang dianggap baik oleh perencana aksi
sosial.
Tujuan dan sasaran aksi sosial :
Adalah perubahan fundamental dalam kelembagaan dan
struktur masyarakat melaui proses pendistribusian
kekuasaan, sumber dan pengambilan keputusan.
Pendekatan aksi sosial didasari suatu pandangan bahwa
masyarakat adalah sistem klien yang sering kali menjadi
“korban” ketidakadilan struktur
Aksi sosial berorientasi pada tujuan proses dan tujuan
hasil. Masyarakat diorganisir melalui penyadaran,
pemberdayaan dan tindakan aktual untuk mengubah
struktur kekuasaan agar lebih memenuhi prinsip
demokrasi, kemerataan dan keadilan.
II. TEKNIK-TEKNIK AKSI SOSIAL
1.
Aksi legal (Legal action)
Model ini digunakan untuk melakukan perubahan pada
institusi utama, misalnya institusi ekonomi (pasar),
kebijakan tertentu.
Model ini berpandangan bahwa ada masyarakat, suatu
bagian, kelompok yang kurang beruntung (tertindas
yang perlu dibantu, diorganisaikan dalam rangka
menekan struktur kekuasaan yang menindasnya.
Upaya ini dilakukan untuk memperoleh sumbersumber atau perlakuan yang baik sesuai dengan azas
demokrasi.
Peranan pekerja sosial : pembela (advokasi),
penggerak, aktivis, pemberi semangat juang,
partisipan,negosiator
Strategi atau taktik yang digunakan : protes, boikot,
negosiasi
Advokasi dalam pekerjaan sosial bekerja untuk :
1.
Memperjuangkan klien mendapat akses
pelayananpublik dengan baik
2.
Memodifikasi kebijakan, prosedur dan pelayanan
sosial
3.
Mempromosikan kebijakan-kebijakan baru tentang
pelayanan sosial.
2. Aksi melawan hukum (Illegal action)
Misalnya ketidakpatuhan warga masyarakat terhadap
suatu peraturan yang membebani masyarakat setempat
3. Aksi pembelaan hukum (Class action lawsits)
Misalnya warga masyarakat yang tidak mampu secara
finansial dan informasi hukum yang diperlukan dalam
suatu pengadilan.
Demonstrasi dapat dilakukan sebagai upaya terakhir.
Dalam praktek pekerjaan sosial makro dikenal teknik
class action yang juga sebagai tenaga pamungkas dari
sebuah upaya penegakan keadilan.
Klasifikasi primer dalam aksi pekerjaan sosial ada :
Praktik langsung an Praktik tidak langsung
Praktik Langsung
Menyangkut aksi dengan individu, keluarga, kelompok
kecil yang memfokuskan pada perubahan baik transaksi
dalam keluarga atau sistem kelompok kecil dalam
hubungan dengan orang dan institusi kemasyarakatan
dalam lingkungan mereka, misalnya aksi dalam situasi
krisis, aksi memberdayakan para kelayan.
Praktik Tidak Langsung
Adalah pekerjaan yang didalamnya bekerja dengan
individu, kelompok kecil, lembaga dan masyarakat atas
nama individu dan para kelayan keluarga. Pekerjaan ini
sering bekerja dengan lembaga dan sistem masyarakat,
misalnya aksi yang menyangkut pengaruh, aksi yang
dirancang untuk merubah lingkungan.
III. PENERAPAN AKSI SOSIAL
Aksi sosial diterapkan antara lain dalam :
1.
Gerakan pengumpulan dana kesejahteraan sosial
2.
Lobi untuk menggolkan peraturan perundangundangan yang berlaku di bidang kesejahteraan sosial
3.
Gerakan nasional orang tua asuh
4.
Kesetiakawanan sosial nasional
5.
Bakti sosial, Gerakan jumat bersih dsb