12 Resiko, Pengembangan dan Penciutan Bisnis

Download Report

Transcript 12 Resiko, Pengembangan dan Penciutan Bisnis

Cakupan Pembahasan
Asuransi
Ekspansi Bisnis
Reorganisasi
Likuidasi
Tim Presentasi XIV
- Definisi
Indikator
Pencapaian
- Jenis-Jenisnya T
Asuransi
- Aturan Mainnya
i
m
- Conoh Kasus
Ekspansi Bisnis
Presentasi
Reorganisasi
P
r
- Definisi
- Latar Belakang e
s
- Motif
e
- Sumber Dana
n
- Kategori
t
- Joint Venture a
s
- Definisi
i
- Kategori
- Prosedural
- Metode
- Contoh Kasus
- Definisi
Likuidasi
- Akibat
- Contoh Kasus
X
I
V
14.1.1 Proteksi Terhadap Risiko
Macam-Macam Risiko
Risiko murni, mis:banjir, kebakaran, penjarahan.
Risiko spekulatif, mis: Barang expired dan Utang
Tim Presentasi XIV
Preventifasi dan Proteksi Resiko
Ditinjau dari segi waktu, sebetulnya risiko-risiko tersebut
dapat diproteksi baik pra maupun pasca,contohnya:
Proteksi • Membangun gedung anti kebakaran.
pra
• Meningkatkan keamanan mesin produksi dll.
kejadian
Proteksi
pasca • Asuransi (Insurance)
kejadian,
Tim Presentasi XIV
Sistem Asuransi
Definisi Dasar
• Menurut Kamarulzman dalam Kamus
Ilmiah Serapan, 2008. Asuransi adalah
perjanjian
antara
penanggung
(perusahaan asuransi) dengan yang
ditanggung (peserta asuransi) untuk
menerima premi ganti rugi.
Tim Presentasi XIV
Syarat-Syarat Kejadian Yang Dapat Diasuransikan
Kerugian dapat ditentukan berdasarkan sebuah hasil
estimasi (perkiraan).
Peserta asuransi harus memegang polis (perjanjian
tertulis antara peserta dengan perusahaan asuransi) dan
pembayaran premi berkala.
Risiko yang terjadi harus yang termasuk dalam peraturan
perusahaan asuransi.
Klaim asuransi oleh peserta berlaku selama periode
tertentu, sesuai yang tertera pada paket asuransi yang
disetujui di awal perjanjian.
Tim Presentasi XIV
Penggolongan dan Jenis Asuransi
Menurut Objek dan Sifatnya
1) Asuransi terhadap orang
2) Asuransi terhadap barang milik orang
3) Asuransi terhadap usaha yang terputus
4) Asuransi Sukarela, seperti asuransi belajar/beasiswa
5) Asuransi Kewajiban, contohnya bagi pemilik kendaraan
bermotor, mereka harus ikut serta dalam asuransi jiwa
dan / kecelakaan
Tim Presentasi XIV
Contoh Asuransi Milik dan Asuransi Jiwa
Agar perusahaan asuransi tidak terlalu berat
membayar ganti rugi premi, biasanya sebuah
perusahaan peserta asuransi mempunyai asuransi
ganda, contohnya: PT. Fastrata Buana membeli polis
asuransi untuk aset perusahaan (asuransi milik) di
Perusahaan Asuransi Benda Sraya dan membeli polis
asuransi untuk jiwa karyawannya di Perusahaan
Asuransi Bumi Putera 1912.
Tim Presentasi XIV
Total Premi Ganti Rugi
Total premi ganti rugi tergantung kepada:
 Nilai premi ganti rugi yang disepakati oleh perusahaan asuransi
dan peserta saat perjanjian.
 Hasil survey pihak perusahaan asuransi untuk mengestimasi
kerugian peserta.
Misalnya jika terjadi kebakaran gedung pemilik polis asuransi,
maka pihak perusahaan asuransi akan membayar premi ganti
rugi yang disesuaikan dengan perhitungan prosentase paket
asuransi dan survey pihak perusahaan asuransi.
Tim Presentasi XIV
6. Asuransi Kecelakaan
Asuransi ini biasanya diperuntukan bagi kecelakaan
yang
terjadi baik pada kendaraan, lantas (darat, laut, dan udara),
serta kecelakaan lainnya. Misalnya: pencurian/perampokan,
pemecahan kaca mobil, ledakan mesin di suatu pabrik, dll.
Misalnya dalam asuransi mobil, jika pemilik mobil menabrak
mobil lain, maka secara otomatis pemilik mobil harus
bertanggung jawab kepada yang ditabrak, maka salah satu
cara pertangungjawabannya ialah dengan cara asuransi.
Tim Presentasi XIV
7)
Asuransi angkutan darat, laut dan udara, yaitu yang
melindungi/menggati kerugian penumpang karena barangnya
dicuri.
8)
Asuransi Kredit, yaitu ganti rugi yang diberikan oleh Asuransi
kepada Bank Umum/Lembaga Pembiayaan Keuangan atas
risiko kegagalan debitur dalam melunasi fasilitas kredit atau
pinjaman tunai (cash loan) seperti kredit modal kerja, kredit
perdagangan
dan
lain-lain
yang
diberikan
oleh
BankUmum/Lembaga Pembiayaan Keuangan.
Tim Presentasi XIV
9) Asuransi Jiwa, yaitu janji dari perusahaan asuransi
kepada nasabahnya bahwa apabila si nasabah
mengalami risiko kematian, maka perusahaan akan
memberikan santunan dyengan jumlah tertentu
kepada ahli waris nasabah, dengan harapan bahwa
yang ditinggalkan tidak mengalami kesulitan biaya
hidup.
10) Asuransi Kepemilikan, yaitu melindungi pemegang
polis terhadap tuntutan orang lain akan barang
miliknya.
11) All Risk Insurance, yaitu asuransi yang mengganti
kerugian pemegang polis dari segala macam risiko.
Tim Presentasi XIV
KESIMPULAN
- Jiwa
- Hari Tua
Orang
- Kecelakaan
- Kesehatan
- Bea Siswa
- Barang Rusak karena Kecelakaan
- Kecelakaan
Asuransi
Barang
- Angkutan
- Pencurian
- Kompensasi Pekerja
Usaha
- Pelunasan Kredit Macet
14.2
Ekspansi Bisnis
•Definisi
Ekspansi
adalah
usaha
memperbesar
kegiatan/operasi perusahaan, seperti produksi,
pemasaran dan atau mungkin pula seluruh kegiatan
produksi.
Tim Presentasi XIV
Latar Belakang Ekspansi
 Perluasan pasar
Dengan demikian, untuk menghadapi faktor ini
dibutuhkan tambahan fasilitas baik di bidang
produksi atau pemasaran.
 Bertambahnya item produksi
 Perlunya perbaikan fasilitas-fasilitas dan hal ini
memerlukan dana untuk investasi pada aktiva
tetap (aset berwujud yang memiliki umur lebih
dari satu tahun dan tidak mudah diubah menjadi
kas).
Tim Presentasi XIV
Motif-Motif Ekspansi
Ambisi
Spekulasi
Keuntungan dari setiap unit kegiatan
perusahaan. Seperti: Produksi, Distribusi dlsb.
Tim Presentasi XIV
Sumber Dana Ekspansi
 Surplus keuntungan yang tidak dibagikan kepada
pemegang saham.
 Hasil konversi aktiva yang tidak diperlukan.
 Pinjaman jangka pendek.
 Penjualan Saham.
 Penjualan obligasi
 Untuk penjualan surat berharga, biasanya perusahaan
menawarkannya kepada bank investasi yang sedang
dalam rangka promosi nama bank tersebut.
Tim Presentasi XIV
Kategori-Kategori Ekspansi
Ekspansi Berangsur-angsur, maksudnya perusahaan
memenuhi fasilitas untuk berekspansi secara
berangsur-angsur. Biasanya fasilitas tersebut diperoleh
dari leveransir (suplier) secara kredit atau dari bank
Ekspansi Melonjak (bisa pula di sebut ekspansi besarbesaran), maksudnya dikarenakan perusahaan
memerlukan suntikan modal segar yang cukup besar
untuk memulai ekspansi, maka adakalanya perusahaan
sampai mengonversi aktiva tetapnya
Tim Presentasi XIV
Joint Venture
•Definisi
Merupakan perusahaan yang dibentuk antara 2 pihak
atau lebih untuk menjalankan aktivitas ekonomi bersama. Pihakpihak itu setuju untuk berbagi kepemilikan (secara yuridis),
patungan saham , biaya, dan kontrol perusahaan. Dalam bahasa
Indonesianya disebut pula perusahaan patungan.
Perusahaan yang biasanya berasal dari negara yang berbeda ini
kebanyakannya untuk proyek khusus, atau hubungan bisnis yang
berkelanjutan, seperti Perusahaan Patungan Sony Ericsson.
Contoh Kasus
 Perusahaan patungan umumnya pada industri migas, dan
sering merupakan badan hukum antara perusahaan setempat
dan asing. Perusahaan patungan sering nampak sebagai
alternatif bisnis yang amat bisa berjalan terus dalam sektor ini,
karena perusahaan ini dapat menyempurnakan perlengkapan
kecakapan sementara perusahaan ini menawarkan keberadaan
geografis pada perusahaan asing.
 Beberapa negara seperti RRC dan India, memerlukan
perusahaan asing untuk membentuk perusahaan patungan
dengan perusahaan domestik untuk memasuki pasar.
Persyaratan ini sering mendorong transfer teknologi dan
kontrol manajer ke mitra dalam negeri.
Berbagai studi menunjukkan tingkat kegagalan 30-61%,
dan 60% gagal dan berangsur bubar dalam 5 tahun (Osborn,
2003). Juga diketahui bahwa perusahaan patungan di negeri
yang perkembangannya rendah menunjukkan ketakstabilan
besar, dan perusahaan patungan yang melibatkan mitra
pemerintah memiliki kemungkinan besar untuk gagal
(perusahaan swasta nampak lebih terlengkapi untuk
mendukung kecakapan penting, jaringan pemasaran, dll).
Sebagian besar perusahaan patungan gagal di Asia
karena perbedaan budaya, seperti kasus persekutuan
antara Renault, perusahaan mobil asal Perancis, dan
Nissan. Perusahaan patungan gagal karena sejumlah
alasan, termasuk kurangnya komunikasi dan distribusi
tenaga antarmanajemen.
Alasan Pembentukan Joint Venture:
Membangun kekuatan perusahaan
Menyebarkan biaya dan risiko
Menambah akses ke sumber daya keuangan
Ekonomi skala dan keuntungan kekuatan
Akses ke teknologi dan pelanggan baru
Akses ke praktek manajer inovatif
Kecepatan pasar
Tim Presentasi XIV
 AutoAlliance International antara Ford Motor Company dan Mazda
(Industri Mobil)
 Bank DnB NORD antara DnB NOR dan NORD/LB (Industri Perbankan)
 Equilon antara Texaco dan Royal Dutch Shell (Industri MIGAS)
 Strategic Alliance antara Northwest Airlines dan KLM Royal Dutch
Airlines (Industri Transportasi Udara)
 LG.Philips Components antara LG Group dan Royal Philips Electronics
(Industri Telekomunikasi)
 The Baseball Network antara ABC, NBC, dan Major League Baseball
(Industri Sport-Entertainment)
 Prime Time Consortium, perusahaan gabungan antara Warner Bros.
Domestic Television dan Chris-Craft group (Industri Entertainment)
 XFL antara NBC dan WWF SMACK DOWN (Industri SportEntertainment)
 Shell-Mex & BP antara Royal Dutch Shell dan British Petroleum (19311975)
14.3 Reorganisasi dan Likuidasi
•Definisi
Pengertian reorganisasi di sini lebih terarah pada
bidang manajemen, yaitu penataan ulang sistem
manajemen lama karena dipandang kurang
mendatangkan benefit atau bisa jadi malah
mendatangkan kerugian.
Kategori Reorganisasi
Sebetulnya ada beberapa kategori reorganisasi, di
antaranya sbb:
Reorganisasi Juridis, yaitu perubahan bentuk hokum
suatu perusahaan
Reorganisasi Intern, yaitu penataan ulang manajemen
lama karena dipandang kurang mendatangkan benefit atau
bisa jadi malah mendatangkan kerugian
Reorganisasi Keuangan, yaitu perubahan menyeluruh
struktur modal karena perusahaan sudah tidak solvable lagi
Sebab-Sebab Reoraganisasi
Sebab finansial, seperti terlalu besarnya utang
perusahaan baik yang berjangka pendek maupun
panjang, sedangkan utang-utang tersebut jauh lebih
besar dari aktiva lancar maupun aktiva tetap
Sebab nonfinansial, seperti penentuan lokasi
perusahaanyang kurang menguntungkan, sehingga
perusahaan merugi, dan kesalahan pada kebijakan
pemasaran, produksi, personalia dan struktur organisasi
Sebab Eksternal, seperti terlampau beratnya persaingan
dan peraturan pemerintah
Prosedur Reorganisasi
 Adanya kata sepakat dari pihak-pihak yang berkepentingan
bahwa reorganisasi perlu dilakukan
 Segala aktiva “dialihkan” di bawah pengawasan kreditur
 Dibentuk panitia reorganisasi yang merncanakan, mengatur
dan melaksanakan program reorganisasi. Dan apabila terdapat
pihak-pihak yang dirugikan selama proses reorganisasi, maka
mereka dapat mengajukan agar perusahaan dilikuidasi.
Metode reorganisasi
Untuk mengurangi utang-utang, perlu menarik dana
dari pemegang saham
Untuk mengurangi beban tetap, maka pemegang
obligasi diminta mengurangi jumlah yang mereka
pegang , dengan menawarkan obligasi penghasilan.
Untuk dapat menambah modal kerja baru, maka
dapat menjual saham baru kepada orang lain
(menjual aktiva tetap yang benar-benar tidak
diperlukan)
Contoh Kasus
Reorganisasi banyak dilakukan oleh perusahaan
menderita kerugian besar yang berlarut-larut,
disebabkan oleh ketidaktelitian manajemen
ketidakjujuran karyawan, yang tentunya
yang
yang
atau
akan
merugikan perusahaan secara moril atau materil.
 Jika perusahaan yang sedang “sakit” dan
notabenenya memerlukan tambahan modal tidak
mendapatkan kredit dari pemodal lainnya, maka
perusahaan tersebut dinyatakan pailit dan harus
dilikuidasi.
Likuidasi
 Adalah konversi aktiva milik perusahaan yang dinyatakan
pailit ke dalam bentuk tunai untuk dibayarkan kepada yang
dihutangi oleh perusahaan yang pailit itu.
 Pada prakteknya, likuidasi dilakukan setelah mandegnya
reorganisasi.
Sedangkan tujuan utama likuidasi itu sendiri adalah
untuk membebaskan perusahaan yang pailit itu dari ikatan
utang-piutang.
Akibat - Akibat Kepailitan
1)Badan usaha kehilangan haknya untuk bebas
mengoperasikan kekayaan yang masuk dalam
kepailitan, terhitung mulai dari tanggal penyataan
pailit itu (UU Kepailitan Pasal 19)
2)Dengan pernyataan pailit, debitur pailit secara hukum
berhak untuk menguasai dan mengurus kekayaannya
yang dimasukkan dalam kepailitan, terhitung sejak
pernyataan kepailitan itu, termasuk juga untuk
kepentingan perhitungan hari pernyataannya itu
sendiri (UU Kepailitan Pasal 22)
3. Para karyawan yang bekerja pada debitur pailit
dapat memutuskan hubungan kerjanya, dan Balai
Harta Peninggalan juga dapat memutuskan
hubungan kerja tersebut dengan berdasarkan
undang-undang
dengan
pengertian
bahwa
hubungan kerja dapat diputuskan dengan
pemberitahuan yang harus dilakukan setidaktidaknya dalam jangka waktu enam minggu. Sejak
hari pernyataan pailit berlaku, uang upah
merupakan utang harta Pailit (UU Kepailitan Pasal
39).
KEPUSTAKAAN
 Maman Suratman dan Rosti Setiawati, 2010, “Pengantar Bisnis”,
Edisi Revisi. Institut Manajemen Koperasi Indonesia.
 AKA Kamarulzaman dan M Dahlan Al- Barry, 2005, “Kamus Ilmiah
Serapan” Cetakan Ke I, Penerbit Absolut, Yogyakarta
 Suharyo, Bambang, 2007, “Lulus SNMPTN Ekonomi Dengan Sistem
Kebut Semalam” Cetakan Ke II, Penerbit Warta Wawasan, Jakarta.
 http://wikipedia.com
 http://google.com