ppt - SAP Universitas Tarumanagara

Download Report

Transcript ppt - SAP Universitas Tarumanagara

BAB 10
PENGELOLAAN KEUANGAN
ANGGARAN OPERASI DAN
ANGGARAN MODAL

Laporan laba rugi pro forma merupakan suatu
alat yang penting untuk perencanaan operasi
suatu bisnis di masa yang akan datang. Untuk
menyiapkan sebuah laporan laba rugi pro forma,
pada awalnya entrepreneur harus
mempersiapkan anggaran operasi dan modal
terlebih dahulu (Hisrich, Peter, & Shepherd;
2008).

Anggaran penjualan berisikan sebuah perkiraan
selama beberapa bulan mengenai besarnya
volume penjualan yang akan terjadi.

Setelah mengetahui besarnya volume penjualan
yang akan terjadi selama beberapa bulan,
langkah berikutnya adalah menghitung biayabiaya yang terjadi.

Untuk sebuah bisnis yang bergerak di bidang
manufaktur, biaya-biaya tersebut adalah biaya
produksi. Biaya produksi mungkin saja didapat
dari biaya-biaya yang timbul jika produksi yang
dilakukan sendiri atau didapat dari biaya-biaya
yang timbul dari melakukan sub-kontrak kepada
produsen lainnya. Selain itu, untuk menghadapi
kemungkinan fluktuasi permintaan dan
fluktuasi biaya buruh langsung serta fluktuasi
biaya bahan baku langsung, entrepreneur harus
melakukan estimasi besarnya persediaan akhir
yang dibutuhkan.

Laporan rugi laba pro forma hanya akan
merefleksikan harga pokok produksi yang aktual
sebagai biaya langsung. Anggaran tersebut dapat
menjadi acuan untuk mengetahui besarnya kas
yang diperlukan suatu bisnis yang memiliki
tingkat persediaan yang tinggi atau suatu bisnis
di mana permintaan berfluktuasi secara
signifikan karena pengaruh musiman.

Daftar pertama yang dibuat adalah sebuah
daftar yang berisikan biaya-biaya tetap seperti
biaya sewa, biaya utilitas, biaya gaji, biaya
bunga, biaya depresiasi, dan biaya asuransi.

Estimasi akan biaya-biaya tersebut dapat
diketahui dari pengalaman pribadi atau
perbandingan industri, atau melalui kontak
langsung dengan broker-broker perumahan,
agen-agen asuransi, dan konsultan-konsultan.
LAPORAN LABA RUGI PROFORMA

Langkah pertama untuk menyusun laporan rugi
laba pro forma adalah dengan terlebih dahulu
menghitung penjualan yang terjadi tiap bulan.
Angka-angka tersebut mungkin saja diperoleh
dari beberapa sumber seperti riset pemasaran,
penjualan industri, dan beberapa pengalaman
percobaan. Untuk meramalkan besarnya
penjualan dapat digunakan beberapa teknik
sebagai berikut: survei-survei mengenai
keinginan untuk melakukan pembelian,
pendapat-pendapat tenaga penjual, pendapatpendapat ahli, atau data time series.

Atau memungkinan juga untuk mencari data
keuangan awal di bidang industri yang sama
untuk membantu peramalan tersebut. Bagi
sebuah bisnis baru, untuk meningkatkan
penjualan dibutuhkan waktu yang tidak cepat.
Seiring dengan peningkatan penjualan,
peningkatan biaya-biaya juga akan terjadi.
Selain itu, peningkatan biaya-biaya dapat
disebabkan adanya situasi tertentu pada periode
tertentu.

Selain menyediakan proyeksi penjualan, laporan
rugi laba pro forma juga menyediakan proyeksiproyeksi dari semua biaya-biaya operasi tiap
bulan di tahun pertama.
BIAYA PENJUALAN

Sebagai contoh akan diambil biaya penjualan.
Biaya perjalanan, komisi-komisi penjualan dan
biaya hiburan termasuk biaya penjualan. Ketika
terjadi pengembangan wilayah maka biaya
perjalanan akan naik atau ketika tenaga penjual
baru dipekerjakan oleh perusahaan maka
komisi-komisi yang diberikan akan naik.
HARGA POKOK PRODUKSI

Untuk menghitung besarnya harga pokok
produksi, cukup menghitung biaya variabel yang
dibutuhkan untuk memproduksi sebuah unit
dikalikan dengan jumlah unit yang terjual. Cara
lain untuk menentukan harga pokok produksi
adalah dengan menggunakan persentase
penjualan standar industri.
BIAYA GAJI DAN UPAH

Biaya gaji dan upah perusahaan yang terdapat
pada laporan pro forma harus mencerminkan
jumlah karyawan yang dipekerjakan serta
perannya bagi organisasi. Ketika terdapat
tambahan karyawan baru yang dipekerjakan
untuk meningkatkan bisnis, tambahan biaya
yang terjadi akan dimasukkan ke dalam laporan
pro forma.

Penting bagi seorang entrepreneur dalam
melakukan pertimbangan kenaikan biaya yang
mungkin terjadi dikarenakan adanya beberapa
kebutuhan tambahan. Kebutuhan-kebutuhan
yang mungkin terjadi seperti penambahan
tempat untuk area pergudangan, ikut serta di
dalam eksibisi dan pameran dagang, dan
meningkatkan asuransi.

Ada beberapa tagihan yang tidak tercermin atau
tidak dapat terlihat pada laporan pro forma
tersebut.
ARUS KAS PROFORMA

Arus kas diperoleh dari hasil perbedaan antara
kas yang sebenarnya diterima dengan kas yang
sebenarnya dikeluarkan, sementara laba
diperoleh dari hasil penjualan dikurangi dengan
biaya-biaya yang terjadi.

Penjualan seringkali tidak dapat dianggap
sebagai kas dikarenakan penjualan yang terjadi
seringkali merupakan penjualan kredit, dimana
pembayaran atas penjualan tersebut baru akan
terjadi 30 hari ke depan.

Arus kas seringkali menjadi masalah yang
dihadapi oleh entrepreneur dalam membentuk
dan menjalankan sebuah bisnis baru. Banyak
entrepreneur yang menggunakan laba sebagai
ukuran sukses atas bisnis baru, tetapi jelas-jelas
hal tersebut kurang baik apalagi jika ternyata
arus kas yang terjadi adalah arus kas negatif.
NERACA PROFORMA

Neraca pro forma berisikan data-data proyeksi
mengenai aset-aset, kewajiban-kewajiban, dan
ekuitas yang dimiliki usaha baru. Neraca pro
forma hanya akan menggambarkan keadaan
bisnis pada waktu tertentu bukan pada periode
tertentu, biasanya di akhir tahun.
ANALISIS BREAK EVEN

Biaya yang terdapat pada sebuah bisnis terbagi
atas dua jenis, yaitu: biaya tetap dan biaya
variabel. Biaya tetap, biasa disebut juga sebagai
biaya overhead, merupakan biaya-biaya yang
tidak bervariasi dengan tingkat produksi atau
penjualan sampai dengan tingkat produksi atau
penjualan tertentu.

TC = TFC + TVC
Keterangan:
 TC = Biaya Total
 TFC = Total Biaya Tetap
 TVC = Total Biaya Variabel


TC = TFC + TVC
Keterangan:
 TC = Biaya Total
 TFC = Total Biaya Tetap
 TVC = Total Biaya Variabel


Analisis break even dapat dikalkulasikan
menggunakan rumus sebagai berikut:
BEP (Q) = TFC: (SP-VC)
Keterangan:
 BE (Q) = Volume Titik Impas
 TFC = Total Biaya Tetap
 SP = Harga Jual
 VC = Biaya Variabel
