Klasifikasi, Kodifikasi Penyakit 9 Pertemuan 2

Download Report

Transcript Klasifikasi, Kodifikasi Penyakit 9 Pertemuan 2

3a
INFORMASI KESEHATAN
YANG EFEKTIF
PETIKAN DARI
MEDICAL RECORD
IN HEALTH INFORMATION
(Kathleen A. Water’s and Gretchen Frederick
Murphy)
Disusun oleh:
dr Mayang Anggraini Naga
Revisi 2012
1
DESKRIPSI
2
KOMPETENSI:
Mampu:
1. Mengidentifikasi elemen esensial SIK
2. Memahami hubungan 4 prinsip manajemen dengan
peran dan fungsi Administrator Rekam Medis
3. Mengidentifikasi sekurangnya 9 alasan mengapa SIK
diperlukan
4. Mengutarakan kembali 3 karakter yang digunakan
untuk menentukan pengembangan SIK yang tepat
5. Membedakan antara penampilan obyektif dan
runtunan urutan tugas
6. Mengidentifikasi 4 fase penganggaran
7. Membedakan antara anggaran pemeliharaan dan
pokok pengeluaran (capital ependitures)
3
1. Unsur Dasar SIK
(1) MANUSIA ADALAH SUMBER  MIK
- penentu objektif SIK
- penerbit kebijiakan terkait retensi dan pelepasan
informasi
- penerbit kebijakan dan prosedur bagi koordinasi
alir informasi kesehatan dalam fasilitas asuhan
kesehatan
- pemelihara file permanen, termasuk: sensus,
laporan bulanan/tahuanan bagi institusi pelayanan dan
pengguna lain, dan menyiapkan ringkasan rekam
dan sertifikat kelahiran dan kematian.
4
TANGGUNG JAWAB ADMINISTRATOR
REKAM MEDIS
Dengan demikian mengelola informasi
kesehatan demikian hendaknya seorang
administrator rekam medis yang harus
mampu:
(a) menjalankan fungsi manajemen:
- planning
- organizing
- leading dan
- controlling
5
TANGGUNG JAWAB ADMINISTRATOR ... (Lanjutan)
(b)
-
menyusun obyektif
menyiapkan data penunjang
pencapaian obyektif
mengkoordinasi aktivitas, SDM,
material, peralatan dan unsur-unsur
lain yang perlu untuk mencapai hasil
yang digariskan obyektif.
Diperlukan
satu kualifikasi administrator kesehatan
6
(2)
•
DATA = FONDASI
Data pasien
dalam:
bentuk langsung atau tidak langsung
refragmentasi atau konsolidasi
terekam atau tidak terekam
 agar bisa dikaji, harus tersedia:
(1) pertama: untuk asuhan pasien
(2) kedua: untuk memenuhi keperluan lain
manajemen
=Tanpa data pasien maka tidak akan ada SIK =
•
Data manajemen
7
PERBEDAAN
DATA PASIEN dan DATA MANAJEMEN
Informasi dikumpulkan saat pasien berjumpa
dengan provider asuhan kesehatan profesional
dan data yang digunakan oleh mereka yang
menunjang:
pengembangan,
retensi dan
retrieval data pasien
melalui petunjuk dari tenaga profesional 
RM-RK
8
Data pasien:
Data yang terkumpul saat pasien/provider
berjumpa secara indirek, yakni data yang bukan
dihasilkan oleh pasiennya.
Termasuk ini:
laporan laboratorium,
x-ray, dan
laporan yang terekam tanpa
input direk atau colaborasi
pasien.
9
Data Manajemen:
Tipe data yang kita siapkan dalam
mendiskusikan kebutuhan SIK,
merupakan informasi yang digunakan
oleh:
provider dan
pengguna,
termasuk juga pasiennya sendiri.
10
Umumnya ada 2 tipe data manajemen:
(1) data manajemen departemental
(2) laporan statistik yang menyediakan analisis
deskriptif dan inference dari aktivitas dan
pelayanan yang disediakan institusi.
Laporan statistik digunakan untuk:
planning oleh staf administrasi dan
mengkaji kualitas asuhan oleh staf
medis
11
Contoh:
-
-
MPI,
indeks penyakit (Diagnoses),
indeks tindakan
indeks dokter,
laporan produksi,
transkrip ringkasan pelayanan
pasien,
laporan peningkatan/penurunan
produktivitas pegawai.
12
3.
KOMUNIKASI
= SARANA PENGHUBUNG
Komunikasi antara provider-pasien dan
pengguna lain.
Bagi: pasien  direct ke provider
pasien  indirek ke provider
pasien  user
provider  ke provider
User  user dan Provider  user
13
Eror dicegah dengan:
-
Merekord dan mentransmisi data
yang berasal dari verbal pasien
ke provider  direkam permanent.
- Data yang biasanya oral sekarang bisa
dikomputerisasi.
Contoh: data per tilpon, perjanjian atau hasil
diskusi dengan provider
14
How To Implement Computer Technology in
Medical Record Operations
(Bagaimana Mengimplementasi Teknologi
Komputer pada Pengoperasian Rekam Medis)
Ringkasan Petikan dari
Kathleen A. Walker. RRA.,Med. &
Gretchen Frederick Murphy, RRA. Med
(Chapter 7)
oleh
dr Mayang Anggraini Naga
15
TUJUAN
1.
2.
3.
4.
Mendefinisikan dan memaparkan struktur informasi
medis melalui evolusi pengobatan individual pasien
dan keterkaitannya dengan provider dan pengguna
lain-lain (users) meliputi seluruh fasilitas.
Menjelaskan siknifikansi fungsi R-ADT dalam
pengembangan informasi terpadu pada AHIS
Mendefinisikan dan memaparkan 3 (tiga) prinsip dasar
komputerisasi data pasien yang diturunkan berbasis
analisis sistem
Mengembangkan paparan profil setiap operasi
fungsional pada MRD dalam penyiapan automasi
16
Lanjutan-1
5.
6.
7.
8.
Mendefinisikan dan memaparkan perencanaan
strategi automasi di MRD
Menyajikan fungsi R-ADT dan mendemontrasikan
kegunaan kelanjutan fungsi dalam mendesain aplikasi
tambahan MRD
Memaparkan peran tepat MRPs dalam
mengaplikasikan pinsip-prinsip komputerisasi data
pasien berserta teknik perencanaan strategiknya.
Menyajikan ilustrasi perencanaan strategik
komputerisasi di suatu MRD.
17
Topik Pembahasan
1.
Pemaparan penjelasan fungsi R-ADT sebagai dasar
kuat untuk membangun aplikasi komputer dalam
rumah sakit dan MRD.
- Prinsip-prinsip komputerisasi data pasien sebagai
persiapan komputerisasi di suatu MRD
- Bagaimana prinsip-prinsip terkait bisa digunakan
dalam menyiapkan dokumentasi operasi fungsional
yang ada.
- Dokumentasi bisa bermanfaat sebagai sumber
daya pengfasilitasi aplikasi komputer sejalan
dengan keputusan automasi yang telah ditentukan
18
Lanjutan-1
2.
Pemaparan teknik spesifik yang dapat digunakan
dalam pengembangan aplikasi, di antaranya
pemaparan profil, analisis berkas, dan isu akses data.
Teknik tersebut dihasilkan dari proses analisis sistem
yang telah dipampatkan agar menyajikan pendekatan
manajemen yang ramping.
Proses analisis berlanjut sejalan dengan teknik
pemecahan masalah lain. Semua pemaparan
instrumen analisis dipandang sebagai bank sumber
daya yang bisa dipilih para praktisi sesuai yang
mereka perlukan. Pengalaman dengan desain dan
pengembangan aplikasi komputer akan dapat
membantu manajer memilih dengan efisien. Semua
instrumen dan teknik hendaknya memudahkan
pemakai mampu efektif memenuhi tujuan organisasi
atau departemennya.
19
Lanjutan-2
3.
Desain metode perencanaan strategic dan taktis yang
memungkinkan praktisi mempersiapkan rencana induk
automasi suatu MRD disertai penjelasan bagaimana
rencana strategi bisa dicapai.
Penyajian 4 (empat) alternatif operasi fungsional
sebagai pemicu pengembangan aplikasi komputer di
MRD, berikut dengan ringkasan rational yang
menjelaskan perbedaan operasi-operasi yang diipilih
untuk mengenalkan komputer ke dalam MRD, di
antaranya adalah rencana induk automasi MRD.
Konklusi harus bisa menjelaskan prinsip dasar
mengkomputerkan data pasien, menyiapkan profil
operasi fungsionalnya berikut penjelasan prinsipprinsip tersebut. Penyusunan dokumentasi rencana
induk automasi MRD
20
MEDICAL INFORMATION STRUCTURE IN
HEALTH FACILITIES
STRUKTUR INFORMASI MEDIS
DALAM
FASILITAS KESEHATAN
21
DEFINISI
INFORMATION & STRUCTURE
Information:
“knowledge or intelligence drawn from facts or data” &
“the result of modeling, formatting, organizing, or
converting data in a way that increases the level of
knowledge for its recipient.”
Pengetahuan atau kecerdasan yang dihasilkan dari fakta
atau data atau hasil suatu pemodelan, pemformatan,
pengorganisasian atau pengubahan data melalui jalan
sedemikian rupa sehingga mampu meningkatkan
pengetahuan si penerima.
22
Definisi (Lanjutan)
Structure:
Kerangkakerja, pondasi atau dasar fisik dari suatu
entitas.
Struktur informasi
Suatu kerangkakerja yang memanfaatkan dan
menunjang data.
Data mewakili even-even dan elemen-elemen yang
menjadi bagian suatu operasi yang dijalankan sebagai
komunikasi kepada penerima.
23
CONTOH:
• Rekam medis tradisional menyediakan kerangkakerja
untuk representasi dan komunikasi data pasien.
Tujuan struktur informasi pada rekam medis pasien
sudah jelas adalah untuk menyajikan keterangan
tentang seorang individu yang secara aktif
menerima diagnotik atau terapi terapuetik.
Rekam medis menyediakan fakta tentang
pengobatan yang harus dijalankan pada pasiennya.
Tujuan ini melebihi sistem rekam verbal, kertas dan
komputerisasi.
24
Lanjutan
• Struktur informasi medis mengacu ke kerangkakerja
yang mencakup data yang mewakili:
-
modalitas pengobatan
aksi diagnostik dan terapeutik
hasil akhir pelayanan
yang
diberikan kepada seorang individu pasien selama
ia berhubungan dengan asuhan medis-kesehatan.
DIAGNOSIS
25
THREE MAJOR OBJECTIVES
3 (tiga) tujuan utama pencapaian pengstrukturan
informasi medis:
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas informasi yang
tersedia bagi pemberi pelayanan dan mampu
melebarkan dasar pengambilan keputusannya
2. Mengidentifikasi dan memaparkan dengan jelas
asuhan medis atau uni-unit pelayanan yang telah
disediakan.
3. Mengarahkan pengguna untuk memilih opsi-opsi
yang tersedia agar aksi yang tepat bisa dijalankan
saat asuhan kesehatan menemukan atau di
kemudian hari, perencanaan pelayanan baru yang
disusun atas dasar data yang terkumulatif atau
teragregasi.
26
Lanjutan-1
1.
Suatu dokumentasi yang rapi dan teliti terkait:
- Individu pasien yang mencari pelayanan kesehatan,
berserta rencana pelayanan kesehatan baginya
- Perkembangan kemajuan akibat pelayanan yang
diberikan akan efektif meningkatkan kuantitas dan
kualitas informasi yang tersedia bagi masing
provider.
- Tujuan ini telah dikenal dalam sejarah evolusi
akreditasi standard rumah sakit dan standard
rekam medis.
27
Lanjutan-2
Tujuan peningkatan kuantitas dan kualitas serta
ketepatan waktu informasi adalah kebutuhan
dasar dalam kedokteran.
Ini akan berlanjut sebagai tujuan primer
upaya komputerisasi struktur informasi medis.
28
Lanjutan-3
2.
Rekam medis yang komplit akan merefleksikan
alir informasi dan pelayanan yang terkait melintas
dalam:
- layanan rawat inap rumah sakit,
- pusat layanan ambulatori,
- serta fasiltas-fasilitas kesehatan lain.
Program penyimpanan rekam yang terorganisasi
merefleksikan titik tumpu semua:
- even-even,
- element-element dan
- feedback yang ada dalam pelayanan kesehatan.
29
Lanjutan-4
Apabila informasi dalam rekam medis dipadukan
dengan hitungan area pelayanan individu, di
antaranya:
jumlah jenis pelayanan laboratorium,
maka tujuan kedua bisa tercapai.
Asuhan medis bisa dengan jelas
- didefinisikan,
- dipaparkan dan
- dihitung.
Clinical Pathway
DGRs-CASEMIX
30
Lanjutan-5
3.
Pengarahkan pilihan pengguna
- Informasi pasien langsung atau tidak langsung
- Hasil-hasil test,
- Analisis pelayanan,
- Kajian kualitas dan statistik
yang
digunakan untuk tujuan perencanaan merupakan
contoh dari informasi medis dan kesehatan yang
mengilustrasikan tujuan utama yang ketiga.
31
Lanjutan-6
Mereka dimanfaatkan untuk membantu pengguna
informasi saat mengambil keputusan terkait
masing-masing upaya.
Tujuan ini menitik beratkan pemanfaatan
dinamik informasi medik, yang menjadi
sasaran utama para profesional rekam medis.
32
Lanjutan-7
• Ketiga tujuan akan teraktivasi bilamana berbagai bagian
struktur informasi medis teridentifikasi dan mana yang
inklusive dan apa tujuan element informasi individu
dalam runtunan proses yang terverifikasi.
AUDITING
• Ini meliputi pendefinisian dan pemaparan inisiasi,
evolusi, dan penggunaan berkelanjutan data pasien
dan even-even yang berkaitan serta pelayanan yang
muncul secara berkesinambungan di area-area
pelayanan penunjang.
33
Lanjutan-8
• Informasi yang sama, sebagai contoh, bisa digunakan di
radiologi, kedokteran nuklir, laboratorium klinik dan pada
area penunjang institutional di antaranya: rumah tangga,
akunting, serta kantor bisines.
• Tantangan mendesain sistem informasi medis yang
meliput keefektifan asuhan pasien, fungsi rekam
pasien, serta kebutuhan manajemen pelayanan
kesehatan yang terkait, adalah penyediaan informasi
yang terintegrasi antara era-area tersebut.
Integrasi harus efisien menunjang dan meningkatan
tujuan dasar struktur informasi medis.
34
Lampiran-9
• Para profesional rekam medis memiliki kesempatan
yang unik untuk berurun pengetahuan dalam pengidentifikasian dan verifikasi struktur informasi medis
sebagai kelanjutan ilmu pengetahuan yang telah
diterima di bangku kuliah dan praktek lapangan, tentang:
Kegunaan data pasien beserta aplikasiannya
dalam
Manajemen sumber daya serta formulasi kebijakan.
! Baca bab-bab sebelum ini terkait metode efektif
mendesain sistem komputerisasi.
35
PERTANYAAN YANG HARUS TERJAWAB:
• How are the areas for automated information
management selected?
Bagaimana menyeleksi arae-area bagi automasi
management informasi?
• What comes first?
Apa yang pertama harus didahulukan?
36
Jawaban:
• R-ADT: The Most Efficient Beginning
• Reservation/Registrasion-Admission
• Discharge Transfer
• Postdischarge Medical Record Use
37
PRINCIPLES OF PATIENT DATA
COMPUTERIZATION
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Entering the System
Creating Descriptive Profile
Descriptive Profile Methodology
Manual File Analysis
File Analysis
Estimate Space Requirements
Estimate File Accurately
File Size and Access
Data Access
Fitting Subsystem Plans into Master Plan.
38
APPLICATION OBJECTIVES
1.
Review the format for discharge abstract on a CRT
(cathode ray tube) terminal to allow for additional
information
2.
Number the fields of input to show where the area
of information is located so that the computer
programmer can design a program
3.
Provide a source document for the discharge
abstract listing items found in the CRT format and
to what fields they are assigned
39
Cont.-
4.
Designate on the discharge abstract what
departments are to be responsible for information
to be inputed via CRT terminal
5.
Review :
- operation,
- physicians,
- diagnosis, and
- discharge analysis indexes, and
- provide a source document for each one.
Provide the necessary instructions for computing
statistic when needed.
40
PLANNING FOR INDIVIDUAL COMPUTER
APPLICATIONS IN MRDs
• Planning is the process of making decisions in the
present to bring about an outcome in the future.
• It is the determining of proper goals and the means to
achieve them. It involves the statement of assumptions,
the development of premises, and the review of alternate
course of actions
• Planning can be for short range (one year or less)/ It
can be intermediate range (>one but < than 5 years.
Or it can be long range (5 years and over)
41
Cont.-1
• Health record practitioners can participate in all of
these plans.
• Traditionally, short-range and intermediate-range
planning are the process most common to middle
managers.
• MRAs usually take part in long-range planning only
when the total organization undertakes a long-range
planning program.
• However, the introduction of computer technology
is changing the schedule of planning activities.
42
Cont.-2
• Strategic Planning as a Process
What should the health care facility be?
What services will be offered by the health care
facility in the year 2000, the year 2010?
What is unique about what the facility does
Should this uniqueness be exploited
What services does the health care facility want to
provide?
What parts of what the facility is doing now should it
continue to do?
Who is the competition?
43
Cont.-3
• Are more or fewer services required?
• What is the environmental influence under which the
facility operates?
• What is happening technologically, socially. and
politically that could have impact?
• How and to what degree will this affect the facility?
• What is the health information department (HID)?
• What should the HID be?
• What services will be offered by the HID in 2000,
2010?
44
For the health record manager,
the course of action identified
might be as follows:
1. Examine the patient data computerization
principles and determine how they relate to the
functional operations in a particular MRD.
(Perhatikan syarat-syarat komputerisasi data
pasien dan pelajari bagaimana kaitannya
dengan operasi fungsional suatu MRD)
45
(Lanjutan-1)
2. Methodically prepare descriptive profiles for
the major functional operations in the
departmen in anticipation of preparation for
automation.
(Persiapkan secara metodologis profil
deskriptif operasi fungsional departemen
untuk mengantisipasi persiapan suatu
automasi)
46
(Lanjutan-2)
2. Participate in organization-wide planning for
automation as a representative of the MRD
and patient information processing in general.
(Berpartisasi sebagai wakil MRD dalam
perencanaan automasi organisasi secara
menyeluruh, dan dalam pemprosesan
informasi pasien secara umum)
47
(Lanjutan-3)
2. Engage in strategic planning activities
specifically for the MRD that results in a plan
for implementing computer technology over
the long range period.
(Berperan dalam aktivitas perencanaan
strategik bagi MRD yang menghasilkan suatu
rencana jangka panjang bagi implementasi
teknologi komputer)
48
(Lanjutan-4)
•
•
•
•
•
•
•
Initiating Computer Technology in the MRD
Identifying Constraints
Case discussion
Tactical Planning
Vendor Resource in Patient Data Computerization
Techniques for Evaluating Vendor’s Packages
Management Information Systems for Medical
Records
• Coordinating System Analysis and Planning beyond
the MRD
49
Pertanyaan dan Masalah untuk Diskusi
• Apakah pengetahuan tentang struktur informasi medis
menjadi prasarat perencanaan komputerisasi data
pasien di MRDs?
• Bagaimana pondasi R-ADT menyediakan permulaan
yang efisien bagi fasilitas pengembangan sistem
informasi pasien di rumah sakit dan klinik?
• Siapkan laporan bagi task-force komputerisasi
administrasi medis yang menggariskan ektensi potensial
dari suatu komputerisasi sistem R-ADT, Termasuk
pemilihan yang rational menurut anda.
• Apa prinsip utama komputerisasi data pasien? Jelaskan
bagaiman aplikasinya dalam 3 situasi yang mungkin
akan timbul di operasional MRD
50
Lanjutan-1
• Siapkan sampel penjelasan profil bagi operasi
fungsional suatu MRD. Sajikan hasil bagi kajian dalam
grup diskusi.
• Hitung kebutuhan bagi penyimpanan MPI bagi jumlah
200 tt rumah sakit umum yang aktif dalam program
terapi pasien cancer rawat jalan.
• Mengapa perencaan penting dalam pengembangan
sistem data pasien.
Apa hubungan sistem komputerisasi data pasien dengan
rencana induk sistem informasi yang dikembangkan
untuk suatu rumah sakit
• Apakah rencana induk automasi di MRD terpengaruh
rencana induk rumah sakit bagi pengembangan sistem?
• Dst. ! Baca di buku hal. 327-328
51