Kul 7 METODA SAMPLING

Download Report

Transcript Kul 7 METODA SAMPLING

Sampling
Pengertian
– Suatu penelitian/survey………Sampel
Populasi
Alasan:
– Populasi tidak terbatas
– Homogenitas
– Dana dan sarana
– Ketelitian/ketepatan
– Destruktif
Sampel Ideal
Dapat menghasilkan gambaran yang tepat
mengenai karakteristik populasi
Dapat menentukan presisi dari hasil
taksiran yang diperoleh
Sederhana
mudah dilaksanakan
Dapat memberikan keterangan sebanyak
mungkin dengan biaya serendah mungkin
Sampel ideal
Sampel
– Representatif
– Miniatur populasi
Persyaratan harus dipenuhi, kalau tidak,
akan menghasilkan kesimpulan yang bias
( Bias Conclusion)
Kerangka Sampling
Sampling frame:
– Daftar semua unsur sampel didalam populasi,
misalnya:
Daftar pengunjung rumah sakit
Nama dalam buku telepon
Peta
– Harus up to date, dinegara sedang
berkembang kadang-kadang hasil sensus
tidak dapat dipakai sebagai sampling frame
– Kalau tidak ada, harus dibuat dulu
Metode sampling
Tekhnik yang dipakai untuk menarik
sampel dari populasi
Terdiri dari:
1. Random sampling= probability sampling
2. Non random sampling= non probability
sampling
Random sampling (Sampel Acak)
1. Simple Random Sampling (SRS)
2. Systematic Random Sampling
3. Stratified Random Sampling
4. Cluster Sampling
5. Multistage Sampling
Non Random Sampling
Purposive Sampling
Incidental Sampling
Quota Sampling
dll
Simple Random Sampling
Cara ini memberi kesempatan yang sama
pada semua unit didalam populasi untuk
tertarik sebagai sampel
Syarat:
– Ada sampling frame
– Kurang lebih homogen ( tidak terlalu heterogen)
– Secara geografis tidak terlalu tersebar
Dilakukan dengan, undian, tabel bilangan
random, dengan komputer dll
Keuntungan cara SRS:
Langkah-langkahnya tidak berbelitbelit,
Mudah untuk dimengerti,
Mudah untuk menghitung rata-rata
dan variansnya
Kelemahan SRS
Bukan cara yang paling efisien untuk
mendapatkan presisi dan ongkosnya
mahal.
Membutuhkan adanya daftar unit sampling
yang lengkap sebelum proses pemilihan
sampel dimulai. Padahal daftar ini belum
tentu ada,
Untuk mengadakannya cara ini seringkali
membutuhkan ongkos yang tidak sedikit.
Systematic Random Sampling
Sampel sistimatis, unsur pertama diambil
secara acak selanjutnya ditentukan secara
sistimatis (berselang yang sama)
Syarat:
– Ada sampling frame
– Memiliki pola beraturan
– Tidak terlalu heterogen
N=ukuran populasi, n ukuran sampel N/n
ukuran sistimatik pengambilan sampel
Stratified Random Sampling
Populasi yang heterogen, diharapkan semua
unsur didalam populasi dapat terwakili,
populasi dibagi didalam beberapa strata,
mis: Ekonomi, pendidikan, dll
Didalam strata
Homogen
Antar strata
Heterogen
Sampel diambil secara proporsional menurut
besarnya unit didalam strata.
Kebaikannya, semua ciri heterogen terwakili
dan dapat mencari hub antar strata
Cluster Sampling
Dilakukan pada saat sampling frame sukar
dibuat, didapat
Populasi ada didalam gugus/kelas
Gugus memiliki sifat yang akan diteliti
Gugus dipilih secara acak
Di dalam gugus
seheterogen mungkin
Antar gugus
sehomogen mungkin
Multistage sampling
Sampel diambil secara bertahap, biasanya
disebabkan secara geografis populasi
sangat tersebar
Banyak penelitian besar yang mamakai
metoda ini.
Disetiap stage sampel diambil secara acak
Non Random Sampling
Tidak semua unit analisis didalam populasi
mempunyai peluang untuk terambil sebagai
sampel
2. Purposive sampling (Judgement), sampel
ditentukan melalui orang yang telah mengenal
populasi dengan baik
3. Incidental sampling………..hanya secara
insiden sampel itu terambil
4. Quota sampling ( jumlah sampel saja yang
ditentukan, setelah cukup penarikan
dihentikan)
1.
Besar sampel
Tergantung faktor-faktor:
1.
2.
3.
4.
Biaya , tenaga, waktu
Homogen/heterogenitas populasi
Presisi
Rencana analisis
Error
Besar sampel
Penyimpangan
1. Sampling Error
2. Non Sampling Error
• Perencanaan
• Pelaksanaan
• Pengolahan
• Analisis/ interpretasi
Sekian
Pelaksanaan
hasil
penelitian
Evaluasi