Kuliah Klasifikasi Ikan[1]

Download Report

Transcript Kuliah Klasifikasi Ikan[1]

Metode penangkapan
ikan
SISTEM KLASIFIKASI IKAN
Kategori sistematika
untuk mengurangi keanekaragaman organisme
 dimasukkan ke dalam suatu sistem yang mudah difahami
Kategori sistematika pertama dari Linnaeus
Kelas (Class)
Ordo (Order)
Genus (Genus/Genera)
Spesies (Species)
Subspecies (Variety)
7 kategori : Kingdom (Kerajaan), Filum (Phylum) ditambah 5 kategori di atas
(dikenal dengan kategori kelompok)
Sistematika modern:
perkembangan ilmu sistematika dan pertambahan jumlah serta jenis organisme
perlu kategori tambahan terhadap kategori pokok (7 kategori)
memecah kategori pokok menambahkan awalan super…; sub…; cohort, 2
dan tribe (suku).
Kategori
1. Kingdom (Kerajaan)
2. Phylum (Filum)
3. Subphylum
4. Super class
5. Class (Kelas)
6. Sub-class
7. Cohort
8. Super order
9. Order (Ordo)
10. Sub-order
11. Super Family
12. Family (Famili/Suku)
13. Sub-family
14. Phalanx/Tribe
15. Genus (Genus)
16. Subgenus
17. Species (Jenis)
18. Subspecies 3
Ikan mempunyai banyak jenis, yang diperkirakan mencapai 40.000 spesies.
Untuk memudahkan dalam pengenalannya maka spesies tersebut
dikelompokkan berdasarkan kesamaan ciri yang dimiliki.
Dalam hal pengelompokan memang terdapat perbedaan antar para ahli
taksonomi ikan. Sebagian ahli (seperti Weber) memasukkankan ikan ke
dalam satu kelas Pisces, sementara yang lain memasukkan ke dalam
superkelas.
Ikan dikelompokkan dalam enam kelas mengikuti Eschmeyer
(1998). Enam kelas tersebut ialah Myxini, Cephalaspidomorphi,
Elasmobranchii, Holocephali, Sarcopterygii, dan Actinopterygii.
Kelas Cephalaspidomorphi tidak ditemukan di Indonesia
Kelas dan ordo
Kelas Actinopterygii mempunyai ordo paling banyak (44 ordo)
diikuti oleh Kelas Elasmobranchii (11 ordo). Ordo Scorpaeniformes
dan Ordo Perciformes masih dibagi dalam beberapa subordo.
Ordo Cypriniformes, Siluriformes dan Perciformes merupakan ordo
yang paling banyak anggotanya di antara ordo lain yang ada di
Indonesia. Ordo Cypriniformes dan Siluriformes beranggotakan
spesies yang tinggal di perairan tawar; sedangkan Ordo Perciformes
menghuni laut atau estuari.
Kelas
Myxini
Cephalaspidomorphi
Holocephali
Elasmobranchii
Sarcopterygii
Actinopterygii (Osteichthyes)
Ordo
Myxiniformes
Petromyzontiformes
Chimaeriformes
1. Hexanchiformes
2. Heterodontiformes
3. Orectolobiformes
4. Lamniformes
5. Carchariniformes
6. Squaliformes
7. Pristiophoriformes
8. Squatiniformes
9. Pristiformes
10. Torpediniformes
11. Rajiformes
1. Coelacanthiformes
2. Ceratodontiformes
3. Lepidosirenifomes
1. Polypteryformes
2. Acipenceriformes
3. Lepisosteiformes
4. Amiiformes
5. Osteoglossiformes
6. Elopiformes
7. Albuliformes
8. Notacanthiformes
9. Anguilliformes
10. Saccopharyngiformes
11. Clupeiformes
12. Gonorynchiformes
13. Cypriniformes
14. Characiformes
Kelas
Actinopterygii (Osteichthyes)
Ordo
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Siluriformes
Gymnotiformes
Esociformes
Salmoniformes
Stomiiformes
Ateleopodiformes
Aulopiformes
Myctophiformes
Lampriformes
Polymixiiformes
Percopsiformes
Gadiformes
Ophidiiformes
Batrachoidiformes
Lophiiformes
Gobiesociformes
Atheriniformes
Cyprinodontiformes
Beloniformes
Stephanoberyciformes
Beryciformes
Cetomimiformes
Zeiformes
Gasterosteiformes
Syngnathiformes
Synbranchiformes
Scorpaeniformes
Perciformes
Pleuronectiformes
Tetraodontiformes
Ordo
Scorpaeniformes
Perciformes
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
Subordo
Subordo Scorpaenoidei
Subordo Dactylopteroidei
Subordo Anoplopomatoidei
Subordo Zaniolepidoidei
Subordo Hexagrammoidei
Subordo Normanitchthyoidei
Subordo Cottoidei
Subordo Percoidei
Subordo Mugiloidei
Subordo Labroidei
Subordo Zoarcoidei
Subordo Pholidichthyoidei
Subordo Blennioidei
Subordo Icosteoidei
Subordo Callionymoidei
Subordo Schindleriodei
Subordo Gobioidei
Subordo Kurtoidei
Subordo Acanthuroidei
Subordo Scombrolabracoidei
Subordo Sphyraenoidei
Subordo Scombroidei
Subordo Stromateoidei
Subordo Anabantoidei
Subordo Channoidei
Ciri kelas
(1) Kelas Myxini
Bentuk seperti ular, tidak mempunyai tulang belakang (vertebra), tidak
mempunyai rahang, mata rudimenter. Tidak ada sirip berpasangan dan
tidak ada sirip dorsal. Bertulang rawan. Lubang hidung pada bagian kepala.
Sungut tiga pasang. Nostril di bagian depan kepala.Terdapat 5 – 15 kantung
insang pada setiap sisi. Sistem garis sisi mengalami degenerasi. Usus tidak
bersilia. Telur besar.
Semua anggota Kelas Myxini hidup di laut. Sebagian besar di zona intertidal
pada dasar berlumpur lunak dan berpasir. Ikan ini membenamkan diri ke
dasar untuk mencari hewan avertebrata yang lunak sebagai makanan atau
memakan bangkai ikan
Eptatretus minor
(2) Kelas Cephalaspidomorphi
Bentuk seperti ular. Vertebrae terdiri atas tulang rawan.
Ikan ini tidak mempunyai rahang. Mata berkembang baik.
Tanpa sungut. Nostril di bagian atas kepala.
Tidak ada lengkung insang sejati untuk menyokong dan melindungi
insang, dan sebagai gantinya terdapat suatu kantung yang terletak di
luar insang; arteri insang dan saraf insang terletak di dalamnya.
Satu lubang hidung. Sirip berpasangan tidak ada. Sirip dorsal satu
atau dua. Usus bersilia. Telur kecil dengan kait
(2) Kelas Cephalaspidomorphi
Salah satu spesies ikan anggota kelas ini adalah ikan lamprey
(Lampreta planeri, Petromyzon marinus). Ikan ini termasuk parasit
atau predator. Ia mengisap darah dan cairan tubuh ikan lain, seperti
vampir. Kontradiksi dengan ikan dewasa, larva (ammocoete) hidup
membenamkan diri di lumpur sungai. Di sini ia akan menyaring alga
dan detritus. Dua pola hidup yang berbeda ini merupakan aspek yang
sangat menarik. Jumlah anggota kelas ini tercatat mendekati 40
spesies. Empat spesies ditemukan di daerah iklim sedang di belahan
bumi selatan, dan selebihnya ada di belahan bumi utara.
Petromyzon marinus
(3) Kelas Holocephali
Ikan ini umum disebur sebagai ratfish karena ekornya yang
ramping dan memanjang serta kepala yang meruncing
memberikan gambaran seperti tikus. Rahang atas menyatu
dengan kranium.
Jumlah insang ada empat pasang dan celah insang satu pasang.
Tanpa sisik pada ikan dewasa. Tidak punya spirakel dan tidak
ada kloaka. Ikan yang jantan mempunyai alat penyalur sperma
disebut tenakulum, yang terletak di kepala bagian depan.
Kelas Holocephali hanya terdiri atas satu ordo, yaitu
Chimaeriformes.
Salah satu anggotanya ialah Chimaera monstrosa L.
Chimaera monstrosa
(4) Kelas Elasmobranchii
Vertebra terdiri atas tulang rawan (dengan sedikit pengapuran
tetapi tidak terjadi osifikasi).
Ikan ini mempunyai rahang. Jumlah insang dan celah insang
berkisar antara 5 - 7 pasang, yang setiap pasangnya mempunyai
sekat pelat insang. Lengkung insang berupa tulang rawan, yang di
dalamnya terdapat arteri insang dan saraf insang.
Spirakel terletak di depan celah insang. Ikan mempunyai sirip
yang berpasangan. Terdapat sepasang nostril (dirhinous).
Bersisik plakoid atau tidak bersisik. Ikan jantan biasanya
mempunyai alat penyalur sperma yang dinamakan klasper
(miksopterigium). Bentuk sirip ekor tidak simetris (heteroserkal).
Carcharhinus amboinensis
(5) Kelas Sarcopterygii
Sebagian dari kelas ini sudah punah dan tinggal fosil.
Dari antara anggota kelas ini ada satu spesies yang menorehkan
catatan penting dalam sejarah iktiologi. Spesies ini adalah coelacanth
yang berupa fosil dan diperhitungkan hidup pada kurun waktu
antara masa pertengahan Devonian (350 juta tahun yang lalu)
sampai akhir Cretaceous (66 juta tahun yang lalu).
Dunia terkejut ketika tepat sebelum Natal tahun 1938 seekor
coelacanth hidup tertangkap oleh pukat tarik (trawl) pada kedalaman
70 meter di pantai timur Afrika Selatan. Perhatian dunia tersedot
dan takjub, karena sebelumnya ikan ini hanya dikenal dari fosilnya
(5) Kelas Sarcopterygii
Ikan ini dideskripsikan oleh JLB Smith dan dinamai Latimeria
chalumnae, sebagai penghormatan bagi Marjorie Courtenay-Latimer
dan sebagai pengingat Sungai Chalumna yang dimukanya
merupakan perairan tempat ikan ini tertangkap. Miss Latimer
adalah kurator sebuah musium lokal yang kecil. Dia lah orang
pertama mengenali ikan coelacanth dan memberitahu Smith.
Ikan coelacanth tak berhenti membuat berita, ketika pada tahun
1998 ditemukan spesies baru di perairan Manado yang kemudian
dinamai Latimeria menadoensis
Latimeria menadoensis
(6) Kelas Actinopterygii
Kelas Actinopterygii merupakan kelas yang dominan di bumi.
Nelson (2006) menegaskan bahwa kelas ini mencakup 44 ordo
yang memiliki 26.891 spesies. Sekitar 44% dari jumlah spesies
tersebut adalah ikan air tawar
Kelas ini mempunyai ciri antara lain:
 notokorda seperti rangkaian manik, atau seperti manikmanik yang terpisah
 mempunyai rahang (maksila dan premaksila)
 rangka terdiri atas tulang sejati
 lengkung insang merupakan tulang sejati, yang terletak di
bagian tengah insang, mengandung arteri dan saraf
 mempunyai sirip yang berpasangan (sirip dada dan sirip
perut)
 mempunyai sepasang lubang hidung
 mempunyai sisik yang umumnya bertipe sikloid dan stenoid,
tetapi ada juga yang bersisik tipe ganoid dan beberapa
kelompok tanpa sisik
 biasanya mempunyai gelembung gas
 tidak ada kloaka