Transcript Document
Perbedaan Keppres 80/2003 dengan Perpres 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Muhtar Mahmud Tujuan 1. Menjelaskan perbedaan prinsip antara Keppres 80/2003 dengan Perpres 54 tahun 2010 (4 bidang, 31 issues) ; 2. Menghimpun masukan/saran untuk perbaikan*. Latar belakang perubahan: 1. Berkembangnya praktik demokrasi dan otonomi daerah ► delegasi kewenangan dan tanggung jawab ke PA (pusat dan daerah); 2. Berkembangnya teknologi informasi dan transaksi elektronik (ITE) ► mendorong pelaksanaan E-Procurement; 3. Perubahan lingkungan internasional (Paris Declaration 2005, Jakarta Committment 2009) ► pengadaan dari sumber PHLN mengikuti aturan negara setempat; Arah perubahan: 1. Efisiensi belanja negara (efficiency); 2. Menciptakan persaingan usaha (competitiveness); 3. Pelayanan publik melalui penyediaan barang/jasa yang baik(delivery). No. Perbedaan Issue Keppres 80/2003 Perpres 54/2010 Keterangan A Ruang Lingkup 1 Ruang Lingkup PHLN harus mengikuti ketentuan Keppres selama tidak bertentangan dengan ketentuan pemberi pinjaman/hibah PHLN harus mengikutti ketentuan dalam Perpres ini secara utuh 2 Kebijakan Umum Terdapat 8 (delapan) kebijakan umum Ditambah 4 (empat) kebijakan umum yang baru, mengenai: a. Industri strategis, alutsista dan almatsus; b. Pemanfaatan SDA dan LH secara berkelanjutan; c. Penggunaan teknologi informasi dan transaksi elektronik; d. Pengumuman rencana pengadaan di awal tahun anggaran. Sesuai dengan Paris Declaration 2005 dan Jakarta Committment 2009 Perbedaan No. Issue Keterangan Keppres 80/2003 3 Tata Cara Pengadaan Tata cara pengadaan terdapat pada Lampiran yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Keppres Perpres 54/2010 Tata cara pengadaan, yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Perpres, akan diuraikan dalam 2 set dokumen pendukung, yaitu: 1. Tata Cara Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; dan 2. Standar Dokumen Pengadaan (Standard Bidding Document). Kedua dokumen tersebut merupakan Keputusan Kepala LKPP No. Issue Perbedaan Keppres 80/2003 Perpres 54/2010 Ket. B Organisasi Pengadaan 4 Perencanaan Pengadaan Pembagian tugas/tanggung jawab dalam lingkup perencanaan pengadaan antara PA/KPA dan PPK belum diatur dengan jelas Lingkup perencanaan pengadaan: a. PA/KPA membuat rencana kerja dan anggaran pengadaan (RKAP); b. PPK membuat rencana pengadaan; c. Panitia/ULP membuat rencana pelelangan. 5 Tanggung jawab PPK dianggap terlalu berat PPK diangkat oleh PA/KPA, yg bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan, a.l.: a. Menyusun rencana pengadaan; b. Mengesahkan dan menetapkan hasil pelelangan yang dilakukan oleh Panitia/ULP; c. Bertanggung jawab dari segi administrasi, fisik, keuangan, dan fungsional atas pengadaan yang dilaksanakannya. Distribusi tanggung jawab: a. PA/KPA adalah pemilik pekerjaan dan penanggung jawab utama, mulai dari perencanaan pengadaan s/d pemanfaatan dan inventarisasinya; b. PPK adalah pejabat struktural yang diberi kuasa oleh PA/KPA untuk melaksanakan pengadaan; c. Panitia/ULP adalah pejabat yang diberi kuasa oleh PA/KPA untuk melaksanakan pelelangan termasuk menetapkan hasil pelelangannya Terkait dengan issue no.5 No. 6 Issue Panitia/ Pejabat Pengadaan/ ULP Perbedaan Keppres 80/2003 Perpres 54/2010 Keterangan a. Panitia wajib dibentuk a. Panitia wajib dibentuk Pengadaan ≤ Rp 100 untuk pengadaan di atas untuk pengadaan di atas juta dapat Rp 50 juta; Rp 100 juta; dilaksanakan oleh b. Jumlah anggota Panitia b. Jumlah anggota Panitia Panitia/Pejabat tergantung kepada nilai tergantung pada Pengadaan/ULP. pekerjaan (minimal 3 kebutuhan (minimal 3 Pembelian langsung orang) orang). ≤ Rp 50 juta dilaksanakan oleh Pejabat Pengadaan. C Perbedaan/Penambahan Aturan 7 Sertifikat Ahli Pengadaan PPK dan Panitia wajib mempunyai sertifikat ahli pengadaan PPK tidak wajib mempunyai sertifikat ahli pengadaan 8 Persyaratan penyedia barang/jasa Harus menyampaikan SPT tahun terakhir dan SSP masa 3 bulan terakhir Harus menyampaikan SKF (Surat Keterangan Fiskal) Panitia dan anggota ULP tetap harus bersertifikat ahli pengadaan No. Issue Perbedaan Keppres 80/2003 Perpres 54/2010 9 Penunjukan Langsung 10 Pemilihan/ Seleksi Sampai dengan Rp Langsung 100 juta Sampai dengan Rp 200 juta 11 Batas harga penawaran Pagu anggaran (DPA Untuk Kegiatan YBS) Harga perkiraan sendiri (HPS), kecuali untuk jasa konsultansi 12 Jaminan Bank Umum 13 Jaminan Penawaran Bank Umum atau perusahaan asuransi Besarnya jaminan penawaran 1-3% dari HPS 14 Jaminan Pelaksanaan Untuk penawaran dibawah 80% HPS, nilai jaminan pelaksanaan 3-5% dikali 80% HPS Untuk penawaran dibawah 80% HPS, nilai jaminan pelaksanaan minimal 5% dari HPS Keterangan Sampai dengan Rp 50 Sampai dengan Rp 100 juta juta Jaminan penawaran ditiadakan Peserta yang melanggar etika pengadaan dikenai sanksi (black list) Untuk mengurangi resiko abnormally low bid atau “banting2an harga” Perbedaan No. Issue Keppres 80/2003 Perpres 54/2010 15 Pengumuman Total Dalam rapat penjelasan (aanwijzing) HPS Dalam pengumuman pelaksanaan pengadaan (di surat kabar dan website) 16 E-Procurement E-Proc belum diwajibkan E-Proc diwajibkan mulai TA 2011 untuk sebagian paket pekerjaan 17 Unit Layanan Pengadaan (ULP) Bentuk ULP belum diatur 18 Preferensi Harga 19 Kontrak Payung (framework agreement) a. 15% untuk barang produksi DN; b. 7,5% untuk jasa pemborongan oleh kontraktor nasional Belum diatur ULP harus struktural pada TA 2013, dan tata cara pembentukannya diatur dengan SK Kepala LKPP a. 10% untuk barang produksi DN; b. 5% untuk pekerjaan konstruksi oleh kontraktor nasional Kontrak harga satuan berjangka panjang (maks 4 tahun) untuk pekerjaan yg sifatnya berulang dgn volume/kuantitas yg belum dapat ditentukan sebelumnya. Keterangan “memaksa” seluruh instansi melakukan E-Proc Hanya berlaku dalam pelelangan internasional yang dibiayai PHLN Contoh: perawatan , kendaraan, sewa bandwith, cleaning service, travel agent, dsb. No. Perbedaan Issue Keppres 80/2003 Perpres 54/2010 Keterangan D Klarifikasi 20 Jenis Pengadaan a. b. c. d. Barang Jasa Pemborongan Jasa Konsultansi Jasa Lainnya 21 Besaran uang muka dalam kontrak tahun jamak Belum diatur dengan jelas 22 Pengadaan barang impor Persyaratan barang impor belum diatur dengan jelas 23 Keadaan kahar (force majeur) “Gangguan industri lainnya” sering ditafsirkan terlalu luas a. b. c. d. Barang Pekerjaan Konstruksi Jasa Konsultansi Jasa Lainnya a. Maksimum 20% dari nilai kontrak tahun pertama; atau b. 15% dari total nilai kontrak Barang impor harus mempunyai sertifikat keaslian dan surat dukungan pabrik/prinsipal “Gangguan industri lainnya” harus dinyatakan melalui Keputusan Presiden Akan ditambah dengan e. Badan Usaha/Mitra Pemerintah dalam rangka cofinancing/PPP Perbedaan No. Issue Ket. Keppres 80/2003 24 Keadaan tertentu dan barang khusus (yang pengadaannya dapat dilaksanakan melalui penunjukan langsung) Perpres 54/2010 a. Keadaan tertentu adalah: a. Keadaan tertentu adalah: 1) penanganan darurat 1) penanganan darurat yang tidak – dst.....(kalimat dapat direncanakan sebelumnya dianggap kurang dan waktu penyelesaian jelas) pekerjaannya harus segera, untuk: a) pertahanan negara, dan/atau b) keamanan masyarakat, dan/atau c) keselamatan/perlindungan masyarakat: (1) akibat adanya bencana alam dan/atau, bencana non-alam dan/atau bencana sosial; dan/atau (2) dalam rangka pencegahan bencana; dan/atau (3) akibat kerusakan infrastruktur yang dapat menghentikan kegiatan pelayanan publik. No. Issue (24) Keadaan tertentu dan barang khusus (yang pengadaannya dapat dilaksanakan melalui penunjukan langsung) Perbedaan Keppres 80/2003 Perpres 54/2010 2) pekerjaan yg perlu dirahasiakan 2) kegiatan menyangkut menyangkut pertahanan dan pertahanan negara yang keamanan negara yang ditetapkan oleh Menhan dan ditetapkan oleh Presiden; keamanan masyarakat yang dan/atau ditetapkan oleh Kapolri; 3) pekerjaan berskala kecil dengan dan/atau nilai maksimum Rp 50 juta 3) pekerjaan dengan nilai sampai dengan ketentuan: dengan Rp 100 juta dengan a) untuk keperluan sendiri ketentuan: dan/atau a) untuk keperluan sendiri b) teknologi sederhana; dan/atau dan/atau b) resiko kecil; dan/atau c) resiko kecil; dan/atau 4) pekerjaan yang hanya dapat d) dilaksanakan oleh penyedia dilakukan oleh pemegang hak barang/jasa usaha orang paten atau pihak yang telah perseorangan dan/atau badan mendapat ijin pemegang hak usaha kecil termasuk koperasi paten dan pekerjaan tersebut kecil. menurut sifat dan 4) Pekerjaan yang hanya dapat persyaratannya hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak ditangani oleh 1 (satu) paten atau pihak yang telah penyedia barang/jasa; dan/atau mendapat ijin;dan/atau Ket. No. Issue (24) Keadaan tertentu dan barang khusus (yang pengadaannya dapat dilaksanakan melalui penunjukan langsung) Perbedaan Keppres 80/2003 Perpres 54/2010 b. keadaan khusus adalah: dst.... hanya ada 4 jenis. b. barang/pekerjaan khusus adalah....dst (ditambahkan 4 jenis barang/pekerjaan): 5) pekerjaan pengadaan dan distribusi bahan obat, obat dan alat kesehatan yang jenis, jumlah dan harganya telah ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang kesehatan; atau 6) pekerjaan pengadaan mobil, sepeda motor dan/atau kendaraan bermotor lainnya dengan harga khusus untuk pemerintah (Government Sales Operation/ GSO); 7) sewa penginapan/ hotel; atau 8) lanjutan sewa gedung/kantor, dan lanjutan sewa ruang terbuka atau tertutup lainnya. Ket. Perbedaan No. Issue 25 Penetapan pemenang lelang PPK atau PA/Kepala Daerah menetapkan pemenang lelang 26 Sanggah dan sanggah banding 27 Materi sanggah Sanggah diajukan ke PPK Sanggah diajukan ke dan sanggah banding ke Panitia/ULP dan sanggah PA/Kepala Daerah banding ke Inspektorat (dgn tembusan ke PPK, Panitia/ULP, PA/KPA, dan LKPP); Sanggah banding menghentikan proses pengadaan; Sanggah banding disertai jaminan banding 2‰ dari HPS. a.l. termasuk: Materi sanggah: adanya unsur KKN penyimpangan thd ketentuan antara peserta; dan prosedur pelelangan; adanya unsur KKN rekayasa tertentu yg antara peserta dengan menghalangi terjadinya anggota persaingan sehat; Panitia/Pejabat/ULP penyalahgunaan wewenang oleh Panitia/ULP/Pejabat berwenang lainnya Keppres 80/2003 Perpres 54/2010 Keterangan Panitia/Pejabat Pengadaan/ULP menetapkan pemenang lelang Jaminan banding akan disita/disetor ke kas negara apabila sanggah dinyatakan salah Unsur KKN menjadi materi pengaduan. No. Issue Perbedaan Keppres 80/2003 Perpres 54/2010 Keterangan 28 Konsep ramah lingkungan Tidak tercantum a. Konsep ramah Bersifat introduksi lingkungan: upaya pemanfaatan SDA dan pelestarian fungsi LH secara arif untuk menjamin keberlanjutan pembangunan nasional; b. Konsep ramah lingkungan dapat diterjemahkan secara luas melalui rencana pengadaan secara cermat, maupun dengan tata cara pengadaan yang efisien. 29 Black list Mekanisme black list belum diatur Mekanisme black list akan diatur dengan Keputusan Kepala LKPP No. 30 Issue Pengadaan Khusus dan Pengecualian Perbedaan Keppres 80/2003 Perpres 54/2010 Pengadaan khusus untuk TNI dan Polri, serta pengadaan di LN belum diatur Pengadaan di TNI dan Polri: 1) Alutsista ditetapkan oleh Menhan dan almatsus ditetapkan oleh Kapolri; 2) Pengadaan alutsista dan almatsus sedapat mungkin oleh industri strategis dalam negeri; 3) Dalam hal alutsista dan almatsus belum dapat dibuat di dalam negeri maka pengadaannya langsung dari pabrikan yang terpercaya; 4) Tata cara pengadaan alutsista dapat diatur lebih lanjut oleh Menhan dan almatsus dapat diatur lebih lanjut oleh Kapolri*. Pengadaan di luar negeri: Tata cara pengadaan untuk kebutuhan perwakilan RI di LN dapat diatur lebih lanjut oleh Menteri Luar Negeri*, dengan tujuan agar mampu menyesuaikan diri dengan praktik pengadaan yg sehat di setiap negara terkait. Keterangan *Dengan tetap berpedoman pada tata nilai pengadaan dalam Perpres ini No. Issue Perbedaan Keppres 80/2003 Perpres 54/2010 31 Persetujuan untuk kontrak tahun jamak Harus disetujui oleh Menteri Keuangan Harus disetujui oleh Menteri atau Kepala Daerah yang bersangkutan 32 Penyesuaian harga (Price Adjustment) Penyesuaian harga dapat diberlakukan pada kontrak tahun tunggal maupun kontrak tahun jamak Penyesuaian harga dapat diberlakukan pada konrak tahun jamak (multi years contract) dengan kontrak harga satuan berdasarkan ketentuan yg tercantum dengan tegas di dalam kontrak awal; Tata cara perhitungan harus dicantumkan dengan jelas di dalam kontrak awal; Penyesuaian harga tidak diberlakukan pada kontrak tahun tunggal (single year contract) kecuali dalam hal terjadi kondisi kahar (force majeur). ■ Keterangan