EMO PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI

Download Report

Transcript EMO PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI

M.Djahir Basir
Guru Besar Tetap FKIP Unsri
Etika dan Moral
Etika=Moral > kesepakatan sosial ttg perbuatan/tk laku
yg dianggap baik/buruk oleh sekelompok orang.
Moralitas=budi pekerti=prilaku >ukuran baik/buruk
dlm pikiran
Hati Nurani>>>Hakim agung yg menetapkan baik
/buruk suatu perbuatan
Kode Etik
 Kode Etik> norma/etika profesi
 Kode etik profesi (Dosen/guru) seharusnya
disusun dan dikontrol oleh organisasi profesi.
 Konsekwensi Dosen diakui sbg profesi seharusnya
mempunyai org profesi.
 Mungkinkah Dosen => PGRI ?
 Fungsi
organisasi
profesi;
memfasilitasi
pengembangan
karir,
memperjuangkan
kesejahteraan, menjaga moralitas, dan pelindung
bagi anggotanya.
Pembelajaran ?
Perubahan paradigma dari konsep mengajar >>>
membelajarkan ragam pembelajaran; tatap muka dikelas,
kuliah lapangan, PKL/PPL, kegiatan laboratorium,bimbingan
skripsi, bimbingan akademik.
Tujuan pembelajaran >>> membantu mhs mengembangkan
potensi dirinya (intelektual,emosional, dan fisikal)
Tugas Dosen bergeser dari pemberi informasi menjadi
mengkondisikan agar mahasiswa belajar secara mandiri.
Dikelas Dosen menjelaskan arah serta garis besar
perkuliahan,mendiskusikan hasil mahasiswa, bersama
mahasiswa lain memberi masukan.
Fungsi Dosen lebih banyak pada merancang untuk membuat
agar mahasiswa belajar melalui sumber yg beragam.
Fungsi Dosen
Kemandirian
Kreativitas
Motivasi
Lingkup Kompetensi Dosen
1. Mampu Bekerja Profesional, ciri pokok adalah
bertindak berdasarkan bidang ilmu yang relevan.
Bagi Dosen adalah penguasaan terhadap materi
kuliah dan ilmu pendidikan.
 Mata kuliah; karakteristik, substansi, dan
kurikulum.
 Ilmu kependidikan;sillabus,rencana
pembelajaran, mengenal potensi/karakter
mahasiswa, metode, media,dan tehnik evaluasi
proses/hasil belajar.
2. Mampu Berkomunikasi Sosial.
= Komunikasi lisan/tertulis
= Komunikasi lisan dapat berbentuk ceramah,
diskusi,seminar,dsb yg lazim disebut metode
pembelajaran, atau komunikasi lisan lainnya
dg mahasiswa, wali, dan para pelanggan
lainnya.
= Komunikasi tertulis > tulisan ilmiah di koran,
jurnal/ majallah, atau makalah seminar.
3. Berkpribadian Mantap dan Mandiri.
= Modal dasarnya adalah pandangan positif terhadap
orang lain maupun diri sendiri.
= Sadar bahwa setiap orang punya kelebihan sekaligus
punya kekurangan.
= Tahu ditahunya dan tahu pula ditidak tahunya
= Dengan itu, Dosen terdorong untuk belajar lebih
giat,tindakan lebih objektif baik terhadap sesama
dosen maupun terhadap mahasiswa.
= Mampu secara mandiri mengembangkan
profesionalitas.
Lanjutan...
= Tidak melanggar hukum,norma sosial, dan agama.
= Mengutamakan kepentingan tugas.
= Tidak semua pekerjaan,layak bagi dosen.
= Memperlakukan mahasiswa dengan memperhatikan
kemampuan individuil.
= Menjaga objektivitas tindakan.
= Menjaga kewajaran hubungan dosen-mhs.
4. Menjunjung Tinggi Nilai Nilai Kebenaran.
= Tugas
khas
universitas
dimanapun
adalah
menemukan,menyebarluaskan, serta menjunjung
tinggi nilai nilai kebenaran.
= Tri Dharma merupakan satu kesatuan.
= Menghindari plagiat baik oleh diri sendiri maupun
oleh mahasiswa
= Tradisi dalam langkah metode lmiah(logis,empirik)>
berpikir dan bertindak, baik dalam diskusi/seminar,
dan keseharian.
5. Mampu Berperan Ganda Sebagai Orang Tua dan Sebagai
Teman.
= Dosen sbg orang tua harus mampu menangkap sinyal
perbuatan mahasiswa sbg bekal untuk merespon positif
,memberi jalan keluar, atau memberi hukuman yg
bertujuan positif.
= Sebagai teman, Dosen yg usianya mungkin tidak terlalu
jauh berbeda dapat menjadi tempat curhat, atau teman
diskusi baik menyangkut masalah akademik maupun
pribadi yg berhubungan dg masalah akademik.
= Perlu diketahui bahwa secara psikologik maupun fisik
mahasiswa sudah matang, tugas Dosen mendorong
agar mahasiswa dapat memecahkan persoalannya
sendiri. Bukan mengajari.
Plagiat (Permendiknas RI No.17 Tahun 2010,
tgl 16 Agustus 2010
Setiap PT mengemban misi untuk mencari, menemukan,
mempertahankan, dan menjunjung tinggi kebenaran
Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dlm
memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai
untuk karya ilmiah,dengan mengutip sebagian atau seluruh
karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yg diaku sebagai
karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan
memadai.
Maraknya usaha pengetikan/photo copy disekitar kampus
disatu pihak membantu kelancaran studi mahasiswa,namun
dilain pihak disinyalir memperlancar kegiatan plagiat.
Pencegahan Plagiat
 Pimpinan
PT mengawasi pelaksanaan kode etik
mahasiswa/dosen/peneliti/ tenaga kependidikan yg
ditetapkan oleh senat yg a.l berisi kaedah pencegahan dan
penanggulangan plagiat.
 Pimpinan PT menetapkan dan mengawasi pelaksanaan
gaya selingkung untuk tiap bidang ilmu, teknologi, seni yg
dikembangkan oleh PT.
 Pimpinan PT secara berkala mendesiminasikan kode etik
mahasiswa/ dosen/peneliti/tenaga kependidikan dan gaya
selingkung yg sesuai agar tercipta budaya anti plagiat.
Lanjutan…
 Pada setiap karya ilmiah harus dilampirkan
pernyataan yg ditandatangani oleh penyusunnya
bahwa karya ilmiah bebas palagiat, dan bila
dikemudian hari terdapat plagiat bersedia
menerima sanksi.
 Pimpinan PT wajib mengunggah secara elektronik
semua karya ilmiah mahasiswa/dosen/peneliti/
tenaga kependidikan beserta lampirannya melalui
Portal Garba Rujukan Digital, Dikti.
Penutup
 Tiga
penyebab pelanggaran etika; kebodohan,
kecerobohan, dan kesengajaan.
 Pelanggaran etika yg berulang menyebabkan kaburnya
mana yg baik dan mana yg buruk > menistai hati
nurani.
 Penggunaan obat terlarang yg membuat org tak dapat
membedakan antara yg benar-salah.
Plg.230412