disini - Salmah Lilik BK

Download Report

Transcript disini - Salmah Lilik BK

PENGERTIAN, SEJARAH &
PERKEMBANGAN
BIMBINGAN KARIR
Dra. Salmah Lilik, M.Psi
PENGERTIAN
Bimbingan Karier
terjemahan dari Career
Guidance: disebut Vocational Guidance atau Bimbingan
Jabatan
Career dapat diartikan riwayat kerja ; “the totality of work
aone experiences in a lifetime, atau the sum total of
one’s work experiences in a general accuptional
category” (Gibson and Mitchell, 1981).
Karir
keseluruhan pengalaman kerja seseorang
dalam kehidupannya (dalam memangku
jabatan/pekerjaan).
Jadi….
Career guidance adalah aktivitas-aktivitas yang
dilakukan oleh pembimbing dalam berbagai
tindakan dengan tujuan untuk merangsang dan
memudahkan perkembangan karier individu
selama waktu kerjanya.
Istilah dalam Bimbingan Karier
1.
Vocational Guidance
suatu proses memberi bantuan kepada individu untuk
memilih suatu jabatan (pekerjaan), mempersiapkan,
memangku, dan mengembangkan diri dalam
pekerjaan tersebut (Blum and Balinsky, 1973).
2.
Vocational Counseling,
suatu proses memberi bantuan kepada individu untuk
mendapatkan, menerima mengerti dan menggunakan
fakta-fakta yang relevan tentang dirinya terhadap
fakta-fakta yang bersangkutan dengan dunia kerja.
3. Vocational psychology
menggunakan fakta-fakta, generalisasi dan prinsipprinsip psikologi dakam dunia jabatan. Jadi vocational
psychology merupana penggunaan dan perluasan fakta
psikologis atau prinsip psikologis terhadap masalah yang
berkenaan dengan pencocokan manusia dengan
jabatan.
4. Vocational selection
pemilihan (seleksi) terhadap orang-orang yang akan
memasuki pekerjaan.
5. Career development
salah satu aspek dari pada keseluruhan
perkembangan seseorang yang menekankan
pada mempelajari, mempersiapkan, memasuki,
dan mengembangkan diri dalam kerja yang
ditekuninya.
6. Career education
pengalaman-pengalaman pendidikan yang
direncanakan perkembangan karier individu dan
persiapan untuk dunia kerja.
7. Occupational information
data yang berkenaan dengan latihan dan
program pendidikan yang berhubungan, polapola karier, arah dan kesempatan kerja
•
Vocational education
adalah pendidikan yang mempersiapkan suatu
karier dalam suatu lapangan pekerjaan atau
bidang tehnis.
SEJARAH PERKEMBANGAN
CAREER GUIDANCE
 Tahun 1898 : Jessie B. Davis dengan mendirikan
Educational Career Conna Control dikota Detroit.
 Tahun 1907 : Eli Weaver, menerbitkan buku yang
berjudul : Choosing a Career pada tahun 1908.
 Tahun 1908 : Frank Parsons, mendirikan the Boston
Vocational Bereau, untuk membantu para pemuda
memilih pekerjaan dan melatih guru-guru sebagai
konseler pekerjaan.

Tahun 1909 : Parsons menerbitkan buku
Choosing a Vocational pada
Parsons menjelaskan bahwa dalam memilih pekerjaan
itu harus diperhatikan 3 faktor terpenting, yaitu :
1. Pengertian yang jelas tentang dirinya sendiri seperti
bakat kemampuan, minat, ambisi, keuntungan,
hambatan yang dimiliki.
2. Pengetahuan tentang persyaratan jabatan dan
kondisi untuk keberhasilan, keuntungan dan
kerugian kompensasi, kesempatan dan prospek
dan suatu jabatan.
3. Penalaran yang benar terhadap hubungan dari
kedua kelompok fakta tersebut diatas.
 Tahun 1920-1930, bimbingan diterima disekolahsekolah, tidak hanya masalah jabatan saja tetapi juga
masalah pendidikan dari sosial.
 Pada akhir 1930 masalah bimbingan jabatan menjadi
sangat penting lantaran timbulnya masalah
pengangguran, penempatan, perubahan teknologi,
mobilitas dan perkembangan jabatan.
 Tahun 1910 – 1940, gerakan pengukuran inteligensi dan
bakat khusus
PERKEMBANGAN KONSELING KARIER
Konseling karir diarahkan untuk menemukan pekerjaan
yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki individu,
atau menemukan individu yang sesuai dengan
pekerjaan tertentu.
Konseling karir bukanlah sekedar menilai kemampuan
individu, lalu menempatkannya dalam lapangan kerja
tertentu, namun mencakup wawasan yang erat
kaitannya dengan berbagai disiplin ilmu
 Tahun 1910 – 1940, berkembang pengukuran inteligensi
dan bakat khusus
 Tahun 1950 – 1960, persyaratan untuk memperoleh
lapangan kerja meningkat, keampuhan cara-cara
mengukur inteligensi dan bakat khusus diragukan dan
dibutuhkan konseling karir untuk pengarahan dalam
memilih lapangan kerja atau pun memilih tenaga kerja
yang sesuai dengan persyaratan kerja.
 Tahun 1850 – 1890 upaya konseling karir belum ditata
sesuai dengan kondisi nyata, sekalipun ilmu sosial,
ekonomi, ideologi atau pun ilmu pengetahuan lainnya
telah merintis perlunya konseling karir.
 Tahun 1890, James McKeen Cattell menulis artikel
berkenaan dengan “tes mental” untuk mengungkapkan
adanya perbedaan individu.
 Tahun 1896, Lightner Witner mendirikan klinik psikologis
yang digunakan untuk mengadakan penelaahan dan
pemeliharaan anak-anak yang mengalami kesulitan
belajar.
 Tahun 1909, terbit buku Choosing a Vocation yang ditulis
oleh Frank Parsons. Ada tiga variabel yang perlu
diperhatikan dalam pengambilan keputusan berkenaan
dengan konseling karir, yaitu (1) variabel individu, (2)
pekerjaan, dan (3) hubungan diantara keduanya.
 Tahun 1911, terbit The Vocational Guidance News Letter
dibawah asuhan Frederick J. Allen. Jurnal inilah yang
kemudian merangsang terbitlah berbagai jurnal :
Vocational Guidance Magazine, Occupations dan
Personnel and Guidance Journal pada tahun 1951.
 Pada tahun 1912, Hugo Munsterg menerbitkan
Psychology and Indutrial Efficiency di Jerman. Buku
inilah yang menyajikan berbagai penerapan psikologi
eksperimental dalam penelaahan pemilihan karir dan
tingkah laku karyawan.
• Pada tahun 1915 didirikan departemen psikologi terapan
di Cernegie Institute of Technology yang dipimpin oleh
Walter V. Bingham. Akademi inilah yang pertama kali
menyelenggarakan latihan dan penelitian mengenai
dan pengelolaan personil, tingkah laku okupasional
(mempekerjakan), masalah-masalah perdagangan dan
konseling karir.
• Pada tahun 1917, beberapa ahli psikologi seperti Walter
V. Bingham, Walter D. Scott, E.L. Thorndike dan Robert
W. Yerkes pertama kali menyelenggarakan tes dalam
prosedur memilih calon tentara yang memiliki
kemampuan tinggi bagi calon perwira dan menyisihkan
mereka yang menderita kelemahan mental (termasuk
Army Alpha (tes verbal) dan Army Beta (tes non-verbal)
bagi calon yang tidak dapat baca tulis)
• Tahun 1927, Bruce V.Moore dan Karl Cowdery
mengembangkan teknik pengukuran minat dengan
menghasilkan Strong Vocational Interest Blank.
• Tahun 1927, Clark L.Hull menulis buku Aptitude Testing.
• Tahun 1939, terbit Dictionary of Occupational Titles
yang digunakan oleh konselor dalam memberikan
pelayanan vokasional, pendidikan, industri, ketentaraan
atau pun kesehatan
• Tahun 1941, berkembang Army General Classification
Test dalam perang dunia II untuk pemilihan calon tentara
• Tahun 1942, terbit buku Counseling and Psychotherapy
karya Carl R. Rogers yang berpandangan bahwa
wawancara merupakan layanan utama dalam
pelaksanaan konseling untuk mengungkapkan perasaan
dan motivasi diri klien.
• Tahun 1957, terbit buku The Psychology of Careers yang
mengungkap strategi konseling karir berubah menjadi
upaya dinamik yang memusatkan perhatian pada kaitan
perilaku karir dengan perkembangan manusia yang
kompleks
• Tahun 1966, telah dilakukan berbagai studi oleh
Krumboltz yang berorientasi kepada pandangan
behavioral dalam konseling karir
•
Tahun 1973, Crites mengembangkan alat ukur sikap
dan kompetensi pilihan karir dengan nama Career
Maturity Inventory (CMI).
Kecenderungan berkenaan dengan
penyuluhan karir :
1. Pendekatan Parsons yang mewarnai teori dan
pelaksanaan penyuluhan karir yang disebut model Trait
and Factor.
2. Kecenderungan lain dipelopori oleh pandangan Client
Centered dan Psychodynamic yang menekankan
pandangan bahwa masalah pilihan dan penyesuaian
karir merupakan masalah kepribadian. Pemilihan karir
sangat erat kaitannya dengan konsep diri dan
kebutuhan.
3. Kecenderungan lain memandang bahwa pilihan karir
merupaka proses perkembangan yang tak pernah
berakhir.
4. Kecenderungan ini dikembangkan oleh
aliran Developmental yang juga tampak pada
aliran Psychodynamic dan Trait dan Factor
yang baru.Sebagai lawan dari pendekatan ini
adalah model behavioral yang dikembangkan
oleh Krumboltz dan kawan-kawannya.
5. Sebagai penengah diantara kedua pandangan
itu, muncullah pendekatan yang
menggabungkan kedua cara, yang disebut
pendekatan komprehensif. Aliran ini dipelopori
oleh Crites yang mementingkan proses
ataupun isi pilihan.