PENGANGGARAN DAN BIAYA MODAL UNTUK MNC

Download Report

Transcript PENGANGGARAN DAN BIAYA MODAL UNTUK MNC

PENGANGGARAN DAN BIAYA
MODAL UNTUK MNC
mankeuint
• Penganggaran modal untuk investasi di luar
negeri memiliki dasar teori yang sama dengan
penganggaran modal investasi domestik.
• Namun kompleksitas dan berbagai faktor
pertimbangan menyebabkan keduanya berbeda.
• Kekomplekskan penganggaran modal investasi
luar negeri tersebut disebabkan pleh berbagai
alasan diantaranya :
• - 1. political risk
• -2. perbedaan tingkat inflasi
• - 3. perbedaan sistem pajak 4. aliran kas
NPV (Net Present Value)
• Manajemen harus memilih investasi yang
dapat meningkatkan nilai perusahaan.
• Salah satu metode penilaian investasi yang
diakui dan paling sering digunakan NPV.
• NPV didefinisikan sebagai besarnya nilai
sekarang dari aliran kas yang akan diterima
dimasa yang akan datang.
• NPV = + , usulan investasi diterima
• NPV = - , usulan investasi ditolak
•
Xt
• NP V = - Io + ∑ ---------•
(1 + k )t
• Contoh :
• Studi kelayakan pendirian pabrik sepatu ABC
yang membutuhkan modal awal Rp 500 juta
diprediksi akan memberikan aliran kas selama
4 tahun sbb, 150 jt, 200 jt, 300 jt, dan 300 jt
dari tahun pertama sampai tahun ke 4.
• Bila discount rate 18 % maka NPV = 108,085
Incremental cashflow
• Salah satu isu penting dalam analisis investasi
adalah incremental cashflow yang dihasilkan
projek tersebut.
• Aliran kas inkremental merupakan aliran kas
yang dihasilkan oleh selisih antara aliran kas
perusahaan dengan adanya investasi dan
aliran kas perusahaan bila tidak ada investasi.
• Perbedaan ini karena alasan :
• - kanibalisasi
•
•
•
•
•
•
- Kanibalisasi
- Sales creation
- Opportunity cost
- Transfer pricing
- Fee dan Royalti
- Base case industry
APV (Adjusted Present Value)
• Aliran kas pada perusahaan multinasional
bukan hanya berasal dari satu investasi saja.
• Sehingga masing –masing investasi
mempunyai risiko yang berbeda.
• Untuk mengatasi hal ini, alternatif yang dapat
digunakan adalah dengan memisahkan
pendiskontoan aliran kas dengan tingkat
bunga yang mewakili risiko bisnis investasi.
• Sehingga terdapat 4 komponen dalam
menghitung APV, yaitu :
• 1. besarnya nilai Initial Investment
• 2. besarnya aliran kas dari invesdtasi yang
menggunakan modal sendiri.
• 3. Besarnya interest Tax Shield.
• 4. Besarnya Saving biaya modal pendanaan
lainnya.
• APV = (PV of Initial outlay) + (PV of operating
•
cash flow) + (PV of interest tax shield)
•
+ (PV of interest subsidies)
Rata-rata tertimbang biaya modal
• Biaya modal saham (ke) dikombinasikan
dengan biaya modal setelah pajak kd (1-T)
akan didapat biaya modal rata-rata
tertrimbang (WACC).
• Misalnya suatu perusahaan didanai dengan
60 % saham biasa, 30 % utang, dan 10 %
saham preferen dengan biaya sesudah pajak
masing-masing 20 %, 6 % dan 14 %.
• Maka WACC perusahaan adalah :
• (0,6X0,2)+(0,3X0,06)+(0,1X0,14)= 15,2%
pengambilalihan
• Bentuk paling ekstrim dari risiko politik yang
dihadapi suatu investasi adalah pengambil
alihan oleh pemerintah host country.
• Pengambil alihan ini secara langsung akan
berpengaruh pada aliran kas perusahaan
induk.
contoh
• Perusahaan ABC memiliki nilai pasar Rp 500 jt
ada isu bahwa tahun depan pemerintah akan
mengabil alih perusahaan dengan
penggantian Rp 200 juta.
• Apabila perushaan beroperasi maka akhir
tahun nilai perusahaan ABC naik jadi 600 jt.
• Permasalahannya apakah pemilik harus
menjual perusahaan pada nilai pasar atau
tidak dijual.
• Pemilik dihadapkan pada situasi :
• - dijual sekarang , Rp 500 juta (harga pasar)
• - bila terjadi pengambil alihan pemilik hanya
akan menerima Rp 200 juta.
• - Jika tidak terjadi pengambil alihan pemilik
masih dapat memiliki/menjual Rp 600 juta.
• Jika kemungkinan terjadi pengambil alihan
adalah “p” maka nilai yang diharapkan pada
akhir tahun : 200 p+ 600 (1-p)= 600 - 400p
• Apabila perusahaan ABC memiliki discount
rate 18 % maka present value nilai
perusahaan pada akhir tahun adalah :
• (600 – 400 p)/1,18
• Apabila nilai pasar perusahaan Rp 500 jt,maka
• (600 – 400 p)/1,18 = 500
• 600 – 400 p = 500 x 1,18
• 600 – 400 p = 590
• 400 p = 10
• P = 2,5 %
artinya
• 1. perusahaan lebih baik melanjutkan operasi
atau tidak menjual kalau probabilitas
terjadinya pengamil alihan kurang dari 2,5 %.
• 2. perusahaan sebaiknya dijual kalau
probabilitas terjadinya pengambil alihan lebih
besar dari 2,5 %