Keputusan Investasi - pintar

Download Report

Transcript Keputusan Investasi - pintar

7 -1
CHAPTER
Capital
Investment
Decisions
7 -2
Capital investment decisions
berhubungan dengan proses
perencanaan, penetapan tujuan dan
prioritas, kalkulasi keuangan, dan
penggunaan kriteria tertentu untuk
memilih aktiva jangka panjang.
7 -3
Jenis-jenis keputusan investasi modal
(menurut tujuannya):
1.
Keputusan pengurangan biaya.
2.
Keputusan perluasan pabrik dan fasilitas penggudangan.
3.
Keputusan pemilihan mesin.
4.
Keputusan untuk membeli atau menyewa.
5.
Keputusan penggantian peralatan.
Jenis-jenis Investasi Modal (menurut karakteristiknya):
1.
Screening decision
Adalah jenis keputusan yang hanya berkaitan dengan
sebuah proyek investasi, sehingga keputusan yang
dibuat adalah menerima usulan investasi atau
menolak usulan investasi
7 -4
Jenis-jenis Investasi Modal (menurut karakteristiknya):
2.
7 -5
Preference decision
adalah jenis keputusan yang berkaitan dengan pemilihan
beberapa alternatif usulan proyek investasi.
a) keputusan yang saling meniadakan (mutually exclusive
decision) artinya jika perusahaan sudah memilih salah satu
diantara alternatif investasi, maka alternatif yang lain tidak dapat
dipilih pada saat yang sama
b) keputusan yang tidak saling meniadakan (non-mutually
exclusive decision) artinya jika perusahaan menghadapi
beberapa alternatif investasi, maka perusahaan dapat memilih
lebih dari satu alternatif, yang menghasilkan keuntungan
maksimum, sepanjang tidak melanggar kendala yang ada seperti
ketersediaan dana
Model-model Analisis Investasi Modal:
Arus kas yang didiskontokan adalah arus kas yang dinilai
kembali menurut kesetaraan waktu
1.
Discounting Model
 NPV
Pendekatan yang
mengakui nilai
waktu uang –
berbasis bunga
 IRR
2.
Nondiscounting Model
o
Payback
o
ARR
Metoda tidak
berbasis bunga
7 -6
METODA NPV
7 -7
Penilaian usulan investasi dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut:
 Seluruh arus kas masuk yang dijanjikan oleh sebuah
proyek investasi dan seluruh arus kas keluar selama
umur proyek dinilaitunaikan.
 Nilai tunai arus kas masuk dijumlahkan dan nilai tunai
arus kas keluar dijumlahkan
 Bandingkan jumlah nilai tunai arus kas masuk dan
jumlah nilai tunai arus kas keluar.
 Selisih antara kedua angka disebut Net Present Value
Th
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Tabel Nilai Tunai untuk Angka Tunggal (present value of single sum)
2%
4%
6%
8% 10% 12% 14% 16% 18% 20%
0.980 0.962 0.943 0.926 0.909 0.893 0.877 0.862 0.847 0.833
0.961 0.925 0.890 0.857 0.826 0.797 0.769 0.743 0.718 0.694
0.942 0.889 0.840 0.794 0.751 0.712 0.675 0.641 0.609 0.579
0.924 0.855 0.792 0.735 0.683 0.636 0.592 0.552 0.516 0.482
0.906 0.822 0.747 0.681 0.621 0.567 0.519 0.476 0.437 0.402
0.888 0.790 0.705 0.630 0.564 0.507 0.456 0.410 0.370 0.335
0.871 0.760 0.665 0.583 0.513 0.452 0.400 0.354 0.314 0.279
0.853 0.731 0.627 0.540 0.467 0.404 0.351 0.305 0.266 0.233
0.837 0.703 0.592 0.500 0.424 0.361 0.308 0.263 0.225 0.194
0.820 0.676 0.558 0.463 0.386 0.322 0.270 0.227 0.191 0.162
0.804 0.650 0.527 0.429 0.350 0.287 0.237 0.195 0.162 0.135
0.788 0.625 0.497 0.397 0.319 0.257 0.208 0.168 0.137 0.112
0.773 0.601 0.469 0.368 0.290 0.229 0.182 0.145 0.116 0.093
0.758 0.577 0.442 0.340 0.263 0.205 0.160 0.125 0.099 0.078
0.743 0.555 0.417 0.315 0.239 0.183 0.140 0.108 0.084 0.065
7 -8
22%
0.820
0.672
0.551
0.451
0.370
0.303
0.249
0.204
0.167
0.137
0.112
0.092
0.075
0.062
0.051
7 -9
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Tabel Nilai Tunai untuk Seri Angka Akhir Tahun (present value of ordinary annuity)
2%
4%
6%
8%
10% 12% 14% 16% 18% 20% 22%
0.980 0.962 0.943 0.926 0.909 0.893 0.877 0.862 0.847 0.833 0.820
1.942 1.886 1.833 1.783 1.736 1.690 1.647 1.605 1.566 1.528 1.492
2.884 2.775 2.673 2.577 2.487 2.402 2.322 2.246 2.174 2.106 2.042
3.808 3.630 3.465 3.312 3.170 3.037 2.914 2.798 2.690 2.589 2.494
4.713 4.452 4.212 3.993 3.791 3.605 3.433 3.274 3.127 2.991 2.864
5.601 5.242 4.917 4.623 4.355 4.111 3.889 3.685 3.498 3.326 3.167
6.472 6.002 5.582 5.206 4.868 4.564 4.288 4.039 3.812 3.605 3.416
7.325 6.733 6.210 5.747 5.335 4.968 4.639 4.344 4.078 3.837 3.619
8.162 7.435 6.802 6.247 5.759 5.328 4.946 4.607 4.303 4.031 3.786
8.983 8.111 7.360 6.710 6.145 5.650 5.216 4.833 4.494 4.192 3.923
9.787 8.760 7.887 7.139 6.495 5.938 5.453 5.029 4.656 4.327 4.035
10.575 9.385 8.384 7.536 6.814 6.194 5.660 5.197 4.793 4.439 4.127
11.348 9.986 8.853 7.904 7.103 6.424 5.842 5.342 4.910 4.533 4.203
12.106 10.563 9.295 8.244 7.367 6.628 6.002 5.468 5.008 4.611 4.265
12.849 11.118 9.712 8.559 7.606 6.811 6.142 5.575 5.092 4.675 4.315
METODA NPV
7 -10
Illustrasi 1: PT Gladiool merencanakan membeli sebuah
mesin untuk melaksanakan aktivitas yang sekarang
dikerjakan secara manual. Harga beli mesin Rp50.000.000
dan mesin ini memiliki umur ekonomis 5 tahun tanpa nilai
residu. Penggunaan mesin ini diharapkan akan mengurangi
biaya tenaga kerja per tahun sebanyak Rp18.000.000.
Perusahaan mengharapkan tingkat kembalian investasi
minimum 20% (sebelum pajak) selama umur investasi.
Apakah usulan proyek investasi tersebut diterima atau
ditolak?
7 -11
ANALISIS USULAN PROYEK INVESTASI
Nilai investasi (initial investment), Rp50.000.000,00
Umur proyek, 5 tahun, Nilai residu Rp0,00
Penghematan biaya tahunan (annual cost savings), Rp18.000.000,00
Tingkat kembalian investasi (required rate of return), 20%
Keterangan
Tahun ke
Arus Kas
Faktor
Nilai Tunai
(20%)
Penghematan tahunan
1-5
Rp18.000.000 2,991
Rp53.838.000
Investasi awal
0
(50.000.000) 1,000
(50.000.000)
Net Present Value
Rp 3.838.000
7 -12
Jika Nilai
Tunai
Bersih
Positif
Nol
Negatif
Maka Usulan Investasi akan
Diterima, karena investasi tersebut menjanjikan
kembalian lebih besar dibanding tingkat kembalian
yang diharapkan
Diterima, karena investasi tersebut menjanjikan
kembalian sama dengan dibanding tingkat kembalian
yang diharapkan
Ditolak, karena investasi tersebut menjanjikan
kembalian lebih kecil dibanding tingkat kembalian
yang diharapkan
METODA NPV
7 -13
Contoh soal A
PTSejahtera merencanakan membeli sebuah mesin untuk
melaksanakan aktivitas yang sekarang dikerjakan secara
manual. Harga beli mesin Rp250.000.000 dan mesin ini
memiliki umur ekonomis 10 tahun tanpa nilai residu.
Penggunaan mesin ini diharapkan akan mengurangi biaya
tenaga kerja per tahun sebanyak Rp85.000.000.
Perusahaan mengharapkan tingkat kembalian investasi
minimum 20% (sebelum pajak) selama umur investasi.
Apakah usulan proyek investasi tersebut diterima atau
ditolak?
7 -14
ANALISIS USULAN PROYEK INVESTASI
Nilai investasi (initial investment), Rp250.000.000,00
Umur proyek, 10 tahun, Nilai residu Rp0,00
Penghematan biaya tahunan (annual cost savings), Rp85.000.000,00
Tingkat kembalian investasi (required rate of return), 20%
Keterangan
Tahun ke
Arus Kas
Faktor
Nilai Tunai
(20%)
Penghematan tahunan
1-10
Rp85.000.000
Investasi awal
0
(250.000.000)
1,000
(250.000.000)
Net Present Value
Rp 3.838.000
Maka usulan investasi akan ………?
Mengapa Analisis Menekankan pada Arus Kas?
 Alasan utamanya adalah bahwa laba akuntansi dihitung
berdasarkan konsep accrual yang mengabaikan timing
arus masuk dan arus keluar kas.
 Jenis-jenis arus kas
Arus Kas Keluar
Investasi awal
Kenaikan modal kerja
Reparasi dan pemeliharaan
Kenaikan biaya operasi
Arus Kas Masuk
Kenaikan pendapatan
Penurunan biaya
Nilai sisa/residu
Pembebasan modal kerja
7 -15
PEMULIHAN INVESTASI AWAL
7 -16
Ketika menghitung nilai tunai sebuah proyek, depresiasi tidak
dikurangkan, karena:
1. Depresiasi merupakan biaya yang tidak memerlukan
pengeluaran kas saat ini.
2. Metode pendiskontoan arus kas secara otomatis
memberikan kembalian investasi awal, sehingga
pengurangan depresiasi tidak diperlukan.
METODA NPV
7 -17
Illustrasi 2: PT Kedungsari mempertimbangkan untuk
membeli sebuah mesinseharga
Rp31.700.000,00 dan
mesin ini dapat digunakan selama 4 tahun tanpa nilai residu.
Mesin ini dapat menghasilkan arus kas bersih per tahun
sebesar Rp10.000.000. Jika tingkat bunga yang berlaku saat
itu adalah 10%, maka analisis nilai tunai bersih adalah
sebagai berikut:
7 -18
ANALISIS USULAN PROYEK INVESTASI
Nilai investasi (initial investment), Rp31.700.000,00
Umur proyek, 4 tahun, Nilai residu Rp0,00
Arus kas masuk tahunan, Rp10.000.000,00
Tingkat kembalian investasi (required rate of return), 10%
Keterangan
Tahun ke
Arus Kas
Faktor
(10%)
Arus kas masuk
1-4
Rp10.000.000
3,170
Investasi awal
0
(50.000.000)
1,000
Net Present Value
Nilai Tunai
Rp31.700.000
(31.700.000)
Rp 0
7 -19
Tahun
ke
(1)
Saldo Awal
Investasi
1
2
3
4
Rp31.700.000
Rp10.000.000
24.870.000
10.000.000
17.357.000
10.000.000
9.092.700
10.000.000
Jumlah Investasi yang dipulihkan
(2)
Arus Kas Masuk
(3)
Kembalian
Investasi (1) x
10%
Rp3.170.000
2.487.000
1.735.700
907.300*)
(4)
Pemulihan
Investasi (2) –
(3)
Rp6.830.000
7.513.000
8.264.300
9.092.700
Rp 31.700.000
(5)
Saldo Akhir
Investasi
Rp24.870.000
Rp17.357.000
Rp9.092.700
0
7 -20
Penyederhanaan Asumsi
1. Seluruh arus kas selain investasi awal dianggap terjadi
pada akhir tahun.
2. Seluruh arus kas yang dihasilkan oleh sebuah proyek
investasi segera di investasikan kembali dengan tingkat
kembalian sama dengan tingkat bunga.
Pemilihan Tingkat Bunga (Discount Rate)
1. Biaya modal (cost of capital) perusahaan.
2. hurdle rate, cut-off rate, required rate of return.
Illustrasi 3. PT Lembah Tidar memperoleh lisensi untuk
jangka waktu 5 tahun. Produk yang akan dipasarkan dibeli
dari produsen dan PT Lembah Tidar akan mengeluarkan
seluruh biaya promosi dan distribusi. Estimasi besarnya
biaya dan pendapatan adalah:
Harga beli peralatan yang diperlukan
Modal kerja yang diperlukan
Nilai residu peralatan
Biaya reparasi peralatan tahun ke 4
Pendapatan dan biaya per tahun:
Pendapatan penjualan
Harga pokok penjualan
Biaya operasi tunai
Rp 600.000.000
1.000.000.000
100.000.000
50.000.000
Rp2.000.000.000
1.250.000.000
350.000.000
Pada akhir tahun ke lima, modal kerja sebesar 1 milyar
dibebaskan. Apabila tingkat bunga 20%, rekomendasi
apakah yang dapat diberikan kepada manajemen?
7 -21
7 -22
ANALISIS USULAN PROYEK INVESTASI
Pendapatan Penjualan
Dikurang: harga pokok penjualan
Dikurang: biaya-biaya operasi tunai
Arus kas masuk tahunan
Keterangan
Tahun ke
Rp2.000.000.000,00
1.250.000.000,00
350.000.000,00
Rp 400.000.000,00
Arus Kas
Faktor
(20%)
Pembelian Peralatan
0
Rp(600.000.000) 1,000
Kebutuhan modal kerja
0
(1.000.000.000) 1,000
Reparasi peralatan
4
(50.000.000) 0,482
Arus kas masuk
1-5
400.000.000. 2,991
Nilai residu peralatan
5
100.000.000 0,402
Pelepasan modal kerja
5
1.000.000.000. 0,402
Net Present Value
Nilai Tunai
Rp (600.000.000)
(1.000.000.000)
(24.100.000)
1.196.400.000.
40.200.000.
402.000.000.
Rp 14.500.000.
METODA IRR
7 -23
Illustrasi 4: The Lost World Corporation ingin membeli
sebuah alat seharga Rp565.000.000 yang ditaksir memiliki
masa manfaat 10 tahun. dengan alat ini, perusahaan akan
menghemat BTK per tahun sebanyak Rp100.000.000,00.
1. Berapa IRR yang dihasilkan dari investasi tersebut?
2. Apakah usulan investasi ini diterima?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada 2 langkah yang
harus dilakukan, yaitu:
1. Menghitung discount factor (angka dalam tabel bunga)
2. Mencari lokasi kolom tempat beradanya discount factor
yang telah dihitung dalam butir 1.
METODA IRR
7 -24
Illustrasi 4:
1. Menghitung faktor bunga:
Faktor Bunga = Investasi proyek : arus kas masuk
= Rp565.000.000 : Rp100.000.000
= 5,650
2. Mencari IRR pada tabel Present Value of Ordinary
Annuity, dengan mengacu pada baris 10 (karena jangka
waktu investasi 10 tahun), dan diperoleh pada kolom
12%.
Apa arti angka 12%?
7 -25
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
2%
4%
0.980 0.962
1.942 1.886
2.884 2.775
3.808 3.630
4.713 4.452
5.601 5.242
6.472 6.002
7.325 6.733
8.162 7.435
8.983 8.111
9.787 8.760
10.575 9.385
11.348 9.986
12.106 10.563
12.849 11.118
Tabel Nilai Tunai untuk Seri Angka Akhir Tahun
6%
8%
10% 12% 14% 16% 18% 20% 22%
0.943 0.926 0.909 0.893 0.877 0.862 0.847 0.833 0.820
1.833 1.783 1.736 1.690 1.647 1.605 1.566 1.528 1.492
2.673 2.577 2.487 2.402 2.322 2.246 2.174 2.106 2.042
3.465 3.312 3.170 3.037 2.914 2.798 2.690 2.589 2.494
4.212 3.993 3.791 3.605 3.433 3.274 3.127 2.991 2.864
4.917 4.623 4.355 4.111 3.889 3.685 3.498 3.326 3.167
5.582 5.206 4.868 4.564 4.288 4.039 3.812 3.605 3.416
6.210 5.747 5.335 4.968 4.639 4.344 4.078 3.837 3.619
6.802 6.247 5.759 5.328 4.946 4.607 4.303 4.031 3.786
7.360 6.710 6.145 5.650 5.216 4.833 4.494 4.192 3.923
7.887 7.139 6.495 5.938 5.453 5.029 4.656 4.327 4.035
8.384 7.536 6.814 6.194 5.660 5.197 4.793 4.439 4.127
8.853 7.904 7.103 6.424 5.842 5.342 4.910 4.533 4.203
9.295 8.244 7.367 6.628 6.002 5.468 5.008 4.611 4.265
9.712 8.559 7.606 6.811 6.142 5.575 5.092 4.675 4.315
7 -26
ANALISIS USULAN PROYEK INVESTASI
Nilai investasi (initial investment), Rp565.000.000,00
Umur proyek, 10 tahun
Nilai residu Rp0,00
Penghematan biaya tahunan (annual cost savings), Rp100.000.000,00
Keterangan
Tahun
Arus Kas
Faktor
Nilai Tunai
ke
(12%)
Penghematan/tahun 1-10 Rp100.000.000 5,650 Rp565.000.000
Investasi awal
0
(565.000.000) 1,000
(565.000.000)
Net Present Value
Rp
0
7 -27
Teknik interpolasi
1. Merupakan teknik dalam penghitungan IRR, jika angka
discount factor tidak ditemukan dalam tabel bunga.
2. Langkah-langkah yang dilakukan adalah;
a. Menghitung discount factor
b. Mencari lokasi kolom yang menunjukkan angka
discount factor yang terdekat ke atas dan terdekat
ke bawah dengan discount factor yang telah
dihitung pada poin a.
c. Melakukan interpolasi untuk menemukan angka
IRR yang sesuai dengan discount factor proyek
investasi (true factor)
3. Jumlah investasi yang diperlukan
Rp60.000.000,00
Penghematan biaya per tahun .................. 15.000.000,00
Umur proyek ....................................................... 10 tahun
7 -28
Teknik interpolasi
Faktor Bunga
Faktor 20%
Faktor Bunga
Faktor 22%
Selisih
IRR
= Investasi proyek : arus kas
= Rp60.000.000 : Rp15.000.000
= 4,000
Faktor Nilai Tunai
4,192
4,192
4,000
3,923
0,192
0,269
= 20% + [(0,192/0,269) x 2%]
= 20% + 1,4% = 21,4%
7 -29
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
2%
4%
0.980 0.962
1.942 1.886
2.884 2.775
3.808 3.630
4.713 4.452
5.601 5.242
6.472 6.002
7.325 6.733
8.162 7.435
8.983 8.111
9.787 8.760
10.575 9.385
11.348 9.986
12.106 10.563
12.849 11.118
Tabel Nilai Tunai untuk Seri Angka Akhir Tahun
6%
8%
10% 12% 14% 16% 18% 20% 22%
0.943 0.926 0.909 0.893 0.877 0.862 0.847 0.833 0.820
1.833 1.783 1.736 1.690 1.647 1.605 1.566 1.528 1.492
2.673 2.577 2.487 2.402 2.322 2.246 2.174 2.106 2.042
3.465 3.312 3.170 3.037 2.914 2.798 2.690 2.589 2.494
4.212 3.993 3.791 3.605 3.433 3.274 3.127 2.991 2.864
4.917 4.623 4.355 4.111 3.889 3.685 3.498 3.326 3.167
5.582 5.206 4.868 4.564 4.288 4.039 3.812 3.605 3.416
6.210 5.747 5.335 4.968 4.639 4.344 4.078 3.837 3.619
6.802 6.247 5.759 5.328 4.946 4.607 4.303 4.031 3.786
7.360 6.710 6.145 5.650 5.216 4.833 4.494 4.192 3.923
7.887 7.139 6.495 5.938 5.453 5.029 4.656 4.327 4.035
8.384 7.536 6.814 6.194 5.660 5.197 4.793 4.439 4.127
8.853 7.904 7.103 6.424 5.842 5.342 4.910 4.533 4.203
9.295 8.244 7.367 6.628 6.002 5.468 5.008 4.611 4.265
9.712 8.559 7.606 6.811 6.142 5.575 5.092 4.675 4.315
Penggunaan Angka Internal Rate of Return
7 -30
 Angka IRR digunakan oleh manajemen sebagai pembanding
dengan tingkat kembalian minimum (required rate of return)
 Tingkat kembalian minimum adalah tingkat kembalian
minimum yang diharapkan dari sebuah proyek investasi.
 Jika :
angka IRR ≥ tingkat kembalian minimum yg diharapkan: DITERIMA
angka IRR ≤ tingkat kembalian minimum yg diharapkan: DITOLAK
 Jika PT The Lost World menetapkan tingkat kembalian minimum untu
seluruh proyek investasi sebesar 15%, maka usulan proyek investasi
yang menjanjikan tingkat kembalian sebesar 12% pasti ditolak,
sedangkan untuk usulan proyek investasi yang menjanjikan tingkat
kembalian investasi sebesar 21,4% diterima.
Biaya Modal (Cost of Capital) sebagai Alat Penyaring Usulan
Investasi
7 -31
 Penyaringan dapat dilakukan berbagai cara tergantung pada apakah
perusahaan menggunakan metoda IRR atau metoda NPV dalam
analisis investasi modal.
 Jika menggunakan metoda IRR, biaya modal digunakan sebagai tarif
penghambat (hurdle rate) yang harus dilewati oleh sebuah proyek
investasi agar usulan proyek investasi tersebut dapat diterima.
 Jika menggunakan metoda NPV, maka biaya modal dipakai sebagai
tingkat bunga (discount rate) guna menghitung NPV untuk usulan
proyek investasi. Proyek investasi yang menghasilkan angka NPV
negatif akan ditolak, kecuali jika ada faktor lain yang cukup
signifikan yang mengharuskan usulan proyek investasi tersebut
diterima.
Perbandingingan antara Metoda NPV dan Metoda IRR
7 -32
Ilustrasi:Diasumsikan perusahaan memiliki 2 pilihan proyek investasi,
yaitu proyek A dan proyek B. Kedua proyek ini memiliki umur 2 tahun.
Setelah dilakukan perhitungan, maka dihasilkan angka NPV dan angka
IRR sebagai berikut:
Tahun
0
1
2
IRR
NPV
Proyek A
(1.000.000)
………………
1.440.000
20%
234.080
Proyek B
(1.000.000)
Jika Metoda
NPV:
686.342
proyek686.342
A
menguntungkan
24%
223.748
Jika Metoda IRR:
proyek B
menguntungkan
ANALISIS PREFERENSI PROYEK
INVESTASI DENGAN METODA NPV
 Merupakan analisis yang melibatkan lebih dari satu
alternatif investasi dimana alternatif yang dapat dipilih
hanya satu alternatif terbaik.
 Ilustrasi 7: PT Banyuwangi Indah adalah sebuah
perusahaan pengangkutan antar pulau dengan armada
angkut berupa kapal feri. Saat ini salah satu kapal feri
yang dimiliki perusahaan tidak layak dioperasikan.
Ada 2 alternatif investasi yang dihadapi perusahaan
yaitu: (1) merenovasi feri lama, dan (2) membeli feri
baru.
7 -33
ANALISIS PREFERENSI PROYEK
INVESTASI DENGAN METODA NPV
Alternatif I (merenovasi ferry lama). Ferry ini memerlukan
biaya renovasi sebesar Rp40.000.000 dan pada tahun ke 5
memerlukan biaya pemeliharaan sebesar Rp16.000.000.
Setelah direnovasi, ferry dapat digunakan selama 10 tahun.
Pada akhir tahun ke 10, ferry memiliki nilai residu sebesar
Rp10.000.000. Nilai residu ferry tersebut saat ini adalah
Rp14.000.000. Biaya operasi ferry per tahun sebesar
Rp32.000.000 dan menghasilkan pendapatan per tahun
Rp50.000.000.
7 -34
7 -35
Alternatif II: Membeli ferry baru dengan harga
Rp72.000.000. Umur ekonomis ferry baru adalah 10 tahun,
dan pada akhir tahun ke 5 memerlukan beberapa perbaikan
dengan biaya Rp5.000.000. Pada akhir tahun ke 10, ferry ini
memiliki nilai residu sebesar Rp10.000.000. Biaya untuk
mengoperasikan ferry adalah Rp24.000.000 per tahun, dan
menghasilkan pendapatan sebesar Rp50.000.000 per tahun.
Perusahaan menghendaki tingkat kembalian minimum 18%
sebelum pajak untuk seluruh jenis investasi.
Pendekatan Total Cost
Ferry Baru
Pendapatan tahunan
Rp50.000.000
Beban tunai operasi tahunan
24.000.000
Arus kas masuk bersih tahunan
Rp26.000.000
Keterangan
Tahun
Arus Kas
Faktor Bunga
(18%)
Beli Ferry Baru
0
(72.000.000)
1,000
 Investasi awal
5
(5.000.000)
0,437
 Biaya perbaikan
1-10
26.000.000
4,494
 Cashflow
0
14.000.000
1,000
 Nilai Residu FL
10
10.000.000
0,191
 NR Ferry Baru
Net Present Value
Pakai Ferry Lama
 Investasi awal
 Biaya perbaikan
 Cashflow
 Nilai Residu
0
(40.000.000)
5
(16.000.000)
1-10
18.000.000
10
10.000.000
Net Present Value
1,000
0,437
4,494
0,191
Selisih
7 -36
Ferry Lama
Rp50.000.000
32.000.000
Rp18.000.000
Nilai Tunai
Arus Kas
(72.000.000)
(2.185.000)
116.844.000
14.000.000
1.910.000
58.569.000
(40.000.000)
(6.992.000)
80.892.000
1.910.000
35.810.000
22.759.000
7 -37
Pendekatan incremental
Ferry Baru
Pendapatan tahunan
Rp50.000.000
Beban tunai operasi tahunan
24.000.000
Arus kas masuk bersih tahunan
Rp26.000.000
Keterangan
Tahun Arus Kas
Faktor Bunga
(18%)
Kenaikan Investasi
0
(32.000.000)
1.000
Penghematan Biaya
5
11.000.000
0,437
Kenaikan Arus Kas
1-10
8.000.000
4,494
NR Ferry Lama
0
14.000.000
1,000
Net Present Value
Ferry Lama
Rp50.000.000
32.000.000
Rp18.000.000
Nilai Tunai
Arus Kas
(32.000.000)
4.807.000
35.952.000
14.000.000
22.759.000
7 -38
Keputusan Biaya Terendah (Least Cost Decision)
Ilustrasi 7: PT Victoria mempertimbangkan investasi
sebagai berikut:
Mesin Lama
Mesin Baru
Harga Perolehan
400.000.000
500.000.000
Nilai sisa (saat ini)
60.000.000
--Beban operasi tahunan
300.000.000
180.000.000
Biaya perbaikan (saat ini)
80.000.000
-Nilai sisa akhir tahun ke 6
0
100.000.000
Sisa umur ekonomis
6 tahun
6 tahun
Jika tingkat bunga pasar yang berlaku saat itu adalah 10%,
apa rekomendasi yang diberikan kepada manajemen?
7 -39
Analisis dengan pendekatan Total Cost:
Keterangan
Tahun
Arus
Kas Masuk
Beli Mesin:
- Investasi
0
(500.000.000)
- Ninai residu mesin lama
0
60.000.000
- Biaya Operasi
1-6
(180.000.000)
- Nilai residu
6
100.000.000
Nilai Tunai Bersih
Mesin Lama:
- Biaya Perbaikan
- Biaya Operasi
0
(80.000.000)
1-6
(300.000.000)
Nilai Tunai Bersih
Faktor
Bunga
(10%)
Nilai Tunai
Arus Kas
1,000
1,000
4,355
0,564
(500.000.000)
60.000.000
(783.900.000)
56.400.000
(1.167.500.000)
1,000
4,355
(80.000.000)
(1.306.500.000)
(1.386.500.000)
Selisih
219.000.000
7 -40
Analisis dengan pendekatan incremental cost:
Keterangan
Tambahan Investasi
NR Mesin Lama
Penghematan Biaya
Selisih Nilai Residu
Faktor
Bunga
Tahun
(10%)
(420.000.000) 1,000
0
60.000.000 1,000
0
(120.000.000) 4,355
1-6
100.000.000 0,564
6
NPV dengan membeli mesin baru
Arus
Kas Masuk
Nilai Tunai
Arus Kas
(420.000.000)
60.000.000
522.600.000
56.400.000
219.000.000
CAPITAL RATIONING
7 -41
 Pengertian
 Constraints: sifat proyek (parsial/non-parsial) dan dana
 Tahap analisis:
o Hitung indeks NPV dengan rumus
Indeks NPV = NPV/Investasi awal
o Merangking seluruh proyek urut indeks NPV
o Mengalokasikan dana yang tersedia ke dalam
proyek-proyek
 Ilustrasi 9:
7 -42
 PT. Bina Citra menghadapi lima alternatif proyek investasi
yang semuanya menjanjikan NPV positif dan dana yang
dibutuhkan untuk lima proyek tersebut Rp100.000.000.000.
Perusahaan hanya memiliki dana sebesar
Rp60.000.000.000. Dengan kondisi tersebut perusahaan
harus melakukan kajian dan pemilihan proyek-proyek
dengan kendala dana untuk menghasilkan nilai maksimum
bagi perusahaan. Salah satu pendekatan  capital
rationing, yaitu merupakan pendekatan dalam pemilihan
berbagai alternatif proyek investasi apabila perusahaan
memiliki dana terbatas. Nilai perusahaan dimaksimumkan
dengan mimilih kombinasi proyek yang menyerap dana
yang tersedia dan memaksimumkan jumlah NPV
7 -43
Jika dana untuk investasi sebesar Rp600.000.000,00 dan
peluang investasi tersedia untuk lima proyek dengan masingmasing nilai investasi dan NPV sebagai berikut:
Proyek
A
B
C
D
E
Nilai Investasi
Rp200.000.000,00
400.000.000,00
160.000.000,00
100.000.000,00
40.000.000,00
Rp900.000.000,00
NPV
Rp40.000.000,00
112.000.000,00
48.000.000,00
10.000.000,00
20.000.000,00
7 -44
Proyek
A
B
C
D
E
Proyek
E
C
B
A
D
Nilai Investasi
Rp200.000.000
400.000.000
160.000.000
100.000.000
40.000.000
Rp900.000.000
Investasi yang
Dibutuhkan
Rp 40.000.000
160.000.000
400.000.000
200.000.000
100.000.000
NPV
Rp40.000.000
112.000.000
48.000.000
10.000.000
20.000.000
Dana yang
Dialokasikan
Rp 40.000.000
160.000.000
400.000.000
Indeks NPV
0,20
0,28
0,30
0,10
0,50
Pendanaan
Kumulatif
Rp 40.000.000
200.000.000
600.000.000
600.000.000
600.000.000
Investasi yang Dapat Dipecah (Divisible Investment)
Jika dana yang tersedia Rp400.000.000,00. Namun proyek dapat
dipecah (investasi dapat dilakukan untuk sebagian saja, tidak harus
100%)
Proyek
E
C
B
Investasi yang
Dibutuhkan
Rp 40.000.000
160.000.000
400.000.000
Dana yang
Dialokasikan
Rp 40.000.000
160.000.000
200.000.000
Pendanaan
Kumulatif
Rp 40.000.000
200.000.000
400.000.000
Sedangkan jumlah NPV yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Proyek
E
C
B
Nilai Investasi
Rp 40.000.000
160.000.000
200.000.000
NPV
Rp 20.000.000
48.000.000
56.000.000
Total NPV
Rp124.000.000
7 -45
7 -46
Investasi Tidak Dapat Dipecah (Indivisible Investment)
Alokasi 1
Proyek
E
C
A
Alokasi
Rp 40.000.000
160.000.000
200.000.000
Rp400.000.000
Index
0,50
0,30
0,20
NPV
Rp 20.000.000
48.000.000
40.000.000
Rp108.000.000
Alokasi 2
Proyek
B
Alokasi
Rp400.000.000
Index
0,28
NPV
Rp112.000.000
 Proyek yang Saling Meniadakan
7 -47

Jika dana yang dimiliki oleh perusahaan tidak terbatas
jumlahnya, maka proyek yang menghasilkan NPV tertinggilah
yang akan dipilih dari proyek-proyek yang saling meniadakan.

Namun jika dana terbatas, maka kriteria NPV tidak dapat lagi
digunakan karena pemilihan beberapa proyek akan
mempengaruhi ketersediaan dana untuk proyek-proyek lainnya.

Jika F dan G proyek saling meniadakan, dan proyek H adalah
proyek independen, perusahaan tersedia dana
Rp800.000.000,00, maka
Proyek
F
G
H
Investasi
Rp 400.000.000
800.000.000
400.000.000
Rp1.600.000.000
NPV
Rp 240.000.000
480.000.000
280.000.000
Rp1.000.000.000
7 -48
PENDEKATAN LAIN DALAM ANALISIS INVESTASI
1. Periode kembalian investasi (payback period)
2. Metoda tingkat kembalian sederhana (simple rate of
return).
Metoda Periode Kembalian Investasi (Payback Method)
Investasi Awal
Periode Kembalian =
Arus Kas Masuk Bersih Tahunan
7 -49
Ilustrasi : PT Wulandari saat ini memerlukan sebuah mesin.
Perusahaan mempertimbangkan 2 alternatif, yaitu mesin A,
dengan harga Rp90.000.000 dan akan menghemat biaya
operasi sebesar Rp30.000.000 per tahun; dan mesin B,
dengan harga sebesar Rp72.000.000 dan akan menghemat
biaya operasi sebesar Rp30.000.000 per tahun. Mesin
manakah yang harus dibeli?
Periode Kembalian (A) =
Periode Kembalian (B) =
90.000.000
30.000.000
72.000.000
30.000.000
= 3 tahun
= 2,4 tahun
7 -50
Kelemahan:
 Metoda ini bukan merupakan pengukur kemampulabaan
sebuah investasi yang sesungguhnya, namun hanya
mengukur waktu yang diperlukan untuk menutup
investasi awal.
 Jika ada tambahan informasi yaitu informasi tentang
umur ekonomis. Umur ekonomis untuk mesin A adalah
10 tahun dan umur ekonomis untuk mesin B adalah 5
tahun. Dengan tambahan informasi tersebut , alternatif
manakah yang akan dipilih?
Kelebihan:
 Membantu manajer melakukan penyaringan
 Bermanfaat bagi perusahaan yang baru yang kondisinya
kekurangan kas.
 Bermanfaat bagi industri yang produknya cepat usang.
7 -51
Ilustrasi: PT Padang Arofah ingin mengganti mesin lama mesin
baru. Mesin baru memiliki harga Rp480.000.000 dan memiliki
umur ekonomis 8 tahun. Tambahan pendapatan per tahun dan
biaya yang berhubungan dengan mesin baru adalah:
Penjualan
Biaya variabel
Marjin kontribusi
Biaya-biaya tetap:
- Gaji
Rp162.000.000
- Pemeliharaan
18.000.000
- Depresiasi
60.000.000
Total biaya tetap
Laba bersih
Rp900.000.000
540.000.000
Rp360.000.000
240.000.000
Rp120.000.000
Mesin lama dijual dengan harga Rp30.000.000. Perusahaan
akan mengganti mesin jika periode kembalian investasi kurang
dari 3 tahun. Keputusan apa yang akan dibuat oleh
manajemen?
7 -52
Langkah 1: menghitung arus kas masuk bersih per tahun
Laba bersih
Rp120.000.000,00
Ditambah: depresiasi
60.000.000,00
Arus kas masuk bersih
Rp180.000.000,00
Langkah 2: menghitung investasi yang diperlukan
Harga perolehan alat baru
Rp480.000.000,00
Nilai jual mesin lama
30.000.000,00
Investasi yang diperlukan
Rp450.000.000,00
Langkah 3: menghitung periode kembalian investasi
Periode Kembalian =
450.000.000
180.000.000
= 2,5 tahun
7 -53
Ilustrasi: PT Ar-Raudhah sedang mempertimbangkan
sebuah usulan proyek investasi. Proyek tersebut
membutuhkan investasi awal sebesar Rp24.000.000,00 dan
arus kas masuk selama 8 tahun adalah sebagai berikut:
Tahun
1
2
3.
4
5
6
7
8
Investasi
Rp24.000.000
Arus Kas
Rp6.000.000
0
12.000.000
6.000.000
3.000.000
18.000.000
12.000.000
12.000.000
7 -54
Th
1
2
3
4
Saldo
Saldo
Investasi
Arus Kas Investasi
Awal Tahun Masuk Akhir Tahun
24.000.000 6.000.000 18.000.000
18.000.000
0 18.000.000
18.000.000 12.000.000 6.000.000
6.000.000 6.000.000
0
7 -55
Ilustrasi B: PT Ar-Raudhah sedang mempertimbangkan
sebuah usulan proyek investasi. Proyek tersebut
membutuhkan investasi awal sebesar Rp24.000.000,00 dan
arus kas masuk selama 8 tahun adalah sebagai berikut:
Tahun
1
2
3.
4
5
6
7
8
Investasi
Rp24.000.000
Rp12.000.000
Arus Kas
Rp6.000.000
0
12.000.000
6.000.000
3.000.000
18.000.000
12.000.000
12.000.000
7 -56
Th
1
2
3
4
5
6
7
8
Saldo
Saldo Investasi
Investasi Tambahan Setelah Ada
Awal Tahun Investasi
Tambahan
24.000.000
24.000.000
18.000.000
18.000.000
18.000.000
18.000.000
6.000.000 12.000.000
18.000.000
12.000.000
12.000.000
9.000.000
9.000.000
0
0
0
0
Arus Kas
Masuk
6.000.000
0
12.000.000
6.000.000
3.000.000
18.000.000
12.000.000
12.000.000
Saldo
Investasi
Akhir Tahun
18.000.000
18.000.000
6.000.000
12.000.000
9.000.000
0
0
0
7 -57
Metoda Tingkat Kembalian Sederhana
(Simple Rate Of Return Method)
 Disebut juga metoda accounting rate of return (ARR);
unadjusted rate of return, dan financial statement.
TK (SRR) =
Tambahan Pendapatan – Tambahan Biaya
= Tambahan Laba
=
Investasi Awal
Atau
Tingkat Kembalian =
Atau
Tingkat Kembalian =
Laba Bersih
Investasi Awal
=
Penghematan Biaya – Depresiasi Alat Baru
Investasi Awal
=
7 -58
Ilustrasi:
Perusahaan teh Jabal Nur adalah perusahaan pengolah teh
pelangsing tubuh. Saat ini perusahaan ingin membeli
tambahan mesin yang memiliki harga Rp1.080.000.000 dan
memiliki umur ekonomis 9 tahun tanpa nilai residu. Mesin
tersebut
akan
meningkatkan
pendapatan
sebesar
Rp540.000.000 per tahun. Tambahan biaya operasi untuk
mesin baru adalah Rp240.000.000 per tahun.
ARR =
540.000.000 – (240.000.000 + 120.000.000)
1.080.000.000
= 16,7%
=
7 -59
Ilustrasi 12: Mindanau Farm Inc. saat ini memiliki karyawan
yang akan bertugas khusus memilah (sortir) telur ayam.
Biaya yang dikeluarkan untuk menyortir tersebut adalah
Rp180.000.000 per tahun. Perusahaan mempertimbangkan
untuk membeli mesin penyortir baru seharga Rp540.000.000
dengan umur ekonomis 15 tahun dan biaya operasi sebesar
Rp60.000.000 per tahun. Alat sortir konvesional yang saat
ini dipakai, dapat dijual dengan harga Rp15.000.000
Tingkat Kembalian =
Penghematan Biaya – Depresiasi Alat Baru
Investasi Awal
=
Tingkat Kembalian =
120.000.000 – (540.000.000 : 15)
540.000.000 – 15.000.000
= 16%
=
7 -60
POSTAUDIT TERHADAP PROYEK INVESTASI TERPILIH
 Postaudit sebuah proyek investasi yang terpilih
merupakan tindak lanjut setelah sebuah usulan proyek
investasi dipilih dan diterapkan.
 Tujuan: untuk mengetahui apakah kinerja proyek
investasi yang diharapkan benar-benar dapat dicapai.
 Hasil postaudit ini dapat digunakan oleh manajemen
untuk melakukan tindakan koreksi guna memperbaiki
kinerja proyek atau bahkan menghentikan sama sekali
proyek tersebut guna menghindari kerugian yang lebih
besar di masa mendatang.
 Postaudit juga memberikan masukan kepada manajer
untuk membuat keputusan yang lebih bijaksana di masa
mendatang.
 Dalam postaudit, digunakan teknik yang sama dengan
teknik yang dipakai dalam proses memilih usulan proyek
investasi. Namun dengan menggunakan data yang
sesungguhnya (actual observed data).
7 -61
INVESTASI MODAL DI LINGKUNGAN INDUSTRY
MAJU
 Investasi jangka panjang berhubungan dengan
otomasi
(komputerisasi)
pabrik.
Sebelumnya
perusahaan meningkatkan efisiensi penggunaan
teknologi yang sekarang dipakai. Contoh JIT
 Perbedaan Sifat investasi
Investasi dalam lingkungan manufaktur yang
diotomasi lebih kompleks. Investasi di lingkungan
manufaktur yang baru melekat pad aktiva tetap dan
sebagian lagi melekat pada aktiva lain yang
memberikan manfaat tidak langsung dan tidak
berwujud seperti: software, perekayasaan, pelatihan
dan implementasi.
Perbedaan Cara mengestimasi arus kas operasi
7 -62
 Manfaat tak berwujud dan manfaat tidak langsung nilainya
sangat material dan penting bagi kelayakan sebuah proyek.
Kualitas yang lebih baik, lebih dipercaya, kepuasan
pelanggan meningkat, dan kenaikan kemampuan
perusahaan untuk menjaga pangsa pasar, semuanya
merupakan manfaat tidak berwujud dari sistem JIT.
Data yang berhubungan dengan investasi di lingkungan industry maju
atau flexible manufacturing system (FMS):
Investasi:
Biaya langsung
Software, dll
Total investasi
Arus kas bersih setelah pajak
Arus kas bersih setelah pajak status quo
Selisih (manfaat)
Rincian selisih
Manfaat langsung:
Penurunan BTKL
Pengurangan sisa bahan
Penurunan biaya set up
Sub-total
Manfaat tidak berwujud:
Berkurangnya jumlah pengerjaan ulang
Berkurangnya pekerjaan garansi
Pemeliharaan posisi kompetitif
Sub-total
Manfaat tidak langsung:
Penjadwalan produksi yang lebih baik
Penurunan upah
Sub - total
Total
FMS
Status Quo
200.000.000
160.000.000
360.000.000
100.000.000
(20.000.000)
80.000.000
20.000.000
30.000.000
10.000.000
4.000.000
44.000.000
4.000.000
8.000.000
20.000.000
32.000.000
2.200.000
1.800.000
4.000.000
80.000.000
7 -63
7 -64
Evaluasi FMS. Perusahaan memilih untuk melanjutkan proses
produksi dengan peralatan konvensional 10 th mendatang
atau pindah sistem baru dengan UE 10 th, tingkat bunga pasar
12%, NPV untuk sistem baru adalah:

Perhitungan NPV: (I = 12%; n = 10 th)
Present value (80.000.000x5,65) Rp452.000.000,00
Investasi
(360.000.000,00)
NPV
Rp92.000.000,00
Hitungan di atas positif, berarti usulan investasi tersebut
layak diterima.
Namun jika manfaat tidak berwujud dieliminasi, maka
manfaat yang diakui tinggal Rp44.000.000,00
Present value (44.000.000x5,65) Rp248.600.000,00
Investasi
(360.000.000,00)
NPV
Rp(111.400.000,00)
7 -65
Bila manfaat tidal kangsung dan tidak berwujud diakui
KECUALI manfaat kompetisi (dianggap investasi
tersebut tidak memberikan dampak terhadap posisi
kompetitif), maka nilai manfaat yang diakui tinggal
Rp60.000.000,00 sehingga NPVnya adalah
Present value (60.000.000x5,65)
Investasi
NPV
Rp339.000.000,00
(360.000.000,00)
Rp(21.000.000,00)
Kesimpulan
Analisis investasi modal sedikit lebih sulit dilakukan
dalam hal identifikasi input bagi analisis. Derajat
pengakuan terhadap manfaat tak berwujud dan tidak
kelihatan juga berpengaruh kuat terhadap kelayakan
usulan investasi
7 -66
The End