konsep-konsep dasar dalammanajemen keuangan

Download Report

Transcript konsep-konsep dasar dalammanajemen keuangan

MANAJEMEN KEUANGAN 1
(PENGANTAR MANAJEMEN
KEUANGAN)
DIPERGUNAKAN UNTUK LINGKUNGAN
SENDIRI (ikopin)
MANAJEMEN KEUANGAN
Definisi Manajemen Keuangan :
Manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian
dana dalam berbagai bentuk investasi maupun usaha
pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi.
Jadi, perusahaan setiap saat dapat dipandang sebagai
kumpulan dana dari berbagai sumber dana. Pemegang saham
dan investor menanamkan dananya dalam bentuk penyertaan
modal, Kreditur menanamkan dananya sebagai pinjaman.
10 AKSIOMA MANAJEMEN KEUANGAN:
1. KESEIMBANGAN RISK AND RETURN
2. TIME VALUE OF MONEY
3. CASH ON HAND
4. INCREMENTAL CASH FLOW
5. KONDISI PERSAINGAN PASAR
6. PASAR MODAL YANG EFISIEN
7. AGENCY PROBLEM
8. TAX
9. TIDAK SEMUA RISIKO SAMA
10. MELAKUKAN SESUATU YANG TIDAK BENAR
Fungsi Manajer Keuangan :
a. Bidang Keputusan Investasi
Investasi merupakan aktivitas penggunaan dana
dalam keseluruhan aset perusahaan. Secara garis
besar keputusan investasi dapat dikelompokkan ke
dalam investasi jangka pendek maupun investasi
jangka panjang.
b. Bidang Keputusan Pendanaan
Untuk melakukan investasi diperlukan sejumlah dana
yang harus diperoleh / digali oleh perusahaan
(financing decision)
c. Kebijakan Dividen
Menyangkut tentang keputusan apakah laba yang
diperoleh perusahaan seharusnya dibagikan dalam
bentuk dividen kepada pemegang saham ataukah
laba tersebut sebaiknya ditahan guna investasi
dimasa mendatang.
Ruang Lingkup Manajemen Keuangan :
Manajemen keuangan menyangkut kegiatan – keiatan
perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan
keuangan. Terkait dengan bidanga - bidang yang
menjadi tanggung jawab manajer keuangan, maka
ruang lingkup manajemen keuangan secara skematis
dapat digambarkan sebagai berikut :
2
3
Manajer
Keuangan
1
4b
4a
Keterangan :
1. : Aliran kas dari investor (penjual saham dan abligasi)
2. : Alokasi dana untuk operasi perusahaan
3. : Aliran kas hasil operasi perusahaan
4a. : Pembayaran deviden / bunga
4b : Laba ditahan
KONSEP-KONSEP DASAR DALAM
MANAJEMEN KEUANGAN
MANAJEMEN KEUANGAN
Semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang berhubungan
dengan usaha untuk memperoleh sumber dana dengan biaya yang
relatif murah dan usaha untuk menggunakan dana tersebut
secara efisien
Fungsi-fungsi Manajemen Keuangan
Financing
Investment
Dividend Policy
Fungsi pendanaan ( financing )
Fungsi pendanaan melahirkan keputusan pendanaan atau kebijakan struktur modal
Keputusan pendanaan berkaitan dengan masalah bagaimana manajer keuangan
harus mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber–sumber dana
yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan–kebutuhan investasi
serta kegiatan usahanya
Fungsi investasi ( investment )
Fungsi investasi melahirkan keputusan investasi
Keputusan investasi berkaitan dengan masalah bagaimana manajer keuangan
harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk–bentuk investasi yang dapat
mendatangkan keuntungan bagi perusahaan di masa yang akan datang
Fungsi pembagian laba ( dividend policy )
Fungsi pembagian laba melahirkan keputusan dividen
Keputusan dividen merupakan keputusan manajemen keuangan untuk
menentukan : (a) Besarnya persentase laba yang dibagikan kepada
para pemegang saham dalam bentuk cash dividend, (b) stabilitas
dividen yang dibagikan, (c) dividen saham (stock dividend),
(d) pemecahan dividend (stock splits), (e) penarikan kembali saham
yang beredar.
Tujuan manajemen keuangan
Maksimalisasi nilai perusahaan (kesejahteraan pemegang saham)
Peranan Manajer Keuangan
2
Operasi perusahaan
(sekelompok aktiva riil )
1
Manajer
keuangan
3
4
Pasar modal / pasar uang
(pemodal yang memiliki
aktiva riil)
Keterangan :
1.
Manajer keuangan memperoleh dana / kas dari pasar modal /
pasar uang dengan cara menjual financial assets (saham, obligasi,
dan surat berharga lainnya), atau memperoleh kredit dari bank
atau sumber dana lainnya.
2.
Dana / kas yang diperoleh tersebut diinvestasikan pada berbagai
aktiva (real asset) untuk mendanai kegiatan / operasi
perusahaan, contohnya tanah, mesin, dll.
3.
Apabila aktiva perusahaan berjalan dengan baik, maka dari real
asset akan dihasilkan laba (berupa cash in flow) yang lebih besar
dari jumlah yang diinvestasikan.
4.
Laba / kas yang diperoleh dapat dikembalikan kepada pemilik
dana atau diinvestasikan kembali (reinvestasi) ke dalam
perusahaan
Asas - Asas Pembelanjaan
1. Asas Likuiditas :
Mengajarkan bahwa dalam kebijakan financing harus memperhatikan
lamanya dana digunakan oleh perusahaan. Dalam asas ini berlaku
maturity matching principles.
2. Asas Solvabilitas :
Mengajarkan bahwa dalam kebijakan financing harus memperhatikan
faktor psikologis dari calon investor.
3. Asas Rentabilitas :
Mengajarkan bahwa dalam kebijakan financing harus memperhatikan
konsekuensi kewajiban memberikan balas jasa dari perusahaan yang
bersangkutan kepada para calon investor.
4. Asas Kekuasaan :
Mengajarkan bahwa dalam kebijakan financing harus memperhatikan
kebijakan manajemen perusahaan.
Jenis – Jenis Pembelanjaan
Berdasarkan aktivitas
Pembelanjaan aktif : aktivitas untuk menginvestasikan dana
Pembelanjaan pasif : aktivitas untuk memperoleh dana
Berdasarkan sumber dana
Pembelanjaan intern
Pembelanjaan ekstern
: sumber dana berasal dari dalam
perusahaan
: sumber dana berasal dari luar
perusahaan
Sumber-sumber Dana
Sumber intern ( internal sources ), yaitu sumber dana yang
dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, meliputi :
laba ditahan dan akumulasi penyusutan
Sumber ekstern ( external sources ), yaitu sumber dana yang
berasal dari luar perusahaan, yaitu dari kreditur, pemilik, peserta
atau pengambil bagian di dalam perusahaan
Laporan Keuangan
1. Neraca (balance sheet)
Neraca dapat diartikan sebagai suatu bentuk laporan keuangan
yang menunjukkan posisi harta (aktiva), utang dan modal
(ekuitas dan disusun pada setiap akhir periode (tahun, semester,
triwulan).
Bentuk Skontro
PT. X
Neraca
Per ....
Aktiva
Operating Assets
Tangible Assets
(Aktiva Berwujud)
Pasiva
Aktiva lancar
(Current Assets)
Utang lancar
(Current liabilities)
Aktiva tetap
(fixed assets)
Utang jangka panjang
(long tarm debt)
Aktiva lain
(Other assets)
Modal sendiri
(Equity)
Aktiva tidak berwujud
(Intangible assets)
Modal
Asing
Contoh format perusahaan produksi
PT. X
Neraca per 31 – 12 – 19..
Aktiva
AL
AT
Pasiva
Kas / Bank
Surat Berharga
Piutang Usaha
Persediaan Barang
Biaya Dibayar Dimuka
xx
xx
xx
xx
xx
Mesin / Peralatan
Gedung
Tanah
xx
xx
xx
xx
UL
Utang Dagang
Utang Wesel
Utang Pajak
xx
xx
xx
UJPJ
Utang Obligasi
Utang Bank
MODAL SENDIRI
Modsal Saham
Cadangan
Laba Ditahan (RE)xx
xx
xx
xx
xx
xx
Keterangan :
AL
: Aktiva lancar (Current Assets)
AT
: Aktiva Tetap (Fixed Assets)
AT + AL
: Aktiva Operasi (Operation Assets)
UL
: Utang Lancar (Current Liabilities)
UJPJ
: Utang Jangka Panjang (Lebih dari 1 tahun)
RE
: Retained Earning (Laba Ditahan)
Untuk contoh yang konkrit, dapat disajikan sebagi berikut :
PT. ZA
Neraca 31 – 12 - 00
Aktiva
Pasiva
AKT Lancar
Kas/Bank
Surat berharga
Piutang
Persediaan
AKT Tetap
Mesin
Kendaraan
Gedung
Tanah
Jumlah
350
25
1125
2150
1850
1100
2900
4000
13500
Kewajiban Lancar
Hutang Dagang
Hutang pajak
Hutang Wesel
800
120
130
Hutang Jangka Panjang
Hutang Obligasi
Hutang Investasi
1750
2000
Modal Sendiri
Modal Saham
RE
Jumlah
7500
1200
13500
Manajemen Keuangan
PT. ZA
Neraca 31 – 12 - 00
Aktiva
Aktiva lancar
Kas / Bank
Surat berharga
Piutang
Persediaan
Aktiva tetap
Mesin
Kendaraan
Gedung
Tanah
350
25
1125
2150
1850
1100
2900
4000
13500
Pasiva
Kewajiban lancar
Hutang dagang
Hutang pajak
Hutang wesel
Hutang Jangka Panjang
Hutang obligasi
Hutang investasi
Modal Sendiri
Modal saham
Laba ditahan
800
120
130
1750
2000
7500
1200
13500
2) Laporan Laba / Rugi (income statement)
Pada prinsipnya, laporan rugi / laba adalah bentuk laporan
keuangan yasng menunjukkan hasil kegiatan operasi perusahaan,
untuk suatu periode akuntansi tertentu (satu tahun, satu semester,
satu triwulan atau satu bulan).
Struktur laporan
Laporan R/L secara prinsip dibedakan antara laporan perusahaan
produksi dengan perusahaan jasa, yang dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Perkiraan
Hasil Penjualan
Perusahaan Produksi
Penjualan
Perusahaan Jasa
Pendapatan
Harga Pokok
Harga Penjualan
Beban Usaha
Struktur Umum (perusahaan produksi)
Penjualan (net sales)
Harga pokok (cost of good sold)
xx
(xx)
Laba kotor (gross sales)
Biaya operasi (operating expenses)
xx
(xx)
Laba operasi (operating income atau earning before
interest & tax / EBIT)
Bunga (interest expenses)
(xx)
Pendapatan lain (other income)
xx
Biaya lain (other expenses)
(xx)
xx
Laba sebelum pajak (earning before tax / EBT)
Pajak (tax)
Laba bersih (earning after tax / EAT)
Deviden
Laba ditahan (retained earning / RE)
xx
(xx)
xx
(xx)
xx
PT. ZA
Penjualan
Harga Pokok
Laba Kotor
Beaya Operasi
Laba operasi
36.200
(21.100)
15.100
(3.800)
11.300
Bunga
Pendapatan lain
Beaya lain
Laba sebelum pajak
Pajak 30%
Laba bersih
Deviden
Laba ditahan
(300)
400
(250)
11.150
(3.345)
7.805
(7.100)
705





















PT. ABC
LAPORAN ARUS KAS
2004
(dalam jutaan Rp)
_____________________________________________________________________
Kas dari Operasi
Pendapatan bersih (Net income)
329
Biaya tidak tunai :
Depresiasi
48
Pajak terhutang
8
Lain-lain, termasuk amortisasi
19
Perubahan pada modal kerja :
Penurunan (kenaikan) pada persediaan
116
Penurunan (kenaikan) pada piutang
(74)
Penurunan (kenaikan) pada aktiva lancar lainnya (8)
Kenaikan (penurunan) pada hutang dagang
(31)
Kenaikan (penurunan) pada hutang lancar lainnya 28
Kas dari Operasi
Kas dari (digunakan) investasi
Tambahan pada gedung, tanah, perlengkapan
Tambahan pada aktiva tetap lainnya
435
(102)
(8)






Kas dari (digunakan) investasi
Kas dari (digunakan) pendanaan
Tambahan (pengurangan) hutang
Dividen
Lainnya
(110)
(152)
(45)
10




Kas dari (digunakan) pendanaan
Kenaikan bersih pada kas dan sekuritas
Kas pada awal tahun
140
138



Kas pada akhir tahun
278
(187)
LAPORAN TAHUNAN:
EMPAT LAPORAN DASAR

Neraca

Laporan laba-rugi

Laporan laba ditahan

Laporan arus kas
P
e
NERACA PERUSAHAAN

Neraca perusahaan menunjukkan aktiva di sisi kiri
sementara kewajiban dan ekuitas atau klaim terhadap
aktiva ditunjukkan di sisi kanan

Neraca adalah potret posisi keuangan perusahaan pada
periode tertentu
LAPORAN LABA-RUGI

Laporan laba-rugi menunjukkan hasil operasi selama
periode tertentu

Laporan ini juga menunjukkan laba per saham sebagai
“bottom line”
LAPORAN LABA DITAHAN

Laporan laba ditahan menunjukkan perubahan laba
ditahan di antara dua tanggal neraca

Laba ditahan menunjukkan klaim terhadap aktiva, alihalih menunjukkan aktiva per ekuitas pemegang saham
LAPORAN ARUS KAS

Laporan arus kas mencakup faktor-faktor yang berdampak
terhadap arus kas (selama periode akuntansi tertentu),
antara lain:
 Aktivitas operasi
 Investasi
 Pembiayaan
ARUS KAS BERSIH

Arus kas bersih sering dinyatakan sebagai:
laba bersih ditambah penyusutan
karena penyusutan adalah pos nonkas terbesar
ARUS KAS BERSIH
VS LABA AKUNTANSI

Laba akuntansi mungkin mencantumkan laba dan beban
yang tidak tercantum dalam arus kas bersih, karena tidak
diterima/dibayarkan dalam satu periode akuntansi

Investor lebih tertarik pada proyeksi arus kas bersih
daripada laporan laba, karena kas menentukan dividen
yang dibayarkan atau modal yang diinvestasikan untuk
menunjang pertumbuhan
ARUS KAS OPERASI

Arus kas operasi adalah arus kas yang berasal dari operasi
normal:
perbedaan antara pendapatan kas dan biaya kas,
termasuk pajak atas laba operasi

Arus kas ini berbeda dengan arus kas bersih, karena tidak
memasukkan beban bunga
NILAI TAMBAH PASAR

Nilai tambah pasar atau market value added
(MVA) menunjukkan perbedaan antara nilai
saham dan jumlah ekuitas yang telah
ditanamkan oleh investor
NILAI TAMBAH EKONOMI

Nilai tambah ekonomi atau economic value added (EVA)
adalah perbedaan antara laba operasi setelah pajak dan
total biaya modal, termasuk biaya modal ekuitas

EVA adalah estimasi nilai yang dihasilkan manajemen
selama setahun berjalan

EVA sangat berbeda dengan laba akuntansi, karena tidak
membebankan biaya penggunaan atas modal ekuitas
PAJAK

Nilai dari aktiva ditentukan oleh arus kas setelah pajak
yang dihasilkannya

Tarif pajak dan aspek lain dari sistem pajak ditentukan
secara tahunan oleh Kongres

Amerika Serikat menerapkan tarif pajak progresif, di mana
semakin tinggi laba maka semakin tinggi juga persentase
pajak yang harus dibayarkan
AKTIVA MODAL:
KEUNTUNGAN DAN KERUGIANNYA

Aktiva modal adalah aktiva seperti saham, obligasi, dan
real estat

Keuntungan modal (capital gain) diperoleh bila aktiva
modal terjual di atas harga perolehannya

Kerugian modal (capital loss) diperoleh bila aktiva modal
terjual dengan mengalami kerugian

Kerugian/keuntungan jangka panjang terjadi bila aktiva
dimiliki lebih dari jangka waktu satu tahun
LABA OPERASI DAN PAJAKNYA

Laba operasi yang dibayarkan sebagai
dividen akan menjadi subjek pajak
berganda:
 Pertama, laba tersebut dibebani pajak di
tingkat perusahaan
 Lalu, para pemegang saham harus
membayar pajak pribadi atas dividen yang
mereka terima
PAJAK PENDAPATAN PERUSAHAAN

Seperti halnya pendapatan biasa, pendapatan bunga yang
diterima perusahaan akan dikenai pajak

Tapi, 70 persen dividen yang diterima oleh satu
perusahaan dari perusahaan lain berasal dari laba kena
pajak, karena diketahui bahwa pendapatan dividen
perusahaan akan terkena pajak tiga kali

Karena bunga yang dibayar perusahaan adalah beban yang
bisa dikurangkan (sedangkan dividen tidak) maka sistem
pajak lebih menyukai pembiayaan dengan utang daripada
dengan ekuitas
KERUGIAN PERUSAHAAN

Kerugian operasi perusahaan dapat:
 Dikompensasi ke belakang, untuk setiap 3 tahun
 Dikompensasi ke depan untuk setiap 15 tahun
 Dipakai mengoffset laba kena pajak dalam tahun berjalan
PERUSAHAAN S

Perusahaan S adalah perusahaan kecil yang
keuntungannya adalah kewajiban yang terbatas

Meskipun demikian, perusahaan S tetap dibebani pajak
seperti perusahaan perorangan atau persekutuan
MANAJEMEN MODAL KERJA
KONSEP MODAL KERJA
KUNTITATIF
WC = CA
KUALITATIF
WC = CA – CL
FUNGSIONAL
WC, PWC, NWC
Jenis-jenis Modal Kerja
Primary WC
Permanent Working Capital
Normal WC
Seasonal WC
Variable Working Capital
Cyclical WC
Emergency WC
Kebijakan Modal Kerja
Kebijakan konservatif
Kebutuhan dana
lebih banyak dibelanjai
dengan sumber dana
jangka panjang
Kebijakan moderat
Kebutuhan dana jangka
panjang (pendek)
dibelanjai oleh
sumber dana jangka
panjang(pendek)
Kebijakan agresif
Kebutuhan dana
lebih banyak dibelanjai
dengan sumber dana
jangka pendek
Penentuan besarnya kebutuhan modal
kerja
Besar kecilnya kebutuhan modal kerja tergantung
pada 2 faktor :
Periode perputaran atau periode
terikatnya modal kerja
Pengeluaran kas rata–rata setiap
harinya
MANAJEMEN KAS
(CASH MANAGEMENT)
Kas
Bentuk aktiva yang paling likuid yang dapat dipergunakan
segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan.
Masalah utama dalam pengelolaan kas :
Bagaimana menyediakan kas yang memadai, tidak terlalu banyak
(agar keuntungan tidak berkurang terlalu besar) tetapi tidak terlalu
sedikit (sehingga akan mengganggu likuiditas perusahaan).
Motif memiliki kas bagi suatu perusahaan :
Motif transaksi
Motif berjaga–jaga
Motif spekulasi
Menyediakan kas untuk membayar berbagai
transaksi bisnis.
Mempertahankan saldo kas guna memenuhi
permintaan kas yang sifatnya tidak terduga.
Memperoleh keuntungan dari memiliki atau
menginvestasikan kas dalam bentuk investasi
yang sangat likuid.
Model – Model Manajemen Kas :
1. Model Persediaan
Menurut Baumol (1952), kebutuhan terhadap kas dalam suatu
perusahaan mirip dengan pemakaian persediaan. Apabila
perusahaan memiliki saldo kas yang tinggi, perusahaan akan
mengalami kerugian dalam bentuk kehilangan kesempatan untuk
mengidentifikasikan dana tersebut pada kesempatan investasi lain
yang lebih menguntungkan. Sebaliknya apabila saldo kas terlalu
rendah, kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan likuiditas
akan makin besar.
2. Model Miller dan Orr
Model ini digunakan apabila kebutuhan kas per hari tidak konstan.
Dalam keadaan penggunaan dan pemasukan kas bersifat acak,
perusahaan perlu menetapkan batas atas dan batas bawah saldo
kas. Apabila saldo kas mencapai batas atas, maka perusahaan perlu
mengubah sejumlah tertentu kas agar saldo kas kembali ke jumlah
yang diinginkan. Sebaliknya, apabila saldo kas menurun dan
mencapai batas bawah, perusahaan perlu menjual sekuritas agar
saldo kas naik kembali ke jumlah yang diinginkan.
Anggaran Kas (Cash Budget)
Anggaran kas menunjukkan kebutuhan kas dalam jangka pendek
yang merupakan bagian dari financial planning perusahaan. Periode
anggaran kas umumnya disusun untuk jangka waktu satu tahun
yang dibagi dalam interval tertentu seperti bulanan, kuartalan dan
semesteran.
Kegunaan Anggaran Kas :
1. Dapat dipergunakan untuk mengantisipasi kebutuhan dana
karena adanya defisit atau surplus.
2. Dapat dipergunakan untuk mencapai target dan mengukur
keberhasilan.
3. Dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kegiatan.
Keterbatasan Anggaran Kas :
1. Menyebabkan perusahaan terfokus pada target yang mungkin
kurang fleksibel.
2. Menghambat tanggapan terhadap perubahan situasi eksternal
yang dapat mengganggu estimasi penerimaan dan pengeluaran
kas, karena manager terfokus pada anggaran kas.
Bagian–bagian dalam Anggaran Kas :
Cash in Flows
- Mengidentifikasikan sumber–sumber penerimaan, jumlah, dan
waktu dari semua cash in flows yang diantisipasi dalam setiap
periode.
- Penerimaan kas dihasilkan dari penjualan tunai dan kredit.
- Penerimaan kas lainnya dapat berasal dari penjualan aktiva tetap,
pendapatan bunga, sewa, dan lain–lain.
Cash out Flows
Mengidentifikasi semua cash out flow yang diantisipasi, antara lain :
- Pembelian–pembelian tunai atau kredit
- Pembayaran utang dan bunga
- Pembayaran gaji dan upah
- Pembayaran asuransi, pajak dan biaya operasi
- Pembayaran dividen
Financing
Menunjukkan besarnya net cash flows dan besarnya kebutuhan dana
jika terjadi defisit.
MANAJEMEN PIUTANG
(RECEIVABLE MANAGEMENT)
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya
dana yang diinvestasikan ke dalam piutang :
1. Besar kecilnya volume penjualan kredit
2. Syarat pembayaran
3. Plafon kredit
4. Kebiasaan pelanggan dalam membayar
5. Kebijakan dalam pengumpulan piutang
Prinsip pemberian kredit
Character
Capital
Capacity
Condition
Collateral
Pengukuran efisiensi piutang, melalui :
Receivable turnover
Average collection period
Receivable collection schedule :
Kegiatan perencanaan penerimaan piutang menjadi uang tunai
Analisis Ekonomi terhadap Piutang
Tujuan
:
Untuk menilai apakah manfaat memiliki piutang
lebih besar atau lebih kecil dari biayanya.
Apabila diperkirakan bahwa manfaatnya lebih
besar, maka secara ekonomi pemilikan piutang
(atau penjualan kredit) tersebut dibenarkan.
Setiap analisis ekonomi menyangkut perbandingan antara
manfaat dan pengorbanan. Sejauh manfaat diharapkan
lebih besar dari pengorbanan, suatu keputusan dibenarkan
secara ekonomi.
Contoh :
Semula PT. A hanya menjual produknya dengan sistem tunai. Melalui
penjualan tunai tersebut, perusahaan mampu memperoleh sales revenue
sebesar Rp. 4 milyar. Kemudian perusahaan berencana untuk mengubah
sistem penjualannya ke sistem kredit dengan syarat n/60. Diperkirakan
dengan sistem kredit tersebut sales revenue akan meningkat menjadi Rp.
5,4 milyar. Profit margin diperkirakan sebesar 20% dan cost of fund
sebesar 22% per tahun.
a. Apakah kebijakan kredit perusahaan ini layak secara finansial ?
b. Jika perusahaan mempertimbangkan untuk memberikan diskon
dengan syarat 2/20 ; n/60, bagaimana keputusan perusahaan, bila
diperkirakan 50% pelanggan akan memanfaatkan masa diskon
tersebut dan 50% lagi membayar pada saat jatuh tempo ?
c. Bagaimana pula keputusan perusahaan bila 1% dari piutang tidak
dapat ditagih ?
Manfaat :
Tambahan laba karena kenaikan sales revenue :
0,2 x (Rp.5,4 milyar – Rp.4 milyar)
=
Rp. 280 juta
Pengorbanan :
Perputaran piutang
Rata-rata piutang
= 360 / 60 = 6 x
= Rp. 5,4 milyar / 6
= Rp. 900 juta
Dana investasi pada piutang (net)
= Rp. 900 juta (1-0,2)
= Rp. 720 juta
Biaya dana untuk berinvestasi pada piutang
= 0,22 x Rp. 720 juta
=
Rp. 158,4 juta
Tambahan manfaat bersih
Kesimpulan : ……..
Rp. 121,6 juta
Manfaat :
Rata-rata pembayaran piutang
0,5 (20) + 0,5 (60)
= 40 hari
Perputaran piutang
= 360 / 40 = 9 x
Rata-rata piutang
= Rp. 5,4 milyar / 9
= Rp. 600 juta
Dana investasi pada piutang (net)
= Rp. 600 juta (1-0,2)
= Rp. 480 juta
Penurunan biaya dana
(0,22 x Rp. 720 juta) – (0,22 x Rp. 480 juta)
= Rp. 52,8 juta
Pengorbanan :
Diskon yang diberikan
0,02 x Rp. 5,4 milyar
Manfaat bersih
Kesimpulan : ……..
= Rp. 108 juta
= ( Rp. 55,2 juta)
Manfaat :
Tambahan laba karena kenaikan sales revenue :
0,2 x (Rp.5,4 milyar – Rp.4 milyar)
=
Rp. 280 juta
Pengorbanan :
Perputaran piutang
Rata-rata piutang
= 360 / 60
=6x
= Rp. 5,4 milyar / 6
= Rp. 900 juta
Dana investasi pada piutang (net)
= Rp. 900 juta (1-0,2)
= Rp. 720 juta
Biaya dana untuk berinvestasi pada piutang
= 0,22 x Rp. 720 juta
= Rp. 158,4 juta
Kerugian piutang tak tertagih
= 0,01 x Rp. 5,4 milyar = Rp. 54 juta
Total tambahan biaya
Rp. 212,4 juta
Tambahan manfaat bersih
Kesimpulan : ……..
Rp. 67,6 juta
MANAJEMEN PERSEDIAAN
(INVENTORY MANAGEMENT)
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan :
1. Lead time atau lamanya masa tunggu bahan baku yang
dipesan datang. Semakin lama masa tunggu, semakin besar
persediaan yang harus disediakan.
2. Frekuensi penggunaan bahan selama satu periode. Frekuensi
pembelian yang tinggi menyebabkan jumlah persediaan
menjadi lebih kecil untuk satu periode pembelian.
3. Jumlah dana yang tersedia. Dana kadang–kadang menjadi
kendala yang serius jika kebutuhan bahan meningkat. Jumlah
persediaan tidak dapat dipenuhi sesuai dengan standar yang
ideal jika dana yang tersedia terbatas
4. Daya tahan material. Daya tahan yang rendah jika tidak
diimbangi dengan teknologi penyimpanan yang tepat, akan
menimbulkan kerusakan kualitas bahan yang disimpan
sehingga perusahaan tidak berani menyimpan dalam jumlah
yang besar.
Analisis EOQ ( Economical Order Quantity ).
Analisis ini digunakan untuk menentukan jumlah pembelian
bahan mentah yang optimal, yaitu jumlah yang harus
dipesan dengan biaya yang paling rendah (ekonomis).
Asumsi dalam EOQ :
1. Jumlah kebutuhan bahan mentah sudah dapat
ditentukan terlebih dahulu secara pasti untuk
penggunaan selama satu periode tertentu
2.
Penggunaan bahan selalu pada tingkat yang konstan
secara kontinyu
3.
Pesanan persis diterima pada saat tingkat persediaan
sama dengan nol atau di atas safety stock (persediaan
minimal)
4.
Harga konstan selama periode tersebut
BIAYA PERSEDIAAN (INVENTORY COST), MERUPAKAN BIAYA
VARIABEL YANG TERDIRI DARI :
Ordering cost (biaya
pesan), antara lain :
Carrying cost (biaya
1. Biaya pengiriman
barang
2. Biaya penerimaan
barang
3. Biaya penempatan
barang ke dalam
gudang
1. Sewa gudang
2. Biaya pemeliharaan
barang di dalam gudang
(penerangan, pemanasan,
pendinginan, dan lain–lain)
3. Asuransi
penyimpanan), antara lain :
Reorder point (pemesanan kembali),
tergantung pada :
1. Penggunaan selama lead time , yaitu masa
tunggu sejak pemesanan dilakukan hingga
bahan yang dipesan tiba. Selama masa
tunggu ini persediaan tetap digunakan
2. Safety stock
Safety stock atau persediaan minimal yang
harus ada dalam perusahaan. Fungsi
safety stock adalah untuk berjaga–jaga
dari kemungkinan material datang
terlambat.
Rumus–rumus :
Q =
Q
o
D
i
=
=
=
=
2oD/ i
jumlah pembelian bahan yang paling ekonomis
biaya pesan
kebutuhan bahan selama 1 periode ( 1 tahun )
biaya penyimpanan per unit
Biaya penyimpanan
= (Q / 2) i
Biaya pesan
= (D / Q) o
Total biaya persediaan = (Q / 2) i + (D / Q) o
ROP = Pemakaian selama lead time + safety stock
ANALISIS RASIO KEUANGAN
(FINANCIAL RATIO ANALYSIS)
FINANCIAL RATIO ANALYSIS
Teknik analisis yang dilakukan dengan cara
membandingkan variabel keuangan tertentu
dengan variabel keuangan lainnya sehingga
dapat diperoleh informasi mengenai berbagai
kondisi keuangan perusahaan, tingkat aktivitas,
hasil-hasil usaha dan tingkat pertumbuhan
perusahaan
Liquidity ratio
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya
a. Current ratio
b. Quick ratio
c. Cash ratio
Current assets
Current liabilities
Current assets – inventory
Current liabilities
Cash + marketable securities
Current liabilities
SOLVABILITY / LEVERAGE RATIO
RASIO YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PERUSAHAAN DALAM
MEMENUHI SEMUA KEWAJIBANNYA, BAIK JANGKA PENDEK MAUPUN JANGKA
PANJANG
a. Total debt to total assets ratio
Total debt
Total assets
b. Total debt to equity ratio
Total debt
Equity
c. Time interest earned ratio
Earning before interest and tax
Interest Charge
d. Long term debt to equity ratio
Long term debt
Equity
ACTIVITY RATIO
RASIO YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR EFEKTIVITAS
PENGGUNAAN DANA PERUSAHAAN
a. Total assets turnover
Net sales
Total assets
b. Receivable turnover
Net sales on credit
Average receivable
c.
d. Inventory turnover
Cost of goods sold
Average inventory
e. Average day’s inventory
Average inventory x 360
Cost of goods sold
Average collection period
f. Working capital turnover
Average receivable x 360
Net sales on credit
Net sales
Current asset – current liabilities
PROFITABILITY RATIO
RASIO YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PERUSAHAAN DALAM
MENGHASILKAN LABA
a. Gross profit margin
Gross profit
Net sales
b. Operating profit margin
Earning before interest and tax
Net sales
c. Net profit margin
Earning after tax
Net sales
d. Earning power ratio
Earning before interest and tax
Total assets
e. Net earning power (rate of
return on investment)
Earning after tax
Total assets
f. Rate of return on equity
Earning after tax
Equity
Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas
Likuiditas
kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi
Solvabilitas
Rentabilitas
kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
semua kewajiban finansialnya apabila perusahaan
tersebut dilikuidasi
kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan
laba selama periode tertentu
Rentabilitas ekonomi
Laba usaha
Total modal
Rentabilitas modal sendiri
Laba bersih
Modal sendiri
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
(FUND STATEMENT ANALYSIS)
Fund statement
analysis
Teknik analisis yang dilakukan untuk
mempelajari bagaimana kebijakan
investasi dan financing (pendanaan)
yang telah dilakukan perusahaan
selama 1 periode
dalam pengertian kas
Dana
dalam pengertian modal kerja
Dana dalam pengertian kas
Langkah–langkah penyusunan laporan sumber dan
penggunaan dana :
1. Menyusun laporan perubahan neraca, dan
memisahkan elemen–elemen yang memperbesar
dan memperkecil kas
2. Mengelompokkkan elemen–elemen dalam laporan
laba rugi yang memperbesar dan memperkecil kas
3. Menyusun laporan sumber dan penggunaan dana
(kas) dengan mengadakan konsolidasi semua
informasi yang memperbesar dan
memperkecil kas
Elemen – elemen yang
memperbesar kas
disebut Sumber Dana
1.
2.
3.
4.
5.
Berkurangnya aktiva lancar
Berkurangnya aktiva tetap
Bertambahnya hutang
Bertambahnya modal
Laba atau keuntungan yang
diperoleh perusahaan
6. Penyusutan
Elemen – elemen yang
memperkecil kas disebut
Penggunaan Dana
1. Bertambahnya aktiva
lancar
2. Bertambahnya aktiva
tetap
3. Berkurangnya hutang
4. Berkurangnya modal
5. Loss atau kerugian yang
diderita perusahaan
6. Pembayaran dividen
(cash dividend )
DANA DALAM PENGERTIAN MODAL KERJA
ELEMEN–ELEMEN YANG MEMPENGARUHI BESAR KECILNYA MODAL KERJA
ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1.
2.
3.
4.
5.
Sumber Modal Kerja :
Berkurangnya aktiva
tetap
Bertambahnya hutang
jangka panjang
Bertambahnya modal
Laba perusahaan
Penyusutan
Penggunaan Modal Kerja :
1. Bertambahnya aktiva
tetap
2. Berkurangnya hutang
jangka panjang
3. Berkurangnya modal
4. Loss atau rugi perusahaan
5. Pembayaran dividen (cash
dividend)
BREAK EVEN ANALYSIS
Break Even Analysis
Teknik analisis yang dilakukan untuk
mempelajari bagaimana perubahan volume
penjualan akan mempengaruhi fixed cost,
variable cost, tingkat penjualan dan tingkat laba
Asumsi – asumsi dasar :
- Biaya dipisahkan ke dalam variable cost dan fixed cost
- Harga jual per unit tidak berubah (konstan) selama
periode analisis
- Perusahaan hanya memproduksi satu macam barang.
Bila menghasilkan lebih dari satu macam barang,
perimbangan penghasilan masing–masing barang harus
tetap
Contribution Margin
= Sales revenue – variable cost
CM > FC = profit
CM < FC = rugi ( loss )
CM = FC = break even
Break even point :
Suatu kondisi dimana pada periode tersebut
perusahaan tidak mendapat keuntungan dan
juga tidak menderita kerugian, atau pada
periode tersebut penghasilan yang diterima
sama dengan biaya yang dikeluarkan
Pendekatan dalam BEP :
1. Pendekatan grafik (graphical approach)
2. Pendekatan matematik (mathematic approach)
BEP (unit)
BEP (Rp) =
=
FC
P – VC
FC
1 – TVC/S
Keterangan :
FC
VC
S
VC
P
=
=
=
=
=
Fixed cost
Variable cost
Sales
Variable cost per unit
Price per unit
Margin of Safety :
Batas penurunan penjualan yang dapat ditolerir agar
perusahaan tidak menderita kerugian
Margin of safety :
Anggaran penjualan – BEP
Anggaran penjualan
Perubahan BEP :
Perubahan harga jual per unit
Perubahan biaya variabel per unit
Perubahan biaya tetap
Perubahan komposisi sales mix
(%)
Manfaat analisis BEP :
1. Perencanaan penjualan atau produksi
FC + Laba
PMunit =
P – VC (unit)
FC + Laba
PMRp
=
1 – VC / S
2.
Perencanaan harga jual normal
3.
Perencanaan metode produksi
4.
Titik tutup pabrik ( shut down point )
Biaya tetap tunai
SDP
=
Rasio kontribusi margin