PUISI - www.haryasalaka.webs.com

Download Report

Transcript PUISI - www.haryasalaka.webs.com

PUISI
A.
Puisi Lama
1. Pantun
Bukan kemenyan bukan tawas
hanya kemiri di dalam panci
Hati dinda sangat was-was
takut kanda memungkir janji.
2. Syair
Diriku hina amatlah malang
Padi ditanam tumbuhlah ilalang
Puyuh di sangkar jadi belalang
Ayam ditambat disambar elang
3. Gurindam
Awal diingat akhir tidak
Alamat badan akan rusak
Barang siapa mengenal dua
Tahulah dia barang terperdaya
B. Puisi Baru
1.
Distikon
Puisi dua baris seuntai
HANG TUAH
Baju berpuput alun digulung
Banyu direbus buih di bubung
Selat malak ombaknya memecah
Pukul memukul belah-membelah
Bahtera ditepuk buritan dilanda
Penjajah diantuk haluan diunda
Amir Hamzah
2. Terzina

Puisi tiga baris seuntai
BAGAIMANA
Kadang-kadang aku benci
Bahkan sampai aku maki
…… diriku sendiri
Seperti aku
menjadi seteru
…… diriku sendiri
Ok.Mandank
3. Kuatrin
Puisi empat baris seuntai
NGARAI SIANOK
Barat himpitan gunung Singgalang
Atas daratan di bawahnya
Hingga tengkah tak alang-alang
Ngarai lebar dengan dalangnya
Rifai Ali
4. Kuint
Puisi lima baris seuntai
HANYA KEPADA TUHAN
Satu-satunya perasaan
Yang saya rasakan
Hanya dapat saya katakan
kepada Tuhan
Yang pernah merasakan
Or.Mandank
5. Sektet
Puisi enam baris seuntai
BUNDA DAN ANAK
Masak jambak
Buah sebuah
Diperan alam di ujung dahan
Merah
Beuris-uris
Bendera masak bagi selera
Rustam
Efendi
6. Septima
Puisi tujuh baris seuntai
API UNGGUN
Diam tenang kami memandang
Api unggun menyala riang
Menjilat meloncat menari riang
Berkilat-kilat bersinar terang
Nyala api nampaknya curai
Hanya satu cita dicapai
Alam nan tinggi, sunyi sepi
Intojo
7. Stanza
PERTANYAAN ANAK KECIL
Hai kayu-kayu dan daun-daun!
Mengapakah kamu bersenang-senang?
Tertawa-tawa bersuka-sukaan?
Oleh angin dan terang,senang?
Adakah angin tertawa bersama kami?
Bercerita bagus menyenangkan kami?
Aku tidak mengerti kesukaan kamu
Mengapa kamu tertawa-tawa?
Berbalas Pantun
Anak orang kampung melayu,
hendak menjelang desa Tambun.
Kita mengaku orang melayu, orang
melayu gemar berpantun
Sunggung tajam daun mensiang,
tumbuh di tebat tepi danau.
Kami berpantun bukanlah girang,
untuk pengobat hati yang risau.
Berbalas Pantun

Kota Bandung di Jawa Barat,
negeri indah Parahyangan.
Peluk guling panggil semangat,
minta bertemmu mojang Priangan
Dari Sumedang ke Sukabumi
naik delaman ditarik kuda.
Kulit kuning permata jeli,
mojang Priangan tiada dua.
Berbalas Pantun

Asam pauh dari sebarang
asam belimbing dari lampung
Badan jauh di rantau orang
teringat adik jauh di kampung
Buah ara masak dibantun
ayam jago di dalam bertaji
Kutanya di dalam pantun,
masihkah adik pegang janji