02 Bahasa Indonesia I

Download Report

Transcript 02 Bahasa Indonesia I

HSP
 Ekspresi puitis kehidupan sehari-hari.
 Lintah darat
 Mata keranjang
 How low can you go
 Amerika kita setrika, Inggris kita linggis
 Cintaku padamu sedalam lautan dan setinggi
pegunungan
Sekadar bilang
bahwa saya terlanjur makan
buah persik
dalam
kulkas
yang mungkin sengaja
kau sisihkan
buat sarapan
Maafkan aku
rasanya renyah
begitu manis
begitu dingin
(William Carlos Williams)
Sekadar bilang bahwa saya terlanjur makan buah persik
dalam kulkas yang mungkin sengaja kau sisihkan buat
sarapan. Maafkan aku, rasanya renyah, begitu manis,
begitu dingin.
Williams
Seseorang lupa menggosok giginya sebelum tidur. Di
dalam tidur ia bermimpi ada sikat gigi menggosokgosok mulutnya supaya terbuka. Ketika ia bangun pagi
hari sikat giginya tinggal sepotong. Sepotong yang
hilang itu agaknya tersesat di dalam mimpinya dan tak
bisa kembali. Dan ia berpendapat bahwa, kejadian itu
terlalu berlebih-lebihan.
Seseorang lupa menggosok giginya sebelum tidur
Di dalam tidur ia bermimpi
Ada sikat gigi menggosok-gosok mulutnya supaya terbuka
Ketika ia bangun pagi hari
Sikat giginya tinggal sepotong
Sepotong yang hilang itu agaknya
Tersesat di dalam mimpinya dan tak bisa kembali
Dan ia berpendapat bahwa, kejadian itu terlalu berlebihlebihan
(Yudisthira ANM Massardi)
 McCaulay: Puisi adalah salah satu cabang sastra yang
menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian
untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, serta
menggunakan garis dan warna dalam
menggambarkan gagasan pelukisnya.
 Samuel Taylor Coleridge: Puisi adalah kata-kata
terbaik dalam susunan terbaik, sehingga nampak
seimbang, simetris, dan memiliki hubungan yang erat
antara satu unsur dengan unsur lainnya.
 William Wordsworth: Puisi adalah pengucapan yang
imajinatif dari perasaan yang mendalam, biasanya
berirama. Pengucapan secara spontan tentang
perasaan yang memuncak timbul dari daya ingatan
ketika berada dalam keadaan tenang.
 H.B. Jassin: Puisi merupakan pengucapan dengan
perasaan yang di dalamnya mengandung pikiranpikiran dan tanggapan-tanggapan.
 Shahnon Ahmad: Puisi adalah ingatan dan
interpretasi pengalaman manusia yang penting dan
digubah dalam bentuk yang paling berkesan.
 Menurut Horatius, puisi harus indah dan menghibur,
juga berguna dan mengajarkan sesuatu.
 William Wordsworth berpendapat bahwa puisi adalah
luapan spontan perasaan-perasaan yang kuat; a
spontaneous overflow of powerful feelings.
 Sementara Roman Jacobson menekankan fungsi
puitik, yakni fungsi yang mengerahkan segala
perhatian kepada teks itu sendiri.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Metafora
Simile
Metonimi
Personifikasi
Rima
Repetisi
Bentuk
 Kata atau ungkapan yang bermakna kiasan; konotatif.
 Dewi bulan
 The Lion Heart
 Membandingkan sesuatu dengan sesuatu lainnya yang
keduanya masih memiliki kemiripan-kemiripan.
Biasanya keduanya hadir bersamaan.
 Senyumnya semanis gula
 Pandangan hidupnya sempit, bak katak dalam
tempurung.
 Biasanya ditandai dengan seperti, bagai, ibarat, bak.
 Mempribadikan segala sesuatu yang tidak hidup.
 Sketsa di tepi mahakam: Duduk di tepianmu/ Aku
adalah sepotong kayu/ Yang berlumut dan ditumbuhi
bunga/ Sementara itu engkau, Mahakam/ Sabar,
pemurah dan sudah tua.
 Hubungan kedekatan dengan hal yang diwakilinya.
 Aku sedang membaca Rendra
 Beli aqua satu dus ya
 Pengulangan demi penguatan makna.
 Tempat berlabuh tempat berteduh: di mana tempat
berlabuh/ di mana tempat berteduh/ tempat
berlabuhmu, tempatku berlabuh/ tempatmu
berteduh, tempatku berteduh
 Persamaan bunyi
 Buruh: mesin giling yang berputar/ aus terseret arus
pembangunan/ pekiknya tak terdengar/ digencet roda
kesewenangan
 Keunikan bentuk yang tidak selalu sesuai dengan
aturan umum.
Aku coba memandang ke luar jendela
kau terpaku
pada papan jadwal
dan aku tenggelam
dalam gerbong
 Menurut zamannya puisi dibagi dalam dua kategori :
 Puisi Lama
 Puisi Baru
 Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama
pengarangnya
 Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan
sastra lisan
 Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris
tiap bait, jumlah suku kata maupun rima
 Mantra, adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki






kekuatan gaib.
Pantun, adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4
baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai
sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun
menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi,
agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
Karmina, adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
Seloka, adalah pantun berkait.
Gurindam, adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris,
bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
Syair, adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap
bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.
Talibun, adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8,
ataupun 10 baris.
 Ciri-ciri: bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam
segi jumlah baris, suku kata, maupun rima
 Menurut isinya, puisi baru dibedakan atas:
 Balada, adalah puisi berisi kisah/cerita.
 Himne, adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau





pahlawan.
Ode, adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
Epigram, adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup.
Romansa, adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
Elegi, adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
Satire, adalah puisi yang berisi sindiran/kritik.
Sumber utama: Membaca Sastra