Transcript X - Apresiasi Puisi

Bahasa dan Sastra indonesia
Bahasa dan Sastra indonesia
Standar Kompetensi
5. Mendengarkan
Memahami puisi yang disampaikan secara
langsung/ tidak langsung
Kompetensi Dasar
5.1. Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk
suatu puisi yang disampaikan secara
langsung ataupun melalui rekaman
Bahasa dan Sastra indonesia
Indikator
1. Mengidentifikasi (majas, rima,
kata-kata berkonotasi dan
bermakna lambang)
2. Menanggapi unsur-unsur puisi
yang ditemukan
3. Mengartikan kata-kata
berkonotasi dan bermakna
lambang
Bahasa dan Sastra indonesia
Pengertian Puisi
Puisi adalah bentuk karya sastra yang
menggunakan kata-kata yang indah dan kaya
makna yang menggunakan diksi, majas, rima, dan
irama secara terpadu. Kekayaan makna yang
terkandung dalam puisi dikarenakan oleh
pemadatan segala unsur bahasa.
Bahasa yang digunakan dalam puisi berbeda
dengan yang digunakan sehari-hari. Puisi
menggunakan bahasa yang ringkas, namun
maknanya sangat kaya. Kata-kata yang digunakan
adalah kata-kata konotatif, yang mengandung
banyak penafsiran dan pengertian.
Bahasa dan Sastra indonesia
Unsur-unsur Puisi
A. Unsur fisik meliputi :
Diksi
Pengimajian
Kata konkret
Bahasa figuratif/majas
Rima/ritma
Tata wajah/tipografi
B. Unsur Bathin meliputi
Tema
Amanat
Perasaan
Nada dan Suasana
Bahasa dan Sastra indonesia
Perhatikan Teks dan Pembacaan Puisi Doa berikut ini
Doa
(Chairil Anwar)
Tuhanku
Dalam termangu
aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
mengingat kau penuh seluruh
Cahayamu panas suci
Tinggal kerdip lilin di malam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk, remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintu-Mu aku mengetuk
aku tak bisa berpaling
Bahasa dan Sastra indonesia
Mengidentifikasi Puisi Do’a berdasarkan …
Majas yang digunakan dalam puisi “Doa” adalah:
-Majas paralelisme, yaitu penggunaan kata,
frase, atau kalimat yang diulang-ulang dalam
puisi, misalnya pada baris 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14.
-Majas Parabola …”aku hilang bentuk
remuk”
Bahasa dan Sastra indonesia
Mengidentifikasi Puisi Do’a berdasarkan …
Kata bermakna konotasi/lambang…“tinggal
kerdip lilin di kelam sunyi”, “aku hilang bentuk,
remuk” , “Mengetuk”, “aku tidak bisa berpaling”
Rima: Perhatikan bunyi akhir dari setiap baitnya
misalnya bunyi “uh” ataupun bunyi “uk”
Irama dalam bahasa adalah pergantian turun
naik, panjang pendek, keras lembut ucapan
bunyi bahasa dengan teratur.
Bahasa dan Sastra indonesia
Kata-kata yang memiliki rima yang padu
terdapat pada ….
A.
B.
C.
D.
E.
riuh, rendah, rukun
tumbuh, berlabuh, menabuh
aku, saya, beta
makan, minum, mandi
dapat, bisa, mampu
Bahasa dan Sastra indonesia
Yang dimaksud dengan diksi dalam puisi
adalah ….
A. pemilihan tema yang sebaik-baiknya
B. pemilihan judul yang sebaik-baiknya
C. pemilihan masalah yang sebaik-baiknya
D. pemilihan kata yang sebaik-baiknya
E. pemilihan tokoh yang sebaik-baiknya
Bahasa dan Sastra indonesia
Angin berhembus membisikan kata cinta.
Kalimat di atas mengandung ….
A. makna lugas
B. bahasa pergaulan
C. bahasa yang baik dan benar
D. budi bahasa
E. gaya bahasa
Bahasa dan Sastra indonesia
Terdapat dalam kalimat manakah kata yang
bermakna konotatif ….
A. Saya memetik bunga di kebun belakang rumah
B. Rani memberikan setangkai bunga melati kepada
temannya
C. Indri sangat menyukai bunga mawar
D. Hati-hati terhadap iming-iming bunga bank
E. Penjual bunga ramai dikunjungi saat lebaran
Bahasa dan Sastra indonesia
Indahnya Ranti membacakan puisi. Suaranya
meliuk-liuk sendu, kadang merendah, kadang
meninggi seolah-olah sedang bernyayi dengan
merdunya.
Hal tersebut dilakukan Ranti karena sangat
memperhatikan ………. di dalam pembacaan
puisnya.
A. Rima
B. Diksi
C. Gaya Bahasa
D. Konotasi
E. Irama
Bahasa dan Sastra indonesia
1
2
3
4
5
Bahasa dan Sastra indonesia
1
2
3
4
5
Bahasa dan Sastra indonesia
Referensi >>Bahasa dan Sastra indonesia
1. Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA
Kelas X
Drs. Mafrukhi, M.Pd. Dkk.
2. http://manusiabatu.wordpress.com/2009
/03/03/analisis-lapis-makna-puisi-doachairil-anwar/
3. Rekaman Puisi Doa Karaya Chairil Anwar
oleh: Alnida Zahra Siswa SMAN 2 Bandung
Bahasa dan Sastra indonesia
Penyusun:
Drs. A. Mumu Ishaq Farid
SMAN 2 Bandung
[email protected]
Editor :
Nurhadi,S.Pd
SMAN 1 Boja
[email protected]
Bahasa dan Sastra indonesia