bab11-Akad Lainnya-2.

Download Report

Transcript bab11-Akad Lainnya-2.

Akuntansi Syariah UG (Dr. Lana Sularto)
Akad Lainnya bag.2
Sumber : Sri Nurhayati – Wasilah
(Akuntansi Syariah di Indonesia)
Akad Al Hiwalah/Hawalah
• Arti : pengalihan/pemindahan/perubahan warna
kulit/memikul sesuatu di atas pundak.
• Objek yg dialihkan : Utang/Piutang
• Dasar : Akad Tabaruu’ (non profit) >< tijarah
• Jika yg dialihkan utang :
– Akad pengalihan utang dari satu pihak yg berhutang
kepada pihak lain yg wajib menanggung (membayar)
hutangnya.
• Jika yg dialihkan Piutang :
– Akad pengalihan piutang dari satu pihak yg berpiutang
kepada pihak lain yg wajib menagih piutangnya.
• Pihak yg menerima pengalihan utang/piutang dapat
memperoleh imbalan (ujrah) atas jasanya
• Besar ujrah ditetapkan saat akad.
Jenis akad Hiwalah
• Jenis akad berdasar objek akad:
1. Hiwalah al Haqq (pemindahan hak)
2. Hiwalah ad-Dain (pemindahan utang)
• Jenis akad berdasar sisi persyaratan:
1. Hiwalah al Muqayyadah (pemindahan
bersyarat)
2. Hiwalah al Muthlaqah (pemindahan
mutlak)
Rukun akad Hiwalah
• Pelaku :
– Pihak yg berutang/berpiutang (muhil)
– Pihak yg berpiutang/berutang (muhal)
– Pihak yg mengambil alih utang/piutang
(muhal’alaih)
• Objek akad : utang/piutang
• Ijab/Kabul
• Ketentuan syariah Objek penjaminan:
– Bisa dilaksanakan oleh pihak yg mengambil
alih utang/piutang
– Harus utang/piutang mengikat
– Jelas nilai,jumlah & spesifikasi
Pengalihan utang dari transaksi
non syariah ke syariah
• Fatwa Dewan Syariah Nasional, memberi alternatif :
Alternatif 1:
1. LKS memberi qardh (qardhul hasan) ke nasabah , dgn
qardh tsb nasabah melunasi utangnya
2. Nasabah menjual aset ke LKS lalu melunasi qardh ke
LKS
3. LKS menjual secara murabahah.
Alternatif 2:
1. LKS memberi qardh ke nasabah, dgn qardh tsb nasabah
melunasi utangnya
2. Nasabah menjual aset ke LKS, lalu melunasi qardh nya ke
LKS
3. LKS menyewakan aset ke nasabah, dgn akad ijarah al
muntahiya bit tamlik
Pengalihan utang dari transaksi
non syariah ke syariah
Alternatif 3:
1. LKS membeli sebagian aset nasabah, sehingga terjadi
syirkah al milk terhadap aset.
2. Bagian aset yg dibeli LKS senilai dengan utang nasabah
kepada LKK.
3. LKS menjual secara murabahah bagian aset yg jadi
miliknya ke nasabah dibayar secara cicilan.
Alternatif 4:
1. Nasabah melakukan akad ijarah dengan LKS
2. LKS dapat membantu menalangi kewajiban nasabah dgn
prinsip al qardh.
3. Akad ijarah tidak boleh dipersyaratkan dengan(harus
terpisah dari ) pemberian talangan.
4. Besar imbalan jasa ijarah tidak boleh berdasar jumlah
talangan yg diberikan LKS ke nasabah.
Akad Al Rahn
• Arti harfiah : tetap/kekal/jaminan.
• Arti istilah : barang
jaminan/agunan/cagar/tangguhan
• Rahn :
– menahan barang sebagai jaminan atas utang.
– Perjanjian pinjaman dengan jaminan.
• Rahn Tajlisi (Fidusia) :
– Pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas
dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda
yang kepemilikannya dialihkan tersebut tetap
dalam penguasaan pemilik benda.
Akad Al Rahn
• Ketentuan Rahn Tajlisi :
– Biaya pemeliharaan harus ditanggung
pihak yg menggadaikan
– Pihak penerima gadai dapat menyimpan
bukti kepemilikan, barang yg digadaiakan
dapat digunakan pihak yg menggadaikan
dgn izin penerima gadai
– Jika terjadi eksekusi jaminan, dapat dijual
penerima gadai tapi harus seizin pihak yg
menggadaikan sbg pemilik
Rukun Akad Al Rahn
• Pelaku : pihak yg menggadaikan (rahin) & yg
menerima gadai (murtahin)
• Objek akad : barang yg digadaikan (marhun) dan
utang (marhun bih)
• Ijab/kabul
• Ketentuan syariah objek Rahn :
• Barang gadai (marhun):
–
–
–
–
Dapat dijual & nilainya seimbang
Harus bernilai & dapat dimanfaatkan
Harus jelas dan dapat ditentukan secara spesifik
Tidak terkait dgn orang lain (dalam hal kepemilikan)
• Utang (marhun bih) : nilai utang & jatuh tempo
harus jelas
Akad Ju’alah (hadiah)
• Asal kata : ja’ala = jumlah imbalan, meletakkan,
membuat, menasabkan.
• Arti menuruf fiqih :
Tanggung jawab dalam bentuk janji memberikan
hadiah tertentu secara sukarela terhadap orang
yang berhasil melakukan perbuatan atau memberi
jasa yg belum pasti dapat dilaksanakan sesuai
dengna yg diharapkan.
• Analogi : sayembara/imbalan/upah/perlombaan
Beda akad ju’alah dgn upah bekerja
(ijarah)
• Ju’alah diberikan jika pekerjaan telah selesai, upah
sesuai ukuran tertentu
• Ju’alah tidak dibatasi oleh waktu
• Ju’alah tidak bisa dibayar di muka, upah bisa
• Ju’alah dapat dibatalkan meski upaya telah dilakukan
asal belum selesai, upah tidak dapat dibatalkan
• Upah lebih luas lingkupnya
• Rukun Ju’alah :
1. Pihak yg membuat sayembara/penugasan
2. Objek akad : pekerjaan yg harus dilakukan
3. Hadiah
4. Ada sighat dari pihak yg menjanjikan (ijab)
Charge Card & Syariah Card
(kartu kredit syariah)
• Charge Card : fasilitas kartu talangan yg
digunakan oleh pemegang kartu sebagai alat
bayar.
• Syariah Card : kartu yg berfungsi seperti
kartu kredit yg hubungan hukum antara para
pihak berdasar prinsip syariah.
• Penerapan layanan menggunakan 3 akad :
Kafalah (Jaminan), Ijarah (leasing) & Qardh.
(qardhul hasan)
• Rukun & ketentuan syariah = 3 akad tsb.