d.sdof get bebas tanpa redaman
Download
Report
Transcript d.sdof get bebas tanpa redaman
Sistem SDOF dengan
getaran bebas
a. TANPA REDAMAN
GETARAN BEBAS TANPA
REDAMAN
STRUKTUR HANYA MENGALAMI GETARAN
KARENA DIRINYA SENDIRI TANPA ADA
BEBAN LUAR
TIDAK MENGALAMI EFEK REDAMAN
Penguraian Persamaan Umum Gerak
Sistem Getaran Bebas tak teredam
Persamaan Umum ;
m.a + k.x = F(t)
Dimana persamaanya dibedakan menjadi 2 bagian :
1. Bagian Utama (Particular Solution) :
m.a + k.x
2. Bagian Pelengkap (Complementary)
F(t) = 0
Untuk penyelesaian dipilih bentuk x = E cos ft
Sehingga :
dx/dt = - fE sin ft
dx2/dt2 = - f2 E cos ft
Jika dimasukkan ke persamaan menjadi : ma+kx=0
- mf2 E cos ft + k E cos ft = K cos ft
- mf2 E + k E = K
E = K / (k - mf2)
Maka Jawab Umum x = K cos ft
K–
mf2
SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL
GERAK
Sehingga Solusi persamaan gerak yang terjadi adalah
:
x = A cos wt + B sin wt
x .= -Aw sin wt + Bw cos wt
dimana w = √ k/m (frekwensi alami)
Pada gerak ini :
C = 0 karena tidak ada faktor peredam
F(T) = 0 karena getarnya bebas
FREKWENSI ALAMI DAN PERIODE
Pada getaran bebas tak teredam frekwensi
yg terjadi adalah frekwensi natural (alami)
dimana :
w = √ (k/m)
f = w / 2p
Kebalikan dari frekwensi natural adalah
Periode yg dinyatakan dalam detik/siklus
T = 1/f = 2p / w
PERPINDAHAN YANG TERJADI
Y= C sin (wt + a )
atau
Y = C cos (wt - b )
Dimana :
C ={ yo2 + (V0/w)2}1/2
Tan a = yo/ (vo/w)
Tan b = vo/w
yo
Sistem SDOF dengan
getaran bebas
b. DENGAN REDAMAN
SISTEM GETARAN BEBAS DGN REDAMAN
PADA STRUKTUR SINGLE DOF
Persamaan Umum ;
m.a + c.v +k.x = F(t)
Dimana persamaanya dibedakan menjadi 2 bagian :
1. Bagian Utama (Particular Solution) :
m.a + c.v + k.x
2. Bagian Pelengkap (Complementary)
F(t) = 0
Untuk penyelesaian dipilih bentuk Y = C ept
Sehingga : ma + cv +kx = 0
m Cp2 ept + c Cp ept +k C ept = 0
Dgn menghilangkan faktor yang sama
akan muncul persamaan kareakteristik :
m p2 + c p + k = 0
Dan akar2 persamaan kuadratnya adalah :
p1,p2 = -c/2m + √ {(c/2m)2 – k/m}
Sehingga Solusi Umum persamaan
Gerak yang terjadi
y(t) = C1 ep1t + C2 ep2t
Dimana :
C1 dan C2 adalah konstanta integrasi
yang ditetapkan sebagai kondisi
awal.
REDAMAN YANG TERJADI
REDAMAN SUB KRITIS
REDAMAN KRITIS
REDAMAN SUPERKRITIS
PENYELESAIAN PERSAMAAN
AKAR DARI PERSAMAAN KUADRAT
p1,p2 = -c/2m + √ (c/2m)2 – k/m
Sehingga Solusi Umum untuk persamaan
tersebut adalah :
y(t) = C1ept + C2 ept
Dimana C1 dan C2 adalah konstanta integrasi
SISTEM REDAMAN
ADA TIGA JENIS REDAMAN :
1. Sistem redaman kritis (Critical Damped
System)
2. Sistem redaman superkritis
(Overdamped System)
3. Sistem redaman subkritis
(Underdamped System)
Redaman kritis
Terjadi jika ekspresi dibawah tanda akar
persamaan adalah = 0
( ccr/2m)2 – k/m = 0
ccr = 2 √km
Dimana Ccr = harga redaman kritis
karena frekwensi natural sistem tak
teredam dinyatakan oleh ω = √k/m
maka koefisien redaman kritis
ccr = 2m ω = 2k / ω
Redaman Kritis
Harga akar persamaan adalah sama yaitu p1
= p2 = - ccr /2m
Sehingga solusi yang dapat digunakan
adalah :
y1(t) = C1 e-(ccr/2m)t dan
y2(t) = C2 t e-(ccr/2m)t
Superposisi dari keduanya :
y(t) = (C1 + C2 t) e-(ccr/2m)t
Dimana :
m = masa beban / sistem
k = kekakuan struktur
Y = perpindahan yang terjadi
Ccr = redaman kritis
P12 = akar persamaan yang terbentuk
C12 = konstanta yang terbentuk akibat
penyelesaian persamaan diferensial
W = frekuensi natural
REDAMAN SUB KRITIS
Terjadi jk nilai redaman yang terjadi lebih kecil
dari harga kritis (C<Ccr)
Dan nilai akar persamaan kuadratnya adalah
bilangan kompleks (mengandung bilangan
imaginer)
p1,p2 = -c/2m + √ (c/2m)2 – k/m (complex value)
Dimana persamaan euler utk menghubungkan
PD dgn pers trigonometrik adalah
eix = cos x + i sin x
e-ix = cos x – i sin x
Solusi Persamaan Gerak Redaman
Subkritis
Dengan mensunstitusikan akar p1 dan p2 maka
y(t)= e-(c/2m)t (A cos wDt + B sin wDt)
Dimana Frekwensi System:
atau
Dengan
wD =√ { k/m – (c/2m)2}
wD = w √(1-ξ2)
w = √ k/m ( frekwensi Natural)
ξ = c / cr ( Ratio Redaman)
Dan
c
= adalah redaman yang terjadi
(kondisi subkritis)
Persamaan Gerak dengan Syarat
Kondisi Awal
Apabila ditentukan kondisi awal (Initial
Condition) yo dan vo (perpindahan dan
kecepatan awal)
y(t) = e-ξwt (yo cos wDt + vo+wyoξw sin wDt)
Atau y(t) = C e-ξwt cos (wDt –a)
Dimana :
C = √(yo2 + (vo+yoξw)2/wD2)
tan a = (vo+yoξw)/wDyo)
wD adalah frekwensi sistem dengan redaman
Periode Redaman Getaran
Amplitudo getaran tidak konstan tapi berkurang
dengan interval yang sama yang disebut periode
getaran
TD = 2p / wD = w √(1-ξ2)
Harga koefisien redaman untuk struktur
lebih kecil sekitar 2 sampai 20% dari
redaman kritis atau
Nilai ξ = 0,2 dan wD = 0,98 w
PENGURANGAN LOGARITMIS
Pengurangan Logaritmis Merupakan Ratio
antara dua puncak amplitudo yang
berturutan dari suatu getaran bebas
d = ln y1/y2
Sehingga untuk y(t) = C e-ξwt cos (wDt –a)
dan y1 = C e-ξwt1
y2 = C e-ξwt(t1+Td)
Maka
d = ln y1/y2 = ξwtD
atau
d = 2pξ / √ (1- ξ2)
utk ξ yg sangat kecil maka d = 2pξ
REDAMAN SUPERKRITIS
Koefisien redaman yang terjadi lebih besar
dari redaman kritis
c > ccr
Sehingga nilai akar persamaan ( P1,2) bernilai real
dan berbeda
Maka perpindahan yang terjadi adalah
y(t) = C1 e p1t + C2 e p2t
CONTOH
Sebuah Struktur memiliki W = 10 N,
kekakuan 20 N/m, dua amplitudo berturutan
y1=1,0 dan y2=0,85
Hitung
a. Frekwensi Natural
b. Pengurangan Logaritmis
c. Ratio Redaman
d. Koefisien Redaman
e. Frekwensi teredam
Penyelesaian (Satuan Menyesuaikan)
Frekwensi Natural
W = 10 N, kekakuan 20 N/m
w = √ (k/m) = √ 20x10 /10
ccr = 2 √km
d = 2p
Pengurangan Logaritmis
d = 2pξ
d = ln y1/y2 = y1= ln (1,0/0,85)
y1=1,0 dan y2=0,85
d = ln y1/y2
Ratio Redaman
ξ = c / cr
d = 2pξ shg ξ = d /2p
Koefisien Redaman
ccr = 2 √km dan ξ = C/Ccr shg C = ξ xCcr
Frekwensi Teredam
wD = w √(1-ξ2)