LOST GRIEF.ppt
Download
Report
Transcript LOST GRIEF.ppt
LOST & GRIEF
KEHILANGAN & KEMATIAN
By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
6/28/2016
A. PENGERTIAN
• Kehilangan & Kematian : peristiwa dari
pengalaman manusia yg bersifat
universal dan unik secara individual.
• Kehilangan karena kematian : suatu
keadaan pikiran, perasaan, dan aktivitas
yg mengikuti kehilangan.
• Dukacita : proses mengalami reaksi
psikologis, sosial, dan fisik thd
kehilangan yg dipersepsikan (Rando,
1991).
6/28/2016
• Berkabung : proses yg mengikuti suatu
kehilangan dan mencakup berupaya untuk
melewati dukacita
• Kehilangan terjadi ketika sst atau sso tidak
dapat lagi ditemui, diraba, didengar,
diketahui, atau dialami.
6/28/2016
Kehilangan :
1. Kehilangan maturasional : kehilangan yg
diakibatkan oleh transisi kehidupan normal
untuk pertama kalinya.
2. Kehilangan situasional : kehilangan terjadi
secara tiba2 dalam merespons kejadian
eksternal spesifik seperti kematian
mendadak dari orang yg dicintai.
6/28/2016
Sumber Kehilangan :
1. Kehilangan objek eksternal
2. Kehilangan lingkungan yg telah
dikenal
3. Kehilangan orang terdekat
4. Kehilangan aspek diri
5. Kehilangan hidup
6/28/2016
Respon Dukacita :
1. Dukacita adaptif : proses berkabung,
koping, interaksi, perencanaan, dan
pengenalan psikososial.
2. Dukacita terselubung : mengalami
kehilangan yg tidak atau tidak dapat
dikenali, rasa berkabung yang luas, atau
didukung secara sosial.
6/28/2016
Proses Berduka :
ENGEL (1964) :
a. Syok dan Tidak Berdaya : menarik diri,
duduk tdk bergerak, menerawang,
pingsan, berkeringat, mual, diare, HR me
, gelisah, insomnia, & keletihan
b. Mengembangkan kesadaran
c. Mengenali dan restitusi
6/28/2016
• KUBLER-ROSS (1969) :
a. Menyangkal (Denial) : tremor, menghela
nafas, dingin, pucat, berkeringat >>,
anoreksia, ketidaknyamanan
b. Marah (Anger)
c. Tawar-menawar (Bergaining)
d. Depresi (Depretion) : rawan bunuh diri
e. Penerimaan (Acceptence)
6/28/2016
• RANDO (1991) :
a. Penghindaran : syok, menyangkal, &
ketidakpercayaan
b. Konfrontasi : luapan emosi >>,
melawan kehilangan
c. Akomodasi : penurunan kedukaan
akut, mulai memasuki emosional dan
kehidupan sosial sehari-hari.
6/28/2016
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Hindari asumsi perawat beri kesempatan
pd klien untuk menceritakan apa yg sedang
terjadi dgn cara mereka sendiri
Makna kehilangan
Kaji bagaimana K bereaksi bukan bagaimana
K seharusnya bereaksi
Fase dukacita : berurutan, tidak urut, terjadi
berulang
6/28/2016
• Yg mempengaruhi respons thd
kehilangan :
1. Karakteristik personal : usia, jenis
kelamin, status sosial ekonomi, &
pendidikan
2. Sifat hubungan : suami-istri, ortu-anak
3. SIfat kehilangan : permanen-sementara
4. Keyakinan kultural & spiritual
5. Sistem pendukung sosial
6. Kehilangan tujuan hidup pribadi
6/28/2016
Harapan
Fase Dukacita
Dukacita klien menjelang ajal &
keluarganya
Faktor resiko pd org yg ditinggal
Dukacita perawat
6/28/2016
2. Diagnosa Keperawatan
Dukacita adaptif b.d. potensial kehilangan org
terdekat
Dukacita maladaptif b.d. tidak ada antisipasi thd
berduka
Ggn penyesuaian b.d. berduka yg tidak selesai
Perubahan nutrisi : < kebutuhan tubuh b.d. respon
dukacita yg tertahan
Perubahan koping keluarga
Perubahan proses klg
Keputusasaan b.d. stres jangka panjang
Isolasi sosial b.d. sumber pribadi tdk adekuat
Distress spiritual
Ggn pola tidur
6/28/2016
3. Perencanaan
4. Implementasi
Komunikasi terapeutik
Pemeliharaan harga diri
Peningkatan kembalinya aktivitas kehidupan
Merawat klien menjelang ajal & keluarganya
Perawatan setelah kematian
Perhatian untuk perawat
5. Evaluasi
6/28/2016
DYING
Durasi b`variasi, menit sampai minggu.
Tanda Klinis Dying :
Refleks menghilang
Respirasi > cepat, dyspnea, kadang cheyne stokes
Kulit dingin, lembab, tp suhu inti tubuh me
Pupil dilatasi & terfiksasi sampai diameter tt
Nadi cepat & lemah
TD
Pe kesadaran
Wajah tampak kurus - cyanosis
6/28/2016
Intervensi Kep Klien Dying
a. Emotional Intervention
Bebaskan klien dr kesendirian, rasa takut
& depresi butuh sso u/mhabiskan waktu
Pelihara keamanan, kepercayaan diri, &
martabat klien jangan diabaikan
Pelihara harapan klien
Spiritual support terutama malam hari
6/28/2016
b. Physiologic Intervention
Analgesic
Pe kemampuan mengontrol defekasi & urination
gunakan handuk & kateter
Akumulasi secret/mucus suction
Lubrikasi mukosa mulut air, juice akibat
kekeringan & pe suhu tubuh
Atur posisi tonus otot
Posisi fowler (pasien sadar) membantu
mempermudah respirasi
Posisi sim`s (pasien tdk sadar) membantu
mengeluarkan secret
Ciptakan lingk kondusif penerangan cukup (pe
fungsi penglihatan)
6/28/2016
PERUBAHAN FISIOLOGIS
SESUDAH KEMATIAN
1. Rigor mortis :
Kekakuan tbh 2-4 jam sampai 96 jam setelah
kematian
Muncul akibat pe sintesis ATP
ATP penting u/ relaksasi otot
ATP : relaksasi otot terganggu otot
kontraksi/kaku
Rigor mortis dimulai dari otot2 involunter (jantung,
bladder,dll) lalu ke kepala, leher, rahang, &
ektremitas.
posisikan tbh dlm posisi anatomis, tu2p mata &
mulut, copot gigi palsu
6/28/2016
2. Algor mortis :
Seiring penurunan TD & fungsi
hipothalamus suhu tubuh 1 C/jam
sampai di bawah suhu ruangan
Pada waktu yg sama elastisitas kulit
berkurang kulit mudah rusak & robek
Lepaskan plester& balutan scr perlahan
6/28/2016
3. Postmortem Decomposition
Livor mortis :
sirkulasi darah kulit discolored (PD
rusak sel darah rusak Hb mewarnai
jaringan sekitar) warna kulit tidak merata,
bercak kebiruan terutama daerah > bawah
Tinggikan kepala u/mcegah perub warna
pd wajah
Terjadi penguraian o/bakteri terutama pd
jaringan lunak
Penguraian o/bakteri bisa dipercepat o/suhu
yg meningkat
Suhu rendah menghambat penguraian
Simpan dlm tempat yg dingin di RS
6/28/2016
SELAMAT BELAJAR !!!
6/28/2016