Bubbe diagram.DOC Pertemuan 09 - 11 Matakuliah : R0044/Metode Perencanaan dan Perancangan

Download Report

Transcript Bubbe diagram.DOC Pertemuan 09 - 11 Matakuliah : R0044/Metode Perencanaan dan Perancangan

Matakuliah
Arsitektur
Tahun
: R0044/Metode Perencanaan dan Perancangan
: 2006
Bubbe diagram.DOC
Pertemuan 09 - 11
1
•
Ada banyak metode perancangan dalam
arsitektur. Bahkan akhir-akhir ini dicari
formulasi untuk men-standarisasi metode
perancangan tersebut.
“Standarisasi” mempunyai konotasi
“ilmiah”, dan ternyata arsitektur tidaklah
berupa satu disiplin dan tidak tunduk
pada disiplin manapun.
2
•
Tetapi standarisasi tersebut tidak
mungkin tercapai karena masalah, tujuan
dan kebutuhan dari masing-masing
proyek tidak sama.
Seorang penulis mengenai sosiologi dan
arsitektur dari inggris, John Ruskin
(1819-1900) mengatakan :
“All Architecture proposed an effect on
the human mind, not merely a service to
the human frame”
3
1. Ada banyak factor yang dapat mempengaruhi
perancangan. Faktor yang utama yang dapat
mempengaruhi adalah : keinginan dari pemilik
dan ide dasar arsitek diluar input-input lainnya.
Bobot pengaruh factor-faktor tersebut dalam
perancangan arsitektur tidaklah sama besar
dan belum tentu diperhatikan oleh siarsitek,
karena siarsitek mem-punyai daftar prioritas
(list of priority).
4
2.
Semua masukan-masukan itu harus dianalisasebelum disusun
masalah-masalahnya (sintesa). Analisa input yang dibutuhkan
bagi suatu proyek sebagai berikut:
a. Analisa Tapak
b. Analisa Lingkungan / Ruang Kota
c. Analisa Lalu Lintas
d. Analisa Zoning
e. Analisa Iklim
f. Analisa Peraturan Bangunan / Pemerintah
g. Analisa Sosial dan Budaya
h. Analisa Biaya
i. Analisa Survey Literature dan Survey La pangan
j. Dan Lain-lain
5
Data yang dapat dari analisa-analisa diatas
adalah sebagai berikut :
a. Analisa Tapak
- Apa saja keistimewaan tapak ter-sebut? Ada mata
air? Ada pohon atau batu yang bagus? dan lainlain.
- Bagaimana pencapaian ke tapak?
- Kondisi tanah? Transis ketinggian tanah?
- Dan lain-lain
6
b. Analisa Lingkungan / Ruang Kota
- Apa ada polusi? (bunyi, bau, debu, dll)
- Sumber air apa cukup?
- Sistem komunikasi, transportasi dan sistem saluran
bagaimana?
- Apa suasana lingkungan men-dukung proyek yang
akan dirancang?
- Banjir
- Dan lain-lain
7
c. Analisa Lalu Lintas
- Bagaimana kepadatan lalu lintas?
- Jenis kendaraan dilingkungan ter-sebut?
- Jam-jam sibuk? sistem lalu lintas?
- Dan lain-lain.
d. Analisa Zoning
- Bagian mana yang mempunyai pemandangan yang
baik?
- Daerah service dimana?
- Daerah gedung penunjang dimana?
- Main-entrance dari arah mana?
- Dan lain-lain
8
e. Analisa Iklim
- Bagaimana temperature? Curah hujan?
Kelembaban?
- Arah angin?
- Apa ada angin topan?
- Dan lain-lain.
f. Analisa Peraturan Bangunan / Pemerintah
- Garis sepadan, K.L.B, K.D.B, ketinggian bangunan.
- Rasio luas lantai dengan jumlah parkir?
- Undang-undang kebakaran?
- Dan lain-lain.
9
Setelah semua analisa dikumpulkan,
termasuk juga input dari pemilik dan dari
arsitek, maka kita mulai kearah proses
menarik kesimpulam terhadap masalahmasalah yang ada (sintesa).
10
Setelah menganalisa semua input maka
fase selanjutnya menyusun masalah dan
menarik kesimpulam (sintesa). Lalu
semua sintesa itu di-pakai dalam
penyusun program-program.
11
Ada beberapa program utama seperti :
1. Program organisasi, sasarannya adalah
menyusun organisasi yang efektif, efficient dan
jelas bagi pemakai gedung untuk mencapai
sasaran tersebut diatas, maka harus
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
• Kurangi lorong-lorong peng-hubung yang dapat
membingung-kan pemakai gedung dan pembengkakan biaya gedung.
12
• Susunan organisasi harus jelas dan
dapat membimbing peng-unjung
mencapai tujuannya. Untuk itu arsitek
juga memakai “pengarah”
(signage).Susunan organisasi yang
efektif dan efficient didapat dengan
pembuatan “BUBBLE DIAGRAM”
• Menghasilkan jenis-jenis ruangan yang
dibutuhkan proyek tersbut.
13
2. Program Ruang, dimana jenis ruangan
dengan luas dan fasilitas-nya ditentukan.
Ruang tersebut harus dapat memenuhi
kebutuhan fisik dan psikologis dari
pemakai gedung. Hal ini memungkinkan
tinggi dan suasana ruang-ruangnya tidak
sama, demikian juga dengan pembukaan
dan jenis bahan bangunan yang dipakai.
14
3. Program Traffic – Flow, dengan tujuan
merancang sistem lalu lintas yang efficient
dan jelas bagi pemakai. Dan juga
ditentukan pola traffic, apakah pejalan kaki
dipisah-kan dari lalu lintas mobil dan juga
sama halnya dengan pemakai sepeda
motor.Untuk mencapai sasaran, dibutuhkan alat Bantu signage-signage.
15
4. Program Penggunaan Areal pada site /
tapak. Dengan sudah dianalisa letak site, “best
view”, iklim, mata angin, tanaman dan
pemandangan yang akan dipertahankan maka
sekarang mulai disusun program penggunaan
areal. Dimana baiknya letak gedung utama?
Bangunan service dimana? Main – entrance dari
arah mana? Bagaimana baik-nya proses
pencapaian kegedung utama ? (Architectural
promenade)
16
• Sesudah menyusun program-program
diatas maka sudah lebih jelas bagi
seorang arsitek mengenai kebutuhan
dasar fisik dan psikologis dari proyek
tersebut.
17
 Lantas kita sampai pada tahap
pengembangan idea-idea secara grafis
dan mulai memasuki tahap perencanaan
dan perancangan
18
Pertama-tama kita harus meren-canakan bentuk
massa bangunan yang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan tahap ini sangat penting
untuk perancangan selanjutnya.
Idea visual secara grafis harus di-gambar berupa
sketsa-sketsa dengan tangan bebas. Sudah
tentu sketsa tersebut harus skalatis proporsi,
kedalaman ruang, ritme, texture dan lain-lain.
19
 Setiap kreasi perancangan yang baik
akan menciptakan alam semesta baru
dengan membuat perkara biasa
menjadi sesuatu yang belum pernah
kita melihatnya.
 Dalam tahap ini semu keputusan harus
memperhatikan segi disiplin diluar
arsitektur seperti : struktur, interior, seni
taman, M & E, penerangan, sound
sistem dan lain-lainnya.
20
Dalam merancang di daerah tropis jangan
lupa dengan sistem “cross ventilation”.
Karena dengan “cross ventilation” terjadi
pertukaran udara lama dengan udara yang
baru, sehingga kelembaban udara turun dan
temperature ruangan dapat turun. Hal ini
juga dipengaruhi dengan kecepatan angin,
tambah efektif sistem “cross ventilation”
tetapi dapat membuat penghuni ruang
masuk angin.
21