METODE PENELITIAN KOMUNIKASI MASSA Alexis S. Tan, Bab III; Jalaluddin Rakhmat, Bab III.

Download Report

Transcript METODE PENELITIAN KOMUNIKASI MASSA Alexis S. Tan, Bab III; Jalaluddin Rakhmat, Bab III.

METODE PENELITIAN
KOMUNIKASI MASSA
Alexis S. Tan, Bab III;
Jalaluddin Rakhmat, Bab III.
W. Laurence Neuman, Bab II
Metode Penelitian Komunikasi
Massa








Evaluasi Metode Penelitian
Validitas Internal
Validitas Eksternal
Hipotesis Uji
Experimen
Evaluasi Experimen
Survei Lapang
Analisis Isi
Evaluasi Metode Penelitian

1.
2.


Evaluasi metode penelitian, digunakan dua kriteria
umum:
Validitas Internal
Validitas Eksternal
Jika peneliti yakin bahwa variabel bebas yang
menyebabkan variasi pada variabel tak bebas,
maka penelitian memiliki validitas internal
Jika peneliti yakin variabel bebas akan
berpengaruh pada subyek sama pada penelitian
lain yang mempunyai situasi yang sama, peneltian
mempunyai validitas eksternal.
Validitas Internal

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Terdapat sembilan sumber varibel yang dapat
mengancam validitas internal:
Sejarah Proaktif
Sejarah Retroaktif
Maturasi
Testing
Regresi Statistik
Mortalitas
Efek Interaksi
Istrumentasi
Bias Peneliti
Validitas . . .


Sejarah Proaktif atau disebut juga
differential selection of subjects, adalah
perbedaan pengalaman yang terjadi pada
diri subyek sebelum mereka diteliti.
Sejarah Retroaktif, menunjukkan perubahan
yang terjadi pada lingkungan antara waktu
pertama dan waktu kedua, ketika penelitian
sedang berlangsung.
Validitas . . .



Maturasi: perubahan proses psikologis dan biologis
dalam diri subyek yang terjadi ketika
Testing: Untuk mengukur efek garapan, peneliti
biasanya melakukan prauji.
Regresi Statistik: salah satu hukum statistik
menyatakan, bahwa testing yang berkali-kali akan
menyebabkan angka yang ekstrem rendah dan
angka yang ekstrem tinggi terkumpul di sekitar
rata-rata. Kecenderungan ini disebut regresi
statistik.
Validitas . . .



Mortalitas (Experimental Mortality). Hilangnya
subyek karena kematian, pindah rumah, atau
keberatan untuk ikut dalam penelitian, akan
mempengaruhi skor akhir.
Efek Interaksi: umumnya terjadi dalam penelitian
yang melibatkan lebih dari satu variabel bebas.
Istrumentasi. Validitas internal juga “terancam”
karena perubahan alat ukur atau orang yang
menggunakan alat ukur itu.
Validitas . . .

Bias Peneliti (Experimental Bias). Rosenthal
(1966) telah melakukan penelitian terhadap
pengaruh ekspektasi peneliti terhadap
penelitian. Jika seorang guru diberi tahu
bahwa anak-anak yang diajarnya “bodoh”,
anak-anak cenderung mengikuti ekspektasi
gurunya.
Validitas Eksternal


Validitas eksternal berkenan dengan
sejauhmana hasil-hasil penelitian dapat
digeneralisasikan dari eksperimen ke dunia
nyata.
Empat hal yang mengancam validitas
eksternal: Efek Hawthorne; pretesting;
bias seleksi; dan efek interaksi ganda.
Validitas . . .
1.
2.
3.
4.
Efek Hawthorne: Efek yang terjadi karena subyek
eksperimen merasmendapat perlakukan khusus.
Pretesting: prauji dapat membatasi potensi
generalisasi hasil penelitian.
Bias Seleksi: Jika ingin meneliti tentang film “Dora
Emon” pada salah satu SD, hendaknya dipilih SD
yang mencerminkan populasi dari bermacammacam tingkat eknonomi.
Efek Interaksi Ganda: bila subyek yang sama
diterpa lebih dari dua X berkali-kali, efek X
terdahulu masih belum terhapus.
Hipotesis Uji



Menurut Tan (1996: 32), terdapat dua hipotesis
(uji) yang terkait langsung dengan penelitian
komunikasi massa, yakni Hipotesis korelasional
dan Hipotesis Kausal.
Dalam Hipotesis Korelasional, kita memprediksi
terdapat korelasi positif atau negatif antara X dan
Y, atau concomitant variation antara variabel.
Hipotesis korelasional, misalnya dilakukan melalui
pengujian antara kebiasaan nonton TV dan grade
point avarage (GPA) pada anak SMA.
Hipotesis . . .



Hipotesis Kausal, adalah terdapatnya hubungan
kausal antara X dan Y,dan juga hubungan nature.
Jika kita mempunyai informasi cukup tentang waktu
menonton TV dan kemampuan untuk bekerja
dengan baik (GPA) yang terjadi di sekolah,
kemudian kita dapat memprediksi kasus menonton
TV apakah tinggi atau rendah GPAnya.
Hipotesis kausal sering diformulasi dalam term
berbeda antar kelompok.
Experimen




Experimen adalah desain riset ketika investigator
memiliki kontrol atas variabel independen, dan
mencoba mengontrol variabel lain yang mungkin
mempengaruhi variabel dependen.
Beberapa penelitian dilakukan dengan membuat
lingkungan tiruan seperti ruang kelas atau ruang
TV dalam bangunan universitas.
Ini disebut laboratory experiments.
Beberapa eksperimen membawa “real world” jika
peneliti dapat mengontrol variabel independen
dalam lingkungan yang natural.
Evaluasi Experimen

1.
2.
3.
4.
5.
6.
Evaluasi eksperimen dapat dilakukan
melalui:
Formulasi masalah
Hipotesis
Subyek penelitian
Operasionalisasi variabel
Prosedur (penelitian)
Hasil (yang diperoleh)
Survei Lapang



Penelitian lapang adalah metode mengumpulkan
informasi yang menyangkut sejumlah orang atau
obyek (yang disebut populasi dalam penelitian
kuantitatif, Pen.) melalui studi dalam proporsi
kecil (sampel).
Penelitian lapang meneliti berbagai variabel
secara natural.
Penelitian lapang kadang-kadang menggunakan
studi deskriptive jika peneliti ingin
mengidentifikasi beberapa karakteristik dalam
populasi.
Survey . . .



Beberapa tipe survey antara mengumpulkan opini
publik, misalnya: masalah internasional,
pemerintah, ekonomi, hubungan ras, dan lain-lain.
Penelitian survey juga dapat dilakukan dalam
berbagai studi teoritis menyangkut hubungan
antara variabel dalam populasi
Beberapa peneliti survey, antaranya: studi media
massa dan perilaku politik, studi tentang
pengguna televisi yang panjang dengan realitas
sosial, studi tentang variabel interaksi keluarga
dan penggunaan media massa pada anak-anak.
Pengumpulan Data

1.
2.
3.
4.
Pengumpulan data dalam penelitian
Komunikasi Massa dapat dilakukan melalui:
Interview secara personal
Interview melalui telepon
Self-administration Questionnaires
Mailed Questionaires
Coding, Analisis, dan
Interpretasi Data



Coding atau melakukan “kode” terhadap
berbagai data; dalam penelitian kuantitatif,
koding data untuk dilakukan analisis data
melalui komputer.
Interpretasi data dilakukan melalui hasil
yang perhitungan statistik.
Interpretasi data dilakukan untuk menjawab
pertanyaan dalam sasaran hasil studi, atau
melakukan tes terhadap hipotesis.
Analisis Isi



Content Analysis atau Analisis Isi, adalah
“research technique for the objective, systematic
and quantitative description of the manifest
content of communication” (Berelson, dalam Tan,
1998: 52).
Penelitian Analaisis Isi dapat dilakukan melalui isi
pesan.
Penelitian dapat dilakukan dengan
membandingkan media, misalnya antara televisi
dan koran
Langkah-Langkah Analisis Isi


Pertama, menyeleksi unit analisis (peneliti
menetapkan satu unit analisis isi), misalnya:
cerita dalam surat kabar, artikel majalah,
siaran radio, dan program televisi.
Kedua, penentuan sampel dari populasi yang
akan diteliti. Misalnya, jika meneliti tentang
pemberitaan Kompas tentang Pemilu, maka
sampel ditetapkan pemberitaan atau artikel
selama satu tahun terakhir sebelum Pemilu
berlangsung.
Langkah . . .




Ketiga, melakukan kategori data. Misalnya,
kategori tentang calon presiden, kategori calon,
perspektif perempuan, dan lain-lain.
Keempat, melakukan kode terhadap data
Kelima, melakukan reduksi data (dalam penelitian
kuantitatif, dalam penelitian kualitatif masih
terdapat perdebatan tentang reduksi data, Pen.),
dan analisis hasil penelitian
Melakukan evaluasi studi analisis isi.
Soal-soal:
1.
2.
3.
Kemukakan tentang langkah-langkah
evaluasi metode penelitian! Jelaskan
dengan contoh!
Jelaskan tentang langkah-langkah
validitas internal dan validitas eksternal!
Dalam validitas internal, bias peneliti
juga mengganggu validitas internal.
Jelaskan statemen ini dengan contoh!
Soal-soal:
1.
2.
3.
Kemukakan tentang hipotesis uji dalam
penelitian Komunikasi Massa!
Kemukakan penelitian eksperimen dalam
penelitian Komunikasi Massa! Jelaskan
dengan contoh!
Jelaskan tentang content analysis dalam
penelitian Komunikasi Massa! Kemukakan
dengan contoh!