MODEL PENELITIAN EFEK MEDIA Alexis S Tan, Bab XII;

Download Report

Transcript MODEL PENELITIAN EFEK MEDIA Alexis S Tan, Bab XII;

MODEL PENELITIAN EFEK MEDIA
Alexis S Tan, Bab XII;
W. Lawrence Neuman, Bab X.
Model Penelitian Efek Media

Belajar melalui Media Massa
Teori Belajar Sosial
Proses Atensi
Proses Retensi

Motor Reproduction process

Proses Motivasional



Belajar melalui Media Massa




Seseorang dapat dipengaruhi media massa melalui
berbagai cara di samping persuasi.
Beberapa bentuk sikap yang ditimbulkan media
massa adalah: perubahan atau memperkuat opini,
sikap dan tingkah laku.
Media massa menjadi agen penting sosialisasi:
dalam mencipta dan membentuk sikap, nilai-nilai,
tingkah laku dan persepsi atas realitas sosial.
Pengaruh media massa yang diperoleh tersebut,
disebut “efek sosial”.
Teori Belajar Sosial



Asumsi Teori Belajar menyatakan, bahwa
seseorang tidak lahir dengan sikap, nilai dan
persepsi terhadap dunia; respons itu cenderung
harus dipelajari.
Teori Belajar Tradisional berasumsi, belajar terjadi
melalui pembelajaran secara langsung.
Teori Belajar dapat menjelaskan perolehan dan
penghapusan tingkah laku binatang dan manusia.
Teori Belajar . . .

1.
2.
Terdapat dua kritik yang berkaitan dengan
media massa dan Teori Belajar:
Terdapat bentuk radikal Teori Belajar yang
mengurangi nilai manusia menjadi robot, yang
menjadikan hasil penelitian dianggap tidak
relevan karena tidak dapat diteliti kembali
Tingkah laku radikal hanya dapat dijelaskan
melalui bagian kecil dari tingkah laku kita
sehari-hari.
Teori Belajar . . .



Albert Bandura, secara umum menjelaskan
tingkah laku manusia yang disebut dengan
“Social Learning Theory” (Teori Belajar
Sosial).
Teori Belajar Sosial menjelaskan tingkah
laku yang dihasilkan oleh lingkungan dan
faktor kognitif.
Bandura menjelaskan teorinya berdasarkan
gambar yang ditampilkan berikut:
Bandura’s Social Learning
Theory
ATTENTIONAL
PROCESS
•Modelling Stimuli
•Distinctiveness
•Affective Valence
•Complexity
•Prevalence
RETENTIONAL
PROCESS
•symbolic coding
•Cognitive
Organization
•Symbolic Rehearsal
•Motor Rehearsal
MODELED
EVENTS
MOTOR REPRODUCTION
PROCESS
•Physical Capability
•Availability of
Componen Responses
•Sefl Observation
Of Reproduction
Accuracy Feedback
MOTIVATIONAL
PROCESS
• External Reinforcement
• Vicarious Reinforcement
• Self Reinforcement
MATCING
PERFORMANC
Observer Characteristic
Sensory capacities
Arousal level
Perseptual set
Past Reinforcement
Proses Atensi


Proses atensi merupakan starting point dari
teori ini, yang merupakan kejadian yang
dapat diobservasi, baik langsung maupun
tidak langsung.
Kejadian ini berlangsung dalam aktifitas
seseorang yang direpsentasikan berkaitan
dengan televisi, buku, bioskop dan media
massa lainnya.
Proses . . .



Kejadian ini mungkin menyangkut performa
tingkah laku (misalnya: novel yang agresif);
atau yang disebut ukuran tingkah laku (yang
disebut Bandura sebagai model “abstract”).
Media massa memiliki peran sentral dalam
Teori Belajar Sosial.
Media massa yang banyak diobservasi
berkaitan dengan Teori Belajar Sosial adalah
media visual.
Proses . . .



Media massa dapat melakukan transmisi tingkah
laku baru dan ukuran tingkah laku secara simultan
kepada banyak kelompok orang.
Teori Belajar Sosial berkaitan dengan fungsi media
sebagai agen sosialisasi di samping keluarga,
kerabat, dan guru di ruang sekolah
Menurut Albert Bandura, perhatian terhadap
kejadian merupakan faktor yang menentukan
karakteristik atas kejadian tersebut (atau model
stimuli) atas karakter yang diobservasi.
Proses . . .



Karakteristik yang diteliti, juga ditentukan
oleh perhatian, yang dihubungkan dengan
usia dan “intelligence”
Konsep perseptual, ditentukan oleh needs,
moods, valeus, and previous experiences
yang berpengaruh pada cara belajar dari
subyek.
Karakteristik yang diobservasi juga diukur
berdasarkan tingkatan yang ditimbulkan.
Proses . . .


Seseorang yang emosionalnya bangkit,
misalnya marah, takut, adalah mereka yang
sangat memperhatikan stimuli.
Teori Belajar Sosial mempertimbangkan
munculnya facilitator of, dibanding
condition for, bagi model; belajar dapat
terjadi tanpa proses “membangkitkan”.
Proses Retensi



Proses retensi dikaitkan dengan proses belajar
sosial dengan delayed modelling- pencapaian
peristiwa yang diamati ketika model tidak lagi hadir
Menurut Bandura, kita dapat merepresentasi
ukuran respons (tindakan model atau kejadian),
dalam dua sistem: imaginal dan verbal.
Representasi imaginal, merujuk pada
perumpamaan visual, menyangkut penggambaran
mental atas tindakan yang diteliti dan penyimpanan
dalam memori seseorang.
Proses . . .


Penggambaran imaginal, merupakan
“sesuatu yang ada dalam kepala kita”;
tentang pengalaman, perasaan sedih dan
gembira, dan lain-lain.
Imaginasi visual, tentu saja tidak dapat
diamati. Observasi proses belajar dapat
difasilitasi melalui kemampuan penggunaan
kata-kata verbal.
Proses . . .



Kita dapat menggunakan simbol melalui kode
verbal, dengan melakukan penyederhanaan pada
proses penyimpanan informasi dan perolehan
kembali (informasi tersebut, Pen.).
Peneliti, tidak hanya merepresentasikan kejadian
dalam bentuk verbal dan visual, yang dapat
disimpan dalam memori, tetapi juga harus dapat
“melatih mental”.
Penelitian menunjukkan Observasi Belajar akan
sangat akurat jika organisasi kognitif dan latihan
mental tingkah laku model dilakukan secara
terbuka.
Motor Reproduction Process



Menurut Bandura, kesuksesan dalam proses
respons, imitasi, monitoring dan perbaikan
berdasar atas umpan balik informatif.
Dalam model Bandura, seseorang akan
berpikir sebelum bertindak.
Berpikir, diartikan sebagai “organizing the
responses that have been learned so that the
actual behavior can be initiated or
performed” (Bandura, dalam Tan, 1998: 208)
Motor . . .



Organisasi kognitif dan inisiasi tingkah laku
tergantung pada keterampilan individu.
Hal ini menyangkut kognitif dan motor skill
Kemampuan kognitif dan motor skill
berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Proses Motivasional


1.
2.
3.
Proses motivasional, menurut
Bandura, tergantung pada penguatan.
Menurutnya, terdapat tiga jenis
penguatan:
External Reinforcements
Vicarious Reinforcements
Self-Reinforcements
Proses . . .



Penguatan eksternal, menyangkut penguatan
yang berkaitan dengan reward yang mungkin
diperoleh, misalnya: persetujuan sosial, uang,
perlakuan khusus, dan menghindari punishment.
Vicarious Reinforcements adalah hasil ketika kita
mengobservasi tingkah laku seseorang yang
diperkuat oleh tingkah laku terntentu.
Hasil penelitian memperlihatkan, model yang
diberi reward akan melakukan imitasi ketimbang
yang tidak diberi reward.
Proses . . .



Self-Reinforcements juga merupakan
ukuran Belajar Tingkah laku.
“Self-Satisfaction” dan “inner peace”
adalah self-reinforcements yang umum.
Dicontohkan Bandura, ketika seseorang
ditanya mengapa ia harus mendaki
gunung? Mungkin ia akan menjawab
“Because is it there”
Soal-soal
1.
2.
3.
Jelaskan proses belajar sosial melalui media
massa!
Menurut saudara, apakah media massa di
Indonesia dapat menggambarkan realitas
secara benar? Jelaskan dengan contoh!
Buatlah satu desain penelitian berdasarkan
Teori Belajar Sosial! Tentukan komponen yang
akan diteliti, dan jelaskan proses yang akan
saudara lakukan!
Soal-soal
1.
2.
3.
Terdapat empat komponen proses dalam
Teori Belajar Sosial dari Bandura! Sebutkan
dan jelaskan komponen-komponen tersebut!
Proses atensi merupakan hal penting dalam
penelitian Teori Belajar Sosial Bandura!
Jelaskan dengan contoh tentang proses
atensi ini dalam sebuah penelitian!
Apa yang dimaksud dengan proses
motivasional dalam penelitian Belajar Sosial!
Jelaskan dengan contoh!