CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TIM WI LPMP BALI

Download Report

Transcript CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TIM WI LPMP BALI

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
TIM
WI LPMP BALI
BIODATA
NAMA
TMPT/TGL LHR
NIP
PANGKAT/GOL.
JABATAN
ALAMAT
KANTOR
RUMAH
: Drs. I NYOMAN SUDIANA
: DERNPASAR 7 JUNI 1960
: 130897167
: PEMBINA/IVa
: GURU PEMBINA
:
: SMPN 8 DENPASAR
JLN. MEDURI NO 2 DENPASAR
: PERUM DALUNG PERMAI
BLOK QQ 13 DALUNG
KUTA UTARA
MOBILE 08123955134/03617871699
EMAIL dian7660@ yahoo.com
PENGERTIAN CTL
KONSEP BELAJAR DAN MENGAJAR
YANG MEBANTU GURU MENGHUBUNG
KEGIATAN DAN BAHAN AJAR DENGAN
SITUASI NYATA YANG DAPAT
MEMOTIVASI SISWA UNTUK DAPAT
MENGHUBUNGKAN PENGETAHUAN
DAN TERAPANNYA DENGAN
KEHUDUPAN SEHARI-HARI
CTL : AN APPROACH OF TEACHING THAT
RELATED THE MATERIALS AND THE
CLASSROOM ACTIVITIES TO REAL
SITUATION AND ACTUAL EXPERIENCE
FOCUSING ON LEARNING PROCESS
LEADING TO CREATIVITY, CRITICALLY
THINKING, PROBLEM SOLVING AND
BEING ABLE TO APPLY THEIR
KNOWLEDGE IN THEIR DAILY LIVES
CTL : AN APPROACH OF
TEACHING AND LEARNING
WHICH HELPS THE TEACHER
RELATE HIS TEACHING
MATERIALS AND ACTIVITIES SO
THAT THESTUDENTS CONNECT
THEIR KNOWLEDGE AND
EXPERIENCE TO THEIR DAILY
LIVES AS MEMBERS OF SOCIETY
Apa ciri-ciri umum CTL?
Blanchard, 2001:
Menekankan pada pentingnya
pemecahan masalah
Kegiatan belajar dilakukan dalam
berbagai konteks
Kegiatan belajar dipantau dan
diarahkan agar siswa dapat
belajar mandiri
Mendorong siswa untuk belajar
dengan temannya dalam
kelompok atau secara mandiri
Pelajaran menekankan pada
konteks kehidupan siswa yang
berbeda-beda
Menggunakan penilaian otentik
Apakah Landasan Filosofi
Pengembangan CTL ?
Landasan filosofi CTL adalah
konstruktivisme, yaitu filosofi belajar
yang menekankan bahwa belajar tidak
hanya sekedar menghapal.Siswa harus
mengkontruksikan pengetahuan dibenak
mereka sendiri. Bahwa pengetahuan
tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi
fakta-fakta atau proposisi yang terpisah,
tetapi mencerminkan keterampilan yang
dapat diterapkan. Kontruktivisme
berakar pada filsafat pragmatisme yang
digagas oleh John Dewey pada awal abad
20 yang lalu
Apakah ciri kelas yang menggunakan
pendekatan CTL ?
Sebuah kelas dikatakan menggunakan
pendekatan CTL jika telah menerapkan ketujuh
komponen CTL, yaitu filosofi belajarnya adalah
kontruktivisme, selalu ada unsur bertanya,
pengetahuan dan pengalaman diperoleh dari
kegiatan menemukan, terbentuk masyarakat
belajar, ada model yang ditiru (pemodelan) dan
dilakukan penialan sebenarnya.
Mengapa CTL menjadi alternatif ?
Sudah cukup lama kita menyadari bahwa
kelas-kelas kita tidak produktif. Seharihari diisi dengan ceramah, sementara
siswa ‘dipaksa’ menerima dan menghafal.
Harus segera ada pilihan strategi
pembelajaran yang lebih berpihak dan
meberdayakan siswa!
Apakah CTL itu pendekatan yang
sama sekali baru ?
Bukan!!! Filosofi yang
mendasari pendekatan
kontekstual sudah lama
dikembangkan, yaitu oleh
John Dewey pada tahun
1916, yaitu sebuah filosofi
belajar yang menekankan
pada pengembangan minat
dan pengalaman siswa.
Darimana CTL berasal dan siapa yang
mengembangkannya ?
CTL dikembangkan oleh The Washington State
Concortium for Contextual Teaching and Learning, yang
melibatkan 11 perguruan tinggi, 20 sekolah dan
lembaga-lembaga yang bergerak dalam dunai
pendidikan di Amerika Serikat. Salah satu kegiatannya
adalah melatih dan memberi kesempatan kepada guruguru dari enam propinsi di Indonesia untuk belajar
pendekatan kontekstual di Amerika Serikat, melalui
Direktorat SLTP Depdiknas
Apakah penerapan CTL harus
mengubah kurikulum ?
CTL hanya sebuah strategi belajar.
Tidak perlu mengubah kurikulum untuk
menerapkannya. CTL sangat sesuai
dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Apakah Selama ini guru belum pernah menerapkan CTL ?
Jika Seorang guru dalam kelasnya
selama ini melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan mengutamakan
kegiatan “siswa menemukan sendiri”,
pada prinsipnya telah menerapkan CTL
Inkuiri
Questioning
Learning
Community
Reflection
Modeling
Autentic
Assesment
INKUIRI
Siklus yang terdiri dari mengamati,
bertanya, menganalisis dan
merumuskan teori baik perorangan
maupun kelompok
Diawali dengan pengamatan dan
berkembang untuk memahami konsep /
fenomena
Mengembangkan dan menggunakan
keterampilan berfikir kritis
Mengamati
Menarik
Kesimpulan
Menganalis
is Data
Bertanya
Hipotesis
Mengumpulk
an Data
Norma dalam Brainstroming
Fleksibelitas dan kelancaran berpikir merupakan hal yang menumbuhkan
keberanian
Bertujuan untuk memperoleh sejumlah ide, dan semua ide yang muncul
dicatat
Diperlukan sikap terbuka untuk menerima setiap ide yang disampaikan
Menolak untuk memberikan pertimbangan, baik memuji atau pertimbangan
kritis
LEARNING COMMUNITY
Berbicara dan berbagi pengalaman dengan orang lain
Bekerjasama dengan orang lain untuk menciptakan
pembelajaran yang lebih baik dibadingkan dengan
belajar sendiri
PEMODELAN
1. Membahasakan gagasan yang anda pikirkan
2. Mendemonstrasikan bagaimana anda menginginkan para siswa
untuk belajar
3.Melakukan apa yang anda inginkan agar siswa melakukan
BERTANYA
Mendorong siswa untuk mengetahui
sesuatu
Mengarahkan siswa untuk memperoleh
informasi
Digunakan untuk menilai kemampuan
berfikir kritis siswa
Melatih siswa untuk berfikir kritis
Refleksi
Cara-cara berpikir tentang apa yang telah kita
pelajari
Menelaah dan merespon terhadap kejadian,
aktifitas dan pengalaman
Mencatat apa yang telah kita pelajari,
bagaimana kita merasakan, ide-ide baru
Dapat berupa : jurnal, diskusi dan karya seni
AUTHENTIC ASSESSMENT
Mengukur pengetahuan dan keterampilan
siswa
Mempersyaratkan penerapan pengetahuan
atau pengalaman
Penilaian produk atau kinerja
Tugas-tugas yang konstekstual dan relevan
Proses dan produk kedua-duanya dapat
diukur
RENUNGAN :
Sistem yang ada
Menghasilkan Sesuatu
yang ada bila ingin
hasil yang berbeda
maka sistem harus
diubah
MODELING (PEMODELAN)
MENDEMONSTRASIKAN TENTANG
BAGAIMANA CARA BELAJAR
MELAKUKAN APA YANG AKAN
DILAKUKAN SISWA
NEIGHBOURHOOD WALK (NW)
NW YANG PALING SEDERHANA
contoh :
Tujuan : menulis teks deskripsi singkat
Tugas :
1. mengamati objek yang menarik dalam
perjalanan pulang atau pergi ke sekolah
2. menulis teks deskriftif sederhana
3. mendeskripsikan secara lisan di depan kelas
4. memajang hasil karya
5. wise walk: kunjungan siswa lain untuk memberi
masukan.
6. umpan balik oleh guru
7. revisi menyimpan dalam file fortofolio
• NW SINGKAT
Tujuan : Mendeskripsikan benda secara lisan
dan tulis.
Tugas : untuk mengaitkan pelajaran di kelas
1. siswa melakukan pengamatan diluar kelas
selama 10-15 menit dengan menggunakan
lembar pengamatan yang telah disiapkan
2. Siswa mendeskripsikan objek yang diamati
secara lisan.
3. Menulis teks deskriptif
4. umpan balik dari guru
Contoh lembar pengamatan
Instructions
What object did you
see? Mention three!
What size is each
object?
What colour is each
object?
What is each object
made of?
What is each object
used for
Object 1 Object 2 Object 3
NW SEHARI sebagai bagian dari Study tour
Menyiapkan lembar tugas pengamatan
Pembagian kelompok
Melakukan observasi di tempat yang telah
ditentukan
Mengumpulkan data/informasi sesuai dengan
lembar observasi yang telah disediakan
Menyusun draf laporan sesuai dengan tujuan
tugas
Mendiskusikan draf laporan dengan guru
Menyusun draf akhir
NW sebagai Project : Service Learning
Dalam service learning siswa tidak hanya
mengamati dan melaporkan tetapi juga
menindaklanjuti denga nusulan perbaikan,
bahkan ikut terlibat dalamperbaikan.
Misalnya: Siswa mengamati nama toko/usaha,
sepanduk, plank, iklan yang menggunakan
bhasa Inggris, Siswa mengidentifikasi
kesalahan penggunaan bahasa Inggris dan
mencoba mengoreksinya. Hasil ini dilapor di
kelas. Kemudian mereka menindaklanjuti
dengan membuat usulan perbaikan.