Document 7412372

Download Report

Transcript Document 7412372

Perkembangan Teori Organisasi
Masalah
Besar
Sesuatu yg tidak dapat dideteksi
pada saat itu
Krisis
Pemikiran
Suatu pertanyaan yg terdiri dari
satu or lebih konsep/variabel
Anomalies
Preposisi
Ide, masalah, benda, gejala sosial
yg dinyatakan dg kata/istilah
Konsep
Theory
Paradigma
Historical Perspectives
Classical
1900-1930
Neo Classical
1930-1960
Modern/
Contingency
1960-1975
Postmodern/
Politics
1975-?
Evolusi Teori Organisasi
Kontemporer
Kerangka
Waktu
Sistem
19001930
Tertutup
Tujuan
Rasional Sosial
Tema
Utama
Efisiensi
Mekanis
Klasifikasi Tipe I
Teoritis
Klasik
Robbins, Scott, & Meyer
19301960
Tertutup
19601975
Terbuka
1975 -??
Terbuka
Rasional Sosial
Manusia Desain
Kontingensi
HR
Tipe II
Tipe III
Neoklasik Modern
Power
Politik
Tipe IV
PosMo
Evolusi Teori Organisasi
Teori Tradisional
Modifikasi
Manajemen Ilmiah
Ilmu-ilmu perilaku
(pelaksanaan tugas yg efisien)
(Isu-isu psikologis, sosiologis, dan
kultural)
Model Birokratis
(Wewenang & Struktur)
Teori Manajemen
Administratif
Ilmu2 Manajemen
(Rasionalitas teknis-ekonomis)
(Prinsip2 manajemen universal)
1900
Kast & Rosenzweig
1920 an
1940 an
1970 an
Classical Theories of
Organization
• Classical management theory
formulated by:
– Practitioners (e.g., Taylor, Fayol)
– Sociologist (Weber)
• Assumptions: efficiency,
rationality, control, antagonism
between owners and labor
(machine as metaphor)
Classical Theories of Organization
Pemikiran yang menjadi pilar utama:
• Scientific Management (F.W. Taylor)
• Teori Administrasi (Fayol, Gullick & Urwick,
Mooney, Follet)
• Teori Birokrasi (Max Weber)
Pilar Utama Rasionalitas
Aliran Klasik
• Division of labor (specialization)  Adam
Smith:
– 10 labors/day = 48.000 paku
– Without Spec= 10-200 paku
• Scalar and functional processes
(hierarchy)
• Structures
• Span of control
1. Scientific Management
• Pelopor : F.W. Taylor (1856-1915) seorang
insinyur mesin pada perusahaan baja di
Pennsylvania.
• Principal of Scientific Management (1911)
• Dipengaruhi oleh etika Protestan:
– Kerja keras, rasionalitas, ekonomi, dan
individualisme.
• Hasil kerja saat itu hanya sepertiga dari
yang seharusnya (Low productivity rate)
Empat Prinsip
Scientific Management
1. Setiap elemen pekerjaan ditentukan
secara ilmiah
2. Seleksi dan pelatihan pekerja ditentukan
secara ilmiah
3. Kerjasama antara manajemen dan buruh
sesuai dengan metode ilmiah
4. Pembagian tanggung jawab yg lebih
merata antara manajer dan pekerja
Time & Motion Study
Pengaruh Taylorism
• Managerial: experience-based to scientific
based
• US and Europe Industries
• Changed worker (labor) as well industrial
structures
• Personal management dept, maintenance
dept, quality control dept, etc.
2. Teori Administrasi
• Pelopor: Henry Fayol, seorang manajer
perusahaan di Perancis
• Sedang meneliti manajemen pabrik di
USA
• Berdasarkan pengalaman bertahun2
sebagai praktisi eksekutif
• Fokus pada manajer (Taylor ke pekerja)
Fayol’s 14 Principles:
1. Division of Work —improves efficiency through a
reduction of waste, increased output, and
simplification of job training
2. Authority and Responsibility—authority: the right to
give orders and the power to extract obedience –
responsibility: the obligation to carry out assigned
duties
3. Discipline—respect for the rules that govern the
organization
4. Unity of Command—an employee should receive
orders from one superior only
5. Unity of Direction—grouping of similar activities that
are directed to a single goal under one manager
6. Subordination of Individual Interests to the General
Interest—interests of individuals and groups should
not take precedence over the interests of the
organization as a whole.
7. Remuneration of Personnel—payment should be fair
and satisfactory for employees and the organization
8. Centralization—managers retain final responsibility –
subordinates maintain enough responsibility to
accomplish their tasks
9. Scalar Chain (Line of Authority)—the chain of
command from the ultimate authority to the lowest
10. Order—people and supplies should be in the right
place at the right time
11. Equity—managers should treat employees fairly and
equally
12. Stability of Tenure of Personnel—managerial
practices that encourage long-term commitment from
employees create a stable workforce and therefore a
successful organization
13. Initiative—employees should be encouraged to
develop and carry out improvement plans
14. Esprit de Corps—managers should foster and
maintain teamwork, team spirit, and a sense of unity
among employees
3. Teori Birokrasi - Max Weber
• Istilah bureaucracy non konotasi baik atau buruk
tapi menunjukkan ciri-ciri tertentu dari desain
organisasi
• Birokrasi adalah model yg paling efisien dan
efektif untuk organisasi yg mempunyai tingkat
kompleksitas tinggi seperti:
– Perusahaan, pemerintah, dan militer
• Konsep utama: Rasional Legal
(Hak u/ melaksanakan berdasarkan kedudukan yg
ditetapkan secara legal)
Tipe Ideal Birokasi Weber
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pembagian kerja berdasarkan fungsi
Hirarki wewenang yang jelas
Prosedur seleksi yang formal
Jenjang karir
Peraturan yang rinci
Hubungan impersonal
Kritik terhadap Aliran Klasik
• Manusia dianggap sebagai mesin
produksi; ibarat sekrup
• Campur tangan tak beralasan bagi hak
prerogratif manajer
• Sistem insentif pada akhirnya perusahaan
yang lebih diuntungkan, bukan pekerja.
• Menganggap remeh serikat buruh
• Organisasi sebagai sistem tertutup
Aliran Neoklasik:
Behavioral School
• Aliran klasik anggap manusia sebagai:
– Konstan
– Tak berubah dalam kondisi apapun
• Pusatkan perhatian pada perilaku manusia
• Dibangun atas dasar teori:
– Sosiologi dan psikologi sosial
• Berusaha menjawab: “mengapa orang
berperilaku berbeda dalam setting
organisasi yg berbeda
Aliran Neoklasik:
Behavioral School
• Organisasi terdiri dari tugas-tugas dan manusia
• Menggali peranan keanggotaan dalam
kelompok sbg penentu perilaku organisasi 
produktivitas
• Juga memperhatikan aspek motivasi,
kepemimpinan, dan hubungan antar manusia
(human relation)
• Juga disebut aliran hubungan antar manusia
Tokoh-Tokoh Aliran Perilaku
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Elton Mayo
Marry Parker Follet & Chester Barnard
Douglas McGregor
Warren Bennis
Abraham Maslow
Frederick Herzberg
Tokoh Aliran Perilaku:
Elton Mayo
• Hawthorne Study:
– Western Electronic Company (1924-1927, 1930)
– Pengaruh intensitas penerangan pada produktivitas
kerja
– Hipotesis: Intensitas  produktivitas
– Hipotesis tidak terbukti
– Intensitas pencahayaan tidak selamanya menentukan
produktivitas
– Faktor sosial dan psikologi;
• Penerimaan kelompok
• Rasa aman.
– Mengantarkan pada zaman humanisme organisasi
Perilaku Manusia dalam Organisasi
1. Organisasi adalah sistem sosial
disamping sistem teknis-ekonomis
2. Individu dimotivasi faktor sosial dan
psikologis, disamping motif ekonomi
3. Kelompok kerja informal adalah unit
yang perlu mendapat perhatian
4. Pola kepemimpinan berdasarkan struktur
formal kedudukan – perlu pertimbangan
faktor psikososial; lebih demokratis…
Mayo, Roethlisberger, Whitehead
Perilaku Manusia dalam Organisasi
5. Kepuasan kerja  produktivitas
6. Saluran komunikasi yg efektif hendaknya
dikembangkan dalam berbagai level
dalam hirarki  pertukaran informasi;
pentingnya partisipasi
7. Manajemen membutuhkan skill sosial yg
efektif, disamping skill teknis
8. Para anggota organisasi digerakkan oleh
terpenuhinya kebutuhan sosio-psikologis.
Mayo, Roethlisberger, Whitehead
Tokoh Aliran Perilaku:
Chester Barnard
• Lebih menekankan aspek psikologis drpd aspek
teknis ekonomis
• Pencetus “organisasi sebagai sistem sosial”
• Hidupnya organisasi bergantung pada
pemeliharaan keseimbangan antara sumbangan
anggota dengan kepuasannya
• Perlu diberikan imbalan psikososial disamping
materi
• Wewenang bergantung kepada kesediaan
bawahan untuk patuh
• Organisasi informal harus diperhatikan
Tokoh Aliran Perilaku:
Douglas McGregor
• Teori X
–
–
–
–
Pekerja tidak suka pekerjaan
Harus dipaksa, dikendalikan, dihukum
Menghindari tanggung jawab
Hanya mencari rasa aman
• Teori Y
–
–
–
–
Suka bekerja
Dapat mengelola dirinya sendiri
Kreatif
Mau belajar
Tokoh Aliran Perilaku:
Abraham Maslow
• Tingkat kebutuhan manusia
– Kebutuhan fisik (makan, pakaian, tempat
tinggal)
– Kebutuhan akan keamanan
– Kebutuhan sosial (berkumpul dan bergaul)
– Kebutuhan pengembangan diri (berkembang
dan berkarya
– Kebutuhan aktualisasi diri (berbeda dengan
manusia lain)
Kritik terhadap Aliran Perilaku
• Terlalu menekankan aspek psikososial
• Memandang hubungan sosial dalam
sistem tertutup tanpa pertimbangan
kekuatan ekonomis, politik, dan
lingkungan
• Kurang perhatian pada serikat buruh; “SB
itu kurang perlu jika manajemen telah
melaksanakan fungsinya “
Aliran III:
Aliran Kontingensi
• Aliran klasik= thesis, aliran perilaku=
antithesis,  aliran kontingensi= synthesis
• Perspektif sistem terbuka
Aliran (Modern) Kontingensi
• Suatu organisasi harus berhubungan
dengan lingkungannya
• Organisasi yg efektif adalah jika struktur
organisasinya mampu menyesuaikan
dengan karakteristik lingkungannya
• Adaptabilitas dan fleksibilitas dalam
proses pengambilan keputusan
Tokoh Aliran Kontingensi:
J. Woodward
• Study tentang pengaruh teknologi
terhadap organisasi
• Prinsip yg dibangun aliran klasik kurang
berhasil
• Perbedaan teknologi  perbedaan
tuntutan thdp keahlian manusia 
perbedaan struktur:
– Rantai komando, rentang kendali, ukuran
organisasi
Tokoh Aliran Kontingensi:
James D. Thompson
• Hubungan teknologi, lingkungan, dan
struktur; tidak hanya pada organisasi
bisnis
• Organisasi yg mempunyai pengalaman yg
sama berkenaan dg lingkungan  punya
perilaku yg hampir sama
• Berarti untuk desain struktur organisasi
• Organisasi sebagai sistem terbuka
Tokoh Aliran Kontingensi:
Jay W. Lorsch & Paul R. Lawrence
• Diferensiasi; keanekaragaman jenis tugas
dan pekerjaan
• Integrasi = koordinasi
• Adanya hubungan antara lingkungan dg
organisasi
• Struktur organisasi disesuaikan dg
lingkungannya
• Penyesuaian thdp tuntutan lingkungan 
muncul diferensiasi dan integrasi
Kritik terhadap Aliran Kontingensi
• Hanya melihat sepihak; lingkungan 
struktur, padahal bisa juga organisasi 
lingkungan
• Manajer hanya bersikap reaktif, padahal
mereka punya kemampuan secara
personal
Aliran Post Modern: Type IV
• Memperhatikan pada sifat politis organisasi
• Tokoh:
– James March, Herbert Simon, Jeffrey Pfeffer
• Pfeffer menciptakan model teori organisasi yang
mencakup koalisi kekuasaan, konflik, serta
keputusan desain organisasi yang mendukung
kepentingan penguasa.
• Desain organisasi merupakan pertarungan
kekuasaan.
• Harus diketahui kepentingan dibalik keputusan
desain organisasi.
Robbins
ENVIRONMENT
Culture
ORG
Social
Physical
Structure
Structure
Technology