011 Pertemuan LP-LS 2-4 Oktober 2013, bidang

Download Report

Transcript 011 Pertemuan LP-LS 2-4 Oktober 2013, bidang

Permenkes RI No. 2349/MENKES/PER/XI/2011 pasal 14
Fungsi Bidang Surveilans Epidemiologi BBTKLPP JAKARTA
melaksanakan
SE  PM & PTM
Advokasi & fasilitasi
 KLB, wabah dan bencana
Kajian dan dis-info
 kes-lingk, kes matra, & pengendalian peny
Kemitraan & jejaring kerja bid SE
Pendidikan & pelatihan bid SE
Permenkes RI No. 2349/MENKES/PER/XI/2011 pasal 15
Bidang Surveilans Epidemiologi BBTKLPP JAKARTA
SEKSI
1. Advokasi KLB
2. Pengkajian dan Diseminasi
Cepat Tanggap KLB ≤ 24 Jam
BBTKLPP Jakarta 2005 – 2012
30
25
20
15
10
5
0
KLB
PE
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
16
16
18
18
14
14
14
8
15
6
28
16
27
17
24
10
KLB PENYAKIT DIFTERI
di RT 01 RW 11 Komplek Vila Ciomas Rahayu Kecamatan Ciomas
Kabupaten Bogor, Jawa Barat Mg 1 (3 Januari 2013)
Selama 2 bulan terakhir
•Keluarga kasus (ibu, kasus &
kakaknya) sedang numpang
tinggal di rumah kakaknya di RT
1 RW 10 Komplek Vila Ciomas
Desa Ciomas Rahayu Kecamatan
Ciomas
•Orang tua kasus (bapaknya)
sering bepergian ke wilayah kota
•Keluarga kakaknya juga sering
bepergian baik di dalam maupun
ke luar kota\
Minggu ke 4 Desember
2012
•Kakaknya kasus mengalami
Panas / demam, sakit
menelan, leher bengkak
•Dibawa ke Klinik Citra dan
didiagnosa amandel dan di
beri obat penurun panas &
antibiotik
3 Januari 2013
•Kasus mengalami
demam
•Pilek
8 Januari 2013
•Masuk kembali ke UGD
RS Karya Bhakti
• keluhan panas
(38,8⁰C), sesak, nafas
bunyi, tidak mau makan
•Dirawat di ruang isolasi
7 Januari 2013
•Kasus masih demam dan
sesak nafas
•Berobat ke Klinik Citra
tetapi belum ada perubahan
•11.00 wib di bawa ke UGD
RS karya Bhakti & menolak
di rawat
9 Januari 2013
•Panas 38,8⁰C
•Apatis, Sesak, stridor, sakit
tenggorokan
•Tonsil T2T2 (berselaput)
•Respirasi 60
•Diagnosa Difteri
•KU menurun
•Kasus menolak tindakan
tracheatomi, pemberian antibiotik,
swab tenggorok dan referal
•Kasus meninggal pukul 16.10 WIB
•Tidak sempat diberi ADS
LAPORAN HASIL INVESTIGASI KASUS H5N1 (An. AS)
CIBITUNG KABUPATEN BEKASI JAWA BARAT
29 SEPTEMBER 2013
LAPORAN HASIL INVESTIGASI KASUS H5N1 (An. AS)
CIBITUNG KABUPATEN BEKASI JAWA BARAT
29 SEPTEMBER 2013
Berobat ke RS Medika
Cibitung (urin normal)
demam, batuk, pusing
Leukosit 4500
Kasus pulang (trombosit
naik, leukosit 4900)
mual, demam, sesak
berat, suhu 39C, RR 65
pasang NGT, Lab: 3300,
DHF, efusi pleura sinistra
masuk ICI
18 / 09 / 13
21 / 09 / 13
23 / 09 / 13
25 / 09 / 13
dirujuk ke RS
Persahabatan (17.00)
Ruang isolasi (20.00)
Meninggal (20.10)
27 / 09 / 13
16 / 09 / 13
20 / 09 / 13
22 / 09 / 13
24 / 09 / 13
26 / 09 / 13
demam, pegal, nyeri
pinggang
Berobat kembali RS
Medika Cibitung 
rawat inap (DHF)
batuk, RO: efusi pleura
sinistra, Leukosit 5100
Berobat kembali RS
Medika Cibitung 
rawat inap (Lemas, mual,
agak sesak, BAB
kehitaman, mencret 6x,
batuk dahak), leukosit
3900 (DHF, Melena)
USG Efusi Pleura kanan,
abdomen dalam batas
normal, IgG dan IgM
negatif, Leukosit 3400.
Konsul Spesialis Paru
(supek FB)
LAPORAN HASIL INVESTIGASI KASUS H5N1 (An. AS)
CIBITUNG KABUPATEN BEKASI JAWA BARAT
29 SEPTEMBER 2013
Tim Gerak Cepat Surveilans Integrasi H5N1
1. BBTKLPP Jakarta  Pengambilan 3 sampel kotoran unggas, 1
sampel air bersih (memandikan/minum burung) dan 1 sampel tanah
di bawah sangkar burung di rumah kasus
2. Litbang Kementerian Kesehatan  Pengambilan 7 sampel orang
kontak rumah
3. Pemantauan selama 14 hari sampai 1 bulan
4. Berkoordinasi dg LP/LS
Surveilans Faktor Risiko Kejadian Diare Kabupaten Bogor
2012
(Puskesmas Cisarua, Lebakwangi & Sukamanah)
hygiene sanitasi makanan/minuman yang buruk
akan berisiko 2,2 x terkena diare
Surveilans Faktor Risiko Kejadian Diare
Kabupaten Bogor 2012
(Puskesmas Cisarua, Lebakwangi & Sukamanah)
Variabel
Kejadian diare
Kasus
Kontrol
Total
P value
OR (95%CI)
Karakteristik Responden:
Pendidikan
# rendah
93 (84,5%)
86 (78,2%) 179 (81,4%)
# tinggi
17 (15,5%)
24 (21,8%)
# tdk kerja
92 (83,6%)
91 (82,7%) 183 (83,2%)
# kerja
18 (16,4%)
19 (17,3%)
37 (16,8%)
# laki-laki
18 (16,4%)
12 (10,9%)
30 (13,6%)
# perempuan
92 (83,6%)
98 (89,1%) 190 (86,4%)
# buruk
76 (69.1%)
86 (78,2%) 162 (73,6%)
# baik
34 (30,9%)
24 (21,8%)
58 (26,4%)
# buruk
56 (50,9%)
35 (31,8%)
91 (41,4%)
# baik
54 (49,1%)
75 (68,2%) 129 (58,6%)
# buruk
43 (39,1%)
31 (28,2%)
# baik
67 (60,9%)
79 (71,8%) 146 (66,4%)
0,299
41 (18,6%)
1,53
(0,768 - 3,035)
Pekerjaan
1
1,07
(0,526 - 2,164)
Jenis kelamin
0,326
1,598
(0,730 - 3,499)
Perilaku cuci tangan
0,168
0,624
(0,340 - 1,144)
Hygiene sanitasi makanan/ minuman
0,006
2,222
(1,284 – 3,485)
Jenis lantai
74 (33,6%)
0,116
1,636
(0,930 - 2,878)
Surveilans Faktor Risiko Kejadian Diare
Kabupaten Bogor 2012
(Puskesmas Cisarua, Lebakwangi & Sukamanah)
Variabel
Kejadian diare
Kasus
Kontrol
P value
OR (95%CI)
Total
Sarana sanitasi
lingkungan:
Sarana air bersih
# buruk
97 (88,2%)
102(92,7%) 199 (90,5%) 0,359
# baik
13 (11,8%)
8 (7,3%)
# buruk
88 (80,0%)
83 (75,5%)
171 (77,7%) 0,517
# baik
22 (20,0%)
27 (24,5%)
49 (22,3%)
# buruk
61 (55,5%)
63 (57,3%)
124 (56,4%) 0,892
# baik
49 (44,5%)
47 (42,7%)
96 (43,6%)
21 (9,5%)
0,585
(0,232 - 1,474)
Penanganan sampah
1,301
(0,688 - 2,462)
Pembuangan tinja
0,929
(0,545 - 1,583)
Kualitas bakteriologis ABS
# buruk
# baik
109 (99.1%) 109(99,1%) 218 (99,1%)
1 (0,9%)
1 (0,9%)
2 (0,9%)
1
1
(0,062 16,192)
Surveilans Faktor Risiko Murid SD terhadap Makanan Jajanan Sekolah
di Kabupaten Sukabumi 2012 (n=196)
Terdapat hubungan yang bermakna
antara perilaku penjaja makan dengan E. Coli,
nilai p = 0,046, Nilai OR = 1,85 (CI : 1,05 – 3,27)
E. Coli
= 48,33%
Staphylococcus aureus = 0,42%,
Bacillus cereus.
= 67,92%
Surveilans Faktor Risiko Murid SD terhadap Makanan Jajanan Sekolah
di Kabupaten Sukabumi 2012 (n=196)
No
Tidak Memenuhi Syarat
(n = 196)
(%)
1
Air, Bahan Makanan & penyajian
146
75
2
Peralatan
85
43
3
Perilaku Penjamah Makanan
99
51
4
Sarana
101
52
Grafik Proporsi Hasil Pemeriksaan Sampel Memenuhi
Syarat (MS) dengan Tidak Memenuhi Syarat (TMS)
Terminal/Stasiun Mudik Lebaran DKI Jakarta 2008 - 2013
100%
75%
50%
25%
0%
MS
TMS
2008
2009
2010
2011
2012
2013
97
73
118
57
54
86
57
122
58
114
76
105
Grafik Proporsi Hasil Pemeriksaan Jenis Sampel yang
Tidak Memenuhi Syarat (TMS)
Terminal/Stasiun Mudik Lebaran DKI Jakarta 2008 - 2013
Makanan
Air Bersih
Air Minum
100%
75%
50%
25%
0%
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Hasil Surveilans Situasi Khusus Mudik Lebaran di
Terminal/Stasiun DKI Jakarta 2013
1.
2.
3.
4.
Penjamah makanan tidak pakai APD
Penyimpanan makanan siap saji pada lemari terbuka
Tempat sampah terbuka
90 sampel Makanan siap saji yang diperiksa ditemukan
75,55% tidak memenuhi syarat. (Positif E. Coli dan Bacillus
sp)
5. 45 sampel Air Bersih yang diperiksa ditemukan 55,55% tidak
memenuhi syarat. (Diatas NAB Total Coliform berdasarkan
Permenkes No.416 tahun 1990, tentang Persyaratan Kualitas
Air Bersih)
6. 45 sampel Air Minum yang diperiksa ditemukan 13,33% tidak
memenuhi syarat. (Positif Total Coliform berdasarkan
Permenkes No.495 Tahun 2010, tentang Persyaratan Kualitas
Air Minum ).
Proporsi Distribusi Supir Bus AKAP Berdasarkan Status
Tekanan Darah di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat
2013 (n=319)
Hipert Stage II
31
10%
Hipert Stage I
73
23%
Normal, 144,
46%
Prehipertensi,
66, 21%
Proporsi Distribusi Supir Bus AKAP Berdasarkan Status
Lama Istirahat di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat
2013 (n=319)
≤ 5 jam, 111,
53%
> 5 jam, 97,
47%
Distribusi Supir Bus AKAP Berdasarkan faktor Risiko
Hipertensi di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat 2013
(n=319)
1.
Supir bus berumur <55 tahun berisiko 2.48 kali
terkena hipertensi
2.
Supir bus dengan Obesitas umum berisiko 2.01
kali terkena hipertensi
3.
Supir bus dengan kandungan Lemak Perut diatas
normal memiliki risiko 2.06 kali terkena
hipertensi
4.
Supir bus mengkonsumsi makanan asin memiliki
berisiko 1.64 kali terkena hipertensi
Proporsi Distribusi Supir Bus AKAP Berdasarkan Status
Konsumsi Alkohol di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat
2013 (n=319)
Ya
91
29%
Tidak
228
71%
Pondok Pesantren Al Muhsin Purwosari Kota Metro Lampung
Sebagai Pelaksana Wilayah Percontohan BBTKLPP Jakarta 2012
Tujuan pelaksanaan di Pondok Pesantren agar dapat mewujudkan perilaku santri
dan lingkungan pesantren yang bersih dan sehat dengan pengendalian penyakit yang
berhubungan dengan kesehatan lingkungan
Pondok Pesantren Al Muhsin Purwosari Kota Metro Lampung
Sebagai Pelaksana Wilayah Percontohan BBTKLPP Jakarta 2012
Tabel Tingkat Pengetahuan Santri (Putra Dan Putri) Pondok Pesantren Al Muhsin
Tentang Penyakit Yang Berhubungan Dengan Kesehatan Lingkungan 2012
No
Penyakit
Putri
Putra
1
ISPA
Ya
2
Tidak
3
Ya
1
Tidak
6
2
TBC
2
1
4
5
3
Diare
4
1
3
4
4
DBD
5
0
5
2
5
Campak
5
0
4
3
6
Hepatitis A
3
2
5
2
Total
21 (75%)
7
22 (50%)
22
Pondok Pesantren Al Muhsin Purwosari Kota Metro Lampung
Sebagai Pelaksana Wilayah Percontohan BBTKLPP Jakarta 2012
tingkat kepadatan hunian kamar santri melebihi kapasitas yaitu 11 kamar yang
padat (92%) n=12
tingkat pencahayaan kamar kurang pencahayaan 6 kamar (50%)
observasi ventilasi kamar tidak memenuhi syarat kesehatan
sumber air minum menggunakan proses pengolahan air RO langsung di minum
Bidang
Surveilans Epidemiologi
Rencana 2014
1.
Surveilans Situasi Khusus Bidang Matra
2.
Surveilans Faktor Risiko Penyakit DBD di Jabar
3.
Surveilans Penyakit Filariasis di Banten
4.
Surveilans Faktor Risiko Penyakit TB Paru di Jabar
5.
Surveilans Faktor Risiko Kesehatan Supir AKAP di DKI Jkt,
Jabat dan Banten
6.
Peningkatan SKD dan Penanggulangan KLB
7.
Jejaring dan Kemitraan Surveilans Epidemiologi di wilayah
layanan
8.
Wilayah Percontohan PP-PL Kota Metro tahap III
Bidang
Surveilans Epidemiologi
Rencana 2015
1. Peningkatan SKD dan Penanggulangan KLB
2. Surveilans Situasi Khusus Bidang Matra
3. Surveilans Faktor Risiko TB di Banten
4. Surveilans Faktor Risiko Diare di Jawa Barat
5. Surveilans Faktor Risiko Malaria di Lampung
6. Surveilans Faktor Risiko PTM Pada Sopir Bus AKAP di
4 Provinsi
7. Jejaring dan Kemitraan Surveilans Epidemiologi
Wilayah Layanan
Episenter Pandemi Influensa