PSAK 34 – KONTRAK KONSTRUKSI IAS 11 – CONSTRUCTION CONTRACT Dwi Martani Ketua Departemen Akuntansi FEUI Anggota Tim Implementasi IFRS.

Download Report

Transcript PSAK 34 – KONTRAK KONSTRUKSI IAS 11 – CONSTRUCTION CONTRACT Dwi Martani Ketua Departemen Akuntansi FEUI Anggota Tim Implementasi IFRS.

PSAK 34 – KONTRAK KONSTRUKSI
IAS 11 – CONSTRUCTION CONTRACT
Dwi Martani
Ketua Departemen Akuntansi FEUI
Anggota Tim Implementasi IFRS
1
Tujuan
 Mengatur perlakuan akuntansi yang
berhubungan dengan kontrak konstruksi.
 Permasalahan utama  alokasi
pendapatan kontrak dan biaya kontrak.
 Kapan pendapatan dan biaya kontrak
diakui dalam laporan laba rugi.
2
Definisi
 Kontrak biaya-plus adalah kontrak konstruksi yang mana
kontraktor mendapatkan penggantian untuk biaya-biaya yang
telah diizinkan atau telah ditentukan, ditambah imbalan
dengan persentase terhadap biaya atau imbalan tetap.
 Kontrak harga tetap adalah kontrak konstruksi dengan syarat
bahwa kontraktor telah menyetujui nilai kontrak yang telah
ditentukan, atau tarif tetap yang telah ditentukan per unit
output, yang dalam beberapa hal tunduk pada ketentuanketentuan kenaikan biaya.
 Kontrak konstruksi adalah suatu kontrak yang
dinegosiasikan secara khusus untuk konstruksi suatu aset
atau suatu kombinasi aset yang berhubungan erat satu sama
lain atau saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi,
dan fungsi atau tujuan pokok penggunaan.
3
Karakteristik Kontrak Konstruksi
 Kontrak konstruksi dapat untuk aset tunggal atau
berkaitan dengan sejumlah aset.
 Kontrak konstruksi meliputi :
 Kontrak konstruksi aset, misalnya, pelayanan jasa
untuk manajer proyek dan arsitek; dan
 kontrak untuk penghancuran atau restorasi aset
dan restorasi lingkungan setelah penghancuran
aset.
 Kontrak dapat berbentuk:
 Kontrak harga tetap
 Kontrak biaya plus
4
Segmentasi Kontrak - Terpisah
 Jika suatu kontrak mencakup sejumlah aset,
konstruksi dari setiap aset diperlakukan sebagai
suatu kontrak konstruksi yang terpisah jika:
 proposal terpisah telah diajukan untuk setiap aset;
 setiap aset telah dinegosiasikan secara terpisah serta
kontraktor dan pelanggan dapat menerima atau
menolak bagian kontrak yang berhubungan dengan
masing-masing aset tersebut; dan
 biaya dan pendapatan masing-masing aset dapat
diidentifikasi.
5
Segmentasi Kontrak - Gabungan
 Suatu kelompok kontrak, dengan satu pelanggan
atau beberapa pelanggan, diperlakukan sebagai
satu kontrak konstruksi jika:
 kelompok kontrak tersebut dinegosiasikan sebagai
satu paket;
 kontrak-kontrak tersebut berhubungan erat sekali,
sebetulnya kontrak tersebut merupakan bagian dari
satu proyek tunggal dengan suatu margin laba; dan
 kontrak-kontrak tersebut dilaksanakan secara
serentak atau secara berkesinambungan.
6
Segmentasi Kontrak - Tambahan
 Suatu kontrak mungkin berisi klausul konstruksi aset
tambahan atas permintaan pelanggan.
 Konstruksi aset tambahan diperlakukan sebagai suatu
kontrak konstruksi terpisah jika:
 aset tambahan tersebut berbeda secara signifikan
dalam rancangan, teknologi atau fungsi dengan aset
yang tercakup dalam kontrak semula; atau
 harga aset tambahan tersebut dinegosiasikan tanpa
memerhatikan harga kontrak semula.
7
Pendapatan Kontrak
 Pendapatan kontrak terdiri dari:
 nilai pendapatan semula yang disetujui dalam
kontrak; dan
 penyimpangan dalam pekerjaan kontrak,
klaim, dan pembayaran insentif:
• sepanjang hal ini memungkinkan untuk
menghasilkan pendapatan; dan
• dapat diukur secara andal.
8
Pengukuran Pendapatan
 Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari
imbalan yang diterima atau akan diterima.
 Pengukuran dipengaruhi oleh ketidakpastian di
masa mendatang
 Estimasi perlu direvisi dengan sesuai dengan
realisasi dan hilangnya ketidakpastian.




Penyimpangan yang meningkatkan pendapatan
Kenaikan biaya
Denda keterlambatan
Kenaikan jumlah unit
9
Penyimpangan Kontrak
 Penyimpangan adalah suatu instruksi yang
diberikan pelanggan mengenai perubahan dalam
lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan
berdasarkan kontrak.
 Penyimpangan dimasukkan ke dalam
pendapatan kontrak jika:
 kemungkinan besar pelanggan akan menyetujui
penyimpangan dan jumlah pendapatan yang timbul
dari penyimpangan tersebut; dan
 jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
10
Klaim
 Klaim adalah jumlah yang diminta kontraktor kepada
pelanggan atau pihak lain sebagai penggantian untuk
biaya-biaya yang tidak termasuk dalam nilai kontrak.
 Pengukuran pendapatan dari klaim mengandung
ketidakpastian dan tergantung pada hasil negosiasi.
 Klaim dimasukkan ke dalam pendapatan kontrak jika:
 negosiasi telah mencapai tingkat akhir sehingga kemungkinan
besar pelanggan akan menerima klaim tersebut; dan
 nilai klaim yang kemungkinan besar akan disetujui oleh
pelanggan, dapat diukur secara andal.
11
Pembayaran Insentif
 Pembayaran insentif adalah jumlah tambahan yang
dibayarkan kepada kontraktor apabila standar-standar
pelaksanaan yang telah ditentukan telah terpenuhi atau
dilampaui.
 Misalnya, pembayaran karena penyelesaian yang lebih awal dari
suatu kontrak.
 Pembayaran insentif dimasukkan dalam pendapatan
kontrak jika:
 kontrak tersebut cukup aman sehingga kemungkinan besar
pelanggan memenuhi atau melampaui standar pelaksanaan; dan
 jumlah pembayaran insentif dapat diukur secara andal.
12
Biaya Kontrak
 Biaya suatu kontrak konstruksi terdiri dari:
 biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak
tertentu;
• Dapat dikurangi dengan keuntungan insendental yang tidak
termasuk pendapatan kontrak mis penjualan sisa bahan
 biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak
secara umum dan dapat dialokasikan pada kontrak
tersebut; dan
 biaya lain yang secara khusus dapat ditagihkan ke
pelanggan sesuai isi kontrak.
13
Biaya Langsung
 biaya pekerja lapangan, termasuk penyelia;
 biaya bahan yang digunakan dalam konstruksi;
 penyusutan sarana dan peralatan yang digunakan dalam
kontrak tersebut;
 biaya pemindahan sarana, peralatan, dan bahan-bahan dari
dan ke lokasi pelaksanaan kontrak;
 biaya penyewaan sarana dan peralatan;
 biaya rancangan dan bantuan teknis yang secara langsung
berhubungan dengan kontrak;
 estimasi biaya pembetulan dan jaminan pekerjaan, termasuk
yang mungkin timbul selama masa jaminan; dan
 klaim dari pihak ketiga.
14
Biaya Diatribusikan atau Dialokasikan
 Biaya-biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas
kontrak umum dan dapat dialokasikan pada kontrak
tertentu, termasuk:
 asuransi;
 biaya rancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung
berhubungan dengan kontrak tertentu; dan
 overhead konstruksi.
 Alokasi dengan metode sistematis, rasional
danditerapkan secara konsisten
 Alokasi didasarkan pada tingkat aktivitas normal operasi.
15
Biaya Lain
 Biaya-biaya yang secara spesifik dibebankan kepada
pelanggan sesuai dengan persyaratan kontrak dapat
mencakup beberapa biaya administrasi umum dan biaya
pengembangan yang penggantiannya ditentukan dalam
persyaratan kontrak.
16
Dikeluarkan dari Biaya Konstruksi
 Biaya yang tidak dapat diatribusikan pada aktivitas
kontrak atau tidak dapat dialokasikan pada suatu kontrak
dikeluarkan dari biaya kontrak konstruksi.
 biaya administrasi umum yang penggantiannya tidak ditentukan
dalam kontrak;
 biaya pemasaran umum;
 biaya riset dan pengembangan yang penggantiannya tidak
ditentukan dalam kontrak; dan
 penyusutan sarana dan peralatan menganggur yang tidak
digunakan pada kontrak tertentu.
17
Biaya periode sebelumnya
 Biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak yang
terjadi pada periode sebelumnya dapat dimasukkan
biaya kontrak jika:
 Dapat diidentifikasi secara terpisah
 Dapat diukur dengan andal
 Kemungkian kontrak tresebut diperoleh.
 Jika biaya tersebut telah d ibebankan pada periode
terjadinya, maka biaya tersebut tidak dapat dimasukkan
dalam biaya kontrak ketika kontraki diperoleh.
18
Pengakuan Pendapatan dan Beban Kontrak
 Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara
andal, maka pendapatan kontrak dan biaya kontrak
yang berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui
sebagai pendapatan dan beban dengan
memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas
kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan.
 Taksiran rugi pada kontrak konstruksi tersebut
segera diakui sebagai beban sesuai dengan
paragraf 36.
19
Kontrak Harga Tetap
 Hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal
jika semua kondisi berikut terpenuhi:
 (a) total pendapatan kontrak dapat diukur secara andal;
 (b) kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan
dengan kontrak tersebut akan mengalir ke entitas;
 (c) baik biaya kontrak untuk menyelesaikan kontrak maupun
tahap penyelesaian kontrak pada akhir periode pelaporan dapat
diukur secara andal; dan
 (d) biaya kontrak yang dapat diatribusi pada kontrak dapat
diidentifikasi dengan jelas dan diukur secara andal sehingga
biaya kontrak aktual dapat dibandingkan dengan estimasi
sebelumnya.
20
Kontrak Biaya Plus
 Hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara
andal jika semua kondisi berikut terpenuhi:
 kemungkinan besar manfaat ekonomi yang
berhubungan dengan kontrak tersebut akan mengalir
ke entitas; dan
 biaya kontrak yang dapat diatribusi pada kontrak,:
• dapat ditagih atau tidak ke pelanggan,
• dapat diidentifikasi dengan jelas
• Dapat diukur secara andal.
21
Metode Prosentase Penyelesaian
 Pengakuan pendapatan dan beban dengan
memerhatikan tahap penyelesaian suatu kontrak
sering disebut metode persentase penyelesaian.
 Pendapatan kontrak diakui sebagai pendapatan
dalam laba rugi pada periode akuntansi di mana
pekerjaan dilakukan.
 Biaya kontrak biasanya diakui sebagai beban dalam
laba rugi pada periode akuntansi di mana pekerjaan
yang berhubungan dilakukan.

22
Tahap Penyelesaian
 Entitas menggunakan metode yang mengukur secara
andal pekerjaan yang dilakukan.
 Bergantung pada sifat kontrak, metode tersebut antara
lain meliputi:
 proporsi biaya kontrak yang terjadi untuk pekerjaan
yang dilaksanakan sampai tanggal perhitungan
dibandingkan dengan estimasi total biaya kontrak;
 survei atas pekerjaan yang telah dilaksanakan; dan
 penyelesaian suatu bagian secara fisik dari pekerjaan
kontrak.

23
Hasil Kontrak Tidak dapat Diestimasi
 Jika hasil kontrak konstruksi tidak dapat diestimasi
secara andal:
 pendapatan diakui hanya sebesar biaya yang telah
terjadi sepanjang biaya tersebut diperkirakan dapat
dipulihkan; dan
 biaya kontrak diakui sebagai beban pada periode
terjadinya.
 Taksiran rugi pada kontrak konstruksi segera diakui
sebagai beban sesuai dengan paragraf 36.

24
TERIMA KASIH
Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
[email protected] atau [email protected]
08161932935 / 081318227080
25