STRATEGI DAN ARAH PENGEMBANGAN SEKOLAH UNGGUL dr. Fasli Jalal, Ph.D Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional.

Download Report

Transcript STRATEGI DAN ARAH PENGEMBANGAN SEKOLAH UNGGUL dr. Fasli Jalal, Ph.D Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional.

STRATEGI DAN ARAH PENGEMBANGAN
SEKOLAH UNGGUL
dr. Fasli Jalal, Ph.D
Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
Departemen Pendidikan Nasional
1
Apa Sekolah Unggul
Sekolah Unggul
=
Sekolah Efektif
200
Apa Sekolah Efektif
(Cheng,1996)
School Effectiveness as the
capability of the school to maximize
school functions or the degree to
which the school can perform
school functions, when given a fixed
amount of school inputs.
3
BEST PRACTICE:
Belajar dari pengalaman
“School Effectiveness Research: META ANALISIS”
(Harris and Bennett, 2001)
Apa Karakteristik Sekolah Efektif
1. KEPEMIMPINAN YANG PROFESIONAL (Professional Leadership)
2. VISI DAN TUJUAN BERSAMA (Shared Vision and Goals)
3. LINGKUNGAN BELAJAR (a Learning Environment)
4. KONSENTRASI PADA BELAJAR-MENGAJAR (Concentration on Learning
and Teaching)
5. HARAPAN YANG TINGGI (High Expectation)
6. PENGUATAN/PENGAYAAN/PEMANTAPAN YANG POSITIF (Positive
Reinforcement)
7. PEMANTAUAN KEMAJUAN (Monitoring Progress)
8. HAK DAN TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK (Pupil Rights and
Responsibility)
9. PENGAJARAN YANG PENUH MAKNA (Purposeful Teaching)
10. ORGANISASI PEMBELAJAR (a Learning Organization)
11. KEMITRAAN KELUARGA-SEKOLAH (Home-School Partnership).
4
BERBAGAI DIMENSI EFFECTIVE SCHOOL
(RESEARCH IN SCHOOL IMPROVEMENT, 1983)
Dimensi Leadership
• Iklim & Atmosphere yang kondusif
• Tujuan jelas, dapat dicapai, relevan
• Guru berorientasi pengelolaan kelas yang
baik
• Inservice Training yang efektif untuk guru
Dimensi Pendukung
• Konsensus terhadap nilai-nilai dan tujuan
• Rencana stratejik dan koordinasi
• Staf kunci yang berkelanjutan
• Dukungan Dinas Pendidikan dan Pemda
Dimensi Efisiensi
• Penggunaan waktu pengajaran yang efektif (Intensitas
Interaksi)
• Lingkungan sekolah dan kelas yang disiplin
• Evaluasi dan umpan balik secara berkelanjutan
• Kegiatan kelas terstruktur dengan baik
• Petunjuk pembelajaran yang baik
• Penekanan terhadap pengetahuan dan skill yang tinggi
• Kesempatan untuk belajar secara maksimal
Dimensi Efficacy
• Harapan untuk mencapai
prestasi tinggi
• Reward untuk prestasi &
kinerja tinggi
• Kerjasama dan interaksi
dalam kelas
• Keterlibatan semua staf
dalam peningkatan kinerja
sekolah
• Otonomi dalam melaksanakan
proses pembelajaran sekolah
• Guru yang emphaty dan
memiliki kemampuan
interpersonal dengan siswa
• Menekankan kepada
pekerjaan rumah siswa
• Akuntabilitas terhadap hasil
belajar
• Interaksi sesama guru yang
5
baik yang efektif untuk guru
HUBUNGAN ANTARA GAYA MANAJEMEN,
LINGKUNGAN ORGANISASI DAN EFFECTIVE SCHOOL
(EMPIRICAL RESEARCH, KEITH & GIRLING, 1991)
Partisipatif
5
Tinggi
4
Gaya
Manajemen
3
2
NonPartisipatif
1
2
Unsatisfactory
3
4
Iklim Organisasi
5
Satisfactory
6
TEMUAN PENELITIAN DALAM EFFECTIVENESS SCHOOL
DI NEGARA BERKEMBANG:
RATIO SIGNIFIKANSI TEMUAN TERHADAP JUMLAH
PENELITIAN YANG DILAKSANAKAN
Jumlah yang
Berpengaruh
signifikan
:
Jumlah Penelitian
yang dilakukan
SD
Jumlah yang
berpengaruh
signifikan
:
Jumlah Penelitian
yang dilakukan
SMP
1. Anggaran Belanja Per
Siswa
3:6
3:5
2. Total Anggaran Belanja
Sekolah
2:5
--
1. Rata-rata Ukuran Kelas
9 : 25
2 : 21
2. Ukuran Sekolah
(Environment)
7:8
1:5
Faktor-faktor
A.
B.
Anggaran Belanja
Sekolah:
Input Sekolah:
7
3. Sarana Pengajaran:
a. Buku Teks
19 : 26
7 : 13
b. Buku Penunjang
1:1
2:2
c. Buku Latihan
3:3
--
d. Buku Pedoman Guru
0:1
--
4. Media Instruksional
3:3
--
5. Mutu Fasilitas
6:8
1:1
6. Perpustakaan Sekolah
16 : 18
3:4
7. Laboratorium MIPA
5 : 12
1:1
8. Nutrisi dan Makanan
7:8
1:1
1. Latar Belakang
Pendidikan Guru
30:55
13:22
2. Pelatihan (in service
training)
7:12
3:4
3. Pengetahuan Bidang
Studi
4:4
1:12
4. Gaji Guru
4:11
2:11
C.
Atribut Guru:
8
D. Pembelajaran di Kelas :
1. Lama Waktu Mengajar
13 : 15
11 : 15
2. Pembelajaran aktif
3:8
2:5
3. Frekuensi Pemantauan
Kinerja
1:2
0:1
4. Waktu Persiapan Pengajaran
5:8
1:2
5. Frekuensi Pekerjaan Rumah
9 : 11
2:2
--
2:2
2:2
--
--
0:1
3. Penilaian Kinerja Staf
Sekolah
3:4
0:1
4. Tingkatan Pelatihan Kep Sek.
3:4
1:2
5. Kunjungan Pengawas Sekolah
2:3
0:1
6. Pembelajaran Kooperatif
E. Manajemen Sekolah :
1. Keanggotaan Kelompok
Sekolah
2. Kemandirian dari Pemerintah
Pusat
9
A framework for understanding education quality
10
Percentage distribution of estimated effect of key
resources on student performance, based on 376
production function estimates (United States)
11
Percentage distribution of estimated
expenditure parameter coefficients from ninetysix education production function estimates
(developing countries)
12
Effectiveness-enhancing conditions of
schooling: results of five review studies
13
Comparison of traditional and
constructivist instructional models
14
The most
important
conditions for
enhancing
teaching
effectiveness
15
Eight Key Domains for
Effective Teaching & Learning
1600
Policy framework for improving the
quality of teaching and learning
17
ESSENTIAL SCHOOL:
HIGH PERFORMANCES SCHOOL MODEL (8 Principles)
(Mohrman, Wohlstetter,1994)
An Intellectual focus directed at helping students to use
their minds well
Simple goals related to students mastering a limited
number of skills and knowledge
Universal goals for all students in the school.
Personalization through decreasing the number of students
teacher teaches.
Viewing the student-as-worker rather than passive
receptor of information.
Student exhibitions that indicate a graps of knowledge and
skill acquisition.
An attitude that stresses trust and decency
A Staff who are generalists first and specialists second.
18
SEKOLAH SEBAGAI SUATU SISTEM ORGANISASI YANG TERBUKA
Instrumental Input
- Guru
- Sarana/Prasarana
- Kurikulum
- Administrasi/organisasi
- Keuangan
Input
SISWA
(Walls 1990)
Proses
(Management)
Output
Outcome
Feed Back
Environmental Input
- Masyarakat
- Orang tua
- Dunia Usaha
- Pemerintah
- DP/KS. DL
- dll
- Bekerja
- Melanjutkan sekolah
- dll
- Dimensi Kognitif
- Dimensi Keterampilan
- Dimensi Sikap/Nilai
- Dimensi Hubungan
19
DINAMIKA SISTEM KEHIDUPAN BEBAS (SCHOOL DINAMYCS)
APSI/
KORWAS
Komite Sekolah
Pengawas/Kepala
Sekolah
Sekolah Sebagai Sistem
Administrator dan
Tata Usaha Sekolah
KKS
MKKS
Guru
KKG
MGMP
Orang Tua
Ruang Kelas
Siswa
Teman-teman
siswa lainnya
20
Masyarakat
APA ITU STRATEGY
Strategy is the direction and scope of an
Organization over the long term which achieves
advantage for the organization through its
configuration of resources within a changing
environment, to meet the needs of markets and
to fulfill stakeholders expectations
Strategy is the platform or plan that integrates
an organization’s major goals, policies, and
action sequence into cohesive whole
(Brian Fidler, 2002)
21
MENGAPA PERLU STRATGY
Perubahan tidak dapat dicapai dengan
cepat
Berbagai perubahan memerlukan
persiapan yang serius sebelum waktu
perubahan datang
Masa depan akan berbeda dengan saat ini
Lingkungan yang penuh ketidak pastian
(Uncertainly)
Sumber daya perlu dimanfaatkan secara
optimal dan berdasarkan skala prioritas
22
STRATEGI MENUJU SEKOLAH UNGGUL
Perspektif Input-Output
(Seeley, 1988)
Perspektif Proses-Output
(Walls, 1990)
Memandang luaran pendidikan yang
unggul karena inputnya unggul
Kelemahannya
• Eksklusif
• Mengabaikan siswa yang tidak
unggul
Memandang luaran pendidikan yang
ungul akan ditentukan oleh Proses
(Struktur persekolahan,
lingkungan, corporate culture,
pembelajaran efektif, dll)
Keuntungan
Memperhatikan siswa unggul dan
kurang unggul
Model Kombinasi
• Memperhatikan “Minimal Requirement” Anak
didik yang akan diterima
• Kualifikasi Guru
• Kompetensi Guru
• Sarana & Prasarana yang baik
• Manajemen Sekolah yang efektif
23
STRATEGI DAN ARAH MENUJU SEKOLAH UNGGUL
Kondisi Sekolah Saat Ini:
• Dimensi kognitif kearah
hafalan
• Dimensi keterampilan ke
arah mekanistik
• Dimensi nilai sudah
terabaikan
• Dimensi hubungan (ranah
interaktif kurang mendapat
perhatian)
Sosok Sekolah Unggul:
• Dimensi kognitif: penguasaan pengetahuan
dan bidang studi Kompetensi
• Dimensi ketrampilan: kearah life skill,
berpikir kreatif, inovatif
• Dimensi Nilai: sikap terhadap diri sendiri,
orang lain, lingkungan, moral etos kerja
• Dimensi hubungan yang interaktif, dialogis
dan terbuka
PP19/2005 STRATEGI KEBIJAKAN
Proses pembelajaran diselenggarakan sedemikian rupa sehingga terasa hidup,
memotivasi, interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memberikan
ruang yang cukup untuk berprakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik peserta didik.
Dalam proses pembelajaran pendidikan memberikan keteladanan
Untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif & efisien setiap satuan
pendidikan melakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses pembelajaran
dan pengawasan yang baik.
24
KEBIJAKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
PADA DIMENSI PENINGKATAN MUTU DAN RELEVANSI
Implementasi dan
penyempurnaan
SNP oleh BSNP
Penjaminan mutu secara
terprogram dengan
mengacu pada SNP
Perluasan dan
peningkatan mutu
akreditasi
Perbaikan sarana dan
prasarana
Mendorong Jumlah Jurusan
di PT yg masuk dalam 100
besar Asia
Perluasan Pendidikan
Kecakapan Hidup
Akselerasi Jumlah Prodi
Kejuruan , Vokasi , dan
Profesi
Pengembangan sekolah
berbasis keunggulan
lokal di setiap
kabupaten/kota
MUTU DAN
RELEVANSI
PENDIDIKAN
Peningkatan jumlah dan
mutu publikasi ilmiah, dan
HAKI
Penerapan Telematika
dalam pendidikan
Pembangunan sekolah
bertaraf internasional di
setiap provinsi dan/atau
kabupaten/kota
Pengembangan guru
sebagai profesi
Pengembangan
kompetensi pendidik
dan tenga
pendidikan
25
Sekolah Unggul
Mampu Menciptakan APA
Sekolah yang mampu memberikan layanan optimal kepada
seluruh anak dgn berbagai perbedaan bakat, minat kebutuhan
belajar
Sekolah mampu meningkatkan secara signifikan kapabilitas
yang dimiliki anak didik menjadi aktualisasi diri yang
memberikan kebanggaan
Sekolah yang mampu membangun karakter kepribadian yang
kuat, kokoh dan mantap dalam diri siswa
Sekolah yang mampu memberdayakan sumber daya yang ada
secara optimal dan efektif
Sekolah yang mampu mengembangkan networking yang luas
kepada stakeholder
Sekolah yang mampu mewujudkan sekolah sebagai organisasi
pembelajar
Sekolah yang renponsif terhadap perubahan
26
27