Prinsip-Prinsip Hubungan Pekerja dan Majikan Mei Allif, ST., M.Eng Universitas Islam Indonesia Salah satu dari sebab-sebab kepemilikan (asbabu al-tamalluk) adalah bekerja yakni dengan memberikan suatu jasa (berupa.

Download Report

Transcript Prinsip-Prinsip Hubungan Pekerja dan Majikan Mei Allif, ST., M.Eng Universitas Islam Indonesia Salah satu dari sebab-sebab kepemilikan (asbabu al-tamalluk) adalah bekerja yakni dengan memberikan suatu jasa (berupa.

Prinsip-Prinsip Hubungan
Pekerja dan Majikan
Mei Allif, ST., M.Eng
Universitas Islam Indonesia
2009
Salah satu dari sebab-sebab kepemilikan
(asbabu al-tamalluk) adalah
bekerja
yakni dengan memberikan suatu jasa
(berupa tenaga maupun keahlian) pada
pihak tertentu dengan imbalan
sejumlah upah (ujrah)
Dalam figh Islam kegiatan seperti ini
disebut ijaratu al-ajir.
Mengetahui tuntunan Islam untuk majikan
(pemberi pekerjaan / order), pekerja dan
hubungan antar keduanya agar tercipta
hubungan kerja yang baik mutlak
diperlukan.
Bekerja dalam Islam adalah bagian dari
Ibadah
Islam sangat menghargai orang yang secara
sungguh-sungguh bekerja mencari nafkah
sebagai bernilai ibadah. Dan mengecam
orang-orang yang bermalas-malasan
serta menggantungkan hidupnya
kepada orang lain.
• Rasulullah SAW yang mulia, yang
tangannya biasa dicium orang,
diriwayatkan mencium tangan kasar Saad
bin Muadz akibat kerja keras,seraya
berkata: “kaffani yuhibuhumallahu ta,ala.”
(inilah kedua tangan yang dicintai Allah).
Ijarah (Bekerja)
• Ijarah adalah ‘aqdu ‘ala al-mafaat bi al-‘iwad
(transaksi jasa dengan suatu upah tertentu).
Dalam transaksi ini terdapat dua pihak yang
beraqad (aqidayn) :
1. Musta’jir (pihak tertentu baik perorangan,
perusahaan/kelompok maupun negara
sebagai pihak yang mengupah )
2. Ajiir (orang yang diupah).
Dalam transaksi ini, bentuk pekerjaan (al-‘amal dan aljuhd), lamanya pekerjaan (muddatu al-‘amal) dan upah
(ujrah) harus
jelas.
”Apabila salah seorang diantara kalian mempekerjakan
seseorang, maka hendaknya memberitahukan upahnya
kepada orang itu”, kata Rasullullah.
Ketidakjelasan dalam ijarah hukumnya
fasad.
UPAH
• Dasar yang digunakan untuk penetapan
upah adalah besarnya manfaat yang
diberikan oleh pekerja (ajiir) tersebut.
Bukan didasarkan pada taraf hidup,
kebutuhan fisik minimum ataupun harga
barang yang dihasilkan.
• Salah satu syarat terpenting dalam transaksi ini adalah
bahwa jasa yang diberikan adalah jasa yang
halal.
Dilarang memberikan jasa yang haram seperti keahlian
membuat minuman keras atau membuat iklan miras
(untuk paling sedikit ada 10 kegiatan bertalian yang
dilarang Islam, sementara untuk riba ada empat
pihak yang dilaknat:
pemberi,penerima,pencatat dan saksi) dan
sebagainya
Upah yang diterima dari jasa yang haram,
menjadi rizki yang haram.
• Baik ajiir maupun musta’jir
tidak
diharuskan muslim
• Islam membolehkan seseorang bekerja
untuk orang non muslim atau sebaliknya
mempekerjakan orang non muslim.
Asal pekerjaan yang dilakukan itu
dibolehkan Islam dan aqad atau
transaksinya berjalan sesuai aturan Islam.
Bila pekerjaan itu haram, sekalipun
dilakukan oleh orang non muslim juga
tetap tidak diperbolehkan.
• Rasullullah Muhammad saw. sendiri
diriwayatkan pernah meminta orang yahudi
sebagai penulis dan penterjemah. Juga pernah
meminta orang musyrik sebagai penunjuk jalan
• Abu Bakar dan Umar Bin Khattab pernah
meminta orang Nashrani untuk menghitung
harta kekayaan.
• Ali bin Abi Thalib diminta oleh orang yahudi
untuk menyirami kebun dengan upah tiap satu
timba sebutir kurma.
TUGAS
• Carilah 10 Pekerjaan yang di haramkan dalam
ISLAM
• Buat tulisan dalam bentuk tulisan di ketik times
new roman 12, 1,5 spasi. Kumpul minggu
depan.
Berusahalah mencari sendiri, di larang
CONTEK
MENCONTEK
Mencari Ilmulah dengan HALAL 
Tugas bisa di download di : www.bundo.wordpress.com