Ekonomi Sumber Daya Manusia Program Pasca Sarjana ( STIA – LAN ) Semester Genap 2008 ( PSMSDA ) oleh : H.Soeharsono Sagir,Economist 1.
Download ReportTranscript Ekonomi Sumber Daya Manusia Program Pasca Sarjana ( STIA – LAN ) Semester Genap 2008 ( PSMSDA ) oleh : H.Soeharsono Sagir,Economist 1.
Ekonomi Sumber Daya Manusia Program Pasca Sarjana ( STIA – LAN ) Semester Genap 2008 ( PSMSDA ) oleh : H.Soeharsono Sagir,Economist 1. Ruang Lingkup Ekonomi Sumberdaya Manusia 2. Peran & Fungsi Sumberdaya Manusia sebagai salah 3. 4. 5. 6. 7. 11/6/2015 satu faktor ekonomi Manusia Modal sebagai Faktor Produksi Fungsi Produksi Sumber Daya Manusia Permasalahan Sumber Daya Manusia sebagai faktor Ekonomi PSDM – HRD dalam bentuk DIKLAT Investasi Pendidikan – Human Investment 1 Materi Perkuliahan ( 2 ) 8. PSDM ( HRD ) sebagai Industri dalam Era Informasi 9. Modal Intelektual Sumber Daya Manusia 10. Perencanaan dan Pendayagunaan SDM dalam 11. 12. 13. 14. Pembangunan Ekonomi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dalam Pembangunan Ekonomi Kapasitas,Kompetensi,Produktivitas dan Unggulan Daya Saing Sumber Daya Manusia Mobiltas Horisontal - Vertikal Sumber Daya Manusia Kebijakan Ekonomi Makro Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan 11/6/2015 2 Diskripsi Mata Kuliah ( 3 SKS ) Prasyarat :Peserta Program telah menguasai materi Ekonomi Makro ( Keynesian Economics , 1936 ), Ekonomi Pembangunan dan Kebijakan Ekonomi Makro Mata kuliah ini membahas tentang berbagai faktor ekonomi dan non ekonomi , masalah sumberdaya manusia sebagai sumber daya pembangunan dan sasaran pembangunan ; pemanfanfaatan / pendaya gunaan sumberdaya manusia dalam pembangunan, investasi sumberdaya manusia ( PSDM – HRD ) dan kebijakan dibidang sumberdaya manusia ( Ketenaga kerjaan ) dalam ekonomi 11/6/2015 3 Referensi – Buku Bacaan Kepustakaan ( 1 ) 1. Sudarwan Danim, 2003 “ Ekonomi Sumber Daya Manusia “ 2. 3. 4. 5. 6. Ekonomi Pendidikan ; Pustaka Setia Bandung Becker,GS 1993, “ Human Capital ; The Teoritical and Empirical Analysis With Special Reference to Education,The University of Chicago. Aris Ananta,“ Mutu Modal Manusia “ 1986,Lembaga Demografi FEUI. Lilik Agung,2007 “Human Capital Competencies” Gramedia, Jakarta Walker,James W,1992“Human Resources Strategy” ESDM Mikro , McGraw Hill,Singapore H.Soeharsono Sagir,“ Managerial Leadership” ESDM Mikro 2003 11/6/2015 4 Referensi – Bacaan ( 2 ) 7. Spiegelglas Stephen, 1990 : Ecoomic Development Chalenge and Promise,New Jersey,Prentice Hall Inc 8. David Mc Lleland , 1981 : The Achieving Society, Free Press Paperback, The Macmillan Coy, USA 9. Carver,1993 : Empowering Individual and Organization Mc Graw Hill,USA 10. Crest,1998:The Art of Human Resources Management Empowerment and Development. 11/6/2015 5 Kompetensi Umum Peserta Program Dengan mempelajari mata kuliah ESDM peserta program akan menguasai SDM sebagai modal dasar faktor produksi dalam ekonomi nasional, mengemkan sumber daya nasional sebagai faktor produksi, pemanfaatan sumber daya manusia dalam pembang unan,serta mampu membuat kebijakan makro bidang sumberdaya manusia dari perencanaan sampai implementasinya. Untuk menguasai dengan baik MK ESDM,peserta program,wajib hadir mengikuti kuliah dan membaca bahan kuliah yang tersedia : Lima CD,FD,tiga copy handout ESDM Buku Kepustakaan merupakan rujukan bagi peserta untuk lebih mendalami ESDM,sebagai referensi. 11/6/2015 6 Bacaan Wajib Peserta Program ( 2 ) 7. Soeharsono Sagir,“ Kapita Selekta Ekonomi Sumber Daya Manusia “ , Wajib Baca Makalah Seminar ,1986 - 1992 1) Perencanaan Tenaga Kerja Nasional, 1992 2) PSDM dan Produktivitas Nasional, 1986 3) Dunia Kerja dan Tuntutannya, 1986 4) Pertumbuhan Ekonomi & Kesempatan Kerja, 1986 5) Mutu Hasil Pendidikan yg Terserap Pasar Kerja 1990 6) Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia,1990 7) Kualitas SDM Menyongsong Tahun 2000, STIA 1992 11/6/2015 7 Ruang Lingkup ESDM ( 1 ) H.Soeharsono Sagir 1. Penduduk atau SDM merupakan salah satu 2. 3. 4. 5. 11/6/2015 sumber daya ekonomi, disamping: SDA,MODAL, IPTEK,Managerial Know How (Human Capital ) Intelektual dan Entrepreunerialship ( Wirausaha ) Ekonomi Sumber Daya Manusia merupakan Ilmu Pendidikan Ekonomi SDM menjadi sumber daya ekonomi handal karena memperoleh Pendi dikan dasar sampai Perguruan tinggi berkualitas Yang dimaksud SDM Penduduk usia kerja usia produktif Bekerja untuk memperoleh Pendapatan ( Y ) Y = f (N) C = f ( Y ) T=f ( Y )N=f ( I ) Y – ( T + C ) = S ( Saving ) Bank Invest 8 Ruang Lingkup ESDM ( 2 ) 6.Jumlah Penduduk yang besar akan menjadi beban,jika tidak berkualitas sebagai Manusia Modal ( yang mampu menciptakan nilai tambah / value added ) 7.Semakin rendah kualitas penduduk / SDM makin tinggi tingkat kemiskinan (underdevelopment trap atau poverty circle ) Miskin karena bodoh,atau bodoh karena miskin. 11/6/2015 9 Ruang Lingkup ESDM ( 3 ) 8.Jumlah SDM besar,tidak masalah jika mutunya tinggi (USA) dan upaya untuk meningkatkan mutu akan sulit jika jumlah SDM besar ( Indonesia >200 juta ) 9.Pembangunan yang berkelanjutan sustainable development tidak akan tercapai jika PSDM ( Diklat ) tidak dilakukan secara konsisten dan berlanjut menjadi Manusia Modal. 11/6/2015 10 Ruang Lingkup ESDM ( 4 ) 10.Mutu SDM tidak hanya ditentukan oleh Diklat,tetapi lebih ditentukan gizi,empat sehat,lima sempurna fisik sehat,bugar, lingkungan hidup sehat air bersih 11.Kemampuan SDM untuk memprodusir lebih banyak karena mutunya meningkat,bisa juga karena peningkatan modal fisik (teknologi-mesin) 11/6/2015 11 RuangLingkup SDM ( 5 ) H.Soeharsono Sagir , 1987 Kendala SDM Menjelang Abad ke 21 11/6/2015 1. Masih tingginya pertumbuhan penduduk ,yg tidak menjamin kualitas SDM gizi buruk, pelayanan kesehatan, kesempatan Diklat dan pemenuhan kebutuhan dasar manusia (papan,air bersih,lingkungan hidup, elektrifikasi ) 2. Etos kerja SDM yang rendah,kurang tekun ;mental “nrabas”, konsumptif, boros high cost economy demonstration effect gengsi naik, jika memakai barang impor 3. Masih rendahnya tingkat kreativitas dan inovasi teknologi sebagai bangsa kita baru mencapai tingkat perakit produk bangsa lain atau konsumen teknologi 12 Kendala SDM Indonesia ( 2 ) 5. Komoditi ekspor Indonesia,belum mampu memenu hi 6. 7. 11/6/2015 ketentuan satndar ISO – WTO ; padahal kita dituntut untuk segera berlaku : “ Iso ora iso kudu iso “ memenuhi standard ISO Kita tidak memiliki komoditi. yg memiliki absolute comperative advantage bahan baku rotan kalah bersaing dipasar luar negeri,karena kualitas produk rotan Indonesia lebih rendah kalah dalam daya saing dalam mutu,desain dan proses pengolahan rotan. Lahan makin berkurang untuk diolah ( Jawa ) kare na penduduk bertambah ada budaya “ mangan ora mangan asal kumpul “ si miskin bertambah 13 SDM dan Era Globalisasi (5 ) 1) Dollar Capital has replaced by human capital 11/6/2015 as a strategic resource.In the information era however the strategic resource are: information knowledge and creativity of human resource. 2) We now get the larger part of industrial growth not from capital investment,but investment in men and improvement brought by improved men. 3) Pembangunan Ekonomi yang mengandalkan modal UTANG LUAR NEGERI – melalaikan PSDM/ HRD – selama tiga dasawarsa ( 1967 – 1997)gagal tinggal landas,terpuruk ekonomi - nya ,terperosok dilandasan ( 11 Juli 1997 ) 14 Era Globalisasi … Lanjut ( 1 ) 4) 5) 6) 11/6/2015 The constant one now is changing and the certain one now is uncertainty.The relative stability and predictability of business,are being replace by uncertainty,complexity and rapid change. Intens global competition,rapidly changing technology, shifting demography, economic fluctuation and other dynamic conditions , require companies to adaptive and swift, In the industrial economy, the primary products economy has come uncoupled from industrial economy; production has uncoupled from employment . In the information era – free trade era – the trade commodity among nations, has shift from goods,services and capital ( investment ) to intelectual property right ( hak cipta intelektual ) micro soft Bill Gate. 15 Era Globalisasi ….. ( 2 ) 7) 8) 9) 11/6/2015 Dalam era globalisasi SDM dituntut sebagai Human Capital ( Manusia Modal ) ; bercirikan : profesional,berkua litas, disiplin, produktif, etos kerja tinggi,motivated,kreatif,inovatif, kompeten hingga kompetitif ( “ Human capital has replaced dollar capital as a strategic resource “ ) Unggulan daya saing produk,ditentukan oleh: desain mutu input teknologi, nilai tambah, penyerahan tepat waktu dan pelayanan purna jual ; after sales service and maintenance Terjadi perubahan paradigma ekonomi ; tidak lagi What, How, For Whom ; Barang diprodusir,harus jelas ada tidaknya pasar ( For Whom ),baru dikaji What barang apa dan apakah dapat dibuat dengan low cost,efisien dan efektif. 16 Era Globalisasi ( 3 ) 10. In a world that constantly changing,the key of of competiti – veness in ‘’90’s is that our people work more effective than your people and our leaders are better than Your leader James Walter. 11. Unggulan daya saing global,mensyaratkan kualifikasi PRIMA ( unggul dan kompeten ) dalam : Management, Domestic Economy, Penguasaan IPTEK,SDM berkualitas ( Manusia Modal ), Infra struktur, Standard kualitas ( ISO / WTO ), Independent in finance ( bebas dari utang LN ) debt trap , Good governance ( clean government ) 12. Ekonomi dunia saat ini tidak hanya digerakkan oleh mobilitas dana investasi ( multinational corporation ) dan transaksi barang dan jasa,tetapi lebih digerakkan oleh mobilitas soft ware ( IT ) Micro Soft ( Bill Gate )ke India 11/6/2015 17 Ruang Lingkup ESDM Sudarwan Danim ( 1 ) 1. Kemampuan Ekonomi SDM=f (nilai tambah kognitif,afektif,psikomoto- rik,emosional dan spiritual ) 2. Proses Pendidikan merupakan investasi Manusia Modal 3. Pembangunan Ekonomi tidak akan berhasil tanpa SDM terdidik dan terlatih ( cerdas dan terampil ) 11/6/2015 18 Sudarwan Danim ( 2 ) 4. SDM bermutu (pendidikan bermutu ) akan lebih berperan dalam Pertumbuhan Ekonomi 5. Lembaga Pendidikan berfungsi sebagai pemasok SDM bermutu yang seuai dengan kebutuhan SDM dalam Pembangunan 6. Investasi Pendidikan ( PSDM ) dapat dihitung melalui pendekatan Cost Benefit Ratio ( CBR ) bukan hanya dari Social Benefit Ratio ( CBR ) 7. Investasi Pendidikan didukung oleh Litbang, merupakan Human Resources Development yang hasilnya akan tercapai dalam jangka panjang ( contoh : Restorasi Meiji Jepang, PSDM di Malysia semula belajar dari Indonesia dalam tiga dasawarsa berhasil unggul dari INA) 11/6/2015 19 Sudarwan Danim ( 3 ) 8. Ekonomi Pendidikan merupakan studi untuk menyiapkan SDM berkualitas 9. Investasi Pendidikan ( PSDM ) = Investasi fisik membangun prasarana,gedung,jaringan jalan, pabrik mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi 10. Ekonomi Pendidikan akan mampu menyiapkan SDM berkualitas untuk berkiprah sebagai manusia modal menyiapkan kehidupan berkualitas masa depan. 11/6/2015 20 Sudarwan Danim ( 4 ) Sembilan Tesis Biaya Pendidikan 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 11/6/2015 Kemajuan = f (Pendidikan bermutu)Manusia Modal = f (Mutu Pendidikan) SDM Minimal harus dapat mem- baca, menulis , berhitung,terampil Pembangunan Pendidikan berkore lasi Positif dengan Pertumbuhan ekonomi Pendidikan merupakan upaya agar manusia menguasai IPTEK modern Pendidikan merupakan prasyarat untuk meningkatkan mutu SDM Pendidikan yang bermutu akan memberikan penghasilan yang baik Semakin besar kepedulian pendidikan sebagai prioritas pembangunan,akan berdampak positif terhadap pertumbuhan Ada reciprocal positif antara Pendidikan dan kemajuan Kemajuan Pendidikan yg kontinu,menjamin masa depan yang lebih baik pada kualitas SDM dan Pembangunan. 21 Keynesian Economics : Masalah Pengangguran dapat terpecah - kan melalui Investasi N = f ( I ) ; sebab Investasi akan menciptakan kesempatan kerja (N) dan pertumbuhan ekonomi ( LPE )meningkatnya Pendapatan Nasional ( Y ) GNP Ada korelasi positif antara Investasi ( I ), Kesempatan Kerja (N), Pertumbuhan Ekonomi (LPE, N , Y, GNP/GDP ) 11/6/2015 22 The General Theory of Employment , Interest and Money ( 1 ) John Maynard Keynes ( 1936 ) 1. Faktor Penduduk SDM Tenaga Kerja 2. Kesempatan Kerja N = f ( I ) Tidak ada kesempatan kerja tanpa didahului Investasi 3. Tidak ada Investasi tanpa dukungan Dana Dana ( Funding ) = f ( Deposits ) 4. Investment = f ( r > i ) ROI return on investment ; i = rate of interest suku bunga kredit ( sbk bank ) 11/6/2015 23 General Theory ( 2 ) 5. Kesempatan Kerja merupakan kunci Pembangunan Ekonomi 6. Tanpa adanya kesempatan kerja bagi SDM,maka tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hidupN YC (consumption) S (saving) 7. Kesempatan Kerja ( N ) = f ( I ) terjadi karena harapan profit ( r )> i ( suku bunga ) the rate of interest < r Δ induced investment 11/6/2015 24 General Theory ( 3 ) 8. Kesempatan Kerja (N)terjadi kerna ada dana ( Money ) yg di-investasi 9. Investasi terjadi,jika sbk (i) < (r) laba usaha yang diharapkan dan produk akan laku dipasar,ada effec tive demand (induced investment ) 10. Investasi = f(Modal sendiri,Kredit Bank Obligasi,Go Public / Saham) 11. Kredit Bank = f ( Simpanan ) Giro, Tabungan, Deposito ( DPK ) Kredit N Meningkatkan taraf hidup SDM ∆ Y 11/6/2015 25 The General Theory (4) Simpanan ( Deposits ) 1. National Saving = f (RTK,RTP,RTN) merupakan potensi untuk meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi 2. Sebaliknya jika Saving tidak tersalurkan ( to Invest )terjadi leakage ( kebocor an ) dalam arus kegiatan ekonomi kelesuan ekonomi pengangguran meningkat 3. Saving,Tax,Impor ( STM )leakages berdampak pengangguran 4. Investment,G.Spd,Export ( IGX ) penggerak kegiatan ekonomi ∆ N 11/6/2015 26 Rumus General Theory – Makro (5) 1. Y = f ( N ) Income depend to N 2. N = f ( I ) N depend to Investment 3. I = f ( Fund,r > i )Investment depend to capital formation; expected profit > the rate of interest 4. Funding = f (Saving) Household, Firm and Government 5. S ( Saving ) = f ( residual income, undis tributed profit,budgetary surplus ) 11/6/2015 27 General Theory of Macro Economy ( 6 ) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 11/6/2015 Program Magister ITB, Sagir ( 2003 ) GNP = C + I + G + ( X – M ) Employment ( N ) = Income ( Y ) Consumption spending = f ( Y ) f ( MPTC ) Investment = f ( the rate of interest ) i = f ( expected profit , mec ) r = f ( Return on Investment ) ROI Marginal effeciency of capital = Prospective yield Government Spending (G)= f ( Tax Revenue ) T 28 Teori Ekonomi Makro ( 7 ) 7. Export Commodity = employment increase plus foreign exchange reserve increase 8. Prudent Banking =CAMEL; Car,Assets,Management Earnings,Liquide 9. Initial Investment ( I ) inducement to Invest , should increase employment ( N ) and income (Y ), through multiplier effect ; MPTC = 4/5 will multiplied Income 5 X initial investment 10. If income is high ,employment will be high ; if income is low employment will be low. 11/6/2015 29 Teori Makro Ekonomi ( 8 ) 11. The total spending by Private sector ,individuals and firms The public sectors the state budget ( G ) APBN On Consumers goods and Investment determines the level of incoome ( Y ) 12. Private investment can be increased trough a fall of the rate of interest ( i ). 13. An increase in Investment ( I ) will increase : Employment Total Income 11/6/2015 30 Teori Ekonomi Makro ( 9 ) 14. When Savings ( S ) > Investment ( I ), the demand for consumers goods falls, The demand for Investment ,in turn will be affected Falling prices Raising unemployment Falling incomes Economic stagnation 15. The Government could influence the level of total demand ; reduced or increased the total demand through : 11/6/2015 31 Teory Ekonomi Makro ( 10 ) 15. The Government could influence the level of total 11/6/2015 demand through : Running deficit Budget ( T < G ) increased MS Lowering the Bank rate interest, cheap money policy increased in money supply Lowering Time Deposits rate of interest discount policy increased money supply Buying securities in open market increased MS Undertaking development project : spending on infrastructure project : roads,bridges,irrigation,and public builidings increased MS 32 Say’s Law versus Keynes Say’s Law : “ Supply creates its own Demand “ Setiap produk akan laku terjual,penawaran produk akan di – ikuti permintaan pasar ; Supply = Demand Keynes : “ Demand creates its own supply “ Barang diprodusir karena adanya Permintaan Pasar. Efective Demand – lah yang menentukan besarnya produk yang akan diprodusir. 11/6/2015 33 World Bank Report 1981 1. In the 1970’s it was increasingly recognised that 11/6/2015 economic growth alone would no reduce absolute poverty at acceptable speed 2. Althouh the level of growth in Indonesia is much much higher than that almost low income countries ; its masks existing dimensions of poverty,limited acces to basic services and the need for more productive utilization of Indonesia’s most important development resource it large and rapidly growing labor force ( Report no 3307 IND April 1981) 3. Tidak ada korelasi positif antara Pertumbuhan Ekonomi,Kesempatan Kerja dan Menurunnya 34 kemiskinan di Indonesia Manpower Planning H.Soeharsono Sagir, 22 Juni 1992 Manpower Planning merupakan tuntutan mendesak agar dapat memanfaatkan secara produktif SDM dalam jumlah besar (supply) tetapi tidak terserap oleh pasar kerja (demand),agar terdapat keseimbangan antara Supply dan Demand;tidak terjadi penganggur- an tenaga kerja ( SDM ) 11/6/2015 35 Manpower Planning ( 2 ) Human Resources Development And Manpower Planning 1. Increasing employment,meeting the basic needs of the people,redu –cing inequalities in income and wealth and raising the productivity of the poor 2. ∆ N ∆ Y ∆ C Reduce Poverty ∆ Productivity increasing ! 11/6/2015 36 Kondisi Supply dan Demand SDM Indonesia ( 1983 ) Ratio antara Supply,Demand dan Penempatan ( Kesempatan Kerja ) 10 : 2 : 1 1. 2. 3. 4. Sepuluh memasuki Pasar Kerja Dua Permintaan Lowongan Kerja Hanya SATU yang ditempatkan, Jumlah yang memasuki pasar besar,lowongan kerja kecil,lowong – an terisi oleh SDM berkualitas. 11/6/2015 37 Manpower Planning Definisi ( 1 ) Mikro – RTP ( Donald P Crane ) The process by which an organiza – tion ensures that it has the right number of the people,at the right place,at the right time,doing things for which they are economically useful memberi nilai tambah utility bekerja dis – utility = menganggur. 11/6/2015 38 Manpower Planning ( 2 ) Dengan merubah Organisasi / RTP menjadi Negara = RTN Makro, maka definisi Manpower Planning, adalah : Perencanaan Tenaga Kerja merupakan suatu proses,negara me ngerahkan atau memberikan kesem patan kerja secara tepat,waktu dan lokasi tertentu,sebagai tenaga kerja produktif , memperoleh penghasilan layak untuk hidup (UUDRI ps 27/2 ) 11/6/2015 39 Manpower Planning ( 3 ) Definisi Maurice W Cauming Manpower planning is concerned basically with budgeting for the best of labor resources,just as the management accountant budget for the best of financial resources. It aims to maintain and improve organization ( Government ) to achieve Corporate ( Government ) objective,through the development of strategies designed to enhance contributi –on of manpower at all times in the fore seeable future 11/6/2015 40 Manpower Planning ( 4 ) Definisi Michael H.Braid Manpower budgeting means having the right number of employees,trained in the right skills,to perform a certain amount of work over a certain time frame.The right number of employees is enough to get job done at prescribed level of quality, but more than enough,otherwise employees are idle, time is wasted,or morale is low because they don’t feel challenged. It means having a balanced budget of manpower resources compared to required work load. 11/6/2015 41 PERTUMBUHAN EKONOMI Pertumbuhan Pertumbuhan = f ( investasi,perdagangan, teknologi, kompetensi, manajemen,daya saing dan produktifitas) oleh: H. Soeharsono Sagir, 1975 - 2006 11/6/2015 42 Economic Development Economic Growth 1. Pertumbuhan Ekonomi = f ( Pembangunan ) Tanpa Pembangunan Ekonomi ( I ) tidak terjadi Pertumbuhan Ekonomi 2. Pembangunan Ekonomi ∆ Investasi Fisik dan SDM ∆ N ∆ Y Sehat dan Terdidik ∆ SDM Berkualitas Manusia Modal—> Penggerak Pembangunan Ekonomi. 1. Manusia Modal ∆ Pertumbuhan Ekonomi sehat,terdidik,terlatih,disiplin,produktif,moti vated,dinamis,kreatif,inovatif,professional 11/6/2015 4. Pertumbuhan Ekonomi = f ( PSDM ,Investasi Fisik) Manusia Modal merupakan aset 43 Human Investment - PSDM Human Resources Development (HRD) 1. Pendidikan ∆ IPTEK ∆ N Produktif ∆ Y ∆ Sejahtera ∆ Makmur 2. HRD ∆ IPTEK SDM berkualitas Manusia Modal ∆ GNP / GDP ∆ LPE ∆ Makmur yang Berkeadilan 3. Adil dan Makmur = f(HRD,Inv,N) 4. Adil dan Makmur = f (Iptek,cerdas Bekerja Produktif,Manusia Modal ) 11/6/2015 44 Dimensi Produktivitas SDM (Bowen,Johns,Mophet,Alexander) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Enam Dimensi Produktivitas Quantity of Product Quality of Product Product Mix. Participation of Labor Force ( TPTK ) Allocative ability ( mobility of labor ) Job satisfaction ; 4/15/2007 Sunday, April 15, 2007 11/6/2015 45 Sasaran Ekonomi Makro - Pembangunan Kebijakan Ekonomi Kebijakan Moneter Kebijakan Fiskal - uln Kebijakan Pendapatan Kebijakan Ekonomi Luar Neger Tenaga Kerja (sdm) Modal dan Teknologi Sumber Daya Alam PRODUK [GNP] Ekonomi MAKRO Kesempatan Kerja [N] Pengangguran Perkembangan Harga dan Nilai Tukar Net Export Surplus (X–M) BESARAN 11/6/2015 46 Sasaran Pembangunan Ekonomi Makro Indikator Makro / Pembangunan 1. Pertumbuhan Ekonomi (LPE ) 2. Perluasan Kesempatan Kerja (N) 3. Perkembangan Harga dan Nilai Tukar Stabil ( Inflasi dan Depresiasi terkendali ) 4. APBN Sehat ( Tdk Terjadi Defisit Berlanjut) 5. Perbankan Sehat ( PRUDENT ) 6. Esport > Import [X > M] 7. Tidak terjadi kerusakan Ekologi Lanjutan LAMPIRAN 3 Strategi Pemulihan Ekonomi Pasca Krisis Ekonomi ( Triple Track Strategy ) 1. Pro Poor ; how to increase productivity of the Poor PSDM DIKLAT Manusia Modal ( Human Capital ) 2. Pro JOB ; how to create productive employment ∆ N ∆ Y ( Income ) Hidup layak ( uud 1945,pasal 27,ayat 2 ) 3. Pro Growth ; How to reduce inequality in distribution of Income 40 % penduduk miskin dapat menerima > 30 % GDP ( kue nasional ) ; jangan 20 % kaya dan 40 % menengah menerima > 70 % GDP 11/6/2015 48 HUBUNGAN PEMBANGUNAN EKONOMI ,KESEHATAN dan PENDIDIKAN Pembangunan Ekonomi Pertumbuhan Pendapatan Penurunan Tingkat Kemiskinan Kesehatan dan Pendidikan Pembangunan Sumber Daya Manusia Sumber : Human Development Report 1997, Bisnis Indonesia 1 Nov 1997 LAMPIRAN 4, H.Soeharsono Sagir Pembangunan Ekonomi = Pembangunan Sumber Daya Manusia 1. Sasaran Pembangunan Ekonomi Penurunan Kemiskinan Kenaikan Pendapatan Sehat dan Terdidik 2. Sehat Terdidik Sasaran PSDM 3. Sehat dan Terdidik Memungkinkan Peningkatan Pendapatan dan Menurunkan Kemiskinan 4. Penurunan Kemiskinan Sasaran Pembangunan Ekonomi 11/6/2015 50 Human Resources Development ( HRD,Human Investment ) Rendahnya Pendapatan Keluarga Miskin berdampak rendahnya pendapatan anak dikemudian hari,karena rendahnya gizi, kesehatan dan pendidikan Kemiskinan suatu negara yang berlanjut, akan berdampak keterbelakangan negara yg bersangkutan karena tidak adanya Manusia Modal ( Sehat,terdidik, terlatih, profesional, kompeten dan produktif ) Ada keterkaitan antara ovepopulation ( ledakan penduduk ) dengan : poverty,lack of education,inade – quate birth control information,religious sanction. Overpopuplation = f ( p,ue,bc-fp,rs ) 14/3/2008 11/6/2015 51 PERANGKAP KETERBELAKANGAN Teknologi Terbelakang Kurang Semangat dan Kurang Kemampuan Berprestasi Produktivitas Rendah Daya Saing Pasar Rendah Kesehatan Rendah Kekurangan Dana Permintaan Rendah Investasi Rendah ( I ) Kesempatan Kerja Rendah (N) Sumber : DV Ramana, A note on development planning Asian Development Institute, Bangkok 1976 Pendapatan Riil Rendah Tabungan Rendah Buta Aksara Pajak Rendah Penerimaan Negara Rendah Utang LN LAMPIRAN 5,Soeharsono SG Perangkap Keterbelakangan Underdevelopment Trap 1. 2. 3. 11/6/2015 Penghasilan rendah,berdampak pada : Malnutrisi kurang fit tidak ada gairah untuk merubah nasib malasnya tidak ketulungan produktivitas rendah Rendahnya edukasi(pendidikan) produktivitas rendah penghasilan rendah Tidak mampu bayar pajak APBN tekor ULN membesar ∆ pengangguran pendapatan nasional rendah kemiskinan meningkat. 53 Perangkap …. 2 4. Tabungan domestik rendah Investasi rendah 5. 6. 11/6/2015 kekurangan dana teknologi terbelakang produk inferior daya saing rendah pendapatan rendah Tenaga beli rendah konsumsi barang inferior cermin kemiskinan Bermula Pendapatan rendah miskin terbelakang miskin sebab - akibat 54 Tabel 1 Indonesia Human Development Index ( IPM ) UNDP 11/6/2015 Year Score Ranking 1975 0,464 1980 1985 1990 0,526 0.578 0,619 1995 1998 1999 0,659 0,670 0,677 109 102 2000 2001 0,684 0,682 110 112 55 Tabel 2 KESEMPATAN KERJA TUMBUH DAN MENURUNKAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA Kompas, 6 Maret 2008 Pengangguran ( juta orang ) Periode ( Agustus ) Terbuka Penganggur Terpaksa Total Angkatan Kerja 2002 9,1 12,0 21,1 100,8 2003 9,9 13,2 23,1 2004 10,3 13,4 2005 11,9 2006 2007 11/6/2015 Bekerja Tingkat Pengangguran (%) Terbuka Total 91,7 9,1 21,0 102,8 92,8 9,7 22,5 23,7 104,0 93,7 9,9 22,7 15,0 26,9 105,9 94,0 11.2 25,4 10,9 13,8 24,7 106,4 95,5 10,2 23,2 10,0 14,9 24,9 109,9 99,9 9,1 22,7 56 Tabel 3 Hambatan Penciptaan Lapangan Kerja di Indonesia ( Kompas,21 Sept.2003 ) 1. Biaya tinggi untuk melakukan kegiatan ekonomi ( high 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. cost economy ) lebih baik mendepositokan uang Biaya tinggi dalam pendirian usaha Biaya tinggi dalam perdagangan LN ekspor – impor Administrasi Perpajakan yang dis-insentif dikejar “pajak” Lambatnya reformasi bidang hukum Property rights hak cipta intelektual Saran dan Prasarana Perahelayanan Publik Regulasi fitingkat d 11/6/2015 57 Tabel 4 Kondisi Pasar Kerja di Indonesia Kompas,21 Sept.2003 1. 2. 3. 4. 5. 11/6/2015 Dualistic Economy Sektor Modern capital and hitech Sektor Tradisional – Informallabor intensive Labor Surplus Economy Unskilled Labor Flexible Labor Market Polic Labor Market Industry Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja. 58 LINGKARAN KEMISKINAN Investasi Fisik Rendah Tingkat Investasi Rendah Penganggurn Tenaga Kerja Investasi SDM Rendah Kekurangn Tenaga kerja terampil Tingkat Teknologi rendah Produksi rendah 11/6/2015 LAMPIRAN 6,Soeharsono SG Produktivitas SDM Rendah Permintaan per kapita Rendah Tingkat Tabungan Rendah Pendapatn Rendah Sumber : Malasis, Agricultural and Development 59 Process, The Unesco Press, 1975.p.93 Lingkaran Kemiskinan Poverty Circle Bermula dari Produktivitas SDM Rendah berdampak pada : 1. Pendapatan rendah tabungan rendah akumulasi modal rendah investasi rendah baik untuk fisik maupun SDM ∆ pengangguran ∆ kemiskinan 2. Investasi SDM rendah penguasaan IPTEK rendah produktivitas rendah kemiskinan meningkat dstnya. 11/6/2015 60 Kebijakan Melawan Kemiskinan Pengaturan Pemilikan tidak terjadi lahan tidur, Riset dan Teknologi Tabungan Dalam Negeri Modal Luar Negeri PemanfaatanLahan Alokasi Investasi Pemberdayaan Sektor Pertanian Perdagangan LN Fiskal - Pajak Pendapatan NUTRISI KESEHATAN Lingkungan Hidup Sehat MCK Air bersih Sanitasi PENDIDIKAN Pendidikan Masyarakat Kesuburan Program KB Insentive Produksi,Subsidi Distrubusi Bahan Kebutuhan Pokok Sumber : The World Development Report, World Bank 1981 Diagram THE INTERACTION IN A MARKET-FRIENDLY STRATEGY FOR DEVELOPMENT 11/6/2015 LAMPIRAN 8,H.Soeharsono S 62 Sumber : World Bank Report1991 Strategy for Development 1. Melalui Pengembangan SDM akan mampu 2. 3. 4. 11/6/2015 memasuki era Global unggul dalam daya saing PSDM akan berdampak meningkatnya produktivitas naiknya pendapatan Ekonomi lebih mampu bersaing tidak ada ekonomi biaya tinggi perkembang an harga stabil ekonomi makro stabil Perdagangan LN meningkat arus modal dari LN masuk Produktivitas Nasional naik 63 Virtuous Circle Hubungan antara pertumbuhan, kesempatan kerja dan pemberantasan kemiskinan Economic Growth Increased productive capacity Productive capacity Higher Expenditure on health, education and skill development Employment with rising productivity Higher income of the poor 11/6/2015 LAMPIRAN 9,H.Soeharsono S 64 Perguruan Tinggi DIKLAT SDM Balai Latihan Kerja Lembaga Administrasi Negara [LAN] Perusahaan BPPT Ristek LITBANG INOVASI CAPACITY BUILDING DAYA SAING Perguruan Tinggi Kompeten Kompetitif NAKER PROFESSIONAL INDUSTRI PRODUK PASAR DINAMIKA PASAR Kompeten & Kompetitif Dalam Negeri dan Luar Negeri [Export] Standar Mutu [ISO] Manusia Modal [Human Capital/ 11/6/2015 65 DIKLAT – PSDM 1. Ada keterkaitan & kesinambungan Diklat,Litbang,Naker(SDM),Industri dalam Membangun Kapasitas. 2. Melalui Diklat dan Litbang SDM dikembangkan menjadi Manusia Modal 3. Manusia Modal menciptakan produk berkualitas,kompeten dan kompetitif 4. Produk berkualitas mampu meme nuhi permintaan pasar domestik maupun ekspor 11/6/2015 66 CAPACITY BUILDING FOR COMPETENT & COMPETITIVE HUMAN RESOURCE [HUMAN CAPITAL] POLITEK Perguruan Tinggi Depnaker DIKLAT TK Produktif/ Usia Sekolah Naker siap kerja Naker siap pakai Litbang Produk Diknas Harga Strategi Sinergi Menigkatkan Daya Saing Naker Quick improvement Feed back Industri Usaha Besar/ UKM BPPT Tempat Kebutuhan Naker Produk yang Berdaya Saing Pasar Global Kualitas Inovasi Produk Perluasan Pasar Feed back Tepat Waktu Pelayanan Purna Jual INA PRIMIANA SAGIR, 21-7-2004 11/6/2015 67 LAMPIRAN 11, H.Soeharsono SAGIR. Capacity Building for Competent and Competitif Human Resource ( Human Capital ) 1. Human Capital= f(Diklat, Politeknik Universitas,BLK,LITBANG,BPPT ) 2. PSDM / Diklat merupakan langkah strategis untuk mencapai unggulan daya saing kompeten kompe titif 3. LITBANG R and D akan menjamin produk berkualitas untuk Pasar konsumen domestik maupun ekspor. 11/6/2015 68 PENINGKATAN KEMAMPUAN NASIONAL BERBASIS IPTEK Kapabilitas Teknologi Pertumbuhan Ekonomi Pembelajaran Teknologi Peningkatan Kemampuan Proses Pembelajaran Nasional [Capacity Building] Kapasitas Teknologi Pengembang an Teknologi Sistem Inovasi Nasional Kebijakan Teknologi 11/6/2015 Struktur Industri Daya Inovasi Kesejahteraan Bangsa Kapasita s Litbang Peningkatan Nilai Tambah Produk/Proses Visi Pembangunan Daya Saing Kapasitas Industri Kapabilita s Litbang Kinerja Ekonomi Lapangan Kerja Pendidikan/ Pelatihan [Diklat] Masyarakat Sadar IPTEK 69 Human Capital – K’uan T’ZU , 500 BC “ If You plan a year, Plant a seed “ “ If for ten years, Plant a tree “ “ If for hundred years teach the people “ It because : When You sow a seed, you will reap single harvest, When You teach the people , you will reap a hundred harvest. 11/6/2015 70 Tool and Education “ Give the people a handout or a tool, and they live a little better; When You give them Education, and they will change the world “ Pendidikan merupakan wacana utama untuk kehidupan masa depan yang lebih berkualitas. 11/6/2015 71 Arti dan Penting Pendidikan dan Pelatihan(DIKLAT ) 1. Musuh terbesar umat manusia adalah kebodohan dan kemiskinan Miskin karena Bodoh atau Bodoh karena miskin 2. Mencerdaskan kehidupan Bangsa merupakan prasyarat untuk bebas dari kebodohan dan kemiskinan peningkatan kesejahteraan umum 3. PSDM menjadi prasyarat agar kita bebas dari penjajahan dominasi dan keter – gantungan dalam IPOLEKSOSBUD tidak tercemar kontiminasi. 11/6/2015 72 Manusia Modal – Human Capital ( 1 ) 1. Merupakan produk PSDM / DIKLAT 11/6/2015 atau Human Investment / HRD 2. Manusia Modal = f ( gizi,pertumbuhan fisik,otak prima sehat , pendidikan berkualitas ->mutu 3. Manusia Modal,tidak hanya mampu terse rap oleh pasar kerja,mampu mencipta - kan kerja mandiri,mampu menciptakan kerja untuk orang lain ( Entrepreneur) Job creator. 73 Manusia Modal ( 2 ) Kriteria Manusia Modal 1. Sehat,Terdidik dan Berkualitas 2. Mampu mengembangkan ranah:Kogniti -ve ( berpikir,paham,analisis,sintetis, evaluasi ) ;Affektive : perasaan, emosi, sistem nilai,sikap hati menerima atau menolak ; Pskomotorik ketrampilan motorik, koordinasi antara otak – syaraf dan otot. 3. Ahli,terampil,produktif,profesional,disip – lin,motivated,kreatif,inovatif,kompeten dan kompetitif 11/6/2015 74 Manusia Modal ( 3 ) H.Soeharsono Sagir, 2003 1. Merupakan produk Human Investment PSDM 2. Manusia modal terbentuk dari gizi prima,fisik yang sehat – 3. 4. bugar,otak yang cerdas dan pendidikan unggul ( kompeten dan kompetitif ) Manusia Modal tidak hanya kompeten mancari kerja ( memasuki pasar kerja ),tetapi mampu mandiri – menciptakan kerja untuk diri sendiri – dan mampu menciptakan kerja bagi orang lain atau job creator ( Entrepreneur ) Manusia Modal Manusia : Sehat,terdidik , bermutu , unggul - kompetitif Ahli,terampil,profesional,produktif,disiplin,motiva – ted,kompeten / mumpuni,dinamis,kreatif,inovatif 11/6/2015 75 Human Capital Formation ( 4 ) Human Resource Development HRD = f ( Health facilities and service ) = f ( Formal education ) = f ( Vocational training ) = f ( on the job training ) = f ( Study program for adults ) 11/6/2015 = f ( Horizontal – Vertical mobility migration seeking another job 76 MANUSIA MODAL ( 5 ) H.Soeharsono Sagir 1. KEMERDEKAAN HARUS DI ISI DENGAN MENCERDASKAN JIWA DAN OTAK ANAK – ANAK BANGSA 2. TIDAK ADA JALAN LAIN UNTUK MERUBAH NASIB, KECUALI DENGAN BELAJAR, BEKERJA KERAS, DISIPLIN DAN MAU MENJALANI PROSES PENCERAHAN TERUS MENERUS 3. HIDUP SAMA DENGAN TERUS MENERUS MENCIPTAKAN NILAI TAMBAH 11/6/2015 77 Indonesia : Sustaining Growth With Equity ( World Bank,April 1997 ) 1. Indonesia memerlukan Fundamental ekonomi makro 2. 3. 4. 5. stabil,kuat Perlu dipacu Tabungan Domestik agar Investasi naik,mengurangi ketergantungan modal luar negeri Perlu mengembangkan SDM berkualitas : kompeten dan kompetitif Meningkatkan daya saing global untuk Komoditi,SDM,Jasa yang memenuhi standard ISO – WTO Perlu pengembangan Institusi – Birokrasi yang lebih efektif dan efisien good governance bebas dari KKN 11/6/2015 78 Peran Ilmu dan Teknologi ( IPTEK ) terhadap SDM ( 1 ) 1. IPTEK ( seharusnya ) memberi makan pada yang lapar ( miskin ) ilmu amaliah peningkatan produksi dan kualitas pangan 2. IPTEK mampu menciptakan kesempatan kerja amal jariah 3. IPTEK mampu mencegah dan mengobati si sakit previntif – kuratif ilmu amaliah 4. IPTEK mampu mengembangkan Manusia Modal ( anak yang soleh berkualitas 5. IPTEK mampu membebaskan SDM dari kebodoh - an dan kemiskinan 6. Menguasai IPTEK Mumpuni Kompeten dan Kompetitif. H.Soeharsono Sagir, ESDM UNPAD 1984/85 11/6/2015 79 Peran Teknologi Untuk SDM dan Pembangunan ( 2 ) Teknologi memberi nilai tambah produk barang dan jasa,karena adanya invention,inovation Air Mendidih uap mendorong tutup panci mampu manjadi penarik gerbong barang,kereta api 1. 2. 3. 4. 5. 6. Transfer of Power Horse Power Transfer of Light Candle Lampu Transfer of Skill Repeating Machine Transfer of Science Printing Media,Books Transfer of Precision Camera Photo’s Transfer of Thought Computer 11/6/2015 80 Nafaz Syarif ( 1974 ) Technology is a dream for the poor,is a game for the rich,but actually Technology is a Masterkey for Development and Growth. Teknologi merupakan impian bagi si Miskin ( TV berwarna – parabola ) dan permainan,kesenangan bagi si kaya (play station ),padahal teknologi merupakan kunci utama bagi Pembangunan dan Pertumbuhan 11/6/2015 81 Peran IPTEK – Teknologi ( 3 ) Peter Drucker,Alvin Toffler,John Naisbitt 1. Now is increasingly recognized,that the growth of tangible stock depend on extent of human capital, which is : increasing knowledge,skills and capacity /competency of the people 2. We now get the larger part of industrial growth ,not from capital investment, but investment in men and improvement brought by improved men. 11/6/2015 82 Peran IPTEK dalam Pembangunan ( 4 ) 3. Dunia saat ini sedang memasuki era informasi – globalisasi ; terjadi pergeseran kekuatan dari otot (muscle) ke otak ( brain ) ; SDM menjadi sumber daya strategik , jika menguasai informasi ( ilmu ) dan teklnologi,didukung kreatif dan inovatif ; Modal Uang telah tergeser oleh Manusia Modal sebagai Sumber Daya Strategik. 4. Tanpa kompetensi IPTEK,kita sebagai bangsa tidak akan mampu memiliki unggulan daya saing. Peter Drucker – Alvin Toffler – HS Sagir 1970 1974 2000 11/6/2015 83 Virtous Circle Hubungan antaraPertumbuhan, Kesempatan Kerja dan Kapasitas Produktif Pertumbuhan Ekonomi 1. Kapasitas Produktif Meningkat 2. Perluasan Kesempatan Kerja Produktif 3. Peningkatan Pendapatan, pengeluaran untuk hidup sehat gizi , pendidikan dan pelatihan (HRD) 4. Kapasitas Produktif Meningkat 5. Terjadi Pertumbuhan Ekonomi 11/6/2015 84 Variabel konstributor Pertumbuhan Ekonomi ( Nafziger – Eko Madyo ) 1. 2. 3. 4. 5. Sumber daya alam ( SDA ) Jumlah Penduduk ( SDM ) Tenaga Kerja,migrasi dan urbanisasi Pengembangan SDM Capital Formation ( pemupukan modal ) pilihan investasi dan kemajuan teknologi 6. Kewirausahaan,organisasi dan inovasi Bandung, 11 April 2007 11/6/2015 85 The Economic Factors Influenced Economic Development 11/6/2015 1. Natural Resource Land,minerals,fuel,climate 2. Human Resource Labor supply,educated, profesisionals,discilplin motivated,creative, innvative ( human capital ) 3. Capital Formation Machines,factories,bridges road,harbour,aiport,build ing,electricity,transporta – tions,telecommunications 4. Technology Science,knowledge,engineering,management and entrepreuneurship 5. Human Capital F ( X1 and X2 ) Science and technology Work Ethics X1 X2 = = 86 Global Competitive Advantage Michael Porter – Harvard University 1. Factor Conditions (Factors of Production) 2. Demand Conditions 3. The nature of related and supporting industries 4. The firm strategy Ekonomi Internasional, STIA LAN ; 25 April 2007 11/6/2015 87 Four Stages of Economic Competitive Advantage 1.Factor driven Competitive advantage is based almost exclusively on basic factors of production ;abundant natural resources,cheap semiskilled labor 2.Investment The willingness and ability to invests in modern,efficient facilities represen ting the best technology in global market 11/6/2015 3.Innovation At thiws stage firms actively create new technologies,new product and new markets 4.Wealth driven Is reached , if a nation achieves levels of affluence society drive to88 succeed innovations and investment 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Produktivitas SDM dan Kondisi Sosial Ekonomi – Makro ( 1 ) Produktivitas SDM = f ( DIKLAT ) Diklat = f ( Y ) Y = f ( N ) Produktivitas = f ( Sehat,Gizi ) Sehat,Gizi = f ( Y ) Produktivitas=f (Lingkungan Kerja) Produktivitas=f (Ketentuan Upah ) Produktivitas=f ( Motivasi ) Motivasi = f(Motivator)Penggerak : 11/6/2015 89 Produktivitas SDM ( 2 ) Motivator Penggerak 1. Mengejar Prestasi Na 2. Mengejar Status Jabatan 3. Prestige Martabat 4. Reward Penghargaan materi sertifikat 5. Menghadapi Tantangan 6. Tanggung jawab Responsibility 7. Keterlibatan 8. Prospek Masa Depan 9. Kesempatan Opportunity 10. Security Prosperity Welfare Sejahtera 11/6/2015 90 Produktivitas SDM ( 3 ) 1. 2. 3. 4. 5. Produktivitas = f (Leadership,CEO) Produktivitas = f ( Growth, LPE ) Produktivitas = f (IPTEK,LITBANG) Produktivitas = f (Budaya,Tatanilai Produktivitas = f ( Kesempatan untuk Maju dimasa depan ) 11/6/2015 91 1.Factor Conditions ( Michael Porter ) 1. Physical resources;jumlah,kualitas,lahan, 2. 3. 4. 5. 11/6/2015 air,mineral,hasil tambang,hutan,musim dan iklim Human resources ;jumlah, kualitas SDM, tradisi,tata nilai, budaya , etos kerja Infrastructure ; pelayanan kesehatan,pen dikan,transport,jaringan jalan,komunikasi institusi budaya Knowledge resources;penguasaan IPTEK Capital Resources ; capital formation, tingkat tabungan,pasar modal, suku bunga dll 92 2.Demand Conditions 1. Komposisi Kebutuhan Masyarakat ; daya beli masyarakat ( domestic market ) Domestic Market = f ( Y ) 2. Besaran dan pola pertumbuhan kekuatan membeli masyarakat 3. Potensi permintaan komoditi ekspor, penetrasi pasar global 4. Memenuhi produk standar internasional 11/6/2015 93 3.Related and supporting industries 1. Forward and backward lingkages ; keter kaitan industri hulu – hilir 2. Potensi memenuhi kebutuhan pasar yang belanjut, ketersediaan bahan baku 3. Memenuhi selera pembeli,trend mode dan fashion 4. Merencanakan produk baru,inovatif 11/6/2015 94 4.Firm Strategy 1. Berani dan mampu bersaing dalam pasar domestik maupun luar negeri 2. Peluang masuknya pesaing baru 3. Membangun kompetensi produk agar mampu / unggul dalam persaingan dipasar Global. 4. Selalu berupaya bebas dari ekonomi biaya tinggi,kreatif, produktif dan inovatif. 11/6/2015 95 Human Capital Competencies Kompetensi Manusia Modal ( 1 ) AM Lilik Agung Personal Attributes ( Stephen C Schoonover ) 1. 2. 3. 4. 11/6/2015 Result Orientation Sasaran Commitment Bertanggung jawab Continous Learning Belajar terus Honesty and Integrity Jujur dan memiliki Integritas ( harga diri ) 96 Human Capital Competencies (2) 1. Visioning and Alignment Visi yang lurus 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 11/6/2015 kedepan Strategic Thinking Sasaran Jangka panjang Networking Jaringan kerja kemitraan Resources Management Tata kelola yang baik Team work Kerja sama Process Excellence proses berkualitas Performance Development Kinerja baik Goal Setting Sasaran yang terarah 97 Human Capital ( 3 ) Human Resources Core Competencies 1. Stewarship 2. Compliance 3. Customer Focus 4. Vendor Management 5. Konowledge Management 6. Virtual Teamwork 7. Coaching and Consulting 8. Talent Management 9. Technology experties 10. Assesment and Measurement Skills 11. Employee Advocacy 11/6/2015 98 Human Capital ( 4 ) Human Resource Specific Competencies HR Strategist Busness Acumen, Strategic Influence,Change Management HR Generalist Design Development effective, Project and Product Management HR Specialist Strategy Development, Situation Analist,Progran Design,Product and Service Delivery 11/6/2015 99 Human Capital ( 5 ) 1. Values Integrity,Partnership, Commitment,Entrepreneurship, Public Behaviour 2. Knowledge Planning,Organizing, Delegation,Resources Management ,HR Development,Project Management, Analyses,Concept,Know–How, Cooperate Knowledge 3. Skills Autonomy,Written,Verbal,Risk,Computer Awareness,Creativity,Inisiative,Negosiating skill, Decision Making,Customer Service,Interpersonal 4. Indonesian,English,Mandarine,French and others 11/6/2015 100 Changing The World of Work in Globalization 1. Utilization technology information, Economic crisis and globalization, trade liberalization 2. Dunia Kerja dipengaruhi oleh : paradigm shift,formal – informal, organization structure,self employ ment dan new requirement 3. New requirement dipengaruhi oleh knowledge,skills dan attitude 11/6/2015 101 Corrupt Corruptive Corruptible Corruption > < Good Governance 1. 2. 3. 4. 5. Corrupt = BUSUK,Moral Hazard Power tends to Corrupt More Power more Corruptly Absolute Power absolutely Corrupt CorruptCorruptiveCorruptible Corruption. 6. Good Governance Transparant Accountable Responsible Budget Disiplin Planning,Programming,and Budgeting System ( PPBS ) No non Budgetary Spending 11/6/2015 102 Perilaku Corrupt – BUSUK Moral Hazard ( 1 ) 1. Collude to act jointly through a secret understanding conspire in a fraud collusive kongkalikong TST,untuk berbuat busuk. 2. Connect to bind,fasten together having the power of connecting being corrupt busuk 3. Conspiracy the secret plotting of two or more persons to do wrongful act a group of conspirator 4. Corrupt dishonest proceedings influenced by bribary moral hazard 11/6/2015 103 Corrupt Corruptive Corruptible Corruption ( Korupsi ) ( 2 ) 5.Nepotism nepos,nephew Favoritism to relatives in the form of patronage based upon relationship rather than merit sikap busuk,mendahulukan famili, konco, bukan “ the right men in the right place” 6.Corruption the act of corrupting - money bribary 11/6/2015 104 Korupsi ( Corruption ) Korupsi adalah perbuatan yang secara tidak proporsional telah menyakitkan rakyat ( PAPA ) akibat bocornya dana pembangunan. Korupsi juga akan mengurangi kemampuan pemerintah dalam pelayanan publik,terjadinya ketimpangan dan ketidak adilan, serta menghilangkan semangat investor asing dan bantuan asing “ 11/6/2015 105 Perencanaan Tenaga Kerja Nasional H.Soeharsono Sagir. Manpower Planning, Fakultas Ekonomi UNPAD 22 Juni 1992 11/6/2015 106 Mitos Kesempatan Kerja 1. Masalah Pengangguran dengan sendirinya akan terpecahkan melalui INVESTASI 2. Investasi dengan sendirinya akan mencip- takan perluasan kesempatan kerja,karena N = f ( I ) 3. Selalu ada korelasi positif antara tingginya Pertumbuhan Ekonomi,Perluasan Kesem patan kerja dengan besarnya Investasi 11/6/2015 107 Kenyataan di Indonesia Laporan Bank Dunia 1981 1. In the 1970’s it was increasingly recognized that economic growth alone would not reduce absolute poverty at an acceptable speed. 2. Jika absolute poverty identik dengan peningkatan pengangguran,maka jelas kiranya bahwa di Indonesia Pertumbuhan Ekonomi tinggi tidak dengan sendirinya memecahkan masalah kemiskinan dan pengangguran. 3. Pengalaman kita selama ini,menunjukkan bahwa penanganan masalah kesempatan kerja masih memerlukan perhatian kita yang lebih besar lagi ( Soeharto, 14 Desember 1981 ) 11/6/2015 108 Report no 330 / IND / April 1981 World Bank 1. Although the level of growth in Indonesia is much higher than that almost low income countries,it masks existing dimensions of poverty,limited access to basic services and the need for more productive utilizati - on of Indonesia’s most important develop - ment resource it large and rapidly growing labor force. 11/6/2015 109 World Bank Report ( 2 ) 2. Tuntutan atau kebutuhan mendesak untuk 11/6/2015 memanfaatkan tenaga kerja produktif yang berjumlah besar dan tumbuh dengan cepat inilah diperlukan suatu Perencanaan Tena- ga Kerja Nasional ; yang meliputi perkiraan supply (penawaran) dan demand (permin- taan) yang sekaligus terkait dengan kenai kan tenaga kerja yang memasuki pasar kerja,kualifikasi tenaga kerja yang diminta dan mempersiapkan program Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kerja ( Diklat ) 110 WBR ( 3 ) 3. Program DIKLAT dilakukan agar tidak terjadi kesenjangan antara permintaan / lowongan kerja dengan penawaran 4. Program Diklat yang tidak terkait dengan projeksi permintaan pasar kerja ;akan berdampak terjadinya kelebihan supply tenaga kerja terlatih ; jangan sampai kita mendidik dan melatih tenaga terampil yang tidak sesuai dengan kebutuhan pembangunan ( Depdikbud, 6 Juni 1983 ) 11/6/2015 111 World Bank Report ( 4 ) 5. Strategi Pembangunan Ekonomi harus mengarah pada tujuan komplementer atau saling mendukung antara Pengembangan SDM dengan Perencanaan Tenaga Kerja,yang dirumuskan sebagai berikut : “ Increasing employment,meeting the basic needs of the people, reducing inequalities ib income and wealth and rising the productivity of the poor “ 6. Oleh karena Indonesia belum mengenal Manpower Planning,maka dalam Bursa Tenaga Kerja terjadi gambaran Bursa sebagai berikut : 10 : 2 : 1 ( 1983 ) ; sepuluh tenaga kerja terdaftar ( penawaran );dua lowong - an kerja ( permintaan ) ; hanya satu lowongan terisi 11/6/2015 112 Manpower Planning Human Resource Development Human Capital 1. The Process by which an organization – firms or state – ensures that it has the right number of people,at the right place,at the right time,doing things for which they are economically useful ( Donald P. Crane ) 2. Manpower Budgeting means having the right number of employees,trained in the right skills,to perform a certain amount of work over a certain time frame.The right num – ber of employees is enough to get job done prescribed level of quality,but more than enough ,otherwise emplo – yees are idle,time is wasted ,or morale is low because they do not feel challenged.It means having a balanced budget of manpower resources compared to required 11/6/2015 113 work load. Produktivitas dan Kondisi Sosial Ekonomi SDM ( Soeharsono Sagir,25 Juni 1992 ) Produktivitas f = PSDM DIKLAT SDM Berkualitas f = Gizi,Sehat dan Bugar f = Lingkungan Kerja ( Environment ) f = Kebutuhan Hidup Layak ; UUD 45,ps 27 ayat 2 f = Motivator ( prestasi,status,prestige,reward, tan tangan,tanggung jawab,keterlibatan,masadepan f = Kesepakatan Kerja ( Collective bargaining ) f = Management Style, budaya manajemen f = Penguasaan IPTEK f = Tradisi,sistem nilai,budaya f = Masa depan, kesempatan untuk maju 11/6/2015 114 Peran SDM terkait dengan DIKLAT Jhinghan ( 1966 ) Underdeveloped countries in their enthusiasm to spread higher education have been opening too many universities without trying to improve the the standard of education with the result that the proportion of failures at higher and university level is very high Mass failures and the general loweing of academic standards tend to lower efficiency of undergraduate of undergraduates and graduates employed both in the private and the public sector and do not promise well for the formation of dynamic leadership for economic development. 11/6/2015 115 Jhinghan ( 2 ) Little manpower planning in such economies,no efforts are made to match the demand and supply of different types of critical skills Few countries can go on absorbing poorly trained universi- ties graduates at a faster rate than their general economic growth Sooner or later with their present pattern of educational expansion ,many developing countries will have to contend with one of the most explosive problems of discontent and frustration,that of graduate unemployment. Hia Myint“The Economics of Development 11/6/2015 116 Countries”1965 Kondisi Indonesia 1983 - 1988 1. Jangan sampai kita menghasilkan tenaga terdidik yang tidak sesuai dengan kebutuhan (Soeharto , Rakernas Depdikbud 6 Juli 1983 ) 2. Pendidikan baik disekolah maupun diluar sekolah,perlu disesuaikan dengan tuntutan pembangunan yang memer lukan jenis ketrampilan dan keahlian disegala bidang dan ditingkatkan mutunya sesuai dengan kamjuan IPTEK ( GBHN 1988 ) 3. Peningkatan kualitas SDM diselaraskan dengan persya- ratan ketrampilan,keahlian dan profesi yang dibutuhkan dalam semua sektor pembangunan ( 11/6/2015 117 GBHN 1988 ) Manusia Modal Indonesia ( Das Sollen ) Kriteria : Berbudi luhur,tangguh,cerdas dan terampil, mandiri dan memiliki rasa kesetiakawanan, bekerja keras,produktif,kreatif dan inovatif, berdisiplin serta berorientasi kemasa depan untuk terciptanya kehidupan yang lebih baik 11/6/2015 118 Fungsi Pendidikan dalam Era Informasi ( Peter Drucker ) 1. 2. 3. 4. 5. 11/6/2015 Melakukan pendidikan dan pengajaran yang lebih baik dalam kemampuan : verbal,matematik,ilmiah dan kemampuan bernalar ( logik – rasional ) Mempersiapkan anak didik menjadi Manusia yang memiliki standard keunggulan ( unggulan daya saing ) serta bertanggung jawab Memberikan pendidikan Moral ( agama dan etika ).Anak didik harus mengertia “arti” : baik – buruk, benar – salah , makna kebebasan – perbudakan. Pendidikan harus dapat mewujudkan keadilan,terbuka tanpa diskriminasi ; kesempatan yang sama bagi setiap orang. Pendidikan harus melatih dan mendidik agar mampu mampu mengudar gagasan ( idea ) secara lisan maupun tulisan yang ringkas,sederhana tetapi jelas. 119 HOW DO DIFFERENT FACTORS AFFECT THE MACROECONOMY ( Keynesian ) Policy Instruments Fiscal Policy Output ∆ GNP/ GDP Monetary Policy Incomes Policy Foreign Economic s Policy External Variables Weather 11/6/2015 The Macro economy ∆N Employment and Unemploymen t Stable Price and Exchenge Rate Foreign Output Revolution s Wars,... Export > Import Net Export 120 Economic Policy – Kebijakan Ekonomi Sasaran Kebijakan Ekonomi Makro 1. Pertumbuhan Ekonomi 2. Meningkatnya Kesempatan Kerja Menurunnya angka pengangguran 3. Perkembangan Harga dan Nilai Tukar Stabil 4. Keuangan Negara yang sehat,tidak defisit terus menerus. 5. Posisi Neraca Pembayaran favorable ( X>M) cadangan devisa meningkat Produksi meningkat perluasan kesempatan kerja 6. Tidak terjadi kersusakan lingkungan,agar terjadi “ sustainable development ( pembangunan berkelanjutan ) 11/6/2015 121 “Give people a handout or a tool, and they will live a little better , give them an education, and they will change the world” Bagan 1 ARTI PENTING DAN STRATEGIS PENDIDIKAN Pembangunan Modal Manusia Produktivitas Pendidikan Kesehatan & Nutrisi Peningkatan Mutu Kehidupan & Penurunan Kemiskinan Pembangunan &Pertumbuhan Makro Pembangunan Modal Sosial Produktivitas 11/6/2015 Sumber : Education Sector Strategy, The World Bank 1999 122 Arti Penting dan Strategiknya Pendidikan 1. Beri Manusia alat,maka ia akan menjalani kehidupan 2. 3. 11/6/2015 lebih baik ; beri manusia kesempatan terdidik dan terlatih,maka ia akan “ merubah” dunia atau kehidupannya manjadi jauh lebih baik. Pendidikan yang didukung oleh hidup sehat,bergizi akan menghasilkan tidak hanya Manusia Modal ( Produktif,Profe-sional,kompeten ) tetapi juga membangun Modal Social ( Social Capital ) Masyarakat Produktif Dengan adanya Modal Manusia dan Modal Sosial,akan ter capai Mutu Kehidupan yang lebih baik dan Penurunan Kemiskinan dan tercapainya sasan Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi. 123 TIGA PILAR SISTEM PENDIDIKAN YANG BAIK Bagan 2 AKSES KUALITAS • Murid siap untuk belajar • Kurikulum yang relevan • Dukungan lingkungan pembelajaran • Dukungan kepada staf • Proses belajar mengajar yang baik • Peluang memperoleh pendidikan SISTEM PENDIDIKAN YANG BAIK 11/6/2015 • Pemerintah yg concern terhadap PSDM • Sumber daya yang memadai • Evaluasi yang baik Jaminan Mutu Sumber : Education Sector Strategy, The World Bank 1999 124 LINGKARAN SETAN KEMISKINAN Daya Pikir Rendah Pendidikan Rendah Gizi dan Kesehatan Buruk Akses Kerja Rendah Ketahanan Pangan Rendah Kemiskinan Mortalitas dan Mobiditas Tinggi Akses Pelayanan Kesehatan Rendah 11/6/2015 Sumber : Ali Komsan, Kompas 125 Lingkaran Setan Kemiskinan 1. Rendahnya Pendidikan berdampak rendahnya akses 2. 3. 4. 11/6/2015 kesempatan kerja Miskin kekurangan Pangan Bergizi Daya pikir rendah Terbelakang ( Bodoh ) Kemiskinan berdampak pada akses kesehatan rendah angka kematian tinggi dampak kekurangan gizi dan kesehatan buruk, Akses kesehatan atau Lingkungan hidup yang kurang tidak baik – MCK ( Mandi,Cuci,Kakus ) disatu tempat ( KALI ) merebaknya penyakit TCD Kemiskinan berdampak kekurangan pangan dan gizi. 126 VALUE ADDED CREATION VALUE ADDED CREATION COMPETITIVENESS OF ANTERPRISES Management Domestic Economy Science & Technology People Government International.. SUSTAINABILIT Y Infrastructure Finance COMPETITIVENESS OF NATIONS 11/6/2015 127 Penciptaan Nilai Tambah Berdampak Kompeten dan Kompetitif Ketahanan Ekonomi Nasional yang Berkelanjutan ( Sustainable ) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Ekonomi Domestik findamentak kuat dan sehat Tatakelola yang prima , Good Governance Penguasaan Ilmu dan Teknologi ( Manusia Modal ) SDM Berkualitas, terdidik dan terlatih Good Government,bebas dari KKN Unggul dalam persaingan global ( X > M ) Infrastruktur prima,transport,komunikasi dan jaringan jalan 8. Keuangan negara yang sehat,tidak defisit berkepanjangan 11/6/2015 128 HOW DO DIFFERENT FACTORS AFFEECT THE MACROECONOMY Perguruan Tinggi DIKLAT SDM Balai Latihan Kerja Lembaga Administrasi Negara [LAN] Perusahan BPPT R Ristek Perguruan Tinggi Kompeten Kompetitif 11/6/2015 CAPACITY BUILDING DAYA SAING LITBANG INOVASI NAKER PROFESSIONAL Manusia Modal [Human Capital] Soeharsono Sagir l 2003 INDUSTRI PRODUK PASAR DINAMIKA PASAR Kompeten & Kompetitif Dalam Negeri dan Luar Negeri [Export] Standar Mutu [ISO] 129 DIAGRAM - DIAGRAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI 1. Pembangunan Ekonomi BAPPENAS – BAPPEDA 2. Penggunaan Tenaga Kerja BAPPENAS – BAPPEDA [Employing Planning] DEPNAKER 11/6/2015 3. Tenaga Kerja [Manpower Planning] DEPNAKER 4. Kependudukan BAPPENAS / KLH 5. Angkatan Kerja [Labor Force] BPS – BAPPENAS – DEPNAKER 6. Penyusunan Program, Kebijaksanaan dan Program Aksi [Action Program] BAPPENAS – DEPNAKER – DEP. TEKNIS 130 HUBUNGAN ANTARA SISTEM INFORMASI DAN SISTEM PERENCAAN TENAGA KERJA DATA SISTEM INFORMASI INFORMASI PROGRAM AKSI SISTEM PERENCANAA N TENAGA KERJA INFORMASI 11/6/2015 131 HOW DO DIFFERENT FACTORS AFFEECT THE MACROECONOMY NASIONAL REGIONAL Projeksi Pertumbuhan Ekonomi Projeksi Pertumbuhan Proyeksi Penyerapan Tenaga Proyeksi Penyerapan Target Penyerapan Tenaga Kerja Target Penyerapan Projeksi Distribusi Kebutuhan Projeksi Disribusi Nasional [PDB] / Sektoral Kerja Tenaga Kerja berdasarkan Jenis Jabatan dan Sektor 11/6/2015 Ekonomi Regional [PDRB] Tenaga Kerja Regional / Sektoral Tenaga Kerja Kebutuhan Tenaga Kerja Regional dan Sektoral berdasarkan jenis Jabatan dan Lapangan Usaha 132 MEKANISME PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA [PERMINTAAN] PHASE I P PROJEKSI EKONOMI REGIONAL R O S E PHASE II PHASE III KEBUTUHAN TENAGA KERJA REGIONAL SEKTORAL PROJEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL KEBUTUHAN TENAGA KERJA NASIONAL PROJEKSI EKONOMI SEKTORAL KEBUTUHAN TENAGA KERJA SEKTORAL P E N Y U S U N P R O G R A M DISTRIBUSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA JENIS JABATAN S 11/6/2015 133 MEKANISME PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA [PERMINTAAN] NAMA PERENCANAA N AKTOR/DEPT 11/6/2015 PERENCANAA N EKONOMI PERENCANAAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA PERENCANAAN TENAGA KERJA BAPPENAS BAPEDA BAPPENAS DEPNAKER / PTKN DEPT. TEKNIS DEPNAKER PTKD DEPT. TEKNIS 134 PHASE I PROJEKSI PENDUDU K REGIONA L P R O PROJEKSI PROJEKSI PENDUDUK PENDUDUK NASIONAL NASIONAL S E MEKANISME PERENCANAAN PENYEDIAAN TENAGA KERJA [PENAWARAN] PHASE III PHASE II PROJEKSI PROJEKSI ANGKATAN ANGKATAN KERJA KERJA REGIONAL REGIONAL ARUS DIKLAT PROJEKSI PROJEKSI ANGKTAN ANGKTAN KERJA KERJA NASIONAL NASIONAL PENYEDIAAN PENYEDIAAN TENAGA TENAGA KERJA KERJA TERAMPIL TERAMPIL UNTUK UNTUK JENIS JENIS JABATAN JABATAN S PROJEKSI SEKTORAL 11/6/2015 KEBUTUHAN TENAGA KERJA SEKTORAL 135 MEKANISME PERENCANAAN PENYEDIAAN TENAGA KERJA [PENAWARAN] JENIS PERENCANAAN PERENCANAAN KEPENDUDUKA TENAGA KERJA N ANALISA TENAGA KERJA AKTOR BPS / BKKN BAPPENAS BAPPEDA DEPNAKER BAPPENAS BAPPEDA 11/6/2015 BPS BAPPENAS BAPPEDA DEPNAKER 136 HAKEKAT PERENCANAAN TENAGA KERJA NASIONAL [PTKN] TENAGA KERJA 1. JUMLAH 2. KUALIFIK ASI DAN MUTU 3. WAKTU 4. TEMPAT 5. AKTIVITA S PRODUKTIV ITAS 1. PENGGUNAA N TENAGA KERJA SECARA EFEKTIF MENUNJAN G PEMBANGU NAN NASIONAL 2. PEMENUHAN KEBUTUHAN DIMASA DEPAN 6. SASARAN PROSES DINAMIS BERLANJUT [PTKN] 11/6/2015 137 PERENCANAAN TENAGA KERJA PERENCAAN TENAGA KERJA PERKIRAAN DAN PERENCANAAN PENYEDIAN PEMENUHA N PENDAYAGUNAA N PERKIRAAN DAN PERENCAAN KESEMPATAN KERJA KEKURANGAN / KELEBIHAN TENAGA PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN 11/6/2015 PERENCAAN DAN PENGEMBANGAN LATIHAN 138 LANGKAH – LANGKAH PERENCANAAN TENAGA KERJA Penentuan Tujuan Perencanaan Penentuan Klasifikasi menurut Sektor, Jenis Pekerjaan sesuai dengan tingkat pendidikan dan menurut daerah Prakiraan berdasarkan Model Sisi Permintaan A • Tingkat pertumbuhan PDB • Kesempatan kerja menurut sektor ekonomi • Kesempatan kerja menurut jenis tugas • Kesempatan kerja menurut DIKLAT Prakiraank berdasarkan Model Sisi Penawaran B • Proyeksi penduduk dan angkatan kerja • Pengadaan training menurut tingkat pendidikan • Model tentang pendidikan training • Pengadaan tenaga kerja menurut jenis pekerjaan Penentuan Ketidakseimbangan Program Pelaksanaan 11/6/2015 D Penentuan Beberapa Strategi Alternatif C 139 Sumber : Makalah Kerja utnuk Simposium tentang Peranan Informasi Bursa Tenaga Kerja, Bali, Agustus 1986 Sumber Utama Perencanaan Tenaga Kerja Nasional Pengelola Perencanaan Tenaga Kerja Nasional BAPPENAS MEKANISME PERENCANAAN TENAGA KERJA NASIONAL Pusat/Sumber Pencipta Lapangan Kerja DEPNAKER II SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DASAR I DEP. P & K 11/6/2015 Kordinasi dalam rangka Perencanaan Tenaga Kerja Nasional Departeme n teknis LATIHAN KETRAMPILAN 2 PEMD A SASARAN KERJA 3 BKPM SEKTO R SWAST A GDP PRODUKTIVITA S NASIONAL DEPNAKER 1. Dep. Teknis 1. Dep. Teknis 2. Depnaker 2. Depnaker 3. Pemda 3. Pemda 4. Sektor Swasta 4. Sektor Swasta 140