Matakuliah Filologi I Dra. Sri Harti Widyastuti, M.Hum. [email protected] PERTEMUAN PERTAMA PENGERTIAN FILOLOGI 1.

Download Report

Transcript Matakuliah Filologi I Dra. Sri Harti Widyastuti, M.Hum. [email protected] PERTEMUAN PERTAMA PENGERTIAN FILOLOGI 1.

Matakuliah Filologi I
Dra. Sri Harti Widyastuti, M.Hum.
[email protected]
PERTEMUAN PERTAMA
PENGERTIAN FILOLOGI
1. Filologi sebagai Istilah: Pertama dipakai oleh
Erasthoeness, mempunyai arti pengkajian
teks-teks lama yang berasal dari bahasa
Yunani
Tujuan pengkajian: menemukan bentuknya
yang asli untuk mengetahui maksud pengarang
dengan jalan menyisihkan kesalahan yang
terdapat di dalamnya.
Filologi pernah dipandang sebagai
Sastra secara Ilmiah
Arti ini muncul ketika teks yang dikaji berupa karya sastra
yang bernilai sastra tinggi yaitu karya sastra Humerus
Filologi sebagai istilah untuk menyebut
studi bahasa/ilmu bahasa
Ini akibat dari pentingnya peranan bahasa
Dalam mengkaji teks sebagai kajian utama filologi
Perkembangan berikutnya:
Di Eropa daratan Filologi adalah studi teks
Studi teks: studi yang melakukan kegiatan
dengan mengadakan kritik terhadap teks/kritik
teks
Di Belanda Filologi berarti ilmu pengetahuan
yang berhubungan dengan studi teks sastra
atau budaya yang berkaitan dengan latar
belakang kebudayaan yang didukung oleh teks
tersebut.
Di Perancis filologi selain berarti studi suatu
bahasa melalui dokumen tertulis juga
merupakan studi mengenai teks lama dan
transmisinya
Di Inggris filologi merupakan ilmu dan studi
bahasa yang ilmiah seperti linguistik pada
masa sekarang ini.
Bila filologi dikonsentrasikan pada penelitian
teks-teks tua filologisama dengan pengertian
linguistik historis
Di Indonesia karena banyak dipengaruhi
bangsa Belanda, arti filologi mengikuti
penyebutan yang ada di negeri Belanda yaitu
suatu disiplin yang mendasarkan kerja pada
bahan tertulis bertujuan mengungkapkan
makna teks dalam segi kebudayaan
Filologi di Indonesia diterapkan pada teksteks yang menggunakan bahasa Indonesia
dan bahasa daerah seperti bahasa
melayu, Aceh, Batak, Minanngkabau,
Sunda, Jawa, Bali, Bugis, dan lain-lain
Filologi Jawa
Filologi: objek naskah dan teks Jawa
Naskah dan teks yang berbahasa dan beraksara
Jawa
Baik bahasa Jawa Kuno sampai bahasa Jawa
Modern, dengan bahan-bahan yang digunakan
sesuai dengan lokal budaya Jawa pada waktu
teks tersebut ditulis.
Aksara Jawi: aksara Arab yang
diadaptasi untuk menulis sastra dan
bahasa melayu
Melalui penyesuaian dengan sifat bunyi
dan kaidah bahasa Melayu dikenal
secara luas di Kepulauan Nusantara,
erutama yang sastra dan tradisi
tulisnya dipengaruhi oleh sastra dan
tradisi melayu.
Obyek Filologi
Obyek filologi: naskah dan teks
Naskah: sam dengan istilah manuskrip atau
disingkat ms untuk tunggal atau mss untuk jamak
dalam bahasa Inggris.
Handsrif disingkat hs untuk tunggal dan hss untuk
jamak dalam bahasa Belanda
Teks: kandungan naskah yang dinyatakan
dengan bahasa atau tanda lain sesuai dengan
jenis wacananya.
Contoh: Teks primbon
Kadang-kadang dinyatakan dengan lambang
grafis, gambar, atau aksara
Teks dalam tradisi naskah Jawa
Teks Jawa dibingkai dengan prosodi
sastra
macapat → Jawa Baru
kidung → Jawa Tengahan
Kakawin → Jawa Kuno
Pemahaman teks yang dibingkai ketiga
gender puisi itu memerlukan kaidah
puitika termasuk aturan metrum masingmasing
Contoh Naskah dan Teks Jawa:
- Kakawin Arjuna wijaya
- Negarakertagama
- Brahmandapurana
- Bumakawiya
- Ramayana kakawin
- Arjuna wiwaha
- Kidung Ranggarawe
- Het book van Bonang
- Suluk Wujil
- Suluk Malang Sumirang
- Suluk Siti Samaria
- Suluk Sujinah
- Suluk Plencung
- Serat Wirid Hidayat Jati
- Serat Wulangreh
- Serat Wedhatama
- Serat Ngelmu Pengasihan
- Serat Babad Tanah Jawa
- Serat Babad Mataram
- Serat Babad Nitik Sultan Agung